Jesfer menatap lawan bicaranya dengan tatapan mengejek. Bukan bermaksud tidak sopan, tapi pria di hadapannya datang tanpa diundang dan menawarkan kesepakatan yang membuatnya ingin tertawa.Mereka sebenarnya sudah beberapa kali bertemu, tapi belum mencapai kesepakatan. Jesfer tetap dengan keinginannya, begitupun dengan pria yang menawarkan kesepakatan tersebut."Aku rasa tidak seharusnya kita membuang-buang waktu lagi. Jika kau tidak memenuhi persyaratan yang kuberikan, sebaiknya kita hentikan pertemuan ini sekarang, aku tidak mau ada yang salah paham," ucap Jesfer tenang."Kenapa harus dia? Kau bisa mendapatkan sesuatu yang lebih daripada sekedar anak itu.""Aku tidak menginginkan apapun, cukup dia." Jesfer berkata dengan tegas."Tapi putriku juga menginginkannya.""Kurasa tidak lagi. Mereka sudah lama tidak terlihat bersama, dan putrimu sendiri bukankah sudah bertunangan?" tatapan Jesfer berubah memicing. "Jangan bilang kalau sekarang kau b
Read more