Semua Bab My ThesShit (Indonesian): Bab 71 - Bab 80

98 Bab

71

Karena Felicia tidak mengambil cuti lama, ia pun harus kembali ke Jogjakarta. Apalagi Jayden sudah dibawa ke Singapore. Sehingga tak ada lagi alasannya untuk berada disini, Yang ada ia hanya akan terus teringat Jayden dan mengkhawatirkan keadaan pria itu. Meski ia sendiri tidak akan tenang, mengingat keadaan Jayden yang begitu mengkhawatirkan. Bahkan pria itu tidak juga sadarkan diri sampai ia datang semalam. Padahal Felicia berharap jika ia bisa mengajak Jayden mengobrol seperti biasa. Bukan hanya menatap sosok pria itu yang tidak berdaya. 
Baca selengkapnya

72

Pemakaman sore itu disertai langit yang mendung, seakan mendukung perasaan yang terjadi dari orang-orang yang datang dan berdiri di sekeliling pemakaman yang masih basah dan bertabur bunga itu.Terutama Felicia. Sejak kedatangan gadis itu kem
Baca selengkapnya

73

Luka akibat kehilangan memang menyakitkan. Kenangan yang tertinggal akan semakin menyesakkan.Tapi hidup harus terus berjalan, meski hati seperti mati rasa. Meski tubuh seakan tak memiliki jiwa.
Baca selengkapnya

74

Hari terus berganti. Tetapi hati Felicia masih merasakan luka yang begitu dalam bahkan masih terasa nyeri ketika bayangan kenangan dengan Jayden melintas di kepalanya. Yang bisa gadis itu lakukan hanya menghela nafas panjang demi meredakan nyeri yang menjalar di rongga dadanya. Felicia masih terus bekerja seperti biasa. Jika dulu ia bekerja dengan normal, kali ini ia bekerja lebih keras lagi. Bahkan ia sering lembur hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya yang sebenarnya tidak terlalu banyak. Tapi gadis itu banyak mengerj
Baca selengkapnya

75

Glen menatap rumah sederhana di depannya. Ia sudah beberapa kali ke sini semenjak kepindahannya ke Jakarta satu tahun yang lalu. Ya, tentu saja karena Felicia sudah memulai kuliah apotekernya lagi dan gadis itu baru saja pelantikan sumpah Apoteker hari ini. Meski hanya berdiam diri di depannya, Glen hanya memastikan jika gadis itu selalu pulang dengan selamat ke rumahnya. Ia memang belum pernah masuk ke dalam rumah sederhana itu. Lebih tepatnya, belum saatnya.Tapi saat ini, Glen merasa waktunya sudah tepat. Felicia sudah lulu
Baca selengkapnya

76

Felicia menatap gedung pencakar langit di depannya. Ia pun menghela nafas pasrah dan berusaha untuk optimis soal email undangan interview yang di dapatkannya dua hari yang lalu. Sebelumnya ia juga mendapat kabar dari beberapa teman kelas apoteker yang seangkatan dengannya jika kampus mereka merekomendasikan beberapa mahasiswa ke perusahaan dan rumah sakit. Sehingga sangat besar kemungkinannya jika mendapat panggilan interview. Dan soal rumah sakit milik kakeknya Jayden, mungkin hanya kebetulan saja.Karena katanya perusahaan b
Baca selengkapnya

77

Lagi, di sore itu Felicia duduk di samping makam Jayden. Tempat itu menjadi tempat favoritnya selama setahun belakangan ini. Semenjak ia telah kembali ke Jakarta. Meski Jayden sudah tidak ada lagi di dunia ini, tapi pria itu akan tetap ada dalam hatinya."Apa yang sebenernya lo rencanain, Jay? Bahkan di saat-saat kritis lo aja, lo masih sempet mikirin gue. Padahal gue gak bisa ada di samping lo saat itu. Apa ini semua benar-benar keinginan lo? Apa gue bisa menemukan kebahagiaan lain tanpa elo?" gumam Felicia sembari menatap gu
Baca selengkapnya

78

Sepulang kerja, Felicia benar-benar dibawa Glen untuk menemui keluarganya. Ternyata Glen hanya memiliki seorang Ibu dan satu adik perempuan, Gladys. Ya, seperti yang Felicia tahu, Gladys adalah gadis yang pernah membuatnya salah paham soal Jayden beberapa tahun yang lalu. Meski mereka memang pada akhirnya tidak dekat meski Felicia akhirnya tahu jika gadis itu hanyalah sepupu Jayden, tapi Gladys tampak canggung saat melihat Felicia duduk berdampingan dengan kakak laki-lakinya.Seorang wanita paruh baya dengan wajah yang masih t
Baca selengkapnya

79

Begitu acara pernikahan selesai, Felicia dibawa pulang ke rumah keluarga Glen. Padahal seharusnya mereka bisa tinggal di hotel yang berada di gedung yang sama dengan gedung pernikahan mereka. Tapi Glen mengaku tidak bisa tidur jika bukan di rumahnya sendiri. Felicia pun tidak mau berkomentar. Setelah pamit dengan Emily, ia pun masuk ke mobil Glen dan pulang bersama pria itu.Tidak ada obrolan di antara mereka. Glen hanya fokus dengan jalanan di depannya. Sekitar setengah jam kemudian, mereka sampai di sebuah rumah megah bergay
Baca selengkapnya

80

Ternyata Felicia benar-benar dibawa oleh Glen ke rumah baru mereka yang letaknya di sebuah perumahan yang tak jauh dari rumah sakit tempat mereka bekerja. Rumah dengan desain minimalis dan halaman yang luas itu terlihat cukup nyaman. Perabotan di dalamnya pun sudah lengkap walau semuanya ditutupi oleh kain putih dan tampak sudah lama tidak terpakai."Aku membeli rumah ini dua tahun yang lalu. Hanya sebagai tempat saat aku tidak ingin diganggu keluargaku," ucap Glen sembari menarik satu persatu kain putih dan duduk di sofa empu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status