Share

Bab 6

Tempat Ini lebih seperti istana daripada sebuah gua. Dengan tangga permata yang berdentang merdu di setiap langkah. Dinding gua bertaburan permata malam yang bersinar terang.

Aku merobek pakaianku dan membungkus kaki dengan potongan kain itu. Menjejakkan setiap langkah dengan hati-hati agar tidak menimbulkan suara apa pun.

Di ujung tangga batu permata, ada ruang terbuka dengan kolam besar di tengahnya. Cairan berwarna merah cerah mengalir di dalamnya, mengeluarkan bau amis menjijikkan.

Bau darah yang kuat.

Apakah yang ada di dalam kolam itu darah manusia?

Ada sesosok mayat yang terendam di tengah kolam darah itu. Jika bukan karena warnanya, aku hampir tidak menyadari bahwa itu bentuk manusia.

Aku bersembunyi di balik pilar batu permata dan menyaksikan Nenek mengeluarkan tubuh itu dari genangan darah dan melemparkannya ke tanah.

Ternyata itu Kak Lukita! Matanya yang kosong menatapku seolah sedang memelototiku.

Aku menutup mulutku agar tidak memekik. Akal sehatku berteriak kepadaku agar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status