Share

Bab 3

Tubuh yang tergeletak di atas meja itu berlumuran darah. Seluruh kulitnya terkoyak, bahkan rupanya tidak terlihat sama sekali.

Jika bukan karena dua gigi taringnya, mustahil aku dapat mengenali bahwa itu benar-benar Kak Lukita.

Mereka mengatakan bahwa kakakku mati diserang binatang buas, tapi aku tidak percaya.

Binatang buas hanya bisa mencabik-cabik, tapi tidak ada satu pun luka semacam itu di tubuh kakakku.

"Siapa yang bilang Kak Lukita mati diserang binatang buas?! Dia ..."

Mataku terbelalak saat aku melihat nenekku dengan jelas.

Kulitnya terlihat jauh lebih bersinar.

Ada tahi lalat kecil berwarna hitam di ujung hidungnya. Meski warnanya sangat kabur dan hampir menyatu dengan bintik-bintik penuaan di wajahnya, aku masih bisa mengenalinya dalam sekilas.

Kak Lukita juga punya tahi lalat di posisi yang sama, hanya sedikit lebih kecil dan berwarna lebih gelap dari ini.

Pada saat yang sama, Nenek juga menatapku. Dia hanya menatapku dengan ringan, tapi aku sangat takut sampai tidak berani
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status