Share

Bab 5

Dalam beberapa hari berikutnya, aku menangani pemakaman Selsa dengan perasaan hampa seperti robot. Setiap langkah seperti menginjak pisau, sakit dan memilukan.

Pemakaman itu dingin dan sepi. Aku sendirian.

Tanpa saudara atau teman, tanpa tawa atau tangisan. Yang ada hanya kesedihan dan putus asa tiada akhir yang membawaku tenggelam.

Rasa sesal dan menyalahkan diri sendiri menggerogoti hatiku seperti ular berbisa. Siksaan ini lebih menyaksikan daripada kematian.

Aku bahkan berniat untuk pergi menemani Selsa setelah mengurus pemakamannya. Dia pasti sendirian dan kesepian di alam sana.

Tepat saat aku hampir menyerah, sebuah pesan dari Dhanu seakan mengguyurku dengan air es dari ujung kepala sampai ke ujung kaki.

"Widya, masih belum cukup juga? Di mana Selsa? Ke mana kamu membawanya?”

"Aku bersedia melupakan masalah ini, asal kamu pulang dan minta maaf kepada Citra."

Nada bicaranya masih sangat sok dan merendahkan, seakan-akan akulah yang melakukan kesalahan.

Hatiku membeku membaca pesan i
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status