Share

Bab 8

Denis berkata dia tidak tahu kenapa. Walaupun hatiku masih merana, aku tidak bisa apa-apa di hadapan sahabatku sejak kecil ini.

Aku pertama-tama pergi ke kantor pengacara untuk mengambil perjanjian perceraian. Setelah mendengarkan arahan dan catatan dari pengacara, aku datang ke rumah sakit.

Galih seperti melihat penyelamat. Dia menangis dan bertanya aku pergi ke mana saja. Dia merengek dan mengatakan kalau dia baru minum air saja sejak bangun tidur dan belum makan sejak kemarin karena tidak memegang uang ataupun ponsel.

Aku memesan bangsal dengan satu tempat tidur untuk Galih, tapi tidak memesankan makanan atau menyewakan perawat untuknya.

Aku menarik tangan Galih dan satu per satu meletakkan dokumen-dokumen yang kubawa ke hadapannya, begitu juga dengan ponselnya.

"Lihat ini, kamu kenal foto ini?"

Galih spontan berhenti menangis dan menatap kertas-kertas itu dengan mata nanar. Seolah itu bukan fotonya sendiri, dia bertanya dari mana aku mendapatkannya.

Aku menarik napas dalam-dalam, l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status