Share

Bab 4

"Lilies, sudah kubilang sejak awal. Kamu nggak bisa menjadikan hamil sebagai alasan bertindak nggak masuk akal. Cepat minta maaf pada Melisa! Kalau nggak, aku bakal menceraikanmu sekarang juga!" hardik Reyhan.

Seketika, aku tertawa saking kesalnya. Aku langsung mengeluarkan surat perjanjian cerai yang telah kusiapkan, lalu berkata, "Ayo, kita bisa pergi mengurus perceraian sekarang juga."

Reyhan melirik sekilas surat perjanjian cerai itu. Wajahnya berubah drastis. Dia menatapku dengan tatapan suram. "Lilies, kamu lagi hamil. Aku tahu kamu lagi sensitif karena hamil. Aku bakal maafin kamu."

Aku menatapnya dengan sinis. Sesaat kemudian, aku baru menyahut, "Reyhan, kamu pasti tahu aku serius atau nggak."

Ekspresi Reyhan membeku. Melisa yang berdiri di samping ingin berbicara, tetapi malah disela oleh Reyhan, "Melisa, kamu pulang dulu. Ada yang ingin kami bicarakan berdua."

Melisa masih ingin berbicara. Ketika melihat pembagian properti pada surat itu, matanya seketika terbelalak. Dia ingi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status