Share

74. Menunggu

Awan tipis berarak di langit pagi yang cerah. Udara sejuk pegunungan membelai lembut. Tubuh semampai Zee berdiri tegak dengan sebuah koper yang sejajar dengan kaki jenjangnya. Sebuah tas menyampir di bahu. Gadis itu sengaja memilih menunggu mobil mama Zeino di depan lobby.

Berbagai rasa menjalar di hati Zee. Rasa lega karena telah menyelesaikan tugas cross exposure pertamanya. Rindu akan keluarga yang tak bertemu muka secara langsung selama berhari-hari. Ada sedikit resah mengingat tak bisa memenuhi janji untuk menemani Zeino sidang. Terbersit canggung harus bagaimana selama bersama mama Zeino di perjalanan. Belum lagi permintaan Mauren yang mendesak untuk bertemu secepatnya.

“Loh, jemputan kamu belum datang?”

Lamunan Zee terpotong. Ia menolehkan wajah mencari sumber suara yang terasa dekat. Dan benar saja, berjarak dua langkah darinya telah berdiri seorang laki-laki yang sepuluh hari ini menjadi tetangganya.

“Sebentar lagi, Pak. Sudah di jalan.”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status