Zee 'n Zeino

Zee 'n Zeino

last updateLast Updated : 2021-10-08
By:  ayyona  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
359 ratings. 359 reviews
101Chapters
17.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"Eh..inisial nama kalian sama 'ZA'. Jangan-jangan kalian jodoh!” Zefanya Ayunda dan Zeino Ardhana terpaksa menjadi sepasang kekasih akibat perjodohan antar geng di kampusnya. Adalah Lulu yang waktu itu sedang dekat dengan Dito, senior mereka di kampus, yang menjodohkan teman satu gengnya dengan geng pacarnya. Hingga terciptalah empat pasang kekasih, Lulu – Dito, Rayesa – Shandy, Lampita – Jeromy dan yang terakhir Zefanya – Zeino. Padahal sejak cinta pertamanya yang seumur jagung kandas di akhir masa SMA, Zefanya sudah memutuskan untuk fokus menyelesaikan kuliah dan meniti karir, agar ia bisa membanggakan bunda serta mematahkan pandangan sebelah mata dari keluarga almarhum ayahnya. Akankah nanti terwujud ramalan Lulu, jika gadis yang biasa dipanggil Zee itu akan berjodoh dengan Zeino, sang senior yang awalnya pendiam dan kalem, mulai banyak mengatur dan cemburuan ketika gadis super aktif dan mandiri itu mulai bekerja? Bisakah Zeino menerima keputusan Zee untuk bekerja di hotel yang memiliki jadwal kerja tak menentu dan masih sarat dengan konotasi negatif? Apakah mereka bisa memperkuat dasar hubungan mereka yang rapuh, atau keduanya tergoda dengan hadirnya hati yang lain? Atau mungkin Zee akan menghempaskan cinta dan memilih karir cemerlangnya saja? Apa yang membuat Zee mati-matian mempertahankan pekerjaannya? Yuk simak perjalanan hati Zee 'n Zeino!

View More

Latest chapter

Free Preview

1. Prolog

Seorang gadis berusia 21 tahun bernama Zefanya Ayunda, yang biasa dipanggil Zee oleh teman-temannya, termasuk gadis yang beruntung. Walaupun dibesarkan oleh orangtua tunggal yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil dalam kesederhanaan, namun dia bisa melanjutkan dan menyelesaikan pendidikan di sebuah universitas yang ditempuhnya dalam waktu tiga setengah tahun. Bahkan setelah tamat ia langsung mendapatkan tawaran kerja sebagai Guest Relation Officer di sebuah hotel bintang lima di kotanya.Berbeda dengan jalan karirnya yang terus menanjak, kehidupan percintaan Zefanya tak semulus jejaknya di bangku kuliah dan dunia kerja. Zee yang telah berjanji pada ibunya dan diri sendiri bahwa ia tidak akan pacaran selama sekolah menengah, dengan susah payah menahan rasa suka yang mulai tumbuh di hatinya pada seorang teman sebaya yang bernama Abian Zahran. Zee memendam rasa suka itu sejak duduk di bangku kelas 11 sampai hari kelulusan.Kata orang masa

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Nova Alexandria
hallo Tante Ayy. ini Alexandria. aku baru main-main ke sini loh. ingat kamu punya novel di sini. Rindu kamu yg sudah jauh di sana
2023-09-06 21:15:43
0
user avatar
ayyona
Hola Goodfelas...Terima kasih sudah mampir untuk membaca kisah Zee dan Zeino. Semoga terhibur .........
2022-03-02 12:33:05
1
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-02-02 13:33:31
3
user avatar
Corn Leaf
So sweeeettt banget endingnya... Menyambut mentari bersama. Tiba2 Zei jadi kang gombal aye aye... Ku ikut bahagia tiada Tara buat double Z.
2022-02-01 08:11:32
2
user avatar
Corn Leaf
Cieh cieh... Kepergok sama papa Handoko hahaha... Nikah dah, nikah!
2022-01-30 16:24:04
1
user avatar
Corn Leaf
Cieh, Zeino makin dewasa aja. Talita mending sama Pak Tyo aja.
2022-01-28 19:15:16
1
user avatar
Corn Leaf
Kirain Talita sudah nyadar dengan omongan bapaknya. Eh, ternyataaaaa....
2022-01-21 08:39:43
1
user avatar
Corn Leaf
Dengerin ucapan papa kamu, Talita... Bener tuh!
2022-01-20 22:52:05
1
user avatar
Corn Leaf
Baru sempat baca lagi, gara2 kesibukan awal taon. Buka2, kaget udah judul menikah aja. Baca2, kaget udah mo LDR aja... Semangat, Zei! Percaya sama Zee.
2022-01-12 00:16:53
1
user avatar
Corn Leaf
Eaaa mikiran KITA... Eaaaaa
2021-12-16 11:33:10
2
user avatar
Corn Leaf
Ayo, Zee! Bungkam mulut-mulut yang suka ngeremehin kamu. Jadi, penasaran gimana pas Zee ikut Zei dan Talita. Btw, aku suka kalimat bukan Cinderella tapi Tiana. Sayangnya kagak bisa di ss. Huhu
2021-12-14 08:10:32
1
user avatar
Corn Leaf
Zee cuma senyum-senyum aja dengar curhatan ibu-ibu sosialita, tapi dalam hati jangan cemburu yak. Kak Zei gak akan berpaling. Uwu.
2021-12-13 19:48:46
1
user avatar
Corn Leaf
Ya elah, Talita. Gak usah ngarep yang aneh-aneh aja dah. Zee miliknya Zei. Doble Z bukan ZB. Gak cocok.
2021-12-07 15:58:52
2
user avatar
Corn Leaf
Makin sibuk mengejar masa depan. Semangat Zee dan Zei!
2021-12-06 18:15:37
2
user avatar
Corn Leaf
Ciehh pertengkarannya gemesiinnn sihh
2021-11-05 11:04:05
3
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 24
101 Chapters

1. Prolog

Seorang gadis berusia 21 tahun bernama Zefanya Ayunda, yang biasa dipanggil Zee oleh teman-temannya, termasuk gadis yang beruntung. Walaupun dibesarkan oleh orangtua tunggal yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil dalam kesederhanaan, namun dia bisa melanjutkan dan menyelesaikan pendidikan di sebuah universitas yang ditempuhnya dalam waktu tiga setengah tahun. Bahkan setelah tamat ia langsung mendapatkan tawaran kerja sebagai Guest Relation Officer di sebuah hotel bintang lima di kotanya. Berbeda dengan jalan karirnya yang terus menanjak, kehidupan percintaan Zefanya tak semulus jejaknya di bangku kuliah dan dunia kerja. Zee yang telah berjanji pada ibunya dan diri sendiri bahwa ia tidak akan pacaran selama sekolah menengah, dengan susah payah menahan rasa suka yang mulai tumbuh di hatinya pada seorang teman sebaya yang bernama Abian Zahran. Zee memendam rasa suka itu sejak duduk di bangku kelas 11 sampai hari kelulusan. Kata orang masa
Read more

2. Kok kita bisa pacaran, sih?

Di sudut sebuah gerai kopi kekinian yang terletak tak jauh dari pinggiran bangunan hotel megah, duduk seorang pemuda yang terlihat memainkan pemantik api di tangannya. Segelas coffee latte yang dipesannya belum tersentuh sama sekali. Sebatang rokok yang sedari tadi terselip di bibirnya juga belum menyala. Acap kali ujung mata pemuda itu melirik ke arah pintu kafe ketika ada yang mendorong belahan kaca tempered yang menimbulkan bunyi gemerincing itu. Zeino  telah menunggu kehadiran Zee hampir satu jam lamanya. Pemuda itu mulai terlihat kehilangan kesabaran. Ia kemudian meraih telepon genggam yang tergeletak di meja di sebelah gelas minuman dingin berkafein yang belum dicicipi. Menekan nama pertama di daftar panggilan keluar, raut wajahnya semakin kusut karena sambungan suaranya tak berbalas. Dalam beberapa kali helaan napas, gawai mahal itu kemudian kembali menjadi teman sebungkus rokok dan segelas coffee latte
Read more

3. Curhat

Seiring Zeino yang mendaratkan tubuhnya di belakang kemudi, Zefanya merogoh tas jinjingnya. Jemarinya meraih telepon genggam yang diselipkan di sela kantong. Sejurus kemudian, gadis itu terlihat sibuk mengutak-atik benda pipih yang sedang menyala. Tatapannya terlalu fokus pada layar hingga ia tak memerhatikan pemuda di sebelahnya sedang memandang ke arahnya. Zefanya tersadar ketika mengalihkan pandangan ke depan dan mendapati jika mereka masih di parkiran kafe. Kendaraan roda empat yang mereka naiki belum bergerak. Gadis yang menoleh ke samping kanan sambil menaruh kembali telepon genggamnya ke dalam tas, mendapati tatapan Zeino yang tertuju padanya. Kedua tangan pemuda itu mencengkram setir, mesin mobil telah menyala. “Ada apa?” tanya Zee. Tak ada jawaban lisan dari pertanyaan singkat itu. Yang terjadi selanjutnya adalah tangan Zeino yang membuka sabuk pengaman yang telah terpasang di tubuhnya. Lalu dengan c
Read more

4. Lagi sensi?

Ayun langkah Lulu menuruni anak tangga berselisih dengan hentakan tungkai panjang milik Zeino yang setengah tergesa menaiki tangga. Tatapan mereka bertemu. Sambil mendongakan kepala pemuda yang sedang menggenggam sebuah gawai di tangannya itu menyampaikan tanya pada pemilik rumah. “Zee ada di mana, Lu?” tanya Zeino pada gadis yang berpapasan dengannya itu. “Masih di kamar. Lagi mandi,” jawab Lulu sambil menolehkan leher menunjuk arah kamarnya. “Ini, dia dicariin Bunda,” jelas Zeino sambil menunjukan telepon genggam Zee yang ada di tangannya. “Oh, ya udah sana aja, Kak. Kali aja udah selesai.” Perkataan Lulu seperti ijin untuk Zeino meneruskan niatnya. Keduanya lalu melanjutkan langkah masing-masing. Mereka sama-sama bergegas menuju arah yang berbeda. Zeino langsung mengetuk pintu sesampai di depan kamar Lulu. “Iya, ini gue udah kelar!” ujar Zefanya dari dalam kamar. Alunan suara yang dibarengi sembulan kepala dari daun pintu ya
Read more

5. Si Tukang Bikin Kesal dan Si Keras Kepala

Zefanya, gadis yang telah berganti tampilan itu kembali menjadi penumpang. Ia duduk tenang di sebelah Zeino yang sedang mengendarai mobilnya. Perjalanan sunyi tanpa kata memaksa lantunan suara merdu penyanyi dari playlist yang diputar merajai ruang itu. Kesal di dada yang memaksa Zeino untuk memilih memulangkan Zefanya lebih awal dari waktu yang diperkirakan. Candaan Dito yang mengungkit kebersamaannya dengan seorang mahasiswa baru beberapa waktu yang lalu membangkitkan emosi Zeino. Dia seakan dijadikan terdakwa atas tuduhan mendua. Padahal Zefanya sendiri mengetahui dan tidak pernah membesarkan masalah itu. Pacarnya itu cukup mengerti dengan penjelasan singkat yang ia sampaikan. Jika dia dan Talita, juniornya di kampus, hanya kebetulan bertemu. Lagi pula gadis yang baru memulai perkuliahan itu adalah anak dari kolega orang tuanya. Sehingga tak heran jika mereka sudah terlihat akrab. “Ayo habiskan. Setelah itu kita pulang.&rdq
Read more

6. Si GRO

Lampu penerangan di sepanjang jalan yang menjadi jalur lintas Zefanya menuju tempat kerjanya masih menyala. Jam digital di pergelangan tangan kirinya menunjukan angka lima menit sebelum jam enam pagi, ketika gadis dalam balutan jaket berbahan jeans itu berpamitan pada ibundanya untuk berangkat kerja. Temaram suasana kota menjelang kehadiran sang surya di ufuk timur. Semringah raut wajah gadis yang dipenuhi semangat untuk menunaikan kewajibannya. Suatu hal tak pernah disesali oleh Zefanya dalam dua bulan belakangan ini, keputusannya menerima perkerjaan yang membuat pola hidupnya berubah. Seperti saat ini, ketika hari Minggu kebanyakan penduduk bumi bermalasan untuk membuka mata, ia sudah berada di atas motor matic-nya untuk mengais rejeki. Ketika sekelompok remaja melintas sambil berlari bersama di hari libur, Zee akan menjadikan tugasnya sebagai GRO yang akan mondar-mandir di lobby hotel sebagai sarana olah raganya. Gadis itu tak akan menaruh c
Read more

7. Gini Amat Punya Pacar

Tubuh Zefanya masih terpaku di depan kanopi kafe. Kebingungan atas kehadiran Zeino di depannya membuatnya salah tingkah. Apa lagi tatapan pemuda itu terlihat sangat tidak bersahabat memandang ke arah Sammy yang sedari tadi berada di dekatnya. Belum hilang keterkejutannya, seorang pemuda lain yang baru keluar dari arah kafe semakin membuat Zefanya terpana. “Kak Jeromy!” sapa Zee yang hampir tak percaya melihat pacar Lampita itu. “Eh, Zee. Kebelet tadi, numpang ke toilet.” Dengan wajah cengengesan pemuda berkaca mata itu berkata sambil menggaruk rambutnya. “Hmm, Bang Sammy duluan aja, ya. Aku mau ketemu temen dulu,” ujar Zee pada Sammy. Tentu saja gadis itu tak ingin berlama dengan pria yang pasti akan dipertanyakan oleh Zeino. “Oh, ya udah. Bye, Zee!” pamit Sammy yang bernama asli Samuel. Tak
Read more

8. Kalian serius?

Sebuah motor sport berwarna hitam legam meluncur membelah jalan aspal yang menuju area salah satu kampus universitas swasta terkenal di kota. Begitu kuda besi itu berhenti di pelataran parkir, kedua pengendara yang masih mengenakan helm turun bergantian dari sadel. Begitu penutup kepala itu terbuka, terlihat pasangan muda-mudi yang berinisial sama ‘ZA’ itu segera merapikan rambut dan tampilan mereka sebelum melanjutkan langkah ke tujuan. Menepati janjinya, hari Senin ini Zefanya yang sedang libur bekerja menemani Zeino untuk melakukan bimbingan skripsi. Gadis itu memang sengaja mempersembahkan hari libur yang seharusnya untuk beristirahat dari lelah bekerja untuk memperbaiki hubungannya yang sedang kurang harmonis dengan Zeino. Walaupun sebenarnya ia sendri belum mengerti standar harmonis yang seharusnya seperti apa. Karena jika dirunut sejak mereka dijodohkan, hubungan mereka seperti air yang mengalir mengikuti alur yang mereka
Read more

9. Berdua Saja

Melengkung senyum di wajah Zeino yang telah ditutupi helm ketika sepasang tangan gadis di boncengan merengkuh pinggangnya. Ada rasa yang ingin meledak di hatinya ketika teringat bagaimana reaksi Zefanya ketika melihat Talita berada di dekatnya. Berbeda dengan saat ia dan adik kelasnya itu tak sengaja kedapatan sedang berada di café oleh pacarnya itu, kali ini Zee menampakan rasa memilikinya. Gadis itu tanpa malu-malu bergelayut manja di lengannya dengan tatapan lurus pada perempuan yang menghampiri. “Ternyata kamu bisa cemburu juga ya, Zee,” gumam Zeino. Kuda besi hitam legam itu terus melaju meninggalkan sorak – sorai anggota geng lainnya yang sengaja menjadikan pasangan ZA itu sebagai objek candaan. Kedatangan Zefanya ke kampus yang baru ditinggalkannya beberapa bulan, tentu saja masih mendapat sambutan yang hangat dari teman-temannya yang sedang berusaha merampungkan studinya. Termasuk dari para dosen yan
Read more

10. Panutan

Kembali Zefanya tak bisa menyimpulkan apa yang sedang terjadi dengan hubungan pertemanannya dengan Zeino. Satu hari yang mereka lewati kemarin tak secara otomatis menjelaskan semuanya. Gadis itu menganggap kebersamaan mereka adalah quality time tanpa meributkan rutinitas keduanya yang sering bertolak – belakang. “Ga ada ngomong serius, Bun. Habis dari kampus, kita pergi ke pantai, makan doang.” Begitu Zefanya menjawab pertanyaan dari ibundanya ketika pagi hari di meja makan. Seperti kebiasaan ibu dan anak itu memulai hari. “Tadinya Zee mau bicara, Bun. Tapi ga jadi, lagi males. Ntar malah bertengkar lagi.” Zefanya bersungut mengakhiri kalimatnya. Ibu Kartika, wanita yang telah menjadi orang tua tunggal bagi kedua anak gadisnya sejak Zefanya anak bungsunya berusia dua bulan itu, hanya melempar senyum. Wanita paruh baya itu memang sangat terbuka dengan kedua anak
Read more
DMCA.com Protection Status