Share

78. Resah dan Rindu

Angin sore yang berhembus meniup helaian rambut seorang gadis yang duduk di sebuah halte. Tangannya menggenggam tali tas selempang yang melintang di dada. Pandangannya tertunduk menatap ujung flat shoesnya. Ia tak menghiraukan sekeliling, hingga sebuah mobil berhenti tepat di depannya.

Gadis yang telah membuka sweater rajutnya itu, sontak berdiri. Tergesa ia meraih gagang pintu mobil, sehingga pemuda yang berada di belakang kemudi mengurungkan niatnya untuk turun. Zeino sempat heran mendengar pacarnya itu minta dijemput di halte yang tak jauh dari rumah nenek Ruwina.

“Bagaimana kabar nenek?” tanya Zeino ketika mereka telah menyatu dengan lalu lintas yang mulai padat.

“Baik, Kak.  Nenek sehat. Tadi nenek titip salam.” Zee melempar senyum seiring wajahnya yang menoleh menatap Zeino yang sibuk dengan kemudi. “Em, Tante Mauren juga nanyain Kak Zeino tadi,” sambung Zee sesat kemudian.

“Tante Mauren?” ulang Zeino dengan bola mata bergerak ke kiri. Hany

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status