Share

77. Meluapkan Amarah

Laki-laki itu berjalan mendekat.

Juda sudah berniat kabur karena tidak punya tenaga untuk menghadapi Guntur saat ini, tetapi Danis yang melihat gelagat Juda itu langsung menggenggam tangan Juda dan menarik wanita itu agar berdiri di sampingnya.

“Juda, saya... saya minta maaf.”

Juda bisa saja melengos dan menganggap permintaan maaf itu hanya sekadar bualan. Namun, Juda mengangkat dagu, menghimpun kepercayaan dirinya yang akhir-akhir ini menipis, lalu mencari-cari kebohongan di mata Guntur. Dan di sana Juda menemukan ketulusan dan penyesalan mendalam.

Sejenak, Juda mendengus dalam hati. Bukankah Guntur mahir memalsukan ekspresi? Sebab, sebelumnya Juda telah gagal membaca kebohongan Guntur hingga menyebabkan masalah serius yang juga melibatkan Grita.

Tak bisa lagi bersikap sopan di hadapan laki-laki berengsek itu, Juda membalas, “Kenapa minta maaf ke gue? Kalau lo waras, saat ini harusnya lo siapin segudang permintaan maaf ke Grita yang mungkin nggak bakal bisa lo sampaikan dan akan
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status