Share

LEBIH BAIK PERGI

“Mama.”  

Suara lirih dari sosok mungil itu mengejutkan Jeni dan ia segera menyeka air matanya, memasang wajah seceria mungkin.

“Iya Sayang, bagaimana keadaanmu sekarang?”

“Aik.”

Jeni tersenyum begitu manis dan mencium putri kecilnya.

“Jangan sakit lagi ya Sayang.”

Aluna hanya tersenyum kecil dan tampak mencari seseorang.

“Papa nana?”

“Papa kerja, Aluna sama Mama dulu ya.”

Aluna mengangguk dan ia mengedipkan bulu matanya yang lentik, terlihat begitu menggemaskan dengan pipi chubynya yang putih sedikit kemerahan.

“Anak pintar.” Puji Jeni sambil mengusap rambut Aluna.

Sejenak ia lupa dengan semua masalahnya. Jeni kemudian pergi ke kamar mandi begitu ada suster datang dan menemani Aluna. Pada saat ia keluar dari kamar mandi, Renata muncul dari balik pintu dan itu membuat Jeni berubah sangat dingin.

“Untuk apa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status