Share

65: KEINGINAN BAPAK

“Jadi Abang tetap tidak akan menjenguk Mita?” Isha menoleh, menatap Malik yang terbaring di sebelahnya berbantalkan lengannya. Kacamata masih belum terlepas dari hidungnya, karena sepertinya memang Malik sudah terlalu bergantung pada kacamata itu.

Malik tersenyum dan menoleh, menatap Isha juga. Malam ini, setelah pembicaraan terbuka tadi, mereka memang terasa semakin akur. Isha tak segan lagi tidur satu ranjang dengan Malik, meski kadang masih berbatas guling. Seperti malam ini.

“Bukannya aku tak mau menjenguk, Isha. Aku hanya tak ingin jika aku menjenguk nanti akan menimbulkan persepsi yang berbeda. Andai saja dia tidak memiliki perasaan berbeda, mungkin aku akan lebih ringan jika harus menjenguknya.” Malik menjawab datar. Matanya menatap lampu kamar yang masih belum dimatikan.

“Bagaimana nanti jika rekan sesama guru bilang bahwa Abang nggak punya empati terhadap siswa yang sakit?” tanya Isha ragu dengan efek keputusan Malik.

“Jika mereka berkomentar dengan ketidakhadiranku menjenguk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status