Share

48: AMINAH SALAH PAHAM

Mereka berdua duduk di kamar Malik, setelah tadi dengan susah payah Malik membujuk ibunya agar tidak memaksa Isha untuk tinggal. Biasanya, memang menantu perempuan tinggal di rumah mertuanya. Namun, Malik berusaha membujuk ibunya dan meminta pengertian bahwa Isha masih ingin tinggal di rumah ibunya.

Isha duduk menunduk dengan raut wajah memerah hendak menangis karena tak berani mengelak dari permintaan Aminah, padahal dia tak ingin menginap.

“Maafkan Ibu kalau memaksa kamu tinggal. Tapi kamu tak perlu khawatir. Ibu tidak akan memaksa kamu tinggal di sini lagi. Aku sudah bilang tadi,” ujar Malik dengan sabar sambil mengemasi beberapa potong pakaian yang akan dibawanya kembali ke kontrakan.

Isha hanya mengangguk.

“Aku juga tidak akan memaksa kamu untuk menginap malam ini. Kita akan pulang ke rumahmu jika memang kamu ingin tidur di sana.” Lagi-lagi Malik memberikan kelonggaran demi Isha tetap nyaman.

Isha hanya diam, mencoba berkompromi dengan hatinya yang sering kali bertolak belakang.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status