Share

Makan malam

Author: Anggraeni
last update Last Updated: 2021-05-25 18:58:46

Mega sudah berada di rumah megah milik keluarga Gabriell. Mega menatap intens semua orang di meja makan. Malam ini Mega begitu terpesona dengan mereka semua. Sebuah keluarga yang sangat harmonis, mereka saling melengkapi satu sama lain. Ingin rasanya Mega seperti mereka, nyatanya Mega tidak akan pernah seperti mereka. Berkumpul dan bersama-sama untuk meluangkan waktu kebahagiaan. 

"Selamat malam semuanya, terima kasih sudah hadir di acara makan malam sederhana yang sayang buat bersama istri saya. Terima kasih nak Mega, kamu sudah datang di acara makan malam hari ini. Saya sangat berterima kasih sekali dengan kehadiran kamu." Jelas Abass ke semua orang dan Mega tentunya. Mega mengangguk sopan, ingin rasanya Mega pingsan. Atasannya ini menatap Mega dengan baik dan sopan. Tidak pernah memandang kalau Mega adalah bawahannya. 

"Saya sengaja mengadakan acara makan malam sederhana ini untuk mempererat silaturahmi." Lanjutnya

Acara makan malam di mulai, mereka diam karena sudah menjadi adat mereka jika sedang makan. Tidak boleh ada suara, kecuali suara sendok dan garpu atau pun gelas dan piring. 

Berbeda dengan Mega saat ini, dirinya begitu deg-degan saat berhadapan dengan mereka. Mereka diam-diam saja seperti orang bisu. Jujur saja, Mega tidak bisa diam kalau makan. Tidak menyukai keheningan seperti ini. Mega biasanya makan dengan ngobrol santai bersama Gavin atau yang lainnya. Tidak seperti ini, Mega mengunyah makanannya juga sedikit-sedikit. 

Sedari tadi Elardo menatap takjub ke arah Mega. Malam ini Mega tampil sangat cantik, cantiknya tiada tara. Ingin rasanya Elardo menikahi Mega sekarang juga. Tatapannya dengan  Mega tiba-tiba datang, mereka saling menatap satu sama lain. Hanya sesaat! Mega langsung memanglingkan wajahnya ke arah lain. Mega masih enggan menatap laki-laki yang pernah membuat dirinya marah besar. 

Elardo mengedipkan matanya genit ke arah Mega. Mega bergidik ngeri, Mega mencoba terbiasa agar tidak aneh jika di pandang oleh orang yang peka terhadap dirinya. 

Ekhemm

Acara makan malam selesai, mereka berpindah tempat ke ruang tamu yang luas. Mereka sudah duduk bersampingan, Mega bersampingan dengan Erik dan Leo sepupu triple E. 

Ekhemm, Papi Abass berdehem lumayan keras. "Kalau suka ngomong, jangan di lihatin aja." Sendirinya ke Elardo, Elardo menatap jengah ke Papinya. Elardo sudah menduga jika Papinya akan mengolok-olok dirinya di depan Mega dan semua orang. 

"Hai apa kabar Mega, perkenalkan aku Leo sepupu triple E. Kamu cantik banget malam ini," katanya sambil memperkenalkan dirinya. Mega tersenyum ramah, "Hai juga, saya Mega. Saya bawahan Pak Abass, terima kasih dengan pujiannya. Anda juga sangat tampan," sahut Mega. 

Ser

Hati Elardo berdesir hebat, tidak menyukai dengan sehutan Mega pada Leo. Apa lagi dengan  pujian di akhir kalimat. Elardo mencibir lirih, Mega peka dengan cibiran Elardo. 

Nih orang kenapa? cibir gue sama Leo, sok ganteng banget. Sial banget gue bisa kenal dan ketemu sama orang kaya dia. 

"Kakak kenapa? cemburu atau tidak suka mendengar sahutan kak Mega ke kak Leo." Celetuk Erik menggoda kakaknya yang lagi cemberut ini. 

"Biasa aja, gak penting juga." Jawabnya

Astaga nih mulut gak di filter dulu kalau mau ngomong. Gak penting, padahal aslinya sangat penting. 

"Oh gak penting ya, nak kamu cocok sama Leo." Elardo melotot ke arah Papinya, kok jadi kaya gini si. 

"Pak Abass bisa saja, saya tidak pantas denganLeo." Telak Mega merendah, diri nyatidak berpikir akan menyukai Leo, begitu pun sebaliknya. 

"Aku suka Om, Mega cantik dan baik hati." Mega tersipu malu, wajah Mega sudah seperti kepiting rebus. Ingin rasanya Mega terbang ke khayangan bertemu saudarinya. 

"Maksud kamu apa hah!" lah ini kenapa Elardo malah gak terima. Mega menatap intens ke arah Elardo, Elardo membawa Mega ke halaman rumahnya. 

Mega meringis menahan sakit pergelangan tangan kanannya yang di tarik cukup kencang oleh Elardo. 

Mereka berdua sudah berada di halaman rumah, Elardo menarik pinggang Mega. Menarik sampai tubuh Mega dan tubuh Elardo menempel. 

Cup

Suara kecupan terdengar menggairahkan untuk Elardo dan Mega. "Aku gak rela kamu lirik dan di lirik laki-laki lain kecuali aku." Jelas Elardo

Mega masih terkejut dengan kecupan maut dari Elardo. Elardo mencium Mega, first kiss yang akan di berikan suaminya kelak. Dengan kurang ajarnya malah di ambil oleh laki-laki yang menyandang sebagai musuh bebuyutannya ini. 

Mega memberontak, dan... 

Plak

Mega menampar pipi kanan Elardo keras. "Saya bukan perempuan murahan asal anda tahu, brengsek anda mencium saja begitu saja. Tanpa persetujuan saya, anda telah melecehkan saya." Kedua mata Mega sudah berkaca-kaca, Elardo gelagapan sendiri. Apakah Mega akan menangis atau tidak, jika iya bagaimana. 

Elardo mencoba tenang, merapatkan tubuhnya dan tubuh Mega lebih dekat lagi. "Aku tertarik sama kamu, aku mau kamu menjadi milik aku sayang. Apapun caranya, aku ingin kamu menjadi istri aku." Bisik Elardo lirih dan membuat bulu kuduk Mega meremang. 

Mega sudah tidak memberontak lagi seperti tadi. Mega menatap tajam ke arah Elardo, "Nyatanya saya tidak mau menjadi istri anda. Jangan pernah mimpi tuan Elardo gak tahu diri. Saya sudah mempunyai calon suami, jangan berharap saya mau menjadi istri anda." Jelas Mega santai

"Serius, aku gak percaya. Aku ingin memiliki kamu sayang, aku cinta pada pandangan pertama sama kamu sayang." Katanya

Mega membulat matanya tidak percaya, apa katanya tadi. Cinta pandangan pertama, bulshit. 

Elardo menahan tengkuk Mega dan langsung melumat bibir Mega yang berwarna pink. Mega terkejut dan memukul dada bidang Elardo keras. Menggigit bibir Elardo, Elardo langsung melepaskan ciumannya dengan Mega. 

"OMG MATA AKU TERNODAI MELIHAT KALIAN CIUMAN." Teriak Ester

"Ada apa?" tanya mereka semua menghampiri Ester. 

Elardo dan Mega sudah berjauhan, hanya ada rasa canggung di lain pihak. Jantung Elardo dan Mega berdetak sangat cepat. Mereka begitu gerogi melihat semua orang malam menatap serius ke arah mereka. 

"Kenapa Ester?" tanya Mami Melita. 

"Mereka ciuman Mami, mereka mencium satu sama lain dengan bibir mereka." Jawab Ester tanpa ragu-ragu dan terdengar sangat jujur. Ester anaknya tidak pernah bohong, anaknya selalu jujur. 

Mega meringis mendengar jawaban Ester. Mereka bukannya marah, mereka malah tersenyum bahagia. Apa lagi kedua orang tua triple E. Mereka benar-benar bahagia mendengar ini, mendengar kabar anaknya mencium Mega. Mereka yakin, Elardo begitu tertarik untuk memiliki Mega. 

"Kita bahas di dalam," tagas Papi Abass. Mereka semua masuk ke dalam lagi, Mega sudah menahan agar tidak gugup. Elardo berjalan di belakang Mega, Mega begitu takut jika dirinya akan di PHK. Karena melakukan tindakan memalukan di rumah atasannya. 

Elardo tahu apa yang Mega rasakan saat ini. Elardo mencolek rambut panjang Mega dari belakang, Mega menoleh dan menatap tajam Elardo. 

Kurang ajar banget nih orang, awas aja kalau gak ada orang kecuali gue dan dia. Gue akan buat dia menderita, semenderita mungkin. 

Related chapters

  • Will You Marry Me   Ajakan menikah

    "Bisa kamu jelaskan boy, apa yang kamu lakukan ke Mega. Kamu melecehkan Mega, kamu keterlaluan boy. Apa pernah Papi mengajarkan kamu melecehkan seorang perempuan." Tegas Papi Abass ke Elardo, aslinya mah senang kalau anaknya dan Mega sudah ada kata sentuhan. Sentuhan dalam artian saling menganalisis dan dekat. Elardo menatap ke arah Papinya serius, lalu menatap ke arah Mega. "Aku mencintainya pi, aku ingin memilikinya. Dari pada diam saja, aku cium Mega dan menikmati ciuman pertama yang memabukkan." Sahut Elardo, mereka semua menepuk pelipisnya pelan kecuali Mega. Mega membulatkan matanya tidak percaya dengan jawaban Elardo. Udah gila kali ya, ya kali ciuman kaya gitu memabukkan. Sudah melecehkan, tidak merasa bersalah lagi. Sinting kali nih orang, awas aja lo! gue akan buat lo menderita dan buat lo sakit hati. Enak banget nih orang udah cium bibir seksi gue. Jadinya ibir seksi gue udah gak perawan, siapan banget nih orang. "Ma

    Last Updated : 2021-05-26
  • Will You Marry Me   Pura-pura

    "Aku gak suka kamu sama Gavin mesra-mesraan di depan aku." Bentak Elardo membawa Mega ke ruangannya di lantai 3. Mega manatap sengit ke arah Elardo. "Itu bukan urusan anda, Gavin calon suami saya. Gavin berhak melakukan itu dengan saya, mau kita mesra-mesraan di depan siapa pun, kita tidak peduli. Yang penting kita senang," jelas Mega murka. Elardo menghimpit Mega ke dinding, mencium bibir Mega brutal. Mega mencoba mendorong dada bidang Elardo, kedua tangannya di cekal kuat oleh Elardo. Beberapa menit kemudian, Elardo melepaskan bibirnya. Elardo tersenyum manis ke arah Mega, menjilat air liur sisa ciuman mereka tadi, di bibir seksi Mega. Kedua mata Mega sudah berkaca-kaca, lagi-lagi dirinya mendapatkan pelecehan oleh Elardo. "Manis, kamu candu aku sayang. Aku mau yang lebih dari ini, ayok kita menikah. Tidak usah menunggu lama untuk menikah. Kita bisa menikah besok sayang, resepsi akhiran saja. Yang penting kita udah sah dulu, aku cinta banget sam

    Last Updated : 2021-05-28
  • Will You Marry Me   Persiapan

    Mega hanya diam mengikuti kemana perginya Elardo. Tidak mengucapkan kata pun, Mega hanya diam. Tadinya enggan mengikuti Elardo, Elardo tetap memaksa Mega untuk ikut dengannya. Sudah 5 jam Mega mengikuti Elardo. Dari fitting gaun pernikahan sampai mencari cincin pernikahan. Selama itu, mereka belum juga menemukan yang cocok. Mega tidak mempermasalahkan, tetapi Elardo yang tidak menyetujui. Aneh dan menyebalkan, Mega bersabar setiap detik. Seperti sekarang ini...Mega masih setia mengikuti Elardo masuk ke salah satu butik terkenal di Jakarta Selatan. "Carikan gaun pengantin untuk dia." Suruh Elardo ke mbaknya sambil menunjuk ke arah Mega. "Gaun seperti apa Pak, model sekarang atau model unlimited." Ujar Mbak butiknya, jengah sangat jengah Mega berada di sini. "Terserah mbaknya aja, yang penting bagus dan menarik untuk saya dan calon istri saya." Jelas Elardo "Baik Pak, kalau begitu saya ambilkan gaunnya dulu.

    Last Updated : 2021-05-30
  • Will You Marry Me   Akad Nikah

    Mega sudah di apit kedua sahabatnya, Denada dan juga Elsa. Ketiga perempuan ini berjalan keluar dari ruangan pengantin. Mega sudah tampil cantik menggunakan kebaya modern. Sungguh sangat cantik, Mega hanya diam saja. Tidak ada kebahagiaan di wajahnya, padahal Denada dan Elsa sudah berusahalah membuat Mega ikhlas. Yang namanya juga Mega, Mega masih tidak rela harus menikah dengan laki-laki yang sudah di cap menjadi musuh bebuyutannya. Mega memejamkan kedua matanya sebentar, lalu membuka kedua matanya kembali. Melihat tatapan semua orang padanya. Tatapan terpesona melihat kecantikan Mega, belum pernah mereka melihat wajah cantik Mega luar biasa seperti sekarang ini. Apa lagi Elardo, Elardo sampai tidak bisa meneguk ludahnya. Sangat susah, kedua matanya masih memandang calon istrinya yang sebentar lagi akan menjadi istri untuk dirinya. Denada dan Elsa mendudukan Mega di samping Elardo. Akad nikah akan di mulai, Elardo sudah berjabat tangan dengan Papa Mega.

    Last Updated : 2021-06-02
  • Will You Marry Me   Resepsi pernikahan

    Selvia menghampiri Elardo dan Mega di ballroom hotel yang di jadikan tempat resepsi pernikahan kedua sejoli yang baru dah ini. Mega sudah cemberut melihat kedatangan Selvia yang akan menghampiri dirinya dan laki-laki di sampingnya. "Hay kak, happy wedding. Semoga langgeng sama kak Elardo," katanya memberi selamat ke Mega. Mega memutar bola matanya malas, tidak menanggapi ucapan selamat dari Selvia. Elardo berdecak tidak suka melihat respon istrinya. "Makasih Selvia, nikmati makanan di sana. Kamu juga bisa berkenalan dengan adik saya." Jawab Elardo mewakili Mega yang tidak mau menjawab ucapan selamat Selvia. Ada apa dengan istrinya dan Selvia! terlihat tidak akur, seperti kedua kakaknya yang sangat akur dengan Mega. Berbeda dengan Selvia, seolah Selvia hanya butiran debu. "Siap kak, aku permisi dulu. Kak aku ke sana, sekali lagi selamat menempuh hidup baru." Setelah mengucapkan itu, Selvia segera berjalan ke arah jajaran makanan yang tersedia di bagian kiri. "Aku paling gak suka sama

    Last Updated : 2021-06-09
  • Will You Marry Me   Hukuman untuk Mega

    Pagi harinya Mega baru saja bangun dari tidurnya. Memandang keadaan kamar hotelnya bersama Elardo. Elardo sudah berdiri di hadapan Mega, Mega duduk di ranjang sambil menatap Elardo dengan wajah angkuhnya. Elardo bersedekap dada dan menatap sengit ke arah istrinya yang sudah membuat dirinya khawatir tadi malam. Harusnya malam pertama mereka, lah...Mega malam masuk bar dan berjoget heboh sambil minum Vodka. Jelas! jelas membuat Elardo murka dan langsung menghempaskan Mega kasar ke ranjang, menciun Mega beringas dari bibir, wajah dan juga leher. Mega belum menyadari lehernya yang banyak sekali tanda merah atau bisa di bilang dengan kissmark. "Kapan kamu izin aku ke tempat kaya semalam. enak ya? enak banget, sampai gak kasih kabar aku atau minta izin aku dulu. Oke...kamu gak pernah menganggap aku suami, tapi kamu harus ingat dengan status kamu Mega. Kamu sudah menjadi seorang istri, aku mohon rubah diri kamu saat ini juga." Tegas Elardo, Elardo langsung masuk

    Last Updated : 2021-06-16
  • Will You Marry Me   Marahnya Elardo

    Tadi aku udah kirim chat sama istri, kenapa gak ada balasan. Ini juga udah 30 menit aku nunggu kamu beb, kamu belum juga datang. Pasti kamu lagi makan siang sama sahabat kamu, gak izin aku sama sekali lagi. "Gak makan siang lo?" tanya Rico langsung masuk ke ruangan Elardo. "Gak! nunggu istri tapi istri gue sedari tadi belum juga muncul." Lirih Elardo sudah mulai bete dengan Mega. Rico terkekeh dan duduk di ranjang pasien. "Ngapain lo nunggu wanita yang jelas-jelas cuek banget sama lo. Terlalu membuang waktu lo aja, mendingan lo ikut gue dan yang lain makan siang di cafe seberang rumah sakit." Ujar Rico menawarkan makan siang ke sahabatnya yang lagi bete sama istrinya yang belum juga datang ke ruangannya. "Ya udah yuk, nanti di rumah gue kurung Mega samapai gak bisa jalan lagi." Rico tertawa ngakak mendengar ucapan gamblang sahabatnya yang masih di mode buruk ini. "Buat Mega kewalahan, sampai bilang nyerah sama lo." Ledek Rico

    Last Updated : 2021-06-20
  • Will You Marry Me   Marahnya Elardo 2

    "Aku tadi nyuruh kamu ke ruangan aku loh. Kamu gak datang! kamu malah pergi makan siang saya sahabat kamu. Kamu anggap aku angin lalu, aku udah berusaha baik sama kamu. Aku mencintai kamu tulus, tapi kamu tidak bisa menghargai aku sepeser pen. Kesalahan aku memaksa kqmu menikah, itu semua sudah takdir. Kamu tahu aku marah sama kamu. Hal pertama yang tidak aku inginkan, akhirnya terjadi. Aku mau kita pisah ranjang, aku mau menginap di apartemen pribadi aku. Aku mau memberikan waktu buat kamu menyadarkanmu diri sendiri!!"marah Elardo langsung keluar dari kamarnya dengan membanting pintu kamar. "Elardo!" teriak Mega keras. Sial! cuman gara-gara gue gak ke ruangan dia, dia langsung marah. Kekanak-kanakan banget tuh laki-laki pemaksa. Mega membaringkan tubuhnya di ranjang. Salahkah aku bersiap kurang ajar dengan Elardo. Elardo memang baik denganku, tapi aku tidak bisa menerimanya begitu saja. Pemaksaan dia yang membuat aku tidak bisa menerima dia dengan ikhlas. Andai aku tidak bertemu d

    Last Updated : 2021-06-25

Latest chapter

  • Will You Marry Me   Kesakitan Selvia

    "Ini yang aku mau dari kamu 'BITCH' berani sekali kamu membuat adik saya terluka. Untung ada kedua sepupu saya datang ke rumah. Jika tidak, entah bagaimana nasib adik saya di tangan kamu." Ucap MaximeTangan kanan Maxime menggaet kepala Selvia lalu menenggelamkan kepala Selvia ke dasaran kolam beberapa kali. Lihat saat ini Selvia terbatuk-batuk bahkan nafasnya mulai tercekat. Maxime tidak kasihan jika Selvia kehilangan nyawa di sini. Sementara Mia hanya menonton sambil bermain handphone. Ini kesenangannya melihat sang musuh tersakiti. Ini masih permulaan, masih ada hari-hari menanti untuk menyiksa Selvia. Kesempatan emas untuk Maxime maupun Mia."Apa perlu saya membuat kamu hamil." Selvia menggelengTubuh Selvia di gendong Maxime. Maxime membawa tubuh Selvia ke rumputan di taman belakang rumah. Begitu mengenaskan tubuhnya yang basah dan wajahnya begitu pucat."Jangan mati duluan sebelum kita puas menyakiti kamu." Ujar Maxime memperingati Selvia. Melihat sekilas Selvia memejamkan matan

  • Will You Marry Me   Pembalasan untuk Selvia

    "Aku pulang duluan kamu baik-baik di sini. Kalau mau ketemu ya kamu kabarin aku. Aku akan mengunjungi kamu bersama mereka." Pamit Mia ke adiknya. Elardo membawa pulang istrinya dari ruang orang tuanya. Dirinya tidak mau kecolongan seperti kemarin lagi. "Kak, simpan laptop aku ya di kamar kamu." Mia mengangguk"Kamu harus fokus kesembuhan kaki kamu. Jangan memikirkan tentang Selvia. Selvia urusan aku sama Maxime. Ingat jika ada yang menyakiti kamu akan aku balas termasuk orang terdekat kamu. Ya udah kamu baik-baik ya." Lalu Mia pamit ke yang lainnya mau pulang duluan. Ada hal yang harus iya selesaikan. Mau memberantas kuman seperti Selvia. Selvia akan iya basmi sekarang juga. Sudah berani menyakiti sang adik yang sakit bahkan tidak merasa bersalah atau sekedar meminta maaf. Tidak punya rasa bersalah! sudah licik tidak mau disalahkan. Nanti kalau Selvia tidak mau mengakui kesalahannya iya akan siksa Selvia seperti biasanya. Kalau perlu siksa fisiknya sampai terluka. Semua orang sudah t

  • Will You Marry Me   Ulah Selvia ke Mega

    BrukMega terjatuh ke lantai karena dorongan dari Selvia. Kurang ajar sekali Selvia berani mendorongnya terjerembab ke lantai seperti ini. Dirumah memang hanya mereka berdua saja. Suaminya berangkat bekerja lalu orang tuanya sedang ada di luar ada sesuatu harus mereka kerjakan. Kedua Kakaknya juga sibuk dengan urusan mereka. Mega meringis ketika kakinya tertimpa alat bantunya. Tadinya iya berusaha latihan berjalan sendirian eh tiba-tiba Selvia datang lalu mendorongnya. Kalau dirinya tidak lumpuh Mega sudah menyerang Selvia."Aduh sakitnya jatuh ya Mega. Lihat keadaan kamu sekarang...jangan nangis ya harus tegar dan ikhlas. Selamanya jadi orang cacat biar aku sakiti kamu terus. Oh iya aku berniat merebut suaminya kamu loh. Mumpung kamu cacat terus gak bisa melayani suami dengan baik ya udah aku inisiatif menjadi orang tiga di hubungan kamu dan suami kamu." Ucap Selvia begitu gamblang."Berani melakukan itu aku akan bunuh kamu. Kamu pikir aku takut sama kamu hah, kamu hanya benalu di ke

  • Will You Marry Me   Harus semangat Mega

    "Hai cantik gimana nih kabarnya.""Ya ampun Mega udah lama ya kita gak ketemu. Hu kangen tahu pengin ketemu kamu tapi aku sibuk eh kita ketemu sekarang." Cerocos Elsa"Kamu itu sibuknya gak ketulungan. Denada sibuk tapi masih bisa menyempatkan ketemu aku. Tapi, makasih ya udah mau ke sini. Elsa lihat aku sekarang...gak bisa jalan sedih banget." Elsa mengelus lemgannya lembut. "Harus semangat buat sembuh cantik. Aku mau kok bantu menyembuhkan kamu, nanti aku ke dukun ya biar bisa menyembuhkan kamu lewat mantra." Ini yang Mega kangenin dari Elsa, membuat lelucon ketika iya sedih. Semua sahabatnya Sadang berkunjung untuk menjenguknya. Mereka membawa beberapa parsel buah, paket jajanan favoritnya juga. Merwka memang sahabat yang mengerti Mega. Walaupun sakit masih membutuhkan asupan jajan hehe."Aku janji deh kamu sembuh aku ajak kemping ke Bromo sama yang lain juga. Kamu bebas mau ajak suami atau gak." Aduh itu plan aku bersama mereka sebulan yang lalu. Plan mau kemping ke Bromo tapi

  • Will You Marry Me   Keikhlasan Mega

    Mega tidak mau melihat ke arah suami atau keluarganya. Iya malu saat ini, keadaannya sedang tidak baik-baik saja. Kakinya lumpuh tidak bisa di gerakkan sama sekali. Mau menangis juga percuma. Mungkin ini karma untuknya. Tuhan maha adil, menyesal atau bagaimana. Ikhlas itu yang harus iya lakukan tapi bukan sekarang. Begitu menyakitkan untuknya tidak bisa berjalan seperti biasanya lagi. "Makan ya kamu belum makan loh dari kemarin." "Untuk apa kamu baik sama aku." Air matanya kembali mengalir. Elardo mengusap air matanya berulang kali sejak tadi. "Kamu bakal sembuh sayang. Kemoterapi rutin akan membantu kesembuhan kamu." Mega tertawa "Percuma kemoterapi rutin tapi ujung-ujungnya tidak bisa jalan. Kenapa Tuhan tidak mengambil nyawa aku saja. Skait rasanya saat aku cacat seperti ini. Makin banyak yang menghujat aku sekarang terutama dia." Matanya mengarah ke Selvia sedari tadi menahan tawanya melihat penderitaan Mega saat ini. "Jangan fitnah kak, aku sama sekali tidak akan menghujat ka

  • Will You Marry Me   Kelumpuhan Mega

    "Kakak lihat jari-jari kak Mega bergerak." Seru Ester ke Kakaknya. Elardo bangkit lalu mengecek kondisi sang istri begitu cepat. Senyum terbit di bibirnya melihat tubuh istrinya sudah mulai stabil lagi bahkan dirinya melihat istrinya mulai membuka matanya di tengah malah seperti ini.Mega membuka kedua matanya perlahan lalu melihat ke sekitar ruangan bercat putih. Mega menoleh ke salah satu dari mereka lalu mencoba mengangkat tangannya. "Jangan ya. Kamu jangan dulu bergerak ya." Mega diam saja lalu matanya mengarah ke suaminya. "Jalan itu...jalan yang merenggut nyawa aku." Ucapnya terbata-bataMega ingat jika dirinya menjadi korban kecelakaan beruntun. Dirinya terlibat dari kecelakaan itu bahkan dirinya menjadi korban utama kecelakaan itu terjadi. Mega merasakan pusing di kepalanya lalu memegang kepalanya. Elardo mengusap kepala yang istri yang diperban."Papah...Mamah... Mega mau ketemu kalian." Denada langsung menghubungi kedua orang tua Mega agar datang ke rumah sakit. Memberi

  • Will You Marry Me   Kondisi lemah Mega

    3 jam menunggu akhirnya operasi Mega sudah selesai. Elardo keluar dari ruang operasi untuk menemui keluarganya serta keluarga sang istri. Hancur hatinya saat ini untung istrinya masih tertolong.Melita menghampiri anaknya yang baru saja keluar dari ruang operasi. " Nak, bagaimana keadaan menantu Mami?" tanya Kami Melita.Elardo mengembuskan nafasnya. "Jauh di katakan baik Mi. Alhamdulillah Mega tertolong karena penanganan medis begitu cepat. Membutuhkan waktu yang cukup lama menyembuhkan fisik dan mentalnya. Aku yakin Mega terguncang dengan kecelakaan yang terjadi dalam dirinya. Aku sudah berusaha menyelamatkan Mega dari maut. Pembuluh darahnya pecah bahkan kedua kakinya tidak berfungsi dengan baik." Jelasnya membuat semua orang terkejut.Raisa terduduk di lantai lalu Oland membantu istrinya berdiri. Mia memeluk Mamahnya yang terguncang hebat. "Kenapa swmua terjadi sama anak kita Mas." Tangis Raisa pecah saat tahu anaknya mengalami kecelakaan hebat sampai parah."Mamah, maaf aku tid

  • Will You Marry Me   Mega kecelakaan

    Mega mengendarai mobilnya dengan kecepatan cepat. Bangun kesiangan alhasil dirinya telat berangkat kerja. Untung saja dirinya sudah menghubungi bosnya. Dirinya berangkat terlambat tanpa mengatakan kalau dirinya bangun kesiangan. Biarkan dirinya dan Tuhan saja yang tahu. TringSuara handphonenya berbunyi lalu Mega mengambil handphonenya dan langsung mengangkat panggilan dari Gavin."Kamu bilang mau cerai sama Elardo." "Iya. Aku udah bilang sama kamu. Aku mau cerai sama Elardo. Hubungan aku dan dia tidak bisa dipertahankan lagi, Vin." Gavin menghela nafasnya. "Kamu pikirkan lagi lah jangan kaya anak kecil." Pasti Gavin tidak setuju dieinya sudah menduga. "Aku tetap akan bercerai dengan Elardo. Ini smeua menyangkut kehidupan aku. Jujur aku tetsiskda selama menjadi istri dia. Hidup aku banyak tuntutan karena dia. Dia tidak pernah mengerti perasaan aku. Dia egois, Vin." Jelasnya membuat si Gavin percaya dengannya. Di sana Gavin terkekeh. "Bukannya selama ini yang egois itu kamu buka

  • Will You Marry Me   Meminta perceraian

    "INGAT BAIK-BAIK SELVIA! SELAMA INI GUE TIDAK PERNAH MENERIMA KEBERADAAN KAMU DI RUMAH INI." Teriak Mega lalu membanting tubuh Selvia sampai terdengar bunyi tulang retak. Selvia sontak meringis lalu memegang pinggangnya yang sakit luar biasa. Mega tertawa senang melihat penderitaan Selvia."Kenapa harus ada lo di dunia ini. Kenapa lo harus singgah di kehidupan keluarga gue. Lo tahu, kehadiran lo di keluarga gue tidak di terima dengan baik. Hanya orang tua gue saja yang peduli sama lo. Sedangkan yang lain minus, mereka tidak pernah menerima kehadiran lo. Lo hanya benalu! mendingan lo mati sekalian. Orang kek lo harus musnah dari dunia ini." Teriak MegaMega kembali menarik rambut panjang Selvia. Mega menampar kedua pioinya lagi dan lagi sampai Selvia pingsan. Mega bangkit lalu melihat ke arah Tara. Tara menyunggingkan senyumnya lalu menepuk bahunya. Mereka bertos bersama lalu keluar dari kamar Selvia. Membiarkan Selvia terkapar di lantai dengan keadaan mengenaskan. Mereka berdoa semog

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status