When Janda Meet Duda

When Janda Meet Duda

last updateLast Updated : 2022-09-01
By:  Kristiana0909 Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
5 ratings. 5 reviews
62Chapters
21.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Nayla Samira Huri Seorang janda yang diceraikan suaminya karena dianggap tidak bisa memberikan keturunan 12 tahun lalu. Setelah menjanda ia meninggalkan Indonesia dan memulai bisnisnya hingga ia berkenalan dengan mantan Istri Wisnuaji Widiatmaja yang sering menceritakan kehidupan rumah tangganya dulu, seiring waktu tanpa sadar Samira telah mencintai Wisnuaji Widiatmaja tanpa pernah bertemu apalagi mengenalnya secara pribadi. Wisnuaji Widiatmaja Seorang pria yang betah menduda hampir tiga dekade lamanya. Ia lebih memilih membesarkan putra semata wayangnya tanpa ingin memiliki pasangan lagi di hidupnya karena ia merasa hidupnya kini telah bahagia tanpa perlu memiliki pendamping.  *** Lalu bagaimana Kehidupan mereka saat akhirnya Wisnuaji bertemu dengan Samira?

View More

Chapter 1

1

Mungkinkah kita bisa mencintai seseorang tanpa kita pernah bertemu dengannya, apalagi berkenalan dengannya. Namun inilah yang terjadi pada Nayla Samira Huri, ia telah mencintai Wisnuaji Widiatmaja tanpa pernah bertemu apalagi mengenalnya selama sepuluh tahun ini. Dia bisa mencintai Wisnuaji hanya dari cerita mantan istri Wisnuaji sendiri yang menjadi rekan bisnisnya selama 10 tahun lamanya dan masih terjalin hingga sekarang. Semakin seringnya Pinar Defne menceritakan bagaimana kehidupannya dulu dengan Wisnuaji, semakin Samira ingin menjadi istri Wisnuaji walau sehari saja. Karena Samira tau, jika Winsuaji tidak akan meninggalkan orang yang dicintainya dalam keadaan apapun, kecuali orang itu yang memintanya dan ingin pergi dari hidupnya.

Bagi Samira yang lebih sering di panggil Mira oleh orang orang terdekatnya, Wisnuaji adalah sosok laki laki baik yang rela mengorbankan hidupnya demi kebahagiaan orang lain. Ia lebih memilih melepas istrinya yang memilih selingkuhannya daripada dirinya. Bahkan Wisnuaji memilih membesarkan anak semata wayangnya yang kini Samira tau sudah berusia 30 tahun dan telah menikah hampir dua tahun yang lalu. Kini Wisnuaji hanya hidup seorang diri di rumahnya bersama hewan hewan reptil kesayangannya.

Seandainya Wisnuaji adalah laki laki yang sanggup ia gapai di hidupnya, namun ia telah sadar diri, bahwa dirinya bukanlah wanita sempurna. Ia adalah seorang wanita yang diceraikan oleh suaminya karena tidak bisa memberikan keturunan. Semua itu karena ia terpaksa harus mengangkat salah satu indung telur di rahimnya 12 tahun lalu. Kini, ia hanya menanti kapan dokter akan mengambil sisa indung telurnya dan ia akan menopause di usianya yang 43 tahun sebentar lagi.

Dua bulan lalu Pinar meminta bertemu dengannya di salah satu rumah sakit di London, dan Samira baru mengetahui bila Pinar Defne mengidap leukimia stadium akhir, dan meminta tolong kepadanya untuk meminta Wisnuaji membawa putra mereka agar dirinya bisa meminta maaf kepada putranya karena telah meninggalkan putranya sejak berusia 6 bulan. Suatu kesalahan yang diakui Pinar kepada Samira adalah salah satu kesalahan terbesar di hidupnya karena Wisnuaji lebih memilih pulang ke Indonesia membawa putra semata wayangnya. Bahkan Pinar sudah tidak mengetahui kabar mereka hingga sekarang.

Karena permintaan Pinar kepada dirinya, Samira yang sudah 12 tahun memilih untuk tinggal dimana pun asal tidak di Indonesia dan pulang ke keluarganya, terpaksa menyewa jasa seorang detektif untuk mencari dimana Wisnuaji Widiatmaja dan Arjuna Harvito Widiatmaja tinggal. Bila ia tidak mengenal baik Pinar Defne, Samira memilih tidak ikut campur, namun itu semua adalah permintaan Pinar Defne kepadanya. Bahkan Pinar Defne berencana memberikan seluruh aset miliknya kepada putranya Arjuna. Yang Samira sebenarnya yakin pasti akan ditolaknya, apalagi ketika Samira membaca salah satu majalah bisnis bahwa Arjuna adalah salah satu pengusaha muda sukses dengan satu orang istri.

Setelah mendapatkan alamat dimana Wisnuaji tinggal, Samira menguatkan hati dan diri untuk bertemu dengan Wisnuaji. Oleh karena itu ia kini sudah menginjakkan kakinya di Yogyakarta internasional Airport setelah penerbangannya dari Den Haag, Belanda.

Ketika sampai di bandara dirinya telah di jemput oleh supir dari perusahaan miliknya. Menjadi seorang pengusaha wanita yang berawal dari hanya memiliki perusahaan kosmetika, kini dirinya telah melebarkan sayap bisnisnya ke beberapa sektor usaha, mulai dari perhotelan hingga fintech. Banyak pria yang mencoba mendekatinya, namun Samira tau, kebanyakan dari para pria itu tidak tulus kepada dirinya dan hanya mengejar harta yang ia miliki. Selain itu, Samira memang telah memiliki rasa suka kepada Wisnuaji, yang Samira tau jika saja itu Wisnuaji, maka Wisnuaji tidak akan melihat dirinya dari apa yang ia miliki. Karena Wisnuaji merupakan salah satu pengusaha yang cukup sukses namun memiliki kehidupan yang sederhana, bahkan kini Wisnuaji mulai menarik dirinya dari dunia bisnis dan hampir semua pekerjaannya dilimpahkan kepada putranya, Arjuna.

Setelah perjalanan hampir satu jam dari bandara, Samira sampai di sebuah rumah beratap unik dan rumah itu tidak terlalu mewah seperti rumahnya. Ketika ia menanyakan kepada Satpam apakah Wisnuaji aja di rumah, sang satpam hanya mengatakan jika Wisnuaji sedang menginap di rumah putranya yang berada di Temanggung. Samira hanya bisa menghela nafasnya pasrah, kemudian ia meminta alamat Arjuna tinggal, yang untungnya sang satpam tidak pelit untuk memberikannya. Setelah mendapatkan alamat rumah Arjuna, Samira segera meminta supir untuk mengantarnya kesana. Ia tidak berniat beristirahat karena kini ia berpacu dengan waktu, waktu Pinar Defne yang tidak akan lama lagi merasakan indahnya dunia.

Selama perjalanan dua jam lamanya ini, Samira cukup menikmati pemandangan di sekitar jalan, karena ia melihat deretan sawah yang mulai banyak di bangun rumah di beberapa bagiannya , gunung tinggi menjulang di sana sini. Sungguh benar benar suasana pedesaan yang ia rindukan dari tanah airnya.

Akhirnya Samira sampai di sebuah rumah mewah dengan halaman luas dan memiliki pemandangan gunung yang kini Samira tau bernama gunung Sindoro dan Sumbing. Dengan sisa keberaniannya, Samira mencoba mengetuk pintu dan seketika Samira kaget karena pintu itu di buka oleh seorang wanita berusia sekitar tiga puluh tahunan dengan tubuh tinggi semampai bak model internasional dan berkulit eksotis.

"Permisi, benar ini rumah Arjuna Widiatmaja?" Samira mencoba bertanya dengan sisa keberanian di dirinya.

"Benar, maaf anda siapa?" Tanya perempuan itu kepada Samira.

"Oh, saya Nayla Samira Huri," kata Samira sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

Wanita yang ada di depan Samira tersenyum dan menjabat tangan Samira sambil memperkenalkan diri.

"Saya Nada, istrinya Juna. Mari masuk ke rumah."

Setelah Nada mengajak Samira masuk, Samira dapat merasakan rumah anak Wisnuaji yang begitu hangat suasananya. Samira dapat melihat beberapa foto di meja yang begitu memperlihatkan keromantisan pasangan muda itu saat sedang berlibur atau mendaki gunung.

"Silahkan duduk, mau minum apa Mbak?"

"Terima kasih, apa saja boleh."

"Kalo begitu sebentar saya ke dalam dulu."

Nada meninggalkan Samira di ruang tamu rumahnya, dan Samira semakin memiliki waktu untuk melihat lihat rumah itu. Tampak foto pernikahan Juna dan Nada dalam balutan paes Ageng basahan Jogja terpampang besar di ruang keluarga. Dan kini Samira tau, jika Juna lebih dominan memiliki darah Turki dari ibunya daripada darah Indonesia dari ayahnya.

"Ini mbak, saya tadi bikin wedang bajigur. Mari dicicipi."

"terima kasih," kata Samira sambil tersenyum

"Maaf, ada keperluan apa mencari suami saya?"

"Sebenarnya saya mencari Wisnuaji."

Dan Samira melihat Nada begitu shock mendengar kata katanya.

"Apa Wisnuaji ada di sini?"

"Papa sejak kemarin sama Juna sedang naik ke Sindoro mbak."

"Kira kira kapan baliknya ya? soalnya ini masalah penting."

"Mungkin nanti malam baru pulang, tapi coba saya telponkan ya, siapa tau mereka bisa pulang lebih cepat."

Nada beranjak ke dapur dan segera mengambil HPnya untuk menghubungi Juna.

Tuttt...

Tuttt ...

Tuttt......

"Hallo istri, ada apa?"

"Halah tumben manggil istri."

Nada mendengar Juna tertawa di sana dan sepertinya Juna sudah berada di basecamp karena suasana yang terdengar berisik di telepon.

"Jun, pulang kapan?"

"Kenapa?"

"Ada yang nyari papa."

"Siapa?"

"Cewek, cantik, penampilannya mewah."

"Hah?!, Serius kamu, namanya siapa, terus nayariin papa ngapain?"

"Bisa enggak tanyanya satu satu?"

Juna terkekeh di seberang sana mendengar Nada mengomel.

"Iya iya maaf ."

Nada menghela nafas mendengar permintaan maaf Juna yang masih di selingi suara tawanya.

"Iya serius, namanya Nayla Samira Huri, katanya urusan pribadi."

"Waduh, jangan jangan Papa punya pacar tapi enggak bilang lagi sama kita."

"Ya kamu tanya aja sama papa, kan kamu lagi sama papa."

"Papa lagi di toilet."

"Ya sudah buruan pulang, soalnya mbak nya bilang urusannya penting. Aku juga sudah bikinin wedang bajigur kesukaan kamu."

"Maksih sayang, makin cinta."

"Prett....udah ya, aku tutup. Bye Juna."

"Bye Nada.  I love you."

"me too."

Setelah menutup teleponnya, Nada kembali ke luar dan ia menemukan Samira sedang menutup matanya, sepertinya wajah Samira cukup lelah. Nada berdeham dan Samira membuka matanya.

"Maaf ."

"Nggak papa mbak, kalo mbak mau istirahat dulu silahkan, papa sama Juna sudah di basecamp, dan sudah saya suruh pulang secepatnya."

"Terimakasih ya."

"Sama-sama."

Tidak lama setelahnya Nada mendengar suara telepon rumahnya berdering, dan ia segera pamit kepada Samira untuk mengangkatnya.

Dan kini ketika Samira sendiri di ruangan ini, dirinya sedang menyiapkan mentalnya untuk menghadapi Wisnuaji, laki laki yang 10 tahun ini telah mengisi imajinasinya tentang suami idaman di hidupnya.

***

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Dite
kepo bgt ama om wisnu dan om sam, akhirnya bisa baca disini.
2023-03-18 17:51:58
0
default avatar
revinreee
cerita luar biasa bget lucu kocak dan dpt pelajaran tentang berumah tangga suami istri
2022-09-28 16:41:09
0
default avatar
irinamykae
bab 29 dan 30 isinya sama
2022-09-26 15:38:11
0
user avatar
Sesa
bagus ceritanya next kak
2022-09-25 19:46:22
0
user avatar
Sesa
masih dib bab 9 ceritanya seru kocak bget
2022-09-25 19:45:00
0
62 Chapters
1
Mungkinkah kita bisa mencintai seseorang tanpa kita pernah bertemu dengannya, apalagi berkenalan dengannya. Namun inilah yang terjadi pada Nayla Samira Huri, ia telah mencintai Wisnuaji Widiatmaja tanpa pernah bertemu apalagi mengenalnya selama sepuluh tahun ini. Dia bisa mencintai Wisnuaji hanya dari cerita mantan istri Wisnuaji sendiri yang menjadi rekan bisnisnya selama 10 tahun lamanya dan masih terjalin hingga sekarang. Semakin seringnya Pinar Defne menceritakan bagaimana kehidupannya dulu dengan Wisnuaji, semakin Samira ingin menjadi istri Wisnuaji walau sehari saja. Karena Samira tau, jika Winsuaji tidak akan meninggalkan orang yang dicintainya dalam keadaan apapun, kecuali orang itu yang memintanya dan ingin pergi dari hidupnya. Bagi Samira yang lebih sering di panggil Mira oleh orang orang terdekatnya, Wisnuaji adalah sosok laki laki baik yang rela mengorbankan hidupnya demi kebahagiaan orang lain. Ia lebih memilih melepas istrinya yang memilih selingkuhannya daripada diriny
last updateLast Updated : 2022-08-20
Read more
2
Seperti kebiasaan Wisnuaji setiap weekend sejak dirinya menarik diri dari dunia bisnis 3 bulan lalu, ia akan mengunjungi rumah putranya. Baginya menghabiskan waktu bersama anak dan menantunya sanggup mengisi kehidupannya yang hidup tanpa pasangan ini. Ia selalu berharap agar Juna dan Nada akan segera memiliki anak, apalagi mereka hampir dua tahun menikah. Namun sampai saat ini dirinya hanya berani menagih cucu saat keadaan santai dan di selingi canda gurau. Ia tidak mau membuat PR memberikan cucu menjadi beban mental bagi Juna dan Nada. Baginya melihat Juna bahagia serta bisa menikah dengan wanita yang tulus mencintainya adalah suatu keajaiban. Akhirnya setelah pulang dari honeymoon dulu, Juna mengatakan kepada Wisnuaji bahwa ia telah mencintai istrinya dengan tulus dan ia akan berusaha berjuang untuk keutuhan rumah tangganya walau ia harus benar benar tertatih nantinya. Saat itu Wisnuaji hanya sanggup tersenyum dan menepuk pelan bahu anaknya. Dan ia hanya berpesan kepada Juna, mau s
last updateLast Updated : 2022-08-20
Read more
3
Satu jam kemudian Wisnuaji telah sampai di rumah anaknya. Dan ia memarkirkan mobilnya di halaman rumah Juna yang luas kemudian ia berjalan menaiki tangga untuk masuk ke dalam rumah. Dalam hatinya ia bertanya tanya siapa wanita yang mencarinya hingga nekad sampai di rumah anaknya. "Assalamualaikum," Teriak Juna dari tangga depan sebelum memasuki rumah yang membuat Nada cepat cepat keluar rumah. "Waalaikum Salam," Kata Nada sambil berjalan ke arah suami dan Papa mertuanya. Kemudian ia menjabat tangan suami dan papa mertuanya. "Tumben kamu jadi istri manis banget." Nada hanya nyengir dan menginjak kaki Juna yang di balut dengan sepatu gunung itu. Sejujurnya ia malu ketika Papa mertuanya tau jika hubungannya dan sang suami seperti Tom and Jerry. "Sudah Nad, Papa tau kalian seperti apa hubungannya." "Ya malu, Pa, enggak ada romantis romantisnya gini sama Janaidi." "Buat apa romantis kalo kalian tidak bisa jadi diri sendiri. Oh ya, yang nyari papa masih di sini?" "Masih, Pa." Kemud
last updateLast Updated : 2022-08-20
Read more
4
Dengan perasaan campur aduk di hatinya Wisnuaji memanggil Juna untuk berbicara berdua di halaman belakang rumah Juna yang luas dan di penuhi pepohonan rindang. "Ada apa Pa, kayanya serius banget mukanya?" kata Juna sambil mulai duduk di kursi yang ada di halaman belakang rumahnya. "Iya, Papa mau membicarakan hal yang serius sebentar sama kamu." "Perihal apa?" "Mama kamu." Wisnuaji melihat ekspresi Juna yang tiba tiba berubah tegang dan wajahnya memerah. "Ada apa dengan dia?" "Dia ingin bertemu dengan kamu." Juna diam memandang Wisnuaji didepannya. Beberapa saat kemudian ia akhirnya bersuara. "Sampaikan padanya sampai bertemu di akhirat ya Pa. Juna masuk dulu." Wisnuaji hanya bisa menghela nafasnya. Ia tidak bisa memaksakan Juna karena Juna telah dewasa dan bisa mengambil sikap serta keputusan apapun sendiri tanpa intervensi darinya. Ia cukup memahami sikap Juna yang menolak untuk bertemu dengan Pinar Defne karena rasa sakit di hatinya. Bagaimana bisa seorang ibu lebih mement
last updateLast Updated : 2022-08-20
Read more
5
Setelah Samira keluar dari kantor Nada, ia langsung menuju ke mobilnya dan menginstruksikan kepada supirnya untuk menuju ke alamat rumah Wisnuaji. Selama di perjalanan Samira sedikit gugup mengingat pertemuan pertama mereka yang tidak terlalu baik. Bahkan dari cara Wisnuaji membahas Pinar Defne kemarin, Samira sadar, jika Wisnuaji tidak berminat untuk bertatap muka lagi dengan mantan istrinya tersebut. Di waktu yang sama dan tempat yang berbeda Wisnuaji menerima telepon dari menantunya. "Hallo, Nad." "Hallo Pa. Papa ada di rumah enggak sekarang?" "Ada. Kenapa?" "Nanti Tante Samira ke rumah Papa bawain Gurame asam manisnya ya. Papa jangan pergi dulu." "Enggak Nad, Papa lagi mandiin Alda di belakang. Kamu bilang sama dia suruh masuk saja nanti ke belakang." "Ya Papa bilang sama ART Papa." "Iya." Lama Wisnuaji dan Nada saling diam dengan pikiran masing-masing. Nada dengan pikiran bagaimana cara menyampaikannya kepada Papa mertuanya bila Samira adalah gandengan Papa mertuanya unt
last updateLast Updated : 2022-08-20
Read more
6
"Kamu siapa bisa ada disini?" Mendengar pertanyaan wanita itu Samira bangkit berdiri dari posisi duduknya dan tersenyum canggung. Kini ia bingung harus menerangkan siapa dirinya kepada wanita ini. Tidak mungkin ia mengatakan jika ia adalah pengagum rahasia Wisnuaji sejak 10 tahun yang lalu kepada wanita ini. Ya Tuhan...Tolong kirim Malaikat penolong saat ini, karena aku tidak tau harus menjawab apa sekarang.. "Saya, saya," Kata Samira dengan sedikit bingung harus berucap apa "Dia pasanganku. Siapa yang mengijinkanmu masuk ke sini?" "Satpam membukakan gerbang untuk aku tadi Mas." "Aku bukan Mas mu. Sudah cukup Retno kamu mencoba mengganggu kehidupanku sejak beberapa bulan ini. Sebaiknya kamu angkat kaki dari rumahku" Samira melihat wanita cantik yang berdandan dengan pakaian kurang bahan ini sambil menelan ludah. Ia yakin wanita ini berusia jauh di bawahnya. Mungkin kisaran 37 tahun. Jika wanita seperti ini saja di tolak Wisnuaji, apalagi dirinya yang sempurna saja tidak sebaga
last updateLast Updated : 2022-08-20
Read more
7
PART 7Setelah menghampiri Wisnuaji dan Ibunya, mereka bertiga masuk ke Mall. Samira lebih memilih jalan di belakang Wisnuaji dan ibunya, karena ia sendiri sulit mengatur ritme irama jantungnya yang berdetak semakin cepat jika ia ada di dekat Wisnuaji. Seharusnya di usianya yang sudah kepala 4, ia tidak merasakan rasa bak anak remaja tujuh belas tahun yang sedang jatuh cinta dan naksir kepada kakak kelasnya seperti ini."Nduk, kamu kok jalan di belakang, sini sebelahan sama ibu," kata ibu Wisnuaji sambil memutar tubuhnya menghadap ke Samira dan tangannya langsung menggenggam tangan Samira untuk berjalan di sebelahnya.Kini justru Wisnuaji yang berjalan di belakang ibunya dan Samira. Bahkan Wisnuaji menghala nafasnya melihat ibunya yang bersemangat seperti ketika Juna dan Nada akan menikah."Kita mau beli apa Bu?" Tanya Samira yang berjalan di sebelah Ningrum"Apa ya, Kalo satu set perhiasan saja bagaimana?""Boleh.""Apa tidak berlebihan Bu?" Kini Wisnuaji sudah memotong pembicaraan S
last updateLast Updated : 2022-08-20
Read more
8
PART 8Samira masuk ke sebuah toilet wanita dan ia akhirnya menumpahkan air matanya di tempat ini. Tempat di mana Wisnuaji tidak bisa melihat wajah kalahnya. Wajah yang selama ini ia sembunyikan. Memang Samira tidak pernah menyangka bila Redi sampai hati mengeluarkan kata kata itu terhadapnya setelah ia menolak Redi untuk rujuk setahun yang lalu. Karena bagi Samira, wanita baik baik tidak akan mau merusak kebahagiaan wanita lain. Dia juga tidak mau merebut kebahagiaan anak anak Redi, apalagi ia sudah tidak memiliki perasaan apapun kepada mantan suaminya itu.Diwaktu yang sama tempat yang berbeda. Ningrum dan Wisnuaji menatap Redi dengan pandangan tidak percayanya."Apa anda merasa bahagia setelah mengatakan hal itu kepada seseorang yang pernah anda cintai?" Kata Wisnuaji menahan emosinya melihat tingkah mantan suami Samira"Tidak, aku hanya ingin kalian tau kekurangannya agar kalian bisa mengambil keputusan yang tepat. Aku tidak ingin dia menjanda sampai dua kali""Wow, hanya karena d
last updateLast Updated : 2022-08-20
Read more
9
PART 9Sepulang dari kediaman Juna dan Nada, Samira langsung di antar Wisnuaji menuju ke hotelnya. "Nduk, kamu kenapa enggak sewa rumah saja kalo di hotel kan boros?"Samira hanya tersenyum menanggapi pertanyaan dari Ningrum."Belum ada waktu Bu untuk cari rumah.""Kamu di rumahnya Juna sama Nada saja. Rumah mereka di Jogja enggak di pakai.""Tidak usah Bu, rumah itu kan mereka pakai kalo mereka lelah harus pulang pergi Jogja temanggung.""Iya, tapi daripada boros uang. Hotel kamu nginap itu kan bisa puluhan juta semalam."Samira hanya tersenyum menanggapinya."Kebetulan sebagian besar saham hotel tersebut milik saya Bu.""Owalah, pantas saja. Tapi tetap saja nyaman di rumah daripada hotel. Benar tidak Wis?" Tanya Ningrum karena sejak tadi Wisnuaji hanya diam saja"Benar, tapi kalo Samira ada uangnya dan dia nyaman tinggal di hotel, kenapa tidak Bu?""Yowes kalo begitu, besok kamu pindahan saja ke rumah ibu Nduk. Ibu cuma di rumah sendiri kok."Samira membelalakkan matanya. Tidak per
last updateLast Updated : 2022-08-20
Read more
10
Sudah tiga hari Samira tinggal bersama Ningrum di rumah Ningrum yang begitu nyaman ini dan malam ini adalah malam dimana acara ulang tahun pernikahan orang tua Nada yang tidak lain juga besan Wisnuaji akan digelar. Menurut Ningrum setelah acara ini mereka akan berlibur bersama di Villa milik keluarga Nada yang ada di Bali selama 3 hari. Ingin Samira menolak ajakan Ningrum karena dirinya merasa tidak pantas hadir di keluarga ini, karena dia bukan anggota keluarga, namun Ningrum memaksanya agar ikut serta untuk mendampingi Wisnuaji di acara ini sekaligus perkenalan ke khalayak ramai tentang status dirinya sebagai "calon" Wisnuaji. Ini sudah di luar kesepakatannya dengan Nada sehingga kini Samira mengajak Nada bertemu. Samira mengajak Nada untuk makan siang bersama dan ia memilih menjemput Nada di kantornya. Ketika Samira sampai di sana Nada sudah menunggunya di loby dan langsung Nada memasuki mobil Samira. "Assalamualaikum Tan," kata Nada sambil membuka pintu mobil penumpang belakang
last updateLast Updated : 2022-08-20
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status