Share

05

Author: Mesir Kuno
last update Last Updated: 2020-10-03 10:55:52

Happy Reading and Enjoy~

Lelaki bermanik abu gelap itu mengeluarkan sapu tangan dari sakunya, membersihkan tangannya sebelum semenit yang lalu menendang tubuh seorang lelaki yang sudah tidak berdaya itu. Dibersihkan tangannya seolah-olah jijik dengan sesuatu yang baru saja disentuhnya.

"Urus penyusup itu," perintahnya pada seseorang yang sejak tadi selalu berada di belakang pria bermanik abu ini.

Ia berbalik menatap Luna yang terduduk di lantai dengan wajah pucat. "Hei wanita, ikut denganku!" katanya sembari kaki panjangnya melangkah menaiki tangga darurat.

Luna mendongak dan tatapan matanya yang berair berhadapan pada pria yang sepertinya adalah asisten dari lelaki bermanik abu itu. Asisten itu tersenyum kaku.

"Sebaiknya Anda mengikutinya, nona. Kita tidak akan tau apa yang akan dilakukannya ketika melihat Anda memutuskan untuk tetap membantah dengan memilih kabur dari sini."

Luna mencibir, memang mereka ini siapa sih! Mengapa di Washington Corp ada karyawan yang bisa berbuat semena-mena ini pada seorang tamu? Lihat saja nanti, Luna akan menjelek-jelekkan mereka dan mengkritik habis-habisan. Ia berdiri, menyeka matanya yang berair sebelum mengikuti langkah pria arogan bermanik abu di hadapannya.

Awalnya Luna berpikir akan menaiki tangga hingga lantai teratas, tetapi nyatanya tidak. Sebab, pria manik abu itu membawa kunci dan membuka pintu besi, yang tersedia di setiap belokan anak tangga. Di mana pintu besinya terhubung pada setiap lantai Washington Corp.

Luna masih mengikuti langkah pria itu memasuki lift yang akan membawanya entah kemana. Anehnya lift itu hanya berisi mereka berdua, tadi saat menaikinya Luna melihat sebagian karyawan mengantri pada lift yang berada sedikit jauh dari lift yang mereka pilih. Singkatnya, lift ini seperti lift khusus. Lift yang dibuat untuk atasan ataupun rekan bisnis.

Kruk ... kruk ....

Luna memegang perutnya yang berbunyi, rasa lapar yang amat sangat melilit perutnya. Diantara rasa lapar dan juga rasa takut berbaur menjadi satu. Pria dihadapannya menoleh dan menatapnya dengan tajam, sebelah alisnya terangkat.

"A-aku benar-benar tidak berbohong saat mengatakan padamu bahwa aku mencari makanan."

Pria itu berbalik lalu berjalan mendekat, mengunci tubuh Luna dengan kedua lengan kokohnya. Tubuh Luna sendiri sudah merapat ke dinding lift, menunduk untuk menatap sepatu kilat milik pria ini, sementara dia sendiri tidak mengenakan apapun. Heelsnya masih dijinjing.

"Jika kau memperjelas alasanmu berada di tangga darurat itu aku akan membebaskanmu dan mempercayaimu."

Apa ... apa sebaiknya ia katakan saja jika ingin bertemu dengan Allard dan menghindari wanita resepsionis itu sampai akhirnya terjebak di tangga darurat? Jika tidak jujur tidak ada lagi alasan untuk membela diri. Bagaimanapun mencari makanan di tangga darurat adalah hal yang terkonyol.

"Jika kukatakan padamu alasan sebenarnya apa kau mau menyimpannya dan merahasiakannya?"

Dagunya terangkat, kedua matanya bertatapan dengan manik abu yang menatapnya tajam. "Hei wanita, apapun yang akan kau katakan tidak akan memberikan dampak apapun jika kusebarkan. Aku tidak memiliki waktu untuk itu, jika kau jujur mungkin setengah nyawamu akan kuampuni."

"Lalu setengahnya lagi?" Luna bertanya polos. Matanya berkedip sekali, seolah menyadari ada yang salah dengan pertanyaan buru-buru Luna menambahkan, "Maksudku bukan seperti itu ...."

Pria dihadapannya menunduk hingga napasnya yang hangat dan berbau mint menerpa wajah Luna, bibirnya mendekat dan berbisik tepat di atas bibir Luna. "Setengah lagi nyawamu ada di tanganku, yang artinya meskipun kau bebas setiap pergerakanmu akan kupantau."

Luna membeku, menelan ludah dengan susah payah. "Se-sebenarnya aku kesini untuk menghindari pernikahan dan juga menghindari seseorang, itulah mengapa aku bisa berakhir di tangga darurat."

Tanpa diduga tangan pria di hadapannya menurun dari pinggul menuju dua tumpukan daging kenyal milik Luna. Meremasnya kuat. Luna tersentak, kedua matanya membesar, melotot tak percaya. Seketika tubuhnya kaku, kurang ajar sekali pria di hadapannya ini.

Tetapi seolah ada hambatan kuat yang membuatnya tidak bisa memberontak dan akhirnya hanya bisa terdiam, membiarkan dirinya diperiksa dengan gaya yang luar biasa sensual.

Tangan pria itu yang berada di dagu Luna juga berpindah meremas dua gundukan kenyal bada bagian depan tubuh Luna, senyumnya mengembang tipis.

Luna menepis tangan pria itu secara tiba-tiba, sifat untuk melindungi diri sendiri muncul. Ia melayangkan heelsnya ke arah pria itu yang langsung saja menangkap tangan Luna  sebelum mengenainya.

Pria itu menunduk untuk menatap kaki Luna yang telanjang tanpa alas, lalu beralih kembali pada wajah Luna yang memerah.

"Kau mengiraku mata-mata, aku masih bisa menerimanya, tapi jika sudah keterlaluan seperti tadi aku akan melaporkanmu sebagai pelecehan!"

Napas Luna memburu, matanya menatap berani ke arah manik abu itu. "Jangan karena kau karyawan di perusahaan besar bisa seenaknya memperlakukanku seperti ini! aku akan meyakinkan diriku sendiri agar bisa memecatmu setelah menikah dengan Allard!"

"Menikah dengan Allard?" dahi pria itu mengerut, senyum di wajahnya menunjukkan bahwa saat ini dirinya mulai tertarik.

"Memangnya kau siapa? Aku tidak pernah melihat wanita Allard yang sepertimu, berjalan tanpa sandal dan ...."

Ucapannya berhenti sebentar, menatap penampilan Luna dari atas hingga bawah.

"Setahuku Allard tidak punya wanita yang penampilannya berantakan dan berjalan dengan perut kelaparan. Jadi siapa dirimu sebenarnya, wanita yang mengaku kekasih Allard?"

Luna mengetapkan bibirnya, pria di hadapannya ini menyebut Allard dengan namanya langsung tanpa embel-embel 'Tuan' seperti yang dilakukan resepsionis tadi. Bukankah itu menunjukkan bahwa pria ini adalah orang yang dekat dengan Allard? La-lalu apa yang akan dilakukannya sekarang? Lagipula mengapa tadi ia berkata seperti itu tanpa berpikir terlebih dahulu, sekarang keadaannya semakin runyam.

Percaya diri, itu yang mommy katakan padanya.

Luna tertawa dengan gaya sombong. "Memangnya sedekat apa kau dengan Allard? Kau tidak pernah tau Allard selalu menyembunyikan hubungannya dengan wanita yang dianggapnya spesial, itu karena dia ingin melindungi wanitanya. Dan aku termasuk wanita yang ingin dilindunginya."

Pria dihadapannya terbahak, sekilas kesan dingin dan arogan yang menguar menghilang. Luna sempat tertegun, tetapi buru-buru menggelengkan kepalanya agar tidak mengagumi pria dihadapannya ini.

"Wow," ucapnya takjub. "Aku tidak menyangka Allard mempunyai wanita simpanan spesial sepertimu, tampaknya kau memang barang langka miliknya."

Lagi-lagi kedua mata abu itu menyusuri penampilannya, menilai dengan sikap kurang ajar. "Biasanya aku dan Allard selalu berbagi wanita dalam hal apapun termasuk ranjang, setelah ku ingat-ingat aku belum pernah mencicipimu. Apa mungkin perkataanmu benar? Allard menyembunyikanmu karena tidak ingin aku memakaimu? Kalau begitu—"

Pria dihadapannya kembali mendekat hingga tubuhnya melekat pada tubuh Luna. "Dia salah besar karena sepertinya aku tertarik untuk mencicipimu."

Luna mendorong tubuh pria itu yang tentunya tidak bisa mengubah apapun, sebab pria itu tidak bergeser sedikitpun.

"Jangan ketakutan seperti itu, wanita. Karena aku dan Allard selalu berbagi lubang yang sama. Jangan bersikap seolah kau masih perawan."

Bersambung...


Halo semuanya, jangan lupa share cerita ini ke teman-teman kamu agar bisa sama-sama suka dengan cerita ini ya. Jangan lupa juga follow Instagram Author; Mesir_Kuno8181

Related chapters

  • Wedding Doll [INDONESIA]   06

    Happy Reading and Enjoy~Pria di hadapannya menjulurkan tangan hingga menyentuh titik sensitif Luna dari luar dress, menekankan tangannya di sana dengan sikap yang luar biasa kurang ajar. Luna bergetar, ketakutannya memancar jelas, hingga pria itu mengerutkan dahi dengan sikap menyelidik."Kau hanya tikus kecil yang mencoba menjadi bangsawan, eh? Jika kau benar-benar kekasih Allard kau tidak mungkin gemetar seperti ini hanya karena sebuah sentuhan." Pria itu berbisik di telinganya. "Sebab Allard menyukai kekerasan dan seharusnya kau sudah terbiasa, bukan?" Di akhir perkataannya pria itu menggigit kecil daun telinga Luna.Hidupnya kacau! Kacau! cepatlah ia keluar d

    Last Updated : 2020-10-03
  • Wedding Doll [INDONESIA]   07

    Happy Reading and Enjoy~Ruangan itu seketika hening, dahi John berkerut lalu tatapannya beralih pada Joan yang duduk dengan wajah pucat."Kau menyuruh anakmu berbohong, Joan?"Joan tergagap. "Dia hanya bermain-main, tuan. Mohon jangan terlalu di pikirkan.""Aku tidak berbohong. Daddy aku sudah bertunangan dengan Allard hari ini. Dan dalam waktu dekat aku memintanya untuk menikahiku.""Kalau begitu, mana cincin tunangannya? Menjadi kekasih Allard pasti mendapat cincin mewah, yang di ranc

    Last Updated : 2020-10-03
  • Wedding Doll [INDONESIA]   08

    Happy Reading and Enjoy~"Nikahi aku!"Allard membalikkan kursinya, menatap tertarik ke arah seorang gadis yang berdiri di hadapannya. Mata gadis itu memancarkan kesungguhan, yang membuat Allard menyunggingkan senyuman tipis.Mengangkat alisnya dengan gaya sombong, Allard berujar, "Layani aku satu malam, jika pelayananmu memuaskan aku akan mempertimbangkan untuk menikahimu."Gadis itu tersentak, tubuhnya menegang. Matanya yang berair menatap Allard dengan pandangan gelisah. Dengan gugup ia menggigit bibir bawahnya kecil untuk menyalurkan rasa dingin yang menjala

    Last Updated : 2020-10-03
  • Wedding Doll [INDONESIA]   09

    Happy Reading and Enjoy~Mengangkat alisnya sebelah, Allard bertanya heran. "Apa yang kau setujui?""Menjadi bonekamu," jawab Luna mantap.Allard mengerjap. Apa gadis ini tau yang di maksud dengan kata 'boneka' di sini? Itu bukan tentang menjadi diam dan penurut saja."Oke baiklah, kau yang sudah memilih. Sekarang ikut aku."Allard berjalan ke satu pintu yang berada di pojok ruangan. Ternyata itu adalah kamar yang bernuansa hitam. Gelap dan dingin. Jantung Luna berdetak dua

    Last Updated : 2020-10-03
  • Wedding Doll [INDONESIA]   10

    Happy Reading and Enjoy~Luna menggeleng pelan. Takut, ia tidak ingin tinggal dengan Allard. Tapi bagaimanapun, akhir hidupnya akan bersama Allard, mungkin sampai napas terakhirnya.Allard menodongkan kembali benda tajam itu ke pipinya. "Aku akan memberikan beberapa syarat yang harus kau patuhi, jika kau melanggar maka ada hukuman khusus. Jadilah gadis yang baik." Allard mengecup pipinya singkat.Seketika ruangan itu berubah menjadi terang, Luna memejamkan matanya. Cahaya lampu membuatnya belum terbiasa, lalu matanya membuka secara perlahan. Menatap Allard yang saat ini berbaring di sebelahnya sembari memainkan ponsel.

    Last Updated : 2020-10-03
  • Wedding Doll [INDONESIA]   11

    Happy Reading and Enjoy~Allard membuka paksa piyama Luna hingga tubuh gadis itu polos tanpa sehelai benang. Ia juga menghidupkan shower dengan air hangat, membuat lapisan kaca pada shower box itu berembun. Tanpa rasa malu lelaki itu juga melucuti pakaiannya sendiri.Luna meringkuk, tubuhnya terasa sakit, air yang menyentuh kulitnya terasa perih. Ia menutup matanya, tidak memiliki keberanian menatap wajah Allard. Kepalanya terdongak, dengan tarikan kuat pada rambutnya. Tarikan yang menyakiti kulit kepalanya. Luna merasa dagunya di cengkram, tangan Allard menyentuh luka pada pipinya, menekan disana dengan kuat.

    Last Updated : 2020-10-03
  • Wedding Doll [INDONESIA]   12

    Happy Reading and Enjoy~Luna membuka kain yang digunakan untuk menutup mulut Yessie. Tidak menyadari Allard yang berjalan mendekat ke arahnya, pria itu mencengkran tangan Luna, membawa gadis itu menjauh dari Yessie. Satu tamparan kuat di layangkan pada pipi Yessie hingga tubuh wanita itu sedikit oleng, Allard kembali memasangkan kain untuk menutup mulut Yessie."Sudah ku bilang menjauh dari mereka! Kenapa kau keras kepala, hah!" teriaknya tepat di depan wajah Luna, membuat gadis itu memejamkan matanya dengan tubuh bergetar."Jangan dekati orang seperti mereka!" desisnya tajam. Allard menariknya menjauh dengan sedikit paksaan, sebab Luna memberontak.

    Last Updated : 2020-10-03
  • Wedding Doll [INDONESIA]   13

    Happy Reading and Enjoy~Kebanyakan orang akan melihatmu ketika sukses, lalu bergumam dengan nada kagum sembari mengucapkan, "Aku ingin jadi dia, aku ingin jadi kekasihnya. Aku ingin menikah dengannya dan di manja olehnya." Serta banyak ucapan lain yang membuat mereka lupa, bahwa sebuah kesuksessan di capai dengan usaha yang keras. Begitulah yang terjadi pada Allard Washington.Wanita-wanitanya berlomba-lomba menarik perhatiannya, sementara rekan bisnisnya sibuk menjilat di bawah kakinya. Temannya bermuka dua, tidak ada yang benar-benar tulus ketika seseorang sudah berada di puncak.Allard memasang tampang ramah, bersikap sebagai teman dan juga rekan bisnis yang memihak. Di belakang itu semua, Allard menampilkan taringnya. Tidak ada yang mengetahui sisi gelapnya kecuali orang-orang ter

    Last Updated : 2020-10-03

Latest chapter

  • Wedding Doll [INDONESIA]   Extra Part II

    Ara menatap Allard dan Luna bergantian.''Selama aku menikah dengan Alex aku belum pernah kencan dengannya. Dan apa? Kalian menitipkan Sia karena ingin kencan seharian! Huh, jika aku tidak menyukai Luna, aku tidak akan mau melakukannya!''Luna mengulum senyum. ''Maafkan aku, Ara. Aku tidak tahu lagi kepada siapa kami bisa menitipkan Sia. Kau tau bahwa Sia sangat suka bermain dengan Dom.''Ara mengibaskan tangannya ke udara. ''Ya, kurasa kita akan menikahkan anak kita setelah besar nanti,'' ucapnya sembari mengedipkan matanya sebelah.Luna terkekeh sementara Allard berdehem. ''Aku tidak mau menjadi keluarga dari kembaran Arthur.''''Lupakan! Aku juga tidak mau putraku punya mertua sepertimu.'' Ara melotot.Seketika Luna terbahak, wanita itu menutup mulutnya dengan satu tangan guna meredam suaranya.''Baiklah, mungkin kami bisa pergi sekarang. Maaf merepotkanmu, Ara.''Ara ter

  • Wedding Doll [INDONESIA]   Extra Part I

    Luna mengulum senyum saat merasakan lengan kekar yang menyelimuti tubuhnya.''Kau masih marah padaku?'' Allard bertanya lembut.Ia tidak menjawab, kali ini apapun bentuk rayuan Allard tidak akan bisa mempengaruhinya. Lelaki itu tidak berubah!Bagaimana bisa menghukum salah satu karyawannya karena tidak sengaja memegang lengan Luna ketika ia hampir saja terjatuh. Jika karyawan itu tidak menolongnya maka sudah bisa dipastikan kedua lututnya mencium lantai.Bukannya merasa berterima kasih, Allard malah marah dan mengancam untuk memecatnya. Lelaki itu sungguh posessif! Dan sungguh ini bukan yang pertama kalinya.''Aku minta maaf, aku hanya tidak rela tubuhmu disentuh pria lain.''Luna mencoba melepaskan pelukan Allard.''Kau selalu berkata begitu dan mengulangi kesalahanmu. Apa kau tidak berpikir jika dia tidak ada maka tubuhku jatuh ke lantai? Makan siangmu juga akan jatuh berantakan. Ka

  • Wedding Doll [INDONESIA]   Bonus Part

    Tok tok tok Luna langsung membuka pintu tanpa melihat tamunya terlebih dahulu. Seketika ia langsung terperanjat melihat Grey yang berdiri di depan pintu rumah kumuhnya beserta beberapa bodyguard yang lain. Buru-buru Luna menutup pintunya, tapi Grey lebih dulu menahannya. ‘’Boleh saya masuk, Nona?’’ ‘’Ma-maaf, aku tidak bisa membiarkan orang asing masuk. Permisi.’’ ‘’Tunggu!’’ Grey tetap menahan daun pintu agar tidak tertutup. ‘’Ini tentang Tuan Allard. Saya tahu bahwa Anda mungkin tidak mau lagi mendengar apapun tentangnya, tapi saya belum pernah melihat Tuan sefrustrasi itu kehilangan seorang wanita.’’ Luna mendongakkan dagunya dengan gaya sombong. ‘’Yang dia inginkan adalah anak ini, bukan aku.’’ ‘’Anda salah, nona. Saya datang ke sini ingin membuat perjanjian dengan Anda.’’ ‘’Perjanjian’’ Luna mengerutkan dahinya, lalu pada akhirnya membuka lebar pintu rumahnya. ‘’Masuklah, kita bicarakan di dalam.’’ Tidak perlu diperintah dua kali, Grey langsung melangkah masuk. ‘’

  • Wedding Doll [INDONESIA]   53

    Happy Reading and Enjoy~Allard menekan perasaan ketika tiba di depan rumah kumuh yang berada di hadapannya. Bagaimana bisa Luna memutuskan berada di sini dan meninggalkan kastilnya yang mewah!?Ia mengetuk pintu rumahnya. Tidak ada jawaban. Allard kembali mengetuknya dengan tidak sabar, ia sudah menahan dirinya agar tidak langsung mendobrak pintu kumuh ini. Masih tetap tidak ada jawaban, yang terdengar hanya erangan kesakitan.''Luna kau di dalam?'' Ia bertanya cemas.Tidak ada sahutan. Kembali yang terdengar hanya erangan.Persetan dengan segalanya, Allard mendobrak pintu kumuh itu. Hanya dua kali dobrakan engsel pintu itu langsung terlepas. Ia akan memberi pelajaran bagi siapapun yang telah memberi Luna rumah tak layak pakai ini.''Luna!''

  • Wedding Doll [INDONESIA]   52

    Happy Reading and Enjoy~Tidak ada yang berubah dari hubungan mereka, tapi sikap Allard perlahan berubah menjadi sedikit lebih hangat. Lelaki itu akan memeluknya dan mengelus perutnya hingga Luna terlelap.Saat bangun pagi Allard sendiri yang menyiapkan sarapannya. Ekspresi lelaki itu tetap sama, datar tanpa senyum. Sampai saat ini mereka baik-baik saja.Dan jika ada bom maka inilah harinya. Saat ia sedang berjalan-jalan di taman, salah satu bodyguard menghampirinya dan memberikan satu rekaman kecil.''Nona, saya mohon jangan beritahu Tuan Allard. Jika nona memberitahunya maka nyawa saya melayang, saya hanya ingin hidup nona bahagia tanpa adanya tipuan. Hanya ini yang bisa saya lakukan.''Mendengar hal itu ia buru-buru pergi ke kamarnya dan menghidupkan benda kecil yang di

  • Wedding Doll [INDONESIA]   51

    Happy Reading and Enjoy~“Ada satu kabar gembira lagi yang ingin saya sampaikan. Wanita yang berdiri di samping saya ini sedang mengandung, tidak ada hari yang paling bahagia kecuali hari ini. Hari dimana saya tahu bahwa istri saya tersayang mengandung anak kami.”Riuh tepuk tangan terdengar membahana, semua tamu yang berada di sana memasang wajah ceria dan bahagia. Semua tersenyum dan bergantian memberi ucapan selamat, berbanding terbalik dengan Luna yang memucat.Allard mengetahui dirinya hamil. Sejak kapan? Apa lelaki itu langsung menyelidikinya setelah pergi dari kamarnya kemarin? Lantas mengapa Allard tidak mendatanginya dan marah kepadanya seperti yang ditakutkannya?Bahkan Allard menyampaikan kabar itu di depan rekan-rekan bisnisnya, apa lelaki itu menerima anak yang berada di kandungannya?“Kenapa wajahmu p

  • Wedding Doll [INDONESIA]   50

    Happy Reading and Enjoy~“Luna hamil.”Arthur terbatuk, menatap Allard dengan kedua mata membesar. “Kau yakin?”“Emosinya tidak stabil dan stamina tubuhnya melemah, tapi dia tidak mual seperti kebanyakan wanita hamil.”“Apa tindakanmu selanjutnya? Bukankah kau tidak mau punya anak.”“Aku mau.”Arthur kembali terbatuk. “Kau punya kepribadian ganda?”Allard berdecak. “Aku tidak mau punya anak karena anakku harus lahir dari rahim yang suci, dan tentunya dari wanita yang menjadi istriku, bukan wanita one night stand.”“Kau sendiri yang mencantumkan larangan hamil pada kesepakatan pernikahanmu dengan Luna, lalu sekarang kau ingin

  • Wedding Doll [INDONESIA]   49

    Happy Reading and Enjoy~Ada yang salah. Luna menyadari hal itu sejak ia tinggal di penthouse Allard. Tubuhnya semakin lemah, sering pusing dan mual. Emosinya tidak menentu, bahkan ia sering marah pada sesuatu yang tidak jelas. Parahnya lagi, ia diam-diam menginginkan keberadaan Allard.Lelaki itu memang mengunjunginya, tapi hanya berupa kunjungan singkat, dan Luna tidak menginginkan itu semua. Ia ingin Allard di sini bersamanya dan dalam jangkauan matanya. Seketika tubuhnya meremang. Tidak, tidak mungkin!Apa-apaan pikiran itu.Apa yang terjadi pada dirinya Tuhan … ia benar-benar ingin Allard berada di sini, hingga rasanya Luna sanggup memohon pada siapapun untuk bisa mempertemukannya dengan Allard.Oh, sial, ia mulai pusing.Luna membaringkan tubuhnya yang terasa lemah. Mungkin hal ini akan d

  • Wedding Doll [INDONESIA]   48

    Happy Reading and Enjoy~Satu minggu berlalu, Luna tidak mendapat kemajuan apapun. Ia hanya berkeliling mencari penginapan dan pekerjaan, tapi semua menolaknya.Satu bulan berlalu, tetap sama.Tiga bulan berlalu, sialnya masih sama. Ia melakukan hal yang sia-sia, berjalan dan mencari tanpa hasil. Sementara semakin bertambahnya hari ia makan dan tinggal di penthouse Allard, seolah-olah tidak ada yang berubah dari perceraian mereka.Allard sendiri sesekali mengunjunginya, menanyakan apa kebutuhannya, bahkan terkadang membawanya ke beberapa restoran dan makan dengan gaya romantis. Lelaki itu tidak pernah berteriak padanya, tidak pernah berbicara kasar, meskipun tidak menutup kemungkinan sifatnya masih dingin.Allard masih berwajah kaku, tidak pernah tersenyum padanya. Meskipun tersenyum, ha

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status