Share

Bab 24 - bertemu?

Jalanan di kala senja itu terasa cukup lengang. Nardo melajukan mobilnya dengan kecepatan konstan. Ada sosok lain yang duduk pada kursi di sebelahnya, dialah Rendy.

Bukan hanya sekali, sudah berkali-kali sahabatnya itu menumpang pulang dengannya jika dia sedang memiliki kendala. Seperti saat ini, motor si asisten sutradara itu sedang masuk bengkel. Daripada harus naik taksi, Rendy memilih untuk pulang bersama sang sutradara. Maklum saja, ia memang sedang berhemat, mengumpulkan dana sebanyak mungkin untuk resepsi pernikahannya.

"Setelah ini belok ke kiri jangan lupa, rumahku ada 50 meter dari sana." Rendy berucap seraya menunjuk gang masuk rumahnya. Sedangkan Nardo terlihat melirik sinis padanya.

"Aku sudah tahu. Kamu kira aku pikun?"

"Hanya Berjaga-jaga." Rendy menjawab ringan dengan bahu mengedikkan bahu singkat. "Menggalau sepanjang waktu bisa saja membuatmu menjadi pelupa. Jangan marah." Sebelum Nardo menimpali, ia lebih dulu memperingatkan.

"Sialan!" dan umpatan adalah opsi kalim
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status