Beranda / Romansa / Warm and Cozy / 3. Arjuna Adipta.

Share

3. Arjuna Adipta.

Penulis: chocores
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

OMG Mayvvvvvvinaaa!!!” triak Shela memejamkan kedua mata terkejut jijik.

Sedangkan Mia sudah melebarkan kedua mata panik .“Sorry, Sorry  gue kelepasan!” Mia segera mengambil tisu dan membersihkan wajah Shela buru buru.

Shela rebut tisu dari tangan Mia dengan kerutan kesal. “Kelepasan  Lo itu udah kayak dukun tau nggak! Main sembur aja. Lo kira gue pasien di guna guna!" Geram Shela lanjut membersihkan sisa jus di mukanya.

“Lo sih sebut nama Juna gue kan jadi kaget.” ucap Mia menyesal.

Hellow May, cuma Juna May, Juna. Cowo kulkas itu bikin Lo kaget!” omel Shela bingung. “ini nih yang buat Lo ketahuan belum bisa move on dari dia. Iya kan!" Shela berseru sambil menggebrak meja kencang. 

Mia jadi salah tingkah. “Kata siapa, sembarang Lo Shel. Sumpah gue cuma kaget Shel” 

Brakk!!

Shela kembali menggebrak meja, kali ini terdengar sangat keras dan berhasil membuat Mia benar - benar tersentak kaget. “Udah deh May jujur aja sama gue, kalau sebenernya lo ada rasakan sama Juna.” Shela menyipitkan mata jahil dan mencondongkan badannya ke depan Mia. “Kalau sebenarnya jauh dari lubuk hati lo yang paling dalam lo itu udah suka sama dia, dan sekarang lo nyesel karena belum pernah merasakan kecupan basah dari seorang Ju-”

“Ihh! Apaan sih Shel!" sela Mia memotong ocehan Shela. “Gue cuma keget doang kok. Jangan di lebih- lebih deh." Kelaknya membuat Shela menciut.

“Abis Lo aneh banget. Bisa- bisanya Lo kaget sampe sembur gue kayak gini. Yaudah Gue mau cuci muka dulu."  kemudian Shela  pamit ke toilet meninggalkan Mia yang langsung menghela nafas lega. 

Hampir saja ... Semua tebakan Shela tadi benar adanya.

Juna ... sudah tujuh tahun berlalu ternyata. Sepertinya sudah begitu lama Mia nggak mendengar nama itu, apalagi  mendengar kabar tentangnya, untuk saling mengontak pun sudah nggak pernah,

Juna ... partner satu BEM yang  menjabat sebagai seksi lingkungan bersamanya saat itu  pernah sangat membantunya dulu.  Kalau Bima dijuluki sebagai Most Wanted  kampus, lain halnya dengan Juna yang mendapatkan julukan sebagai Most Perfect  kampus. Cowok yang menjadi alasan kedua Mia untuk menolak cinta Bima dulu.

tiba tiba saja pipi mia bersemu merah, ingatnya kini melayang jauh ke tempat dimana dia pertama kali  bisa dekat dengan Juna.

Flashback  On.

“Dari awal  Lo masuk BEM gue selalu perhatiin Lo May, selalu ngawasin Lo dari jauh, selalu curi pandang buat liat Lo doang. Lo udah berhasil ngalahin dunia gue May. Dan sekarang gue nggak bisa nahan perasaan gue terlalu lama lagi. Lo mau kan jadi pacar gue,"

Tepat di hari Senin Bima benar menyatakan cinta pada Mia. Di tengah lapangan dan di saksikan banyak orang .

Cukup gila bukan?!

sekali lagi Abimanyu cowok cakep yang banyak penggemarnya itu benar membuktikan kabar yang sudah beredar di kalangan anak- anak kampus, kalau dia akan menembak Mia terang- terang seperti film India yang dimana sang cowok berlutut sambil memajukan sebuket bunga untuk sang cewek. Dan Bima melakukannya itu sekarang 

Hati siapa yang nggak berdebar jika ada seorang pangeran yang menyatakan cinta seperti ini?  Apalagi orang itu adalah Bima! cowok yang Mia suka. Mia nggak percaya kalau Bima ternyata juga menyukai nya, Jantung Mia rasanya ingin pecah, bahkan tekanan darahnya sudah melonjak tinggi saat itu. Mia benar- benar dibuat gugup seribu gugup dari pada saat melakukan presentasi di depan kelas

“May”  

“Eh I-ya Bim-” 

 “Lo mau kan jadi pacar gue”   Bima mematikan sekali lagi 

Gerut penuh harap yang terpampang di wajah Bima mampu membuat buliran keringat dingin dari kening Mia bercucuran. Kegugupan nya sudah di tahap ingin melakukan pertunjukan akrobatik. Kalau saja Mia sedang di pesawat sudah Mia pasti kan akan menyalakan sinyal darurat untuk melapor... Mayday!mayday! kode hati  D123 sedang mengalami keraguan. 

“Hm ... Anu Bim ... Gue .. gue sebenernya ma-” ucapannya mendadak terhenti saat  tanpa sengaja matanya  menangkap kilatan tajam dari para  para cewek penggemar Bima . Seketika Mia merinding melihat nya.  Mia jadi teringat dengan ancaman mereka yang mengerikan itu.  

“May.”  Bima memanggil lagi, kali ini sambil  memajukan sedikit tubuh dengan ekspresi penuh tanya. “Lo sebenarnya ...?”

“Sebenarnya ... Gue itu... ” Mia semakin kelabakan Apalagi melihat tatapan orang- orang di sekitarnya  yang sudah menunggu penuh penasaran dan permusuhan.  “Ya ampun gue harus bilang apa ini!" Lalu tiba tiba saja kedua matanya membesar lebar saat tanpa sengaja Mia melihat kedatangan cowok tinggi yang baru saja datang dari arah depan nya  itu  dan langsung saja Mia kumpulkan energi untuk berteriak,  lalu ...

“SEBENARNYA GUE ITU UDAH PACARAN SAMA JUNA!” 

“Hah!?” Juna yang baru saja datang seketika mematung.

Flashback Off

Satu kata untuk Mia saat itu adalah 'Sinting!' kenapa bisa dia menunjuk Juna dan menjadikan Juna sebagai objek pacar pura pura nya, coba saja Juna nggak datang dan menyaksikan nya saat itu, mungkin Mia nggak akan membawa Juna untuk terjebak olehnya. Dan mungkin saja  Mia nggak akan terjebak oleh perasaan yang masih terpendam selama tujuh tahun hingga sekarang ini. Tapi terlepas dari kemungkinan itu nyatanya faktanya akan sama saja, mau Juna menjadi pacar pura puranya atau nggak  Mia sudah sangat jatuh cinta dengan Juna dulu, bahkan hingga saat ini..

Oh shit! Mia jadi semakin merindukannya

“Nggak May!! Lo nggak boleh kangen sama cowok yang sudah ninggalin Lo gitu aja. Lo pasti bisa lupain dia May!”

Setelah kejadian hari penolakan cinta Bima berakhir. Hari-hari Mia pun kembali berjalan lancar dengan status pacar pura pura Juna. Juna nggak merasa risih setiap Mia ada di samping nya. BahkanJuna semakin dekat dengan Mia, nggak jarang Mia curhat pada Juna tentang mimpi dan cita citanya yang selalu Mia simpan sendiri. Juna pendengar yang baik, setiap respon yang Juna berikan selalu buat hati Mia hangat menggelitik.

Rasanya Mia seperti bener mempunyai seorang pacar. Juna selalu membuat Mia nyaman dan Mia nggak bisa menyembunyikan fakta bahwa Mia semakin menyukainya!

Sampai ... di dua bulan berikut nya Mia mendapatkan kabar kalau Juna akan pindah kampus … bukan di bali ataupun di Jogja tapi di benua yang berbeda.

Setelah sibuk mengurus beasiswa dan mengikuti ujian selama dua bulan, pada akhirnya Juna mendapatkan Beasiswa yang di impikannya. Diterima di salah satu Universitas terbaik di Jerman menjadi sebuah kebanggan untuk Juna sendiri. Juna memilih untuk melanjutkan studinya di sana ...

Perasaan Mia waktu itu bingung … nggak tau harus bersikap apa. Rasanya Mia nggak rela kalau Juna beneran pergi. Tapi Mia bisa apa? mereka kan cuma partner emergency. Tepat di hari Valentin hubungan pacar pura pura Mia pun berakhir. Pada hari kepergian Juna, cowok itu n sama sekali nggak memberikan ucapan perpisahan pada Mia.Di Hari terakhir Juna masuk kampus pun, dia hanya memberikan sebuah buku Note Planner berwarna pink yang masih dibungkus plastik bening.

“Nih Buat pelengkap cita cita kamu” dan hanya kata itulah yang menjadi ucapan terakhir  Juna pada Mia. Nggak ada yang berkesan bukan ?

Disaat hari Valentine adalah hari penuh kasih sayang yang dimana para pasangan saling bertemu untuk mengungkapkan perasaan cinta atau sekedar memberikan sekotak coklat sebagai bentuk rasa suka. Namun nyatanya semua itu nggak pernah terjadi untuk Mia-, Mia harus menerima kenyataan kalau ternyata dia adalah pengecualian di hari itu.

Tidak ada pernyataan cinta atau sekotak coklat yang Mia terima. Melainkan hanya sebuah perpisahan singkat tanpa sepakata kata yang terucap dan berhasil membuat hati Mia meringis lalu menangis.

Di hari itu untuk kedua kalinya Mia kembali sadar, kalau cowok misterius seperti Juna pada akhirnya nggak akan mungkin menyukai Mia, apalagi membalas perasaannya ini. Mia sudah terlalu keluar jauh pada jalur dihatinya. Bukan karena Juna mau menjadi partner emergency dan menjadi pendengar yang baik, Mia merasa menjadi istimewah … Juna hanya peduli dan itu nggak lebih

dasar bodoh!

lagi- lagi Mia meringis , menelan kenyataan miris tentang semua sinyal cinta yang Mia pancarkan selama ini ternyata nggak pernah sampai ke dalam rada hati Juna.

Bab terkait

  • Warm and Cozy    4. We Meet You Again.

    Hari pernikahan Bima akhirnya tiba. Hari yang ditunggu tunggu Shela yang nggak sabar mau melihat bagaimana tampang si Reno, bahkan Shela rela berdandan berjam jam di salon tempat langganan nya. Katanya biar Reno pangling melihat Shela. Dan Mia hanya mendengarkan saja biar cewek rempong itu senang. Tepat di jam sebelas pagi Mia dan Shela akhirnya sampai di halaman pesta tersebut. Di sebuah Ballroom hotel bintang lima yang terletak di kawasan Jakarta. Ya Mia dan Shela sepakat datang saat resepsi sedang berlangsung, biar si Shela bisa langsung menyantap hidangannya dan sebagai antisipasi agar isi dompet Mia aman dari palakannya Shela. Setelah selesai isi buku tamu kehadiran. Dekorasi bertema Garden Room menyam

  • Warm and Cozy    5. Fate and Bad News.

    Kalau saja Shela nggak nyenggol Mia sekarang, mungkin rahang Mia sudah patah akibat melihat sosok tegap nan gagah di depanya ini. Dari sekian banyak tubuh tegap lelaki yang Mia lihat di acara ini, kenapa bisa Mia nggak mengenali punggung Juna. Padahal dulu Mia selalu tau bagaimana bentuk postur tubuh Juna dari depan dan belakang. Tapi sekarang rasanya semua terlihat berbeda,dari kejauhan Mia sudah nggak bisa lagi mengenal bentuk postur tubuh lelaki itu. Bagaimana nggak Lelaki yang sedang menyinggungkan senyum ke arah Mia ini sudah jauh lebih berbeda sekarang. Mia terkejut, sangat … terkejut. Dari sekian tahun lamanya perubahan Juna membuat pikiran Mia tiba tiba saja buyar. OMG Kenapa dia tambah ganteng sih! Mia ikut menyinggungkan senyum tipis dan membalas uluran tangan Juna. “Hai Jun,

  • Warm and Cozy    6. A Cup Espresso Latte.

    Mia masih termenung di dalam mobil. Perkataan Juna beberapa jam lalu membuat kepala Mia pusing. Mia melewatkan satu perkiraan dalam kepalanya. Bukan karena si Juna datang sendiri, status Juna adalah single, Bisa saja pacar Juna memang sedang sibuk atau sakit makanya dia nggak bisa ikut. Dasar bodoh! bodoh! kenapa bisa Mia terlalu kegeeran kalau Juna masih sendiri dan nggak bisa melupakannya.Dan kini Mia harus menelan kenyataan pahit kalau JUNA MAU MEMAKAI JASA WEDDING ORGANIZER UNTUK PERNIKAHANNYA!oh shit! apa yang sejak tadi Mia rasakan saat bersama Juna tadi. Perasaan lega karena Juna datang sendirian ternyata hanyalah pengalihan untuk diri Mia Yang memang berharap Juna datang seorang diri.“May, ini kita mau kemana, kok jadi muter-muter nggak jelas kita” ujar Shela yang sedang sibuk m

  • Warm and Cozy    7. Meeting with you.

    Sesuai janji pesan semalam, Pagi sekali Juna sudah datang ke kantor Mia. Shela yang sedari tadi penasaran dengan kedatangan Juna terus menatap ke arah ruangan Mia. Buru buru Mia tutup tirai ruangan nya dengan memberikan tatapan sinis ke arah Shela. Nenek lampir itu pasti kepo dengan apa yang akan Mia lakukan. “Biar enak aja ngobrol nya” ucap Mia menjawab raut wajah Juna yang sedari tadi menatapnya Juna mengangguk dan sedikit tertawa. “Hmm kamu sendirian?” tanya Mia mantap Juna heran. Lagi, Juna merespon dengan mengangguk. Kerutan di kedua alis Mia pun terbentuk.”Calon istri kamu mana?” “Harus bawa calon istri ya, May?” tanya balik Juna dengan sorot mata yang sudah sedikit keberatan.

  • Warm and Cozy    Prolog.

    “Saya juga akan mewujudkan BEM yang aktif, bersinergi, sosialis, kompetitif, dan kreatif untuk mengembangkan organisasi lebih maju”“Coba bisa mengembangan perasaan cinta.” Suara celetukan itu bergema lantang keseluruh ruang rapat. Seluruh anggota yang ada di sana seketika menatap ke arahnya.“Mati gue!”“Ya ... Mia apa ada yang ingin kamu sampaikan?” Bima, cowok yang sedari tadi berpidato kini sudah menatapnya penuh tanya. Suasana di ruang rapat seketika menjadi garing akibat celetukan Mia tadi.Mia coba untuk tersenyum lebar, lebih tepatnya meringis lebar. “Maaf maksud saya, mengembangkan organisasi lebih maju itu bagus kalau juga ada kajian umum untuk anak-anak fakultas, contohnya tentang budaya, dan desain gitu.”“Ide bagus” Bima menyahut tanpa berpikir panjang. “Kalau begitu saya akan langsung buat tim bagian untuk kajian itu” lanjutnya dengan sorot ma

  • Warm and Cozy    1. Mayvina Larisa.

    “Jadi, Bu Indy minta semua dekorasi bunganya di ubah jadi bunga baby breath?”“Iya, Bu.” cicit Tara.Mia menggerutu kasar sambil membanting dokumen di atas meja dengan tangan yang sudah mengepal geram.“Kenapa nggak bilang saya dari jauh hari! kamu tau kan ini udah hampir hari H Tara!” omel Mia nggak tertahankan.“S-aya juga baru dapat kabar tadi Bu, kata Bu Indy dia nggak akan nikah kalau dekorasinya nggak pakai bunga baby breath.” ucap Tara dengan suara bergetar takut.Mia sudah tau jika Tara akan mengucapkan alasan seperti itu. Bukan satu atau dua kali Mia mendengar alasan klasik seperti itu lagi, tapi sudah berkali kali Mia mendengar alasan yang menurut Mia sudah sanga

  • Warm and Cozy    2. Abimanyu Mahesa.

    “Naksir Lo? Lo yang naksir dia kale.” kelak Shela rese.“Iy-a ... Maksud gue gitu. Bima yang gue taksir dulu itu kan? Dia beneran mau nikah?” tanya Mia sedikit tergugup.Shela mengangguk. “Iya, May. Bima yang cool itu loh yang ganteng nya sampe keliatan tujuh tanjakan. Info yang gue dapat dari anak Grup alumni kampus sih gitu. Nih, masih rame banget di bahas sama cewe cewe penggemar Bima.” Shela tunjukan isi chat grup alumni kampusnya itu pada Mia.Mia mendengus setelah melihat banyak sekali emot menangis dari para cewek

Bab terbaru

  • Warm and Cozy    7. Meeting with you.

    Sesuai janji pesan semalam, Pagi sekali Juna sudah datang ke kantor Mia. Shela yang sedari tadi penasaran dengan kedatangan Juna terus menatap ke arah ruangan Mia. Buru buru Mia tutup tirai ruangan nya dengan memberikan tatapan sinis ke arah Shela. Nenek lampir itu pasti kepo dengan apa yang akan Mia lakukan. “Biar enak aja ngobrol nya” ucap Mia menjawab raut wajah Juna yang sedari tadi menatapnya Juna mengangguk dan sedikit tertawa. “Hmm kamu sendirian?” tanya Mia mantap Juna heran. Lagi, Juna merespon dengan mengangguk. Kerutan di kedua alis Mia pun terbentuk.”Calon istri kamu mana?” “Harus bawa calon istri ya, May?” tanya balik Juna dengan sorot mata yang sudah sedikit keberatan.

  • Warm and Cozy    6. A Cup Espresso Latte.

    Mia masih termenung di dalam mobil. Perkataan Juna beberapa jam lalu membuat kepala Mia pusing. Mia melewatkan satu perkiraan dalam kepalanya. Bukan karena si Juna datang sendiri, status Juna adalah single, Bisa saja pacar Juna memang sedang sibuk atau sakit makanya dia nggak bisa ikut. Dasar bodoh! bodoh! kenapa bisa Mia terlalu kegeeran kalau Juna masih sendiri dan nggak bisa melupakannya.Dan kini Mia harus menelan kenyataan pahit kalau JUNA MAU MEMAKAI JASA WEDDING ORGANIZER UNTUK PERNIKAHANNYA!oh shit! apa yang sejak tadi Mia rasakan saat bersama Juna tadi. Perasaan lega karena Juna datang sendirian ternyata hanyalah pengalihan untuk diri Mia Yang memang berharap Juna datang seorang diri.“May, ini kita mau kemana, kok jadi muter-muter nggak jelas kita” ujar Shela yang sedang sibuk m

  • Warm and Cozy    5. Fate and Bad News.

    Kalau saja Shela nggak nyenggol Mia sekarang, mungkin rahang Mia sudah patah akibat melihat sosok tegap nan gagah di depanya ini. Dari sekian banyak tubuh tegap lelaki yang Mia lihat di acara ini, kenapa bisa Mia nggak mengenali punggung Juna. Padahal dulu Mia selalu tau bagaimana bentuk postur tubuh Juna dari depan dan belakang. Tapi sekarang rasanya semua terlihat berbeda,dari kejauhan Mia sudah nggak bisa lagi mengenal bentuk postur tubuh lelaki itu. Bagaimana nggak Lelaki yang sedang menyinggungkan senyum ke arah Mia ini sudah jauh lebih berbeda sekarang. Mia terkejut, sangat … terkejut. Dari sekian tahun lamanya perubahan Juna membuat pikiran Mia tiba tiba saja buyar. OMG Kenapa dia tambah ganteng sih! Mia ikut menyinggungkan senyum tipis dan membalas uluran tangan Juna. “Hai Jun,

  • Warm and Cozy    4. We Meet You Again.

    Hari pernikahan Bima akhirnya tiba. Hari yang ditunggu tunggu Shela yang nggak sabar mau melihat bagaimana tampang si Reno, bahkan Shela rela berdandan berjam jam di salon tempat langganan nya. Katanya biar Reno pangling melihat Shela. Dan Mia hanya mendengarkan saja biar cewek rempong itu senang. Tepat di jam sebelas pagi Mia dan Shela akhirnya sampai di halaman pesta tersebut. Di sebuah Ballroom hotel bintang lima yang terletak di kawasan Jakarta. Ya Mia dan Shela sepakat datang saat resepsi sedang berlangsung, biar si Shela bisa langsung menyantap hidangannya dan sebagai antisipasi agar isi dompet Mia aman dari palakannya Shela. Setelah selesai isi buku tamu kehadiran. Dekorasi bertema Garden Room menyam

  • Warm and Cozy    3. Arjuna Adipta.

    “OMG Mayvvvvvvinaaa!!!” triak Shela memejamkan kedua mata terkejut jijik.Sedangkan Mia sudah melebarkan kedua mata panik .“Sorry, Sorry gue kelepasan!” Mia segera mengambil tisu dan membersihkan wajah Shela buru buru.Shela rebut tisu dari tangan Mia dengan kerutan kesal. “Kelepasan Lo itu udah kayak dukun tau nggak! Main sembur aja. Lo kira gue pasien di guna guna!" Geram Shela lanjut membersihkan sisa jus di mukanya.“Lo sih sebut nama Juna gue kan jadi kaget.” ucap Mia menyesal.“Hellow May, cuma Juna May, Juna. Cowo kulkas itu bikin Lo

  • Warm and Cozy    2. Abimanyu Mahesa.

    “Naksir Lo? Lo yang naksir dia kale.” kelak Shela rese.“Iy-a ... Maksud gue gitu. Bima yang gue taksir dulu itu kan? Dia beneran mau nikah?” tanya Mia sedikit tergugup.Shela mengangguk. “Iya, May. Bima yang cool itu loh yang ganteng nya sampe keliatan tujuh tanjakan. Info yang gue dapat dari anak Grup alumni kampus sih gitu. Nih, masih rame banget di bahas sama cewe cewe penggemar Bima.” Shela tunjukan isi chat grup alumni kampusnya itu pada Mia.Mia mendengus setelah melihat banyak sekali emot menangis dari para cewek

  • Warm and Cozy    1. Mayvina Larisa.

    “Jadi, Bu Indy minta semua dekorasi bunganya di ubah jadi bunga baby breath?”“Iya, Bu.” cicit Tara.Mia menggerutu kasar sambil membanting dokumen di atas meja dengan tangan yang sudah mengepal geram.“Kenapa nggak bilang saya dari jauh hari! kamu tau kan ini udah hampir hari H Tara!” omel Mia nggak tertahankan.“S-aya juga baru dapat kabar tadi Bu, kata Bu Indy dia nggak akan nikah kalau dekorasinya nggak pakai bunga baby breath.” ucap Tara dengan suara bergetar takut.Mia sudah tau jika Tara akan mengucapkan alasan seperti itu. Bukan satu atau dua kali Mia mendengar alasan klasik seperti itu lagi, tapi sudah berkali kali Mia mendengar alasan yang menurut Mia sudah sanga

  • Warm and Cozy    Prolog.

    “Saya juga akan mewujudkan BEM yang aktif, bersinergi, sosialis, kompetitif, dan kreatif untuk mengembangkan organisasi lebih maju”“Coba bisa mengembangan perasaan cinta.” Suara celetukan itu bergema lantang keseluruh ruang rapat. Seluruh anggota yang ada di sana seketika menatap ke arahnya.“Mati gue!”“Ya ... Mia apa ada yang ingin kamu sampaikan?” Bima, cowok yang sedari tadi berpidato kini sudah menatapnya penuh tanya. Suasana di ruang rapat seketika menjadi garing akibat celetukan Mia tadi.Mia coba untuk tersenyum lebar, lebih tepatnya meringis lebar. “Maaf maksud saya, mengembangkan organisasi lebih maju itu bagus kalau juga ada kajian umum untuk anak-anak fakultas, contohnya tentang budaya, dan desain gitu.”“Ide bagus” Bima menyahut tanpa berpikir panjang. “Kalau begitu saya akan langsung buat tim bagian untuk kajian itu” lanjutnya dengan sorot ma

DMCA.com Protection Status