Share

Terlambat

Sesampainya di rumah bercat putih itu, aku disambut dengan pemandangan yang mencengangkan. Tenda dan dekorasi pengantin sudah terpasang rapi. Bahkan meja dan kursi-kursi sudah berjajar sempurna.

Mala memanggil dari kejauhan. Dia tampak tersenyum, bahkanbinar bahagia terpancar di sana.

“Akhirnya aku nikah lebih dulu, Li.”

Senyumku hilang seketika. Dia memelukku dengan sangat haru,seakan-akan menunjukkan bahwa dia telah menang dariku.

Ya, ya ... sudahlah. Memang dia pemenangnya. Pemenang di setiap titik penting dalam setiap cerita hidupku.

Aku bahagia melihatnya, meskipun harus aku tutup-tutupidengan bungkusan senyum semu.

*

Lagi-lagi hanya mama yang mengerti aku. Ternyata mama sudah menangkap ketidakberesan perhatianku pada Mala sejak kecil.

Tanpa bercerita, mama mengetahui semua yang kurasakan. Namun, apa daya takdir berkata lain. Tak dapat ku buktikan apa yang menjadi harapan terbesarku pada Mala.

“Mama tau, kamu menyukainya bukan karena saudara. Mama jugatau, bahwa kamu sangat ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
emang Mirza dan keluarganya songong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status