Share

Kapan Kamu Kasih Aku Hukuman?

Darren baru saja keluar dari kubikelnya ketika mendapat telepon dari Bian. Belasan detik Darren tertegun menatap layar gawainya. Untuk apa Bian menelepon? Apa ada yang penting? Tapi apa? Apa berhubungan dengan Tatiana?

Menjawab rasa penasaran, Darren akhirnya menjawab panggilan itu.

“Halo, Om Bian," sapanya ramah sembari menyiapkan hati kalau-kalau Bian kembali berkata kasar padanya seperti yang sudah-sudah.

“Kamu di mana?”

“Di kantor, Om, ini baru mau keluar istirahat siang.”

“Aku mau ketemu sama kamu. Bisa?”

Meski ragu dan bertanya-tanya apa tujuan Bian ingin berjumpa dengannya, Darren pun mengiyakan.

Dua puluh menit kemudian Darren sudah duduk manis tepat di kursi yang berseberangan dengan Bian di sebuah tempat makan eksklusif.

“Maaf, Om, agak terlambat, tadi motorku mogok.”

“Jadi kamu masih pakai motor butut itu?”

“Nggak butut juga sih, Om,” sangkal Darren tidak rela sepeda motor 250 cc-ny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status