Share

Bersandarlah Di Bahuku

llGelap dan pekat menyambut bersamaan saat Rei turun dari mobil begitu sampai di kantornya. Masih ada beberapa orang di sana dan menyapanya ramah saat Rei melintas.

Sampai di lantai dua puluh lima, Rei melihat kubikel para pegawainya sudah kosong. Sepertinya mereka sudah pulang semua. Itu berarti hanya ada dirinya sendiri di sini. Tapi ternyata dia salah. Saat melewati ruangan Franda, ruangan itu masih terang benderang. Iseng, Rei membuka sedikit pintunya.

“Pak Rei!” Franda tampak kaget melihat keberadaan Rei karena setahunya tadi Rei sudah pulang.

“Kamu belum pulang?” tanya Rei dari sisi pintu sambil melirik jam tangannya.

“Belum, Pak, sebentar lagi.”

“Ya udah, saya tunggu kalau gitu.”

“Bapak menunggu saya?”

“Iya. Saya ke ruangan dulu sebentar.”

Rei bergegas menuju ruangannya. Ternyata benar. Gawainya masih terhubung dengan aliran listrik. Rei jarang-jarang bersikap seceroboh ini.

Melepaskan dari sambungan listrik, Rei menyimpan kembali gawainya ke dalam saku. Lelaki itu menghela n
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status