Share

Mukjizat Dari Hong Kong

Setelah Bian memerhatikan dari puncak kepala hingga ujung kaki, Bian pun yakin kalau sosok yang kini berdiri di hadapannya adalah manusia. Itu terbukti dari kakinya yang menapak ke lantai.

Berulang-ulang Bian mengerjapkan mata demi meyakinkan diri. Dan ternyata hasilnya tetap sama. Dia masih melihat orang yang sama.

“Santai saja, Bi, aku manusia bukan hantu. Jangan sok kaget kayak gitu.”

“Mau apa kamu ke sini?” tanya Bian pada perempuan cantik yang kini berdiri di hadapannya. Dia adalah sang mantan kekasih yang sudah lama Bian tinggalkan dan lupakan.

Gladys.

“Boleh aku duduk dulu?” tanya Gladys sambil mendekat ke arah Bian.

“Ada apa? Aku nggak punya waktu, sebentar lagi aku harus meeting,” ujar Bian berbohong.

“Cuma sebentar, nggak akan lama.” Gladys lantas menarik kursi tanpa Bian persilakan. Perempuan itu menatap Bian lekat-lekat. “Bi, kamu tambah gagah dan awet muda,” pujinya kagum tanpa melepaskan matanya sedetik pun dari Bian.

“Sudah, Dys, langsung saja, kamu mau apa sebenarnya?”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status