Share

Lelaki Baik Hati

Seperti biasa, hari ini Bian bekerja sebagaimana hari-hari sebelumnya. Tidak ada yang berbeda selain perasaannya yang tidak tenang. Bukan karena apa-apa, Bian memikirkan perbuatannya kemarin malam. Bian merasa sudah menjerumuskan keponakannya sendiri akibat rasa insecure-nya sehingga mengimprovisasi rencana Tatiana. Bian tidak bisa membayangkan entah apa reaksi Tatiana kalau sampai mengetahui perbuatannya.

Menyandarkan punggung ke kursi kerjanya, Bian memejamkan mata dengan tangan terlipat di dada. Bian tidak ingin memikirkan Darren, nyatanya pikirannya tidak jauh-jauh dari sana.

‘Calm down, Bi. Darren sudah dikasih uang tutup mulut, dia nggak mungkin berbuat yang macam-macam.’ Bian mensugesti dirinya sendiri mengatasi kecamuk di dalam dada.

“Om Bian!” Itu suara Darren. Terdengar dekat dan sangat jelas.

‘Mungkin hanya pikiranku saja’, pikir Bian.

“Om Bian!” Kali ini suara itu terdengar semakin jelas.

Bian membuka matanya. Ternyata bukan hanya pikirannya. Keponakannya itu kini berdiri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status