Share

The Demon

Penulis: Zizara Geoveldy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-07 22:00:40

Ruangan itu tampak semarak, dengan semburat cahaya kemerahan dari lampu yang berkerjap. Hentakan musik yang semakin malam bertambah menjadi berhasil menggoyang puluhan kepala.

Crowd-nya jelas. Yang perempuan cantik dan modis. Yang lelaki gagah dan memesona. Ada juga kalangan crème de la crème di sana yang sibuk dengan sesama mereka. Seolah terisolasi dari manusia lainnya yang berada di tempat yang sama dan hanya memedulikan golongannya.

Semua asyik dengan kegiatan masing-masing. Ada yang menggosip dengan sesamanya, ada yang larut dengan minumannya, ada yang sudah mulai teler dan menceracau tidak jelas, ada yang sibuk merayu pasangan di sebelahnya, dan ada juga yang bengong sendiri di tengah keramaian.

Sheila, sang empunya pesta terlihat bahagia di hari lahirnya. Tidak ada habisnya senyum terkembang di bibirnya. Melihat Gladys dari jauh, dia langsung melambaikan tangan meminta agar mendekat.

Gladys membalas dengan memberi senyum ramah. Segera digandengnya tangan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yuli Faith
ini maksudnya apa ya.....Darren mau dijadikan umpan buat gladis gitu....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   The Demon Part 2

    Karena Bian terus memaksa, akhirnya Darren pun meneguk minuman yang diberikannya. Sementara Darren minum, Bian terus mengajaknya bercerita hingga tanpa sadar bergelas-gelas minuman beralkohol itu meluncur masuk ke dalam perutnya.Sebagai pemula tentu saja tingkat toleransi tubuh Darren terhadap alkohol masih sangat rendah. Pelan-pelan Darren mulai kehilangan kesadarannya. Mengetahui hal itu Bian mulai beraksi dengan mengorek informasi dari keponakannya.“Ren, kamu menyesal nggak ninggalin Tia?”“Iya, Om,” jawab Darren tidak terdengar jelas karena kesadarannya yang mulai terenggut.“Terus gimana perasaan kamu sama dia?”“Aku masih cinta Tia, Om.”Okay, Bian masih bersabar mendengar jawaban Darren.“Misalnya nih ya, ini baru misal, kalau kamu punya kesempatan, dan Tia juga mau, kamu mau balik apa nggak sama Tia?” Bian terus menggali informasi dari keponakannya itu.“Mau banget, Om. Bukankah kalau diberi kesempatan kedua kita nggak boleh menyia-nyiakannya?”‘Bangke juga nih orang!’ Bian

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Lelaki Di Sebelahku

    Sudah selarut ini, tapi Bian masih belum pulang. Tatiana mencoba untuk tetap tenang, tapi nyatanya dia tidak bisa mengingkari kalau hatinya saat ini khawatir memikirkan Bian. Di mana Bian sekarang? Apa masih di tempat pesta, atau sedang di jalan akan pulang atau jangan-jangan sedang berada di sebuah kamar hotel bersama Gladys? Bisa saja kan kemungkinan itu terjadi?Tatiana bukan sekali dua kali mendengar cerita tentang orang-orang yang terjebak one night stand usai berpesta. Tapi tidak mungkin Bian termasuk ke dalamnya. Bian itu cerdik, Tatiana tahu persis hal itu.Tatiana kembali naik ke atas tempat tidur dan bermaksud untuk tidur duluan. Namun ternyata matanya memang terpejam, tapi pikirannya masih jalan-jalan. Tatiana merasa perasaannya tidak enak. Tanpa sadar dia mendoakan Bian di dalam hati untuk pertama kalinya. Semoga Bian baik-baik saja dan selalu dilindungi Tuhan.Puluhan menit berada di tempat tidur, namun Tatiana tetap tidak bisa terlelap meskipun sudah berganti berbagai

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Lelaki Baik Hati

    Seperti biasa, hari ini Bian bekerja sebagaimana hari-hari sebelumnya. Tidak ada yang berbeda selain perasaannya yang tidak tenang. Bukan karena apa-apa, Bian memikirkan perbuatannya kemarin malam. Bian merasa sudah menjerumuskan keponakannya sendiri akibat rasa insecure-nya sehingga mengimprovisasi rencana Tatiana. Bian tidak bisa membayangkan entah apa reaksi Tatiana kalau sampai mengetahui perbuatannya.Menyandarkan punggung ke kursi kerjanya, Bian memejamkan mata dengan tangan terlipat di dada. Bian tidak ingin memikirkan Darren, nyatanya pikirannya tidak jauh-jauh dari sana.‘Calm down, Bi. Darren sudah dikasih uang tutup mulut, dia nggak mungkin berbuat yang macam-macam.’ Bian mensugesti dirinya sendiri mengatasi kecamuk di dalam dada.“Om Bian!” Itu suara Darren. Terdengar dekat dan sangat jelas.‘Mungkin hanya pikiranku saja’, pikir Bian.“Om Bian!” Kali ini suara itu terdengar semakin jelas.Bian membuka matanya. Ternyata bukan hanya pikirannya. Keponakannya itu kini berdiri

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Pria Yang Beruntung

    Dua bulan berlalu sejak kejadian itu. Semua berjalan lancar. Bian tidak bertemu dengan Gladys lagi, juga dengan Darren. Sepertinya semesta memang berpihak padanya. Jadi tidak salah tindakannya malam itu yang menjebak mantan kekasih dan keponakannya.“Yang, sudah siap?” seru Bian pada Tatiana yang masih berada di dalam kamar. Sore ini mereka memang akan mengunjungi dokter kandungan setelah barusan pulang dari kantor. Tanpa terasa saat ini sudah menginjak bulan keempat kehamilan Tatiana.“Iya, Bi, tunggu...!” Tatiana yang sedang berdandan menyahut panggilan Bian. Setelah memberi polesan terakhir pada bibirnya, yang tentu saja berwarna merah bata kesukaan Bian, Tatiana pun segera menyusul ke luar.Bian tak berkedip memandang Tatiana yang berjalan mendekatinya. Istrinya itu terlihat berbeda dengan perutnya yang kian membesar. Aura wanita hamilnya keluar.Bian dan Tia duduk berdampingan di ruang dokter dengan tangan saling menggenggam. Seperti biasa, dokter bertanya apa saja keluhan Tatian

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Bersandarlah Di Bahuku

    llGelap dan pekat menyambut bersamaan saat Rei turun dari mobil begitu sampai di kantornya. Masih ada beberapa orang di sana dan menyapanya ramah saat Rei melintas. Sampai di lantai dua puluh lima, Rei melihat kubikel para pegawainya sudah kosong. Sepertinya mereka sudah pulang semua. Itu berarti hanya ada dirinya sendiri di sini. Tapi ternyata dia salah. Saat melewati ruangan Franda, ruangan itu masih terang benderang. Iseng, Rei membuka sedikit pintunya.“Pak Rei!” Franda tampak kaget melihat keberadaan Rei karena setahunya tadi Rei sudah pulang.“Kamu belum pulang?” tanya Rei dari sisi pintu sambil melirik jam tangannya.“Belum, Pak, sebentar lagi.”“Ya udah, saya tunggu kalau gitu.”“Bapak menunggu saya?”“Iya. Saya ke ruangan dulu sebentar.”Rei bergegas menuju ruangannya. Ternyata benar. Gawainya masih terhubung dengan aliran listrik. Rei jarang-jarang bersikap seceroboh ini. Melepaskan dari sambungan listrik, Rei menyimpan kembali gawainya ke dalam saku. Lelaki itu menghela n

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Submisif

    Tatiana menatap kantong-kantong belanjaan yang tersusun di lantai dengan berbagai pikiran. Setelah mereka pulang dari dokter tadi, Bian mengajaknya belanja membeli beraneka perlengkapan bayi. Mulai dari pakaian, peralatan mandi hingga tempat tidurnya.Tatiana tidak menyangka kalau Bian akan menjadi seantusias itu menyambut kehadiran calon anak pertama mereka. “Bi, kita mau ke mana?” Tatiana bertanya saat tadi Bian tidak langsung mengajaknya pulang.“Kita belanja dulu untuk Angel.”“Angel? Angel siapa?” tanya Tatiana dengan dahi berkerut. Dia rasa Bian belum pernah menyebut nama itu sebelumnya ataupun menceritakan padanya.“Angelica,” jawab Bian lagi. Kalimatnya yang sepotong-sepotong membuat Tatiana gemas dan penasaran.“Bi, tolong kalau ngomong itu yang jelas. Jangan separuh-separuh. Aku kan nggak ngerti.”Bian yang sedang menyetir menoleh pada Tatiana. Bibirnya menyunggingkan senyum tipis. “Angelica itu nama anak kita nanti. Artinya cantik, bidadari dan malaikat. Jadi nanti dia aka

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Mulai Jatuh Cinta

    Tatiana sangat menikmati kehamilannya. Naluri keibuannya semakin lama kian kentara. Membayangkan hanya dalam hitungan bulan akan segera menjadi ibu tanpa sadar Tatiana tersenyum sendiri. Terlebih ketika membayangkan sesosok bayi mungil yang manis, imut dan menggemaskan. Rasanya Tatiana semakin tidak sabar menanti saat itu tiba. Apa jangan-jangan dia mulai tertular Bian?Ingat Bian, sama artinya mengingatkan Tatiana dengan tingkah suaminya itu. Bian yang sombong dan arogan tapi nyatanya bisa juga memperlakukannya dengan manis. Lama-lama Tatiana merasa beneran jatuh cinta pada laki-laki itu.‘Nggak!’ Tatiana menolak perasaannya sendiri yang mulai tumbuh untuk Bian. Tatiana tidak benar-benar yakin kalau dia mencintai lelaki itu.“Dicariin dari tadi ternyata ada di sini.” Suara Franda menyentak Tatiana dari lamunannya.“Astaga! Aku kira siapa.” Tatiana memegang dadanya. Saat itu dia memang sedang berada di pantry menyeduh segelas sereal. Tiba-tiba saja dia merasa lapar. Akhir-akhir ini T

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Mukjizat Dari Hong Kong

    Setelah Bian memerhatikan dari puncak kepala hingga ujung kaki, Bian pun yakin kalau sosok yang kini berdiri di hadapannya adalah manusia. Itu terbukti dari kakinya yang menapak ke lantai.Berulang-ulang Bian mengerjapkan mata demi meyakinkan diri. Dan ternyata hasilnya tetap sama. Dia masih melihat orang yang sama.“Santai saja, Bi, aku manusia bukan hantu. Jangan sok kaget kayak gitu.”“Mau apa kamu ke sini?” tanya Bian pada perempuan cantik yang kini berdiri di hadapannya. Dia adalah sang mantan kekasih yang sudah lama Bian tinggalkan dan lupakan.Gladys.“Boleh aku duduk dulu?” tanya Gladys sambil mendekat ke arah Bian.“Ada apa? Aku nggak punya waktu, sebentar lagi aku harus meeting,” ujar Bian berbohong.“Cuma sebentar, nggak akan lama.” Gladys lantas menarik kursi tanpa Bian persilakan. Perempuan itu menatap Bian lekat-lekat. “Bi, kamu tambah gagah dan awet muda,” pujinya kagum tanpa melepaskan matanya sedetik pun dari Bian.“Sudah, Dys, langsung saja, kamu mau apa sebenarnya?”

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09

Bab terbaru

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Tamat

    Tokyo pagi itu lebih dingin dari biasanya. Gerimis yang turun sejak tadi menimbulkan rasa sejuk yang menembus hingga ke tulang. Membuat sebagian orang enggan keluar dari rumah. Jangankan dari rumah, bahkan Davin terlalu malas keluar dari selimut dan memilih meringkuk di dalamnya bersama wanita tercintanya.Sudah satu tahun belakangan Davin memboyong Angel dan anak-anak ke negara sakura itu. Sesuai dengan keinginan opinya—Delta Mahendra, yang mewariskan seluruh aset padanya. Maka Davin pun menggantikan Delta yang sudah sepuh menjalankan tugas sebagai pemimpin perusahaan dan pemilik berbagai usaha.Si kembar tiga saat ini sudah berusia sembilan tahun, disusul dengan El yang tahun ini menginjak delapan tahun. Sedangkan Romeo, ini adalah tahun ketiga hidupnya di dunia. Repot? Itu pasti. Pusing apalagi. Sering kali terdengar keributan di rumah itu. Semakin bertambah usia anak-anak rumah itu semakin ramai dan ricuh. Setiap hari ada saja yang diributkan. Yang besar suka mengganggu, sedangka

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Kebiri Saja Aku (Extra Part 17 - Davin & Angel)

    Lima tahun kemudian.Davin mondar-mandir sepanjang lorong rumah sakit. Sudah sejak tadi dia melakukan hal tersebut. Pikirannya kacau balau. Hatinya resah dan gelisah memikirkan seseorang yang berada di dalam ruangan sana. Seharusnya Davin mendampinginya, menemaninya dan tetap berada di sisinya sambil membisikkan kata-kata cinta dan semangat, serta sesekali mengecup lembut keningnya dengan tangan saling menggenggam. Namun semua itu hanya ada di dalam angan-angannya. Karena…Sembilan bulan yang lalu.Saat itu Angel dan Davin sedang bercengkerama di suatu sore di teras belakang rumah mereka. Sementara itu El dan si kembar yang sudah bersekolah di bangku taman kanak-kanak sedang bermain di taman belakang rumah yang sudah mereka modifikasi menjadi mini playground lengkap dengan kolam renang.Anak-anak yang tumbuh dan berkembang dengan sehat dan cerdas membuat keduanya bahagia. Pelan-pelan mereka mulai menunjukkan bakat, minat, serta hobi masing-masing. Si kecil El mewarisi nyaris seratus

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Istriku Kesurupan (Extra Part 16 - Davin & Angel)

    Angel dan Davin sama-sama menghempaskan badan ke kasur begitu mereka sampai di kamar hotel. Nyaris sembilan puluh menit tayangan film di bioskop, dan keduanya tidak tahu apa-apa. Mereka ikut keluar ketika para penonton lain juga keluar saat film sudah selesai.“Duh, capek banget…,” keluh Angel sambil mengembuskan nafas.“Nggak ngapa-ngapain kenapa capek?”Mereka mungkin hanya duduk saja, tapi tingkah Davin yang terus menggerayanginya membuat Angel lelah. “Capeknya kerena kamu.”“Memangnya aku ngapain?” tanya Davin pura-pura bodoh dengan ekspresi yang membuat Angel gemas. Angel mendekat, melingkari pundak Davin dengan tangannya lalu mengecup lembut bibirnya yang hangat.“Dave, kira-kira anak-anak sekarang lagi ngapain ya?” tanyanya kemudian. Seharian ini mereka sama sekali tidak tahu bagaimana keadaan para buah hati mereka.“Mungkin udah tidur,” jawab Davin mengira-ngira sambil melirik arloji mahalnya yang limited edition itu.“Kita telfon yuk, aku kangen.”“Nggal usah, Dek, katanya

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Membuat Film Berdua (Extra Part 15 - Davin & Angel)

    Seperti rencana yang sudah tersusun di kepalanya, Davin membawa Angel ke hotel paling mewah di kota mereka. The Sun, namanya. Hotel itu teletak di pinggir kota dan jauh dari kawasan pemukiman penduduk. Namun sengaja dibangun dengan konsep all in one building. Semuanya ada di sana. Mulai dari pusat perbelanjaan, restoran, pusat kebugaran tubuh dan kecantikan hingga playground. Tempat itu memang dirancang bagi orang-orang yang ingin menghilangkan penat dan beristirahat sejenak, namun tetap bisa memanjakan diri dengan hal-hal apapun yang mereka butuhkan.Setelah check in dan meletakkan barang-barang di kamar hotel, Davin mengajak Angel ke pusat perawatan kecantikan. Davin memang paling mengerti perempuan dan memahami istrinya. Mereka akan melakukan perawatan tubuh di sana. Berpasang-pasang mata tertuju pada pasangan ideal tersebut ketika tangan Davin membuka pintu kaca dan mempersilakan Angel masuk terlebih dahulu. Untuk sesaat mata keduanya menyapu sekitar. Menyaksikan resepsionis dan

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Aku Suka Yang Sempit Kayak Kamu (Extra Part 14- Davin & Angel)

    “Kita mau ngobrolin apa, Dave?” tanya Angel di atas pangkuan Davin. Embusan nafas hangat Davin menggelitik lehernya. Membuat sekujur tubuhnya meremang. Memanggil-manggil jiwa terdalamnya untuk datang.“Aku rasa kita perlu honeymoon lagi, Sayang…,” bisik Davin dari belakang. Tangannya melingkari Angel dengan erat dan rapat.“Maksudnya mau nambah anak lagi?” sahut Angle seperti tersentak.“Lho, kok nambah anak? Memangnya orang yang pergi honeymoon itu mau nambah anak?”“Tapi biasanya kan gitu. Aku nggak mau lagi lho, Dave, udah cukup El yang terakhir,” ucap Angel sambil memberengut.Davin tersenyum kecil. Dikecupnya pundak Angel yang membuatnya gemas. “Anak itu kan rezeki. Rezeki nggak boleh ditolak kan? Aku ngajak kamu honeymoon tapi kapan-kapan, kalo El udah bisa ditinggal lama-lama. Sekarang honeymoon-nya di sini aja dulu.”Bisikan Davin di telinganya membuat Angel kian meremang. Pasti sebentar lagi Davin akan mengeksekusinya.Davin membalikkan tubuh Angel mengarah padanya sehingga s

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Fantasinya Dave (Extra Part 13 - Davin & Angel)

    Jujur saja selama ada Gendiz sedikit banyak meringankan Angel dan Davin. Hampir setiap hari Gendiz bermain ke rumahnya, atau memboyong anak-anak ke rumah orang tua mereka. Saking sayangnya pada para bocah, Gendiz juga menahan si kembar agar menginap bersamanya dan tidak mengantarnya pulang. Sesekali Davin dan Angel membiarkan si kembar tidur bersama Gendiz di rumah Kiano dan Adizty. Mereka yakin dan percaya sepenuhnya kalau adiknya itu bisa menjaga ketiganya dengan baik. Meskipun sepanjang malam keduanya tidak bisa memejamkan mata karena tidak terbiasa berpisah dengan anak-anak mereka.“Kalian kalo mau kencan, pergi aja, biar anak-anak aku yang urus,” ucap Gendiz pada suatu hari. Melihat keseharian Angel yang disibukkan dengan mengasuh, menjaga, merawat dan mengurus anak-anaknya membuat Gendiz merasa kasihan. Begitu pula dengan Davin yang terlalu sibuk bekerja dari pagi hingga sore. Kadang sampai senja atau malam. Pasti keduanya butuh waktu untuk hanya berdua saja tanpa direcoki anak-

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Berlian vs Perunggu (Extra Part 12 - Davin & Angel)

    “Halo, Mbak Angel, masih ingat sama saya?” Suara Nilam mengagetkan Angel yang berdiri di tempatnya dan belum bergeming sejak berdetik-detik yang lalu.Angel maju beberapa langkah mendekati Gendiz dan Nilam. “Tentu saja aku ingat. Kamu yang dulu resek kan? Yang suka menggoda suamiku?” sahut Angel tidak suka. Kehadiran Nilam membuatnya merasa tidak nyaman. Bukan karena dia takut akan kehilangan Davin, tapi tingkah Nilam begitu meresahkan.“Hehe…” Nilam tertawa canggung sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. “maaf ya, Mbak Angel, tapi Mbak Angel jangan salah sangka dulu sama saya. Maksud saya baik kok. Saya hanya ingin menguji kadar cinta Mbak Angel sama mas Davin. Dan ternyata Mbak Angel cemburu sama saya. Hehehe…,” ucap Nilam penuh percaya diri.Angel tidak mengerti dengan gadis di hadapannya. Setelah minta maaf, eh bisa-bisanya bicara sesantai itu. Tidak ingin ambil pusing, Angel beralih pada Gendiz dan memeluk adik iparnya itu. Wangi vanila dari tubuh dan rambut Gendiz me

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Amazing (Extra Part 11 - Davin & Angel)

    “Halo, Mas Davin, masih ingat siapa saya?” Nilam memamerkan senyum lebar pada Davin yang termangu saat beradu mata dengannya. Nilam harap pemuda tampan yang menawan hatiya sejak awal perkenalan itu tidak melupakannya.Davin membalas senyum Nilam sekenanya dan berbasa-basi sekadarnya. “Hai, apa kabar?”“Baik, Mas, bapak sama ibu juga sehat. Mereka titip salam buat Mas Davin.”“Terima kasih,” jawab Davin singkat, lalu segera menarik tangan Gendiz menjauh dari sana diiringi tatapan penuh tanda tanya Kiano, Adizty serta Nilam. Sedangkan anak-anak sibuk bermain dengan bonekanya.“Ada apa sih, Dave?” tanya Gendiz tidak mengerti karena Davin menarik tangannya tiba-tiba.“Ndiz, kenapa kamu bawa dia ke sini?” Suara Davin setengah berbisik. Meskipun saat itu mereka berada di ruangan yang terpisah, tapi bisa saja dinding mempunyai telinga dan menyampaikannya.“Maksudnya Nilam?”“Iya, siapa lagi kalo bukan dia,” jawab Davin kesal. D

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Ketemu Dia Lagi (Extra Part 10 - Davin & Angel)

    “Dave, jangan lupa nanti jemput anak-anak di rumah mami,” kata Angel mengingatkan saat menelepon Davin melalui panggilan video sore itu, meskipun dia tahu kalau Davin tidak akan pernah melupakan hal tersebut.Davin tersenyum sambil merebahkan kepala ke sandaran kursi. Mendengar suara Angel mengusir penat yang menderanya.“Iya, Dek, aku nggak akan lupa kok. Mana mungkin aku bisa lupa. Kamu pasti modus kan?”“Modus apa?”“Bilang aja kalo sebenarnya kamu lagi kangen sama aku, pengen dengar suara aku terus pake alasan mengingatkan aku biar nggak lupa jemput anak-anak.”“Ih, apaan sih, Dave?” Angel tertawa saat merasakan pipinya menghangat digoda Davin.“Jadi serius kamu nelfon aku cuma buat kasih tahu jemput anak-anak?”“Kangen juga sih sebenarnya.”“Tuh kan ngaku akhirnya.” Davin tertawa karena berhasil menggoda Angel dan membuatnya mengakui perasaannya. “Aku juga kangen kamu, suara kamu itu bagai candu buat aku. Kamu nelfon kayak gini udah bikin aku bersemangat dan ngilangin semua rasa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status