Share

Bermesraan

Penulis: Zizara Geoveldy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-23 19:00:13

Malam itu, seperti permintaan Bian, Davin datang ke rumahnya. Kali ini sambutan Bian jauh lebih ramah dari yang sudah-sudah.

“Akhirnya kamu datang juga, Dave.”

“Iya, Om. Angel bilang Om meminta saya untuk datang.”

“Iya, yuk masuk dulu!” Bian merangkul punggung Davin seperti seorang bapak pada anaknya. Begitu hangat dan penuh sayang.

‘Kayaknya aku harus ngucapin makasih sama papi,’ batin Davin.

“Om baru saja telepon papi kamu. Terus, besok kita mau ketemuan.” Bian memberitahu isi obrolan singkatnya tadi.

“Mau lamaran besok memangnya, Om?” tanya Davin terkejut. Apa memang harus secepat ini? Mereka baru dua minggu pacaran, padahal.

Bian terkekeh. “Ya bukanlah! Kamu nggak sabaran amat,” ucapnya yang membuat Davin jadi malu.

“Bukan nggak sabar, Om, saya kan cuma nanya,” ujar Davin meluruskan.

Obrolan mereka terjeda ketika asisten rumah tangga Bian datang mengantar air minum.

“Minum dulu, Dave.” B
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Bangsul x Bangke

    “Aku nggak ikut, Mi.” Gendiz menolak saat semuanya akan berangkat ke rumah Angel hari itu. “Ayolah, Ndiz, cuma sebentar kok, lagian kamu ngapain sendirian di rumah?” Adizty yang baru saja selesai mengoles maskara ke bulu matanya membujuk Gendiz.“Aku pengen tidur, Mi, capek, ngantuk juga.”“Memangnya kamu habis ngapain? Ini kan tanggal merah.” Kiano ikut menyela karena Gendiz tetap bersikukuh dengan keinginannya. “Pokoknya semua harus ikut,” perintahnya tak terbantah.“Ada atau nggak ada aku acaranya tetap jalan kan, Pi?”“Sejak kapan kamu bisa membantah?” “Sudahlah, Ndiz, ikut aja yuk! Lagian nanti keluarga Angel akan menjadi keluarga kita juga.”“Papi kenapa sih, Mi, marah-marah mulu?” tanya Gendiz setelah Kiano berlalu dari hadapan mereka.“Entahlah, mungkin papi kamu lagi banyak pikiran. Makanya jangan ngelawan dulu. Sekarang ganti baju kamu, Ndiz, sebentar lagi kita pergi.”Pada akhirnya Gendiz menyerah karena Adizty terus mendesaknya. Gadis itu berlalu ke kamarnya. Mengganti p

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-24
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Insting Bisa Salah

    Semuanya sekarang sudah berada di ruang makan. Mereka berkumpul mengelilingi meja makan. Aneka hidangan lezat sudah tersaji dan siap untuk disantap.“Nanti kamu harus belajar masak sama amy biar bisa jadi istri yang baik,” celetuk Bian yang dia tujukan pada Angelica.“Nggak gitu-gitu amat lah, Bi, urusan dapur bisa belakangan, yang penting masalah kasur beres dulu.” Kiano menimpali.“Buat ngasur juga butuh tenaga kali!” “Itu sih gampang, kalo memang udah jadwalnya nggak makan berhari-hari juga bakalan kuat kok.”“Hahaha…”Entah sudah berapa kali keduanya menghidupkan suasana dengan obrolan konyol mereka. Sedangkan para istri dan anak-anak lebih banyak mendengarkan. Keduanya seperti melepas rindu dan bernostalgia mengulang masa lalu mereka.“Dave, Angel, jadi maunya kalian acaranya kira-kira kapan?” Bian berubah serius bertanya pada keduanya.“Acara yang mana, Om?” tanya Davin menanggapi pertanyaan Bian yang rancu.“Acara lamaran.”“Kalo aku terserah Angel aja, Om, maunya kapan.”“Ngg

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-24
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Aku Nggak Sebangsul Papiku

    “Apa sih maksud Papi bilang udah punya calon buat aku?” protes Gendiz ketika mereka sudah sampai di rumah.“Itu adalah cara Papi untuk menolak secara halus biar dia nggak sakit hati,” jawab Kiano sambil lalu dan buru-buru menuju kamarnya.“Tapi itu sama artinya dengan bohong, Pi.”“Bohong demi kebaikan apa salahnya?”“Tapi yang Papi lakukan itu bukan untuk kebaikan, malah ngerusak hubungan aku sama Dylan.”“Daripada kamu yang dirusak, pilih mana hayo?” ujar Kiano sambil membuka baju hingga menampakkan dadanya yang bidang serta perutnya yang rata. “Eh kamu ngapain di sini, mau mesum ya?” sambungnya kala menyadari kehadiran Gendiz di kamarnya. Ternyata anaknya itu mengekorinya sampai ke kamar.“Dylan nggak ngerusak aku, Pi. Papi salah. Aku nggak nyangka kalo Papi bakal otoriter kayak gini,” kecam Gendiz dengan wajah dan suara sedih. “Papi bukannya otoriter, Ndiz, tapi Papi hanya mengingatkan. Lagian pacar kamu itu nggak nunjukin effort apa-apa. Sekadar sapaan basa-basi juga nggak ada.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-24
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Kamu Adalah Canduku

    Hari yang ditunggu-tunggu itu pun sudah di depan mata. Apalagi kalau bukan acara lamaran Davin dan Angel. Rencananya besok acara itu akan diadakan di Delta hotel yang merupakan hotel legend milik keluarga Mahendra. Meskipun sudah menyerahkan semua proses penyelenggaraannya pada pihak ketiga atau wedding organizer, tapi kedua keluarga itu tetap merasa waswas sebelum acara selesai sepenuhnya. Khawatir akan ada pengacau.Angelica hari ini tetap kerja seperti biasanya, begitu pula dengan Davin, meskipun besok mereka akan menghadapi hari besar yang akan menjadi gerbang kelanjutan hubungan mereka ke depannya.“Ngel, kamu sibuk ya? Tadi orang butik telepon tapi nggak kamu angkat, katanya baju kamu sudah selesai.” Tatiana memberitahu saat menelepon Angel ke telepon kantor.“Ya ampun, aku lupa ganti profil handphone, My, kayaknya masih silent mode deh, soalnya tadi aku baru habis meeting.”“Oh gitu, Amy kira ada apa. Ya udah, nanti jangan lupa kamu ambil ya!”“Iya, My, nanti aku bareng Davin k

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Hari Yang Aneh

    Dylan yang baru saja datang dari toilet terkejut melihat ponselnya ada di tangan Angel. Menyadari tatapan herannya Angel pun memberitahu.“Lan, tadi Gendiz telepon.”“Oh ya?”“Iya, Lan, baru aja sebelum kamu datang. Ini handphone kamu, tadi aku nemu di jok.” Angel memberikan gawai Dylan kembali.Dylan membuka call register. Ada panggilan masuk dari Gendiz dengan durasi percakapan sekitar tiga menit. Lumayan lama untuk sekadar basa-basi kalau sendainya Angel mengatakan pada Gendiz bahwa dirinya sedang ke toilet. Dylan lalu memutuskan untuk menelepon balik kekasihnya itu. Hanya dalam sekali nada tunggu Gendiz sudah menjawab telepon darinya.“Lan, kamu ke mana aja? Kenapa kamu nggak jawab telepon aku? Kenapa handphone kamu ada di Angel?” cerocosan panjang Gendiz memenuhi gendang telinga Dylan.Dylan tersenyum simpul. “Jadi pertanyaan yang mana dulu mau aku jawab?”“Semuanya.” Suara Gendiz terdengar jengkel. “Okay, aku jawab satu-satu ya… Pertama, tadi aku ke toilet, terus handphoneku t

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Surprise

    "Pulang-pulang cemberut gini, anak Amy kenapa sih?” Tatiana menyambut Angel yang baru saja tiba diantar Dylan.“Aku capek, My,” jawab Angel sembari menyisipkan rambutnya ke belakang telinga.“Kan udah Amy bilang, nggak usah terlalu sibuk. Bajunya gimana?”“Bagus, My, aku suka,” jawab Angel seadanya.“Kalo bagus kenapa masih cemberut? Coba Amy lihat!”Angel memberikan paper bag di tangannya pada Tatiana lantas berlalu ke kamarnya. Tatiana bertanya-tanya sendiri apa yang telah terjadi pada anaknya itu melihat sikapnya yang tidak biasa. Menjatuhkan diri ke kasurnya, Angel menghubungi kembali Davin yang dari tadi tidak merespon panggilan darinya. Dan hasilnya sama saja.‘Davin nyebelin banget. Sibuknya udah kek ngalahin pejabat,’ kecam Angel melempar pelan gawainya ke permukaan kasur. Padahal banyak yang ingin Angel ceritakan pada Davin malam ini.“Angel…” Ketukan Tatiana di pintu kamar disertai seruan yang memanggil namanya membuat Angel tidak jadi memejamkan mata.“Ya, My…”“Amy boleh

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Be My Angel

    Halaman belakang Delta hotel yang luas pagi ini terlihat berbeda dari biasanya. Area yang biasa dijadikan sebagai venue pernikahan itu, kali ini difungsikan sebagai tempat acara lamaran Angel dan Davin. Tempat itu dihias sedemikian rupa dengan konsep garden party. Mereka tidak mengundang banyak orang. Hanya mengajak keluarga dekat, para kerabat serta beberapa sahabat karib. Pada awalnya kedua keluarga itu berbeda pendapat. Bian ingin acara lamaran anak tunggalnya diselenggarakan besar-besaran. Tapi di lain pihak Kiano mau acara itu diadakan secara privat tapi sakral dan berkesan. Pada akhirnya mereka pun sepakat setelah menyatukan pemikiran.Meskipun tidak dilaksanakan secara mewah dan besar-besaran, namun penjagaan keamanan dilakukan lebih ketat dari biasanya. Terlebih pada titik-titik tertentu. Seperti gerbang masuk dan lobi utama.Selain dari pihak Angel dan Davin, hadir juga orang-orang penting rekanan keluarga Danner dan Mahendra. “Pastikan semua aman. Aku nggak mau ada pengac

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Aku Peluk Ya Biar Nggak Dingin

    Acara inti lamaran sudah berakhir sejak sejam yang lalu. Tapi masih ada beberapa orang yang berada di sana. Dalam acara yang mungkin lebih tepat disebut sebagai ajang kumpul keluarga itu, terdengar cengkerama riang yang diselingi dengan candaan dan gurauan ringan.Davin dan Angel menghilang entah ke mana. Mungkin mereka menghabiskan waktu berdua. Di samping Adizty, Gendiz duduk dengan muka cemberut. Dari tadi Dylan yang juga hadir di acara terlihat acuh tak acuh dan mengabaikannya. Seolah menganggapnya tidak ada di sana. Gendiz menjadi jengkel sendiri. Akhir-akhir ini hubungan mereka memang semakin renggang. Gendiz menganggap Dylan tidak ada effort untuk mendekati kedua orang tuanya agar hubungan mereka direstui. Apa salahnya Dylan berbasa-basi menanyakan kabar Adizty dan Kiano misalnya, apalagi di momen seperti ini, di mana mereka berkumpul bersama. Nyatanya Dylan tidak melakukan apa-apa, malah terkesan menjaga jarak.Sedangkan Dylan mempunyai pemikiran

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26

Bab terbaru

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Tamat

    Tokyo pagi itu lebih dingin dari biasanya. Gerimis yang turun sejak tadi menimbulkan rasa sejuk yang menembus hingga ke tulang. Membuat sebagian orang enggan keluar dari rumah. Jangankan dari rumah, bahkan Davin terlalu malas keluar dari selimut dan memilih meringkuk di dalamnya bersama wanita tercintanya.Sudah satu tahun belakangan Davin memboyong Angel dan anak-anak ke negara sakura itu. Sesuai dengan keinginan opinya—Delta Mahendra, yang mewariskan seluruh aset padanya. Maka Davin pun menggantikan Delta yang sudah sepuh menjalankan tugas sebagai pemimpin perusahaan dan pemilik berbagai usaha.Si kembar tiga saat ini sudah berusia sembilan tahun, disusul dengan El yang tahun ini menginjak delapan tahun. Sedangkan Romeo, ini adalah tahun ketiga hidupnya di dunia. Repot? Itu pasti. Pusing apalagi. Sering kali terdengar keributan di rumah itu. Semakin bertambah usia anak-anak rumah itu semakin ramai dan ricuh. Setiap hari ada saja yang diributkan. Yang besar suka mengganggu, sedangka

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Kebiri Saja Aku (Extra Part 17 - Davin & Angel)

    Lima tahun kemudian.Davin mondar-mandir sepanjang lorong rumah sakit. Sudah sejak tadi dia melakukan hal tersebut. Pikirannya kacau balau. Hatinya resah dan gelisah memikirkan seseorang yang berada di dalam ruangan sana. Seharusnya Davin mendampinginya, menemaninya dan tetap berada di sisinya sambil membisikkan kata-kata cinta dan semangat, serta sesekali mengecup lembut keningnya dengan tangan saling menggenggam. Namun semua itu hanya ada di dalam angan-angannya. Karena…Sembilan bulan yang lalu.Saat itu Angel dan Davin sedang bercengkerama di suatu sore di teras belakang rumah mereka. Sementara itu El dan si kembar yang sudah bersekolah di bangku taman kanak-kanak sedang bermain di taman belakang rumah yang sudah mereka modifikasi menjadi mini playground lengkap dengan kolam renang.Anak-anak yang tumbuh dan berkembang dengan sehat dan cerdas membuat keduanya bahagia. Pelan-pelan mereka mulai menunjukkan bakat, minat, serta hobi masing-masing. Si kecil El mewarisi nyaris seratus

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Istriku Kesurupan (Extra Part 16 - Davin & Angel)

    Angel dan Davin sama-sama menghempaskan badan ke kasur begitu mereka sampai di kamar hotel. Nyaris sembilan puluh menit tayangan film di bioskop, dan keduanya tidak tahu apa-apa. Mereka ikut keluar ketika para penonton lain juga keluar saat film sudah selesai.“Duh, capek banget…,” keluh Angel sambil mengembuskan nafas.“Nggak ngapa-ngapain kenapa capek?”Mereka mungkin hanya duduk saja, tapi tingkah Davin yang terus menggerayanginya membuat Angel lelah. “Capeknya kerena kamu.”“Memangnya aku ngapain?” tanya Davin pura-pura bodoh dengan ekspresi yang membuat Angel gemas. Angel mendekat, melingkari pundak Davin dengan tangannya lalu mengecup lembut bibirnya yang hangat.“Dave, kira-kira anak-anak sekarang lagi ngapain ya?” tanyanya kemudian. Seharian ini mereka sama sekali tidak tahu bagaimana keadaan para buah hati mereka.“Mungkin udah tidur,” jawab Davin mengira-ngira sambil melirik arloji mahalnya yang limited edition itu.“Kita telfon yuk, aku kangen.”“Nggal usah, Dek, katanya

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Membuat Film Berdua (Extra Part 15 - Davin & Angel)

    Seperti rencana yang sudah tersusun di kepalanya, Davin membawa Angel ke hotel paling mewah di kota mereka. The Sun, namanya. Hotel itu teletak di pinggir kota dan jauh dari kawasan pemukiman penduduk. Namun sengaja dibangun dengan konsep all in one building. Semuanya ada di sana. Mulai dari pusat perbelanjaan, restoran, pusat kebugaran tubuh dan kecantikan hingga playground. Tempat itu memang dirancang bagi orang-orang yang ingin menghilangkan penat dan beristirahat sejenak, namun tetap bisa memanjakan diri dengan hal-hal apapun yang mereka butuhkan.Setelah check in dan meletakkan barang-barang di kamar hotel, Davin mengajak Angel ke pusat perawatan kecantikan. Davin memang paling mengerti perempuan dan memahami istrinya. Mereka akan melakukan perawatan tubuh di sana. Berpasang-pasang mata tertuju pada pasangan ideal tersebut ketika tangan Davin membuka pintu kaca dan mempersilakan Angel masuk terlebih dahulu. Untuk sesaat mata keduanya menyapu sekitar. Menyaksikan resepsionis dan

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Aku Suka Yang Sempit Kayak Kamu (Extra Part 14- Davin & Angel)

    “Kita mau ngobrolin apa, Dave?” tanya Angel di atas pangkuan Davin. Embusan nafas hangat Davin menggelitik lehernya. Membuat sekujur tubuhnya meremang. Memanggil-manggil jiwa terdalamnya untuk datang.“Aku rasa kita perlu honeymoon lagi, Sayang…,” bisik Davin dari belakang. Tangannya melingkari Angel dengan erat dan rapat.“Maksudnya mau nambah anak lagi?” sahut Angle seperti tersentak.“Lho, kok nambah anak? Memangnya orang yang pergi honeymoon itu mau nambah anak?”“Tapi biasanya kan gitu. Aku nggak mau lagi lho, Dave, udah cukup El yang terakhir,” ucap Angel sambil memberengut.Davin tersenyum kecil. Dikecupnya pundak Angel yang membuatnya gemas. “Anak itu kan rezeki. Rezeki nggak boleh ditolak kan? Aku ngajak kamu honeymoon tapi kapan-kapan, kalo El udah bisa ditinggal lama-lama. Sekarang honeymoon-nya di sini aja dulu.”Bisikan Davin di telinganya membuat Angel kian meremang. Pasti sebentar lagi Davin akan mengeksekusinya.Davin membalikkan tubuh Angel mengarah padanya sehingga s

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Fantasinya Dave (Extra Part 13 - Davin & Angel)

    Jujur saja selama ada Gendiz sedikit banyak meringankan Angel dan Davin. Hampir setiap hari Gendiz bermain ke rumahnya, atau memboyong anak-anak ke rumah orang tua mereka. Saking sayangnya pada para bocah, Gendiz juga menahan si kembar agar menginap bersamanya dan tidak mengantarnya pulang. Sesekali Davin dan Angel membiarkan si kembar tidur bersama Gendiz di rumah Kiano dan Adizty. Mereka yakin dan percaya sepenuhnya kalau adiknya itu bisa menjaga ketiganya dengan baik. Meskipun sepanjang malam keduanya tidak bisa memejamkan mata karena tidak terbiasa berpisah dengan anak-anak mereka.“Kalian kalo mau kencan, pergi aja, biar anak-anak aku yang urus,” ucap Gendiz pada suatu hari. Melihat keseharian Angel yang disibukkan dengan mengasuh, menjaga, merawat dan mengurus anak-anaknya membuat Gendiz merasa kasihan. Begitu pula dengan Davin yang terlalu sibuk bekerja dari pagi hingga sore. Kadang sampai senja atau malam. Pasti keduanya butuh waktu untuk hanya berdua saja tanpa direcoki anak-

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Berlian vs Perunggu (Extra Part 12 - Davin & Angel)

    “Halo, Mbak Angel, masih ingat sama saya?” Suara Nilam mengagetkan Angel yang berdiri di tempatnya dan belum bergeming sejak berdetik-detik yang lalu.Angel maju beberapa langkah mendekati Gendiz dan Nilam. “Tentu saja aku ingat. Kamu yang dulu resek kan? Yang suka menggoda suamiku?” sahut Angel tidak suka. Kehadiran Nilam membuatnya merasa tidak nyaman. Bukan karena dia takut akan kehilangan Davin, tapi tingkah Nilam begitu meresahkan.“Hehe…” Nilam tertawa canggung sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. “maaf ya, Mbak Angel, tapi Mbak Angel jangan salah sangka dulu sama saya. Maksud saya baik kok. Saya hanya ingin menguji kadar cinta Mbak Angel sama mas Davin. Dan ternyata Mbak Angel cemburu sama saya. Hehehe…,” ucap Nilam penuh percaya diri.Angel tidak mengerti dengan gadis di hadapannya. Setelah minta maaf, eh bisa-bisanya bicara sesantai itu. Tidak ingin ambil pusing, Angel beralih pada Gendiz dan memeluk adik iparnya itu. Wangi vanila dari tubuh dan rambut Gendiz me

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Amazing (Extra Part 11 - Davin & Angel)

    “Halo, Mas Davin, masih ingat siapa saya?” Nilam memamerkan senyum lebar pada Davin yang termangu saat beradu mata dengannya. Nilam harap pemuda tampan yang menawan hatiya sejak awal perkenalan itu tidak melupakannya.Davin membalas senyum Nilam sekenanya dan berbasa-basi sekadarnya. “Hai, apa kabar?”“Baik, Mas, bapak sama ibu juga sehat. Mereka titip salam buat Mas Davin.”“Terima kasih,” jawab Davin singkat, lalu segera menarik tangan Gendiz menjauh dari sana diiringi tatapan penuh tanda tanya Kiano, Adizty serta Nilam. Sedangkan anak-anak sibuk bermain dengan bonekanya.“Ada apa sih, Dave?” tanya Gendiz tidak mengerti karena Davin menarik tangannya tiba-tiba.“Ndiz, kenapa kamu bawa dia ke sini?” Suara Davin setengah berbisik. Meskipun saat itu mereka berada di ruangan yang terpisah, tapi bisa saja dinding mempunyai telinga dan menyampaikannya.“Maksudnya Nilam?”“Iya, siapa lagi kalo bukan dia,” jawab Davin kesal. D

  • Wanita Yang Menginginkan Suamiku   Ketemu Dia Lagi (Extra Part 10 - Davin & Angel)

    “Dave, jangan lupa nanti jemput anak-anak di rumah mami,” kata Angel mengingatkan saat menelepon Davin melalui panggilan video sore itu, meskipun dia tahu kalau Davin tidak akan pernah melupakan hal tersebut.Davin tersenyum sambil merebahkan kepala ke sandaran kursi. Mendengar suara Angel mengusir penat yang menderanya.“Iya, Dek, aku nggak akan lupa kok. Mana mungkin aku bisa lupa. Kamu pasti modus kan?”“Modus apa?”“Bilang aja kalo sebenarnya kamu lagi kangen sama aku, pengen dengar suara aku terus pake alasan mengingatkan aku biar nggak lupa jemput anak-anak.”“Ih, apaan sih, Dave?” Angel tertawa saat merasakan pipinya menghangat digoda Davin.“Jadi serius kamu nelfon aku cuma buat kasih tahu jemput anak-anak?”“Kangen juga sih sebenarnya.”“Tuh kan ngaku akhirnya.” Davin tertawa karena berhasil menggoda Angel dan membuatnya mengakui perasaannya. “Aku juga kangen kamu, suara kamu itu bagai candu buat aku. Kamu nelfon kayak gini udah bikin aku bersemangat dan ngilangin semua rasa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status