Makasih untuk yang telah baca sampai akhir. Mohon maaf karena aku nggak jadi lanjutin ke season 2 dikarenakan views buku ini yg kurang baik, jadi selesai sampai di sini saja yaa ❤️🙏 next, 2 buku baruku akan terbit : Come And Serve Me & One Night Stand With The Boss. Ditunggu yaa
"Mass..."Bella mendesah nikmat ketika Anggra, suaminya, mempermainkan puncak dada miliknya dengan kuat.Hujaman demi hujaman yang diarahkan Anggra ke dalam miliknya membuat Bella seakan terbang melayang ke nirwana.Pagi ini, seperti hari-hari sebelumnya, Bella sedang sibuk di dapur memasak sarapan untuk suaminya yang akan berangkat ke kantor.Namun saat masakannya baru setengah matang, Anggra tiba-tiba muncul dari belakang dan menyibak gaun tidur selututnya, lalu meraba-raba bagian bawah tubuhnya dengan beringas.Tak butuh waktu lama bagi suaminya itu untuk segera membuka semua pakaian Bella di dapur, lalu bercinta dengan penuh semangat."Sayang, aku mau keluar... hhh... " Anggra memeluk istrinya erat dari belakang, seraya menembakkan seluruh cairan kenikmatannya ke dalam milik Bella.Lelaki itu kemudian mengecup bibir istrinya sekilas setelah memakaikan gaun tidur Bella yang tadi ia lemparkan ke atas kabinet."Makasih, Sayang. Kamu istri terbaik, tak pernah menolak dimana pun dan ka
"M-Mas..." Bella kembali berbisik di telinga Anggra dengan gestur tidak nyaman. Semua sorot penuh arti dari para lelaki itu membuatnya menggigil ketakutan. Mata tajam mereka seakan hendak meneelanjangi tubuhnya."Kok aku merasa dilihat dengan cara yang tidak senonoh ya?" Bella semakin mengeratkan tangannya yang melingkar di lengan Anggra. Sengaja ia sembunyikan tubuhnya di belakang suaminya itu, untuk menghindari tatapan bak serigala liar yang tak lepas terarah kepadanya.Anggra mengecup puncak kepala istrinya. "Santai saja, Sayang. Mungkin karena kamu itu terlalu cantik dan seksi, jadi wajar kalau jadi sorotan semua orang di sini.""Mas kok tidak merasa terganggu sih, istrinya dipelototin seperti itu sama lelaki lain?" Cebik Bella kesal. Wanita bersurai ikal itu menganggap Anggra terlihat terlalu santai, bahkan terkesan tidak peduli. Bukankah seharusnya seorang suami akan merasa marah kalau istrinya ditatap dengan penuh nafsu seperti itu?Anggra terkekeh pelan dan mengelus pipi ist
"Arabella sangat cantik," ucap lelaki bermanik sebiru lautan dengan suara beratnya yang mengalun menggoda.Bella hanya bisa diam terpaku di bawah tatapan Regan Bradwell yang seakan menghipnotisnya, membuat wanita itu bagaikan seonggok kotak tanpa tangan dan kaki untuk digerakkan."Te-terima kasih," ucap gugup Bella akhirnya. Ia hanya bisa meringis serta mengutuk diri sendiri dalam hati karena terlihat bodoh di hadapan kedua manusia yang nyaris sempurna ini.Anggra ikut berjalan mendekati istrinya dan menyalami Regan Bradwell. "Sekali lagi terima kasih untuk undangannya, Tuan Bradwell. Acara ini sangat luar biasa. Megah dan berkelas, sangat pantas mengingat nama Bradwell Company yang berada di baliknya," ucap suami Bella itu sambil tersenyum lebar.Regan mengalihkan manik biru safirnya dari Bella kepada Anggra dengan enggan, karena ia masih ingin mengagumi keindahan wanita itu. "Silahkan menikmati pestanya, Tuan Anggra. Anda dan...," Regan kembali menatap Bella dengan intens, "Arabella
"Bella!"Wajah Anggra terlihat menggelap karena gusar melihat istrinya yang turun dari belakang panggung dan hendak berlari keluar melewati pintu samping.Beberapa pengawal yang melihat gelagat salah satu 'barang lelang' mereka yang sepertinya hendak melarikan diri, sontak berlari ke arah Bella dan segera memegang tangan wanita itu erat-erat."Lepaskan aku!! Aaak!!" Bella meronta-ronta dan menjerit ketika salah satu pengawal itu membopongnya serta menyampirkan tubuh Bella di atas bahunya."Kamu mau kemana, hah?!" Bentak Anggra gusar seraya mencengkram pergelangan tangan Bella, ketika wanita itu telah dibawa kembali ke hadapannya.PLAAAKKK!!Dengan kemarahan yang sudah berada di ubun-ubun, Bella menampar suaminya dengan satu tangannya yang bebas."Kamu benar-benar keterlaluan, Mas!!" Bella menjerit histeris dan memukuli dada Anggra dengan membabi-buta."Kamu bohong!! Kamu kira aku bisa percaya begitu saja kalau Regan Bradwell itu hanya ingin makan malam denganku, hah??! Mana mungkin se
"Tuan Regan, stoop..." kalimat larangan itu berbanding terbalik dengan rintihan lembut yang terus lolos dari bibir Bella. Saat ini dirinya telah duduk di atas pangkuan lelaki yang sejak tadi sibuk menikmati dirinya dengan rakus.Gaun seksi berwarna perak yang semula membalut ketat tubuhnya, kini telah berantakan tak berbentuk. Bagian depannya telah terekspos jelas, menampakkan dua bulatan penuh yang sempurna dan membuat Regan tak henti-henti mengagumi melalui sikapnya yang mendamba.Bagian bawah gaun Bella telah terangkat hingga terlihat mengumpul kusut di pinggangnya. Jika mulut Regan sibuk bergerilya menyesap dan menyapu pucuk bukit merah muda Bella dengan lidahnya, maka tangannya pun ikut sibuk menjelajah di bagian inti surgawi yang telah basah, menyelinap memasuki pakaian dalam berenda hitam."Uuh..."Regan menyeringai mendengar guman lirih Bella yang sangat sen sual dan mampu memancing gairahnya hingga serasa terbang tinggi bersama awan putih yang berarak lembut di langit.Efek '
"Haah... yaaa... teruuss, Arabella... ahh... kamu pintar sekali melakukannya... " Regan meracau dan mengerang ketika Bella sedang menikmati miliknya. Gerakan wanita itu bersemangat namun masih canggung, sangat tidak berpengalaman, tapi entah kenapa hal itu justru membuat Regan semakin terbang. Ia sudah terbiasa bersama istri-istri koleganya yang liar dan sangat mahir dalam permainan ranjang. Mereka memang sangat panas dan menantang. Dan Arabella... dia ternyata polos sekali. Mungkin jika Regan tidak memberinya obat, wanita ini pastilah akan menolak untuk tidur dengannya. Wanita itu menyentuhnya dengan ragu namun sangat ingin tahu. Aarrghhh!! Kenapa hal itu terlihat sangat seksi dimatanya?! "Stop." Sambil menggeram menahan gejolak, Regan menangkap pergelangan tangan Bella yang menggenggam miliknya. Bella pun berhenti menyesap benda keperkasaan Regan dan menatap lelaki itu dengan mata coklatnya yang sayu namun penuh tanda tanya. "Ada apa, Tuan? Apakah saya menyakiti Tuan? Maaf, s
Racauan demi racauan terus mewarnai peraduan dua insan yang sama-sama saling memberikan kepuasan itu."Lebih cepat, Anggraa...!! Ah...!!!" Jeritan penuh nikmat lolos dari bibir tipis Patricia di antara erangan dan rintihan sensual yang mengiringi aktivitas panas mereka. Anggra terus bercintahģ dengan wanita selain istrinya itu secara membabi-buta. Menjemput kenikmatan yang tak sepatutnya ia dapatkan.Anggra tidak bisa berbohong jika Nyonya Patricia Bradwell ini sangat cantik dan seksi. Caranya bermain di ranjang pun sangat pro dan berpengalaman, membuat rasa rindunya kepada Bella sedikit terobati.Sebagai seorang suami, Anggra tak bisa berbohong bahwa tentu saja ada perasaan tak rela saat ia harus menyerahkan istri sendiri menjadi wanita penghangat ranjang untuk Regan Bradwell.Tapi perjanjian adalah perjanjian. Ia sudah menyetujui pertukaran itu, dan tak ada yang bisa ia lakukan selain menuruti peraturan yang ada.Meskipun ada saat-saat ia ingin sekali mundur dari terutama ketika me
“Mau kemana?”Anggra baru terbangun dari tidurnya, ketika menyadari Patricia sudah tidak berada lagi di sampingnya. Wanita itu terlihat sudah segar seperti habis mandi dan sedang berdandan di depan meja rias.Patricia memamerkan senyum manisnya lewat cermin yang memantulkan bayangan Anggra yang sedang duduk di ranjang memandangnya. Patricia pun bangkit dan berjalan menuju ranjang untuk mengecup bibir Anggra.Ia suka sekali dengan wajah tampan pribumi lelaki ini. Apalagi dalam kondisi bangun tidur sehabis bercinta habis-habisan dengannya, Anggra terlihat semakin menggairahkan. Ah! Seandainya ia tidak perlu cepat pulang, pasti Patricia akan menghabiskan waktunya untuk bercinta dengan lelaki ini."Aku mau pulang," sahut Patricia. "Waktu kita hanya semalam, Anggra.""Semalam?" Ulang Anggra heran. "Apa suamimu tidak memberitahu, Nyonya? Tuan Regan meminta Bella istriku untuk menemaninya bukan untuk semalam, melainkan seminggu," tutur Anggra. "Dan bukankah itu artinya Nyonya juga akan bersa