Share

Bab 2

Penulis: Aspasya
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-05 12:49:54

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Lan Xiang terbangun. Dia langsung mengurusi bunga-bunga di tokonya. Selain bunga potong, yang setiap tiga hari sekali didatangkan dari perkebunan bunga langganannya, ada juga bunga hidup di tokonya.

Karena itu tokonya memiliki lahan yang cukup luas. Di belakang toko ada kebun dan juga rumah kaca. Ada banyak bunga koleksinya. Dari bunga yang umum tumbuh di daerah itu sampai bunga langka dan bunga dari luar negeri ada di toko bunganya.

Semua terawat dan terlihat indah. Itu sebabnya banyak pelanggan yang setia pada toko ini. Meski relatif lebih mahal, tapi bunga di toko ini memang berkualitas bagus. Selain itu Lan Xiang tak pernah pelit berbagi tip dalam merawat bunga.

Pagi ini Lan Xiang merapikan toko dan menyiapkan beberapa rangkaian bunga pesanan pelanggan terlebih dahulu. Dia memiliki bakat alami dalam merangkai bunga, selain itu dia juga kursus untuk mendalami seni ikebana dan merangkai bunga klasik cina.

Setelah itu dia melanjutkan dengan merawat bunga di rumah kaca. Lan Xiang selalu memiliki keasyikan sendiri setiap dia merawat bunga, dia seperti tenggelam dalam dunianya sendiri. Sekarang pun dia tenggelam dalam merawat bunga-bunganya. Dia tidak menyadari kedatangan para karyawannya.

Paman He selalu datang lebih pagi. Dia bertanggungjawab atas perawatan bunga di kebun dan rumah kaca. Selain itu ada Duo Duo, yang merupakan resepsionis sekaligus penjaga toko, ada juga Lin Che yang membantunya menangani pemasaran dan pemesanan. Dan ada dua karyawan serabutan yang hanya bekerja saat ada pemesanan besar.

Paman He yang pertama datang, terkejut melihat toko sudah dibuka dan terlihat rapi dan bersih. Bahkan terlihat ada aktivitas di kebun. Paman He masuk dengan terburu-buru dan menemukan bosnya tengah sibuk menyiram dan merawat bunga di rumah kaca.

"Selamat pagi Nyonya Lan." Paman He menyapanya dengan ramah. Lan Xiang terkejut melihatnya. Namun dia segera tersadar sekarang memang waktunya paman He merawat bunga-bunga mereka.

"Pagi Paman, sekarang aku dan Rou'er tinggal di toko untuk sementara. Jadi pagi ini aku bisa merawat bunga-bunga ini." Lan Xiang tersenyum sambil memotong beberapa tangkai bunga yang terlihat jelek dan kering.

"Nyonya apa yang terjadi? Mungkinkah Tuan Qi benar-benar meninggalkan anda?" Paman He tak mampu menyembunyikan perasaan kesalnya. Menurutnya Qi Feng adalah pria brengsek yang meninggalkan istri dan anaknya untuk perempuan lain.

"Begitulah Paman, tapi bukan masalah. Mulai hari ini kita tak perlu membicarakannya lagi. Paman bisakah aku meminta dukunganmu agar aku bisa bangkit lagi." Lan Xiang menatap paman He dengan tatapan memohon.

Paman He tak mampu menahan haru. Dia telah bekerja untuk Lan Xiang semenjak toko ini masih ditangani orangtuanya.

"Tentu Nyonya, aku pasti mendukungmu. Nyonya jangan khawatir, anda pasti bisa melewati ini semua." Paman He menepuk bahunya seakan meyakinkan Lan Xiang akan dukungannya.

"Terima kasih Paman, aku mau melihat apakah Rou 'er sudah bangun. Paman lanjutkan merawat bunga ya." Lan Xiang pun meninggalkan rumah kaca.

Dia melihat Rou'er masih tertidur nyenyak. Dia memutuskan untuk menyiapkan sarapan kemudian mandi dan berdandan.

Saat mendengar Lan Xiang sekarang tinggal di toko, Lin Che segera naik ke lantai atas. Didapatinya Lan xiang yang tengah menyiapkan sarapan. Bosnya itu sudah mandi dan berdandan cantik. Dia mengenakan gaun sederhana berbahan katun. Terlihat cantik dan segar meski tanpa make up tebal juga pakaian tak bermerk.

Lin Che selalu mengagumi penampilan bosnya itu. Meski tak seglamour wanita kalangan atas namun dia selalu terlihat rapi, bersih dan wangi. Sejujurnya tidak ada yang kurang dari penampilan Lan Xian.

"Lin Che, bantu aku membawakan sarapan untuk kalian," melihat Lin Che berdiri di tangga, Lan Xiang menyuruhnya untuk membantunya.

Lin Che mendekatinya dan mengambil nampan berisi mangkuk bubur jagung, acar lobak, baozi dan tumis bokcoi.

"Nyonya Lan apakah semua baik-baik saja?" Lin Che mengambil nampan itu sambil mengamati raut wajah Lan Xian.

"Sejujurnya tidak begitu baik, tapi anggaplah semua baik-baik saja. Ayo bawa itu ke bawah." Lan Xiang menepuk bahu Lin Che.

"Baiklah, semua akan baik-baik saja. Anda pasti bisa menemukan pengganti pria brengsek itu."

Lin Che turun dengan membawa nampan sarapan untuk mereka. Sedangkan Lan Xiang hanya tersenyum melihatnya. Ya semua baik-baik saja.

Toko bunga buka pada jam delapan pagi. Biasanya belum banyak pelanggan datang di pagi hari. Kecuali pelanggan yang sudah memesan untuk diambil pagi hari.

Namun pagi ini ada seorang wanita yang telah datang. Dan saat ini tengah berbicara dengan Duo Duo. Wanita yang cantik dan berpenampilan formal. Dia datang dengan mengendarai mobil mewah.

Saat ini dia bersikeras ingin bertemu langsung dengan Lan Xiang. Duo Duo terpaksa memanggil Lan Xiang untuk menanganinya.

Lan Xiang tertegun melihat wanita cantik itu. Dia mempersilakannya untuk duduk dan menanyakan apa masalahnya. Lan Xiang mengajaknya untuk berbicara di kebun bunga di bagian belakang toko. Mereka duduk di kursi yang tersedia di sana.

"Nyonya silakan duduk. Ada yang bisa saya bantu?" Lan Xiang mempersilakannya duduk dengan ramah. Dia juga meminta Duo Duo untuk menyiapkan teh dan camilan bagi mereka berdua.

"Nyonya Lan, saya Chen, asisten pribadi Tuan Muda Gao. Saya akan memesan bunga untuk beliau. Tolong anda siapkan buket bunga dan diantarkan ke kantor Tuan Muda Gao setiap pagi." Chen tanpa basa-basi merinci pesanannya.

Lan Xiang terkejut mendengarnya. Seingatnya Gao grup sudah memutuskan kontrak kemitraan mereka saat dia bermasalah dengan Gao Jingyan.

"Nyonya Chen, saya tidak mengerti. Bukankah kontrak kerja kita telah terputus?" Lan Xiang ragu sejenak.

"Nyonya Lan, ini tidak ada hubungannya dengan Gao grup. Ini pesanan pribadi. Masalah kontrak kerja dengan kami akan direvisi ulang oleh beliau," Chen menjelaskannya saat melihat keraguan Lan Xiang.

"Baiklah kalau begitu Nyonya Chen. Bunga apa yang dikehendaki oleh Tuan Muda Gao?" Lan Xiang bertanya dengan ramah.

"Itu terserah anda. Dan saya rasa anda lebih memahami bunga apa yang cocok untuk di ruangan beliau." Chen nampak ragu karena Tuannya tidak menjelaskan jenis bunga yang dipesannya.

"Oke, Nyonya Chen. Saya akan mengatur karyawan saya untuk mengantarkan bunga ke kantor anda setiap pagi." Lan Xiang mengerti kebingungan Che

"Maaf Nyonya Lan, Tuan Muda meminta anda sendiri yang harus mengantarkan bunganya. Tolong antar setiap jam sembilan pagi." Chen menatapnya dengan tegas.

Saat itu Duo Duo datang dengan teh dan camilan untuk mereka. Lan Xiang menyajikan teh untuk Chen.

"Nyonya Chen silakan teh dan kuenya. Apakah harus saya yang mengantarkan bunga itu? Apakah tidak akan menimbulkan masalah?" Lan xiang menuangkan teh untuk mereka berdua dan mempersilakan Chen untuk menikmatinya.

Chen menyeruput tehnya dengan elegan. Dia tertegun, teh yang sangat enak. Namun itu bukan jenis teh yang populer. Ada wangi bunga yang samar dari teh itu.

"Benar Nyonya Lan, anda tidak perlu khawatir. Ini kartu nama saya, hubungi saya saat anda mengalami masalah dalam pengantaran bunga." Chen mengulurkan sebuah kartu nama padanya. Ini inisiatif Chen sendiri. Dia ingat keributan yang terjadi saat Nyonya Lan ingin menemui Tuan Muda Gao.

"Baiklah saya akan segera mempersiapkan bunga pesanan anda." Lan Xiang menerima kartu nama itu.

"Oke, Nyonya Lan. Untuk pembayarannya akan diurus langsung oleh CEO. Saya permisi dan terima kasih untuk tehnya."

Chen pun pergi meninggalkan toko bunga. Lan xiang mengantarkannya sampai di depan toko bunga. Dia berdiri di sana sampai mobil yang ditumpangi Chen menghilang.

Lan xiang tidak tahu, ada seseorang dalam mobil yang ditumpangi Chen, memperhatikan semua gerak-geriknya. Gao Yiyang-lah orang itu. Dia tersenyum senang saat melihat Lan xiang berdiri di depan toko bung

Dia terlihat cantik, sederhana namun menarik. Dia sangat lembut dengan pakaian sederhana dan make-up seadanya. Namun itu membuat Gao Yiyang memiliki hasrat yang tidak biasanya. Dia berbeda dengan wanita-wanita yang pernah dikenalnya.

Lan Xiang bukanlah tipe wanita yang cantik jelita bak bidadari. Juga tidak seglamour wanita-wanita kalangan atas. Pun juga tak semenggoda para sugar baby. Dia biasa-biasa saja.

Namun setiap Gao Yiyang melihatnya, dia memberi rasa nyaman. Ada kelembutan yang terpancar dari setiap tindak-tanduknya. Semua yang dikerjakannya terkesan alami dan tidak dibuat-buat.

Bab terkait

  • Wanita Simpanan   Bab 3

    Setelah Chen meninggalkan toko, Lan Xiang mulai merangkai buket untuk pesanan wanita tadi. Dia merangkai bunga lily of valley, dan beberapa bunga lain disertai beberapa ranting.Dia tidak tahu selera Tuan Muda Gao, namun yang pasti dia adalah pria. Jadi Lan Xiang memutuskan merangkainya dengan gaya minimalis dengan sentuhan maskulin namun indah.Lan Xiang mencurahkan kemampuannya untuk merangkai bunga pesanan Tuan Muda Gao. Entah mengapa dia ingin memberikan perhatian lebih pada buket bunga itu.Mungkin itu terpengaruh dengan perceraiannya dengan Qi Feng. Dia ingin menghibur dirinya sendiri dengan merangkai bunga yang benar-benar sesuai untuk Tuan Muda Gao. Bukankah pria itu adalah calon kakak ipar mantan suaminya?Lan Xiang tersenyum, "Qi Feng dan Gao Jingyan, anda belum tahu sisi liarku bukan? Mari kita lihat apakah kalian bisa menghentikan keliaranku?" Ada sekilas dingin di senyuman indahnya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-05
  • Wanita Simpanan   Bab 4

    Begitu keluar, dia disambut tatapan kebencian Gao Jingyan. Sementara Qi Feng mengerutkan kening menatapnya. Namun Lan Xiang mengabaikannya.Mereka berdua masuk ke dalam ruangan CEO. Sedangkan Lan Xiang yang hendak meninggalkan tempat itu dihentikan Chen."Nyonya Lan ini kontrak kerja yang baru, silakan anda pelajari. Jika ada yang kurang dimengerti, anda bisa menghubungi saya." Chen mengulurkan sebuah map padanya dan Lan Xiang menerimanya dengan senang."Terimakasih. Nyonya Chen anda sudah lama bekerja bersama Tuan Muda Gao bukan?" Lan Xiang bertanya dengan santai pada asisten Gao Yiyang itu."Betul Nyonya Lan. Apakah ada masalah?" Chen terlihat bingung dengan pertanyaannya."Apakah dia pernah menawari seorang wanita untuk menjadi wanitanya?" Lan Xiang berbisik di telinga Chen."Itu …. Setahu saya tidak pernah. Apakah anda ditawari oleh Tuan Muda Gao?" tanpa

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-05
  • Wanita Simpanan   Bab 5

    Toko bunga tutup pukul lima sore. Kecuali ada pesanan yang harus mereka selesaikan, mereka akan tutup lebih malam.Setelah toko tutup, Lan Xiang memutuskan untuk mempelajari kontrak kerja yang baru dengan Gao grup. Kontrak itu mirip dengan yang lama, hanya ada beberapa perubahan yang disesuaikan seperti nominal harga bunga dan hal-hal yang dapat memutuskan atau membatalkan kontrak.Salah satunya adalah jika ada kelalaian atau unsur penipuan yang dapat mengakibatkan kerugian di salah satu atau kedua pihak. Di kontrak itu juga tercantum pemutusan atau pembatalan kontrak harus sepengetahuan CEO Gao grup dan Lan Xiang sebagai pemilik toko.Lan Xiang puas membaca kontrak itu. Adil dan menguntungkan dua belah pihak. Kontrak itu sangat berarti bagi Lan Xiang. Karena Violet Florist & garden akan memasok kebutuhan bunga untuk gedung perkantoran, event, pesta dan gala dinner, hotel, villa dan resort, serta rumah

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-04
  • Wanita Simpanan   Bab 6

    Keesokan harinya, seperti biasanya Lan Xiang merawat bunga dan merapikan tokonya. Kemudian dia menyiapkan sarapan.Setelah para karyawannya datang, dia mengajak mereka sarapan dan membicarakan beberapa hal mengenai kondisi toko mereka.Karena sempat kehilangan beberapa klien besar mereka, Lan Xiang sempat mengurangi pemesanan bunga potong dari para petani bunga. Namun kini dia harus menambah pasokan untuk memenuhi permintaan dari Gao grup.Dia memerintahkan Lin Che untuk menghubungi petani bunga yang telah menjadi rekanan mereka sejak lama. Sedangkan Duo Duo dimintanya untuk menghubungi beberapa orang di grup Gao yang berhubungan dengan pemesanan bunga untuk penjadwalan pengantaran bunga. Dan dia juga meminta Duo Duo memanggil kembali karyawan serabutan mereka untuk bekerja Lagi.Lan Xiang sempat hampir menutup tokonya, ketika Gao Jingyan memutuskan kontrak grup Gao dengan tokonya. Dia hampir kehilangan toko yang merupakan warisan dari orangtuanya. Kalau

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-04
  • Wanita Simpanan   Bab 7

    Beberapa hari kemudian berlalu dengan tenang. Setiap hari Lan Xiang mengantarkan bunga dan menghabiskan waktu satu atau dua jam bersama Gao Yiyang.Kadang dia hanya menemani Gao Yiyang bercakap-cakap sambil merangkai dan merawat bunga-bunga di ruangan itu. Dia telah menambahkan beberapa tanaman lagi untuk menghijaukan ruangan tersebut.Namun tak jarang percakapan mereka berakhir dengan sesi cumbu rayu yang menghanyutkan. Meski begitu baik Lan Xiang maupun Gao Yiyang selalu bisa berhenti di waktu yang tepat.Pada dasarnya mereka berdua adalah dua makhluk dewasa yang masuk akal. Mereka bukan dua anak muda yang sedang dimabuk asmara. Mereka Lebih tepat disebut partner yang saling memahami.Lan Xiang selalu bisa membuat Gao Yiyang merasa nyaman. Dia teman yang menyenangkan untuk berbincang-bincang dan berdiskusi.Dia memiliki wawasan yang luas.Terkadang Gao Yiyang akan menemukan ide dan i

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-04
  • Wanita Simpanan   Bab 8

    Pagi ini seperti biasa, Lan xiang mengantarkan bunga untuk Gao Yiyang. Saat tiba di lobi, dia dihentikan seseorang yang tidak ingin dia temui."Lan jiejie kebetulan kita bertemu disini," Gao Jingyan menyapanya dengan ramah. Gadis itu mengulurkan sesuatu padanya."Lan jiejie ini undangan pernikahanku dengan Qi feng. Aku harap anda dan Rou 'er bisa hadir dalam pesta pernikahan kami."Gao Jingyan tampak begitu bahagia saat memberikan undangan itu. Apalagi dia melihat ekspresi tidak senang diwajah Lan Xiang."Nona Gao anda sepertinya senang sekali bercanda. Saya dan Rou'er sudah pasti tidak akan menghadiri pesta pernikahan anda. Anda tidak perlu repot-repot mengundang kami."Lan xiang tidak menerima undangan itu. Dia berniat untuk mengabaikan Gao Jingyan dan meneruskan langkahnya menuju lantai atas.Namun Gao Jingyan tidak berniat melepaskannya. Sepertinya gadis itu bertekat untuk membuatnya menerima undangan dan hadir di

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-04
  • Wanita Simpanan   Bab 9

    Sementara itu setelah membawa Gao Jingyan kembali ke ruangannya, Qi Feng pun kembali ke ruangannya sendiri. Qi Feng merasa ada yang salah dalam hubungan asmaranya dengan Gao Jingyan.Entah mengapa dia merasakan kebosanan dan hambar. Belum lagi sikap manja dan arogannya kerap membuat Qi Feng sakit kepala.Kejadian hari ini membuat Qi Feng sadar perbedaan besar diantara Gao Jingyan dan Lan Xiang.Harus dia akui Gao Jingyan memang masih muda, cantik, seksi juga kaya. Namun semakin lama bersama gadis itu dia semakin merasa biasa-biasa saja.Sementara Lan Xiang adalah seorang wanita dewasa yang matang dan tenang. Dan pastinya Qi Feng juga pernah menikmati kemudaan bahkan keremajaan Lan Xiang.Mereka saling mengenal semenjak sekolah menengah dan menjalin hubungan saat di universitas. Mereka dianggap sebagai pasangan emas yang sangat serasi.Pernikahan mereka murni berdasarkan cinta. Selama enam tahun pernikahan, mereka hamp

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-04
  • Wanita Simpanan   Bab 10

    Qi Feng dan Gao Jingyan meninggalkan ruangan itu dengan pikiran yang berantakan. Gao Jingyan jelas mengkhawatirkan rencana pesta pernikahannya dan juga masa depannya.Tanpa nama keluarga Gao melekat pada namanya dia bukanlah apa-apa dan juga bukan siapa-siapa. Dia tidak mengerti bagaimana bisa ibunya terjebak dalam situasi yang tidak menyenangkan ini. Dia mengira ibunya telah mengamankan posisinya di hati Gao Zhuang maupun di tengah keluarga Gao.Sedangkan Qi Feng juga tengah berkutat dengan banyak hal yang berkecamuk dalam hatinya. Dia tidak mengira skandalnya dengan Gao Jingyan hampir membuatnya terjebak dalam masalah yang tak ada hentinya.Pada mulanya dia hanya menganggap hubungannya dengan gadis itu sebagai intermezo saja. Namun pada akhirnya dia terlibat semakin dalam dan semakin sulit untuk melepaskan diri.Qi Feng mendesah pelan. Ditatapnya gadis yang berdiri di sebelahnya dengan linglung. Mer

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-04

Bab terbaru

  • Wanita Simpanan   Bab 12

    Semenjak ditegur kakak tirinya, Gao Jingyan tidak berulah lagi. Dia juga tidak pernah mengganggu Lan Xiang seperti biasanya. Dan media sosialnya pun tidak lagi dipenuhi dengan aneka status yang biasanya selalu terupdate setiap beberapa jam."Ibu apakah benar yang dikatakan Yang Gege?" Kini gadis cantik itu tengah duduk berhadapan dengan Nyonya Gao, ibunya, di depan meja makan selepas menghabiskan sarapan mereka."Jingyan, ibu rasa itu hanya bualan Yang'er saja. Ayahmu tidak pernah berkata seperti itu," Nyonya Gao menghibur putrinya."Tapi ibu, tidak mungkin Yang Gege berani berucap seperti itu padaku jika memang tidak ada penyebabnya." Kembali rasa cemas menghinggapi hati Gao Jingyan."Tentu saja dia berusaha menekanmu. Dia memang tidak menyukai kita," Nyonya Gao berkata dengan tenang.Perempuan paruh baya itu tahu benar kebencian putra tirinya itu terhadap mereka berdua. Tak dipungkirinya, ada sedikit takut dan cemas akan masa depan mereka jika Ga

  • Wanita Simpanan   Bab 11

    Gao Ling mengajak Gao Yiyang untuk makan siang di salah satu restoran favorit mereka. Bukan termasuk restoran mahal yang menjadi langganan kaum kaya seperti umumnya.Hanya sebuah restoran kecil yang menyajikan berbagai jenis dimsum dan makanan tradisional lainnya. Meski begitu hidangan di restoran ini terkenal dengan kelezatan dan autentiknya. Mengingatkan masakan dari kota asal mereka. Itulah sebabnya mereka berlangganan di restoran kecil ini meski bukan restoran mewah."Gege, akhir-akhir ini Jingyan kerap menjadi berita utama di media massa, terutama media sosial," Gao Ling membuka percakapan disela-sela menikmati makan siangnya."Ehhmm, begitukah? Aku kurang memperhatikan gosip murahan semacam itu," Gao Yiyang menjawab asal-asalan pertanyaan sepupunya itu."Ya, dia sepertinya memanfaatkan media sosial untuk membangun citranya, dan dia bekerja keras untuk itu," Gao Ling tersenyum penuh arti."Citra? Citra seperti apa yang diharapkan dari seorang

  • Wanita Simpanan   Bab 10

    Qi Feng dan Gao Jingyan meninggalkan ruangan itu dengan pikiran yang berantakan. Gao Jingyan jelas mengkhawatirkan rencana pesta pernikahannya dan juga masa depannya.Tanpa nama keluarga Gao melekat pada namanya dia bukanlah apa-apa dan juga bukan siapa-siapa. Dia tidak mengerti bagaimana bisa ibunya terjebak dalam situasi yang tidak menyenangkan ini. Dia mengira ibunya telah mengamankan posisinya di hati Gao Zhuang maupun di tengah keluarga Gao.Sedangkan Qi Feng juga tengah berkutat dengan banyak hal yang berkecamuk dalam hatinya. Dia tidak mengira skandalnya dengan Gao Jingyan hampir membuatnya terjebak dalam masalah yang tak ada hentinya.Pada mulanya dia hanya menganggap hubungannya dengan gadis itu sebagai intermezo saja. Namun pada akhirnya dia terlibat semakin dalam dan semakin sulit untuk melepaskan diri.Qi Feng mendesah pelan. Ditatapnya gadis yang berdiri di sebelahnya dengan linglung. Mer

  • Wanita Simpanan   Bab 9

    Sementara itu setelah membawa Gao Jingyan kembali ke ruangannya, Qi Feng pun kembali ke ruangannya sendiri. Qi Feng merasa ada yang salah dalam hubungan asmaranya dengan Gao Jingyan.Entah mengapa dia merasakan kebosanan dan hambar. Belum lagi sikap manja dan arogannya kerap membuat Qi Feng sakit kepala.Kejadian hari ini membuat Qi Feng sadar perbedaan besar diantara Gao Jingyan dan Lan Xiang.Harus dia akui Gao Jingyan memang masih muda, cantik, seksi juga kaya. Namun semakin lama bersama gadis itu dia semakin merasa biasa-biasa saja.Sementara Lan Xiang adalah seorang wanita dewasa yang matang dan tenang. Dan pastinya Qi Feng juga pernah menikmati kemudaan bahkan keremajaan Lan Xiang.Mereka saling mengenal semenjak sekolah menengah dan menjalin hubungan saat di universitas. Mereka dianggap sebagai pasangan emas yang sangat serasi.Pernikahan mereka murni berdasarkan cinta. Selama enam tahun pernikahan, mereka hamp

  • Wanita Simpanan   Bab 8

    Pagi ini seperti biasa, Lan xiang mengantarkan bunga untuk Gao Yiyang. Saat tiba di lobi, dia dihentikan seseorang yang tidak ingin dia temui."Lan jiejie kebetulan kita bertemu disini," Gao Jingyan menyapanya dengan ramah. Gadis itu mengulurkan sesuatu padanya."Lan jiejie ini undangan pernikahanku dengan Qi feng. Aku harap anda dan Rou 'er bisa hadir dalam pesta pernikahan kami."Gao Jingyan tampak begitu bahagia saat memberikan undangan itu. Apalagi dia melihat ekspresi tidak senang diwajah Lan Xiang."Nona Gao anda sepertinya senang sekali bercanda. Saya dan Rou'er sudah pasti tidak akan menghadiri pesta pernikahan anda. Anda tidak perlu repot-repot mengundang kami."Lan xiang tidak menerima undangan itu. Dia berniat untuk mengabaikan Gao Jingyan dan meneruskan langkahnya menuju lantai atas.Namun Gao Jingyan tidak berniat melepaskannya. Sepertinya gadis itu bertekat untuk membuatnya menerima undangan dan hadir di

  • Wanita Simpanan   Bab 7

    Beberapa hari kemudian berlalu dengan tenang. Setiap hari Lan Xiang mengantarkan bunga dan menghabiskan waktu satu atau dua jam bersama Gao Yiyang.Kadang dia hanya menemani Gao Yiyang bercakap-cakap sambil merangkai dan merawat bunga-bunga di ruangan itu. Dia telah menambahkan beberapa tanaman lagi untuk menghijaukan ruangan tersebut.Namun tak jarang percakapan mereka berakhir dengan sesi cumbu rayu yang menghanyutkan. Meski begitu baik Lan Xiang maupun Gao Yiyang selalu bisa berhenti di waktu yang tepat.Pada dasarnya mereka berdua adalah dua makhluk dewasa yang masuk akal. Mereka bukan dua anak muda yang sedang dimabuk asmara. Mereka Lebih tepat disebut partner yang saling memahami.Lan Xiang selalu bisa membuat Gao Yiyang merasa nyaman. Dia teman yang menyenangkan untuk berbincang-bincang dan berdiskusi.Dia memiliki wawasan yang luas.Terkadang Gao Yiyang akan menemukan ide dan i

  • Wanita Simpanan   Bab 6

    Keesokan harinya, seperti biasanya Lan Xiang merawat bunga dan merapikan tokonya. Kemudian dia menyiapkan sarapan.Setelah para karyawannya datang, dia mengajak mereka sarapan dan membicarakan beberapa hal mengenai kondisi toko mereka.Karena sempat kehilangan beberapa klien besar mereka, Lan Xiang sempat mengurangi pemesanan bunga potong dari para petani bunga. Namun kini dia harus menambah pasokan untuk memenuhi permintaan dari Gao grup.Dia memerintahkan Lin Che untuk menghubungi petani bunga yang telah menjadi rekanan mereka sejak lama. Sedangkan Duo Duo dimintanya untuk menghubungi beberapa orang di grup Gao yang berhubungan dengan pemesanan bunga untuk penjadwalan pengantaran bunga. Dan dia juga meminta Duo Duo memanggil kembali karyawan serabutan mereka untuk bekerja Lagi.Lan Xiang sempat hampir menutup tokonya, ketika Gao Jingyan memutuskan kontrak grup Gao dengan tokonya. Dia hampir kehilangan toko yang merupakan warisan dari orangtuanya. Kalau

  • Wanita Simpanan   Bab 5

    Toko bunga tutup pukul lima sore. Kecuali ada pesanan yang harus mereka selesaikan, mereka akan tutup lebih malam.Setelah toko tutup, Lan Xiang memutuskan untuk mempelajari kontrak kerja yang baru dengan Gao grup. Kontrak itu mirip dengan yang lama, hanya ada beberapa perubahan yang disesuaikan seperti nominal harga bunga dan hal-hal yang dapat memutuskan atau membatalkan kontrak.Salah satunya adalah jika ada kelalaian atau unsur penipuan yang dapat mengakibatkan kerugian di salah satu atau kedua pihak. Di kontrak itu juga tercantum pemutusan atau pembatalan kontrak harus sepengetahuan CEO Gao grup dan Lan Xiang sebagai pemilik toko.Lan Xiang puas membaca kontrak itu. Adil dan menguntungkan dua belah pihak. Kontrak itu sangat berarti bagi Lan Xiang. Karena Violet Florist & garden akan memasok kebutuhan bunga untuk gedung perkantoran, event, pesta dan gala dinner, hotel, villa dan resort, serta rumah

  • Wanita Simpanan   Bab 4

    Begitu keluar, dia disambut tatapan kebencian Gao Jingyan. Sementara Qi Feng mengerutkan kening menatapnya. Namun Lan Xiang mengabaikannya.Mereka berdua masuk ke dalam ruangan CEO. Sedangkan Lan Xiang yang hendak meninggalkan tempat itu dihentikan Chen."Nyonya Lan ini kontrak kerja yang baru, silakan anda pelajari. Jika ada yang kurang dimengerti, anda bisa menghubungi saya." Chen mengulurkan sebuah map padanya dan Lan Xiang menerimanya dengan senang."Terimakasih. Nyonya Chen anda sudah lama bekerja bersama Tuan Muda Gao bukan?" Lan Xiang bertanya dengan santai pada asisten Gao Yiyang itu."Betul Nyonya Lan. Apakah ada masalah?" Chen terlihat bingung dengan pertanyaannya."Apakah dia pernah menawari seorang wanita untuk menjadi wanitanya?" Lan Xiang berbisik di telinga Chen."Itu …. Setahu saya tidak pernah. Apakah anda ditawari oleh Tuan Muda Gao?" tanpa

DMCA.com Protection Status