Share

Bab 45. Aku Jadi Sayang Kamu

"Maaf, aku ingat nama kakakmu Fasta. Belum biasa memanggil Felipe," ujar Wuri malu-malu.

"Ga apa-apa, sih. Keren juga dipanggil Fasta." Maureen tersenyum. "Silakan, ya ... aku masuk dulu."

"Terima kasih, Maureen," ujar Wuri ikut tersenyum.

"Oke.” Maureen meninggalkan Felipe dan Wuri.

"Minumlah," kata Felipe.

"Terima kasih." Wuri minum beberapa teguk. Felipe memandangi Wuri terus. Wuri jadi salah tingkah.

"Kenapa melihat aku begitu? Ada yang salah?" Wuri tidak nyaman dipandangi terus, malah jadi kikuk.

"Tidak. Dengan wajah ceria begini kamu makin cantik." Felipe terus menatap Maureen.

"Kamu bisa saja." Wajah Wuri bersemu merah.

"Aku ga bohong,” tandas Felipe.

"Aku boleh tanya? Kenapa kamu mau menolongku? Kenapa kamu mau berteman denganku?" tanya Wuri. "Melihat rumahmu ini, aku tahu kita sangat berbeda. Kamu anak orang ..."

"Kaya?" sahut Felipe karena Wuri tidak melanjutkan perkataannya.

Wuri mengangguk.

"Kaya itu relatif, Wuri. Banyak orang yang masih jauh lebih kaya. Semua ini juga pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status