Dengan demikian, Shiera dan Rachel kembali mengambil kesepakatan bersama, padahal mereka belum memastikan apakah Alex sudah mengetahui kebohongan yang Shiera lakukan atau belum.Keputusan terakhir Shiera dan Rachel adalah tidak akan mengakui kesalahan yang terjadi di Tangerang pada malam itu.Dengan kata lain, meskipun Alex curiga, sebelum ada bukti yang otentik di depan mata, jangan mengakui perbuatan itu, bahkan disiksa sekalipun.Apapun yang terjadi, Shiera tidak akan memberi Alex cela untuk mengusirnya, karena Shiera sudah bersusah payah menetap di Cilegon.Rachel pun telah pergi.Shiera seperti seorang terpidana yang sedang menunggu keputusan hukum yang akan diberikan Alex.Akhirnya, saat jam makan siang, Shiera bukannya melihat Alex kembali ke kantor, melainkan yang datang adalah orang dari kediaman Keluarga Blackthorne.Orang yang berkunjung adalah Ibu tiri dari Alex yaitu Widya Hansley.Kuku Widya yang dicat dengan warna merah darah sangat sepadan dengan ruas jari putihnya, ter
Namun, karena ada keuntungan yang Shiera dapatkan dari pernikahan ini membuatnya merasa ketakutan.Contohnya, saat Shiera masih sekolah. Shiera adalah anak yang pemalu dan takut dengan gurunya karena khawatir melakukan sesuatu yang salah, yang bisa menyebabkan Shiera dikeluarkan dari sekolah. Shiera takut tidak bisa memenuhi keinginan terakhir neneknya sebelum meninggal.Saat pergi mengunjungi Keluarga Blackthorne, Alex mengungkit masalah rumahnya yang ada di Cilegon dan pinjaman dari bank.Shiera takut kehilangan pekerjaannya. Shiera takut tidak bisa lagi tinggal di Cilegon karena menyinggung Alex.Sekarang, walaupun Widya berstatus sebagai Nyonya Grup Blackthorne, Alex dan Widya tidak memiliki hubungan darah.Widya yang marah, langsung berdiri dan melihat Shiera dengan pandangan sinis, lalu berkata, "Kalau begitu, kamu tidak akan meminum bir ini?""Nona Widya tidak perlu mengancam saya."Shiera mengangkat kelopak matanya, menatap Widya dengan pandangan tak acuh.Widya yang mendengar
Setelah mengakhiri panggilan, Alex melanjutkan kembali melihat hasil rekaman pada malam itu, tidak memikirkan Shiera yang memarahi Widya lebih lanjut.Karena Alex sama sekali tidak memercayainya ....Tidak ada keanehan yang tampil pada rekaman itu. Suasana di dalam rekaman itu sunyi, yang malah membuat Alex merasa aneh. Berdasarkan hasil rekaman itu, setelah Shiera membawanya kembali ke kamar, tidak ada seorang pun yang masuk lagi ke kamar Alex. Akan tetapi, yang lebih anehnya lagi adalah, Alex tidak melihat Shiera keluar dari kamar malam itu!Makin mendekati akhir rekaman, wajah Alex makin suram.Mengambil ponselnya, Alex menelepon seseorang dan berjalan keluar. Tidak berapa lama, orang yang ditelepon oleh Alex menjawab, "Tuan Alex.""Keluarkan berita mengenai pernikahanku," kata Alex dingin.Alex tidak akan memberikan kesempatan untuk orang yang berniat buruk!Pada saat yang sama, Shiera yang berada di Perumahan Taman Eden tiba-tiba menggigil dan tanpa sadar menyelimuti dirinya.Bib
Alex kembali berkata, "Suruh orang untuk membawa Bibi Zora pergi. Lain kali, kalau kamu tidak bisa mengatur bawahanmu dengan baik, kamu bisa ikut keluar dengan mereka."Selesai berbicara, Alex menutup teleponnya.Alex membanting ponselnya ke atas meja makan, membuat makanan yang ada di mulut Shiera hampir keluar.Makanan yang dimasak kakaknya selalu nikmat.Namun, sekarang Shiera merasa kalau makanan yang dia makan itu adalah lilin kayu!Memang benar, gaji tinggi itu susah untuk didapatkan.Shiera benar-benar takut melihat Alex sekarang. Takut tatapan Shiera akan menyulut api kemarahan Alex.Bibi Zora segera mendapatkan telepon dari Lusman. Dalam keadaan panik, Bibi Zora mengangkat panggilan itu lalu menjawab, "Tuan Lusman."Tidak tahu apa yang dikatakan oleh Lusman, Bibi Zora terus meminta maaf.Bibi Zora yang tidak berani menatap Alex, langsung berlalu pergi.Sekarang, hanya tersisa Alex dan Shiera yang ada di dalam rumah itu. Shiera makin merendahkan kepalanya untuk menyembunyikan d
Berbicara tentang rumahnya, Shiera merasa sangat bangga bisa memiliki rumah ini.Shiera merasa tidak sia-sia hanya makan roti kukus dalam waktu yang lumayan lama.Dia menganggukkan kepalanya dengan puas dan berkata, "Iya, tahun lalu aku telah membelinya. Aku baru menerima kuncinya pada bulan ini."Sekarang, hanya tinggal mencari uang dan merenovasi rumah.Alex menatap wajah mungil Shiera saat membicarakan tentang rumahnya, ekspresi mata Shiera tampak berbinar-binar. Melihat reaksinya, Alex sangat mengerti kalau rumah itu sangat berharga bagi Shiera.Pantas saja, Shiera yang begitu penakut berani melawan Widya pada saat itu.Ruas jari Alex mengetuk meja makan dengan berirama. Setelah Shiera menyadari sikap Alex, jantungnya kembali berdegup kencang.Nada bicara Alex yang selalu begitu serius, membuat orang di sekitarnya sulit menebak apa yang sedang dia dipikirkan.Terutama kasus video itu, hal yang membuat hati Shiera sangat tertekan.Alex sebenarnya mau bertanya atau tidak? Setidaknya
Namun saat menghadapi pertanyaan Alex, Hati Shiera terlalu bergetar dan tidak tenang sama sekali.Terutama saat kedua mata Alex yang tajam menatapnya, semua ini menjadi tidak gampang untuk berterus-terang."Aku ... aku," kata Shiera terhenti. 'Aku apa?' batinnya berpikir keras.Karena Shiera panik, dia lupa pesan yang disepakati antara dia dan Rachel untuk tidak akan pernah mengakui kesalahannya.Lagi pula Shiera takut dengan pandangan mata tajam Alex, saking takutnya Shiera pun tidak tahu apa yang mau dia katakan.Alex mendesak, "Kamu apa? Katakan!"Nada suaranya makin tajam.Shiera dapat merasakan dengan jelas, bahaya telah datang megancam saat ini. Apabila dia langsung berterus-terang, pasti akan berakhir dengan sangat buruk.Sangat mengerikan!Shiera takut sampai seluruh badannya gemetaran, lalu dia berkata, "Aku, aku telah keluar.""Kapan?" tanya Alex."2,5 jam kemudian!" jawab Shiera."Waktu spesifiknya kapan?" tanya Alex lagi.Shiera terdiam, "..."Waktu spesifiknya kapan? Kapa
Saat ini, Shiera merasa dirinya tidak berdaya. Dia merasa jadi orang, seharusnya tidak boleh berbohong sesuka hati.Karena kedua ingatan yang berbeda antara asli dan palsu, bisa menyebabkan pikiran Shiera menjadi kacau.Berhadapan dengan sepasang mata Alex yang sedang menunggu jawaban darinya, Shiera merasa ingin sekali menangis.Shiera mengambil napas, lalu berkata, "Tiga kali!"Kevin juga orang yang sangat sensitif. Kalau ada sesuatu yang janggal, pasti akan menanyakannya secara terperinci.'Membersihkan tiga kali muntahan itu dalam waktu dua jam, seharusnya cukup masuk akal, 'kan?'Shiera berpikir dalam hati.Kata telah diucapkan.Alex memandangnya dengan tatapan yang lebih berbahaya dari sebelumnya.Perasaan Shiera menjadi tambah berat.Habislah! Apa dia salah bicara? Apakah sebelum dia kembali tadi, Alex telah mencocokan pengakuan dengan Tuan Kevin?Shiera ketakutan sampai tidak bisa berpikir apa yang harus dia lakukan sekarang. Kalau tahu begitu, sejak awal dia akan mengakuinya s
Bukankah pernikahan itu harus dirahasiakan? Kenapa sekarang ... apa yang terjadi sebenarnya?Pertama, diumumkan di perusahaan secara ambigu, bahkan sekarang telah menghebohkan semua orang yang ada di Cilegon ini.Hati Shiera saat ini, sangat tegang.Shiera seperti sedang dipukuli dan dihajar habis-habisan oleh orang, sama sekali tidak tahu apa yang telah terjadi.Shiera belum bisa memproses situasi apa yang terjadi padanya saat ini, malah Rachel terlebih dulu mengetahui semua kekacauan ini.Rachel mau tidak mau, dia memperingati Shiera dan berkata, "Aku ingatkan kamu, Keluarga Blackthorne adalah keluarga yang sangat berbahaya, kemudian rumahmu itu ...."Nada suara Rachel menjadi sangat tegang dan dia cemas melihat Shiera, sampai Rachel mengeluarkan keringat dingin.Keluarga Blackthorne merupakan tempat yang sangat berbahaya.Akan tetapi, Keluarga Shiera hanyalah keluarga yang cukup sederhana dan biasa saja.Hubungan di dalam keluarga Shiera sangat rumit, ayahnya seorang penjudi, ibunya
Suara Alex terdengar sangat lembut, tetapi itu membuat Shiera merasakan bahaya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya, sambil berkata, "Tidak, itu tidak sulit!"Benar-benar jangan mengusik sarang tebuan!"Lalu, aku harus memanggilmu apa?" Shiera bertanya dengan bingung.Alex berujar, "Apa menurutmu?"Awalnya, Shiera merasa ini adalah masalah, tetapi sekarang Alex melemparkan masalah itu langsung kepadanya.Di bawah penindasan Alex, Shiera ingin menangis lagi.Namun dia tidak berani.Shiera menarik napas dalam-dalam dan berucap, "Memanggil suamiku?"Alex terdiam.Suasana pun terasa menyesakkanMelihat wajah Alex yang langsung membeku, wajah mungil Shiera juga runtuh dan dia tahu itu tidak akan berhasil."Jadi panggil apa?""Panggillah seperti itu!" kata Alex dengan wajah dingin.Kali ini, Shiera yang tertegun.'Memanggil seperti itu? Dia bukannya tidak mau?' batin Shiera gundah.Namun di hadapan tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani mengatakan apa-apa, hanya berkata, "Kalau begitu,
Pada saat ini, Shiera melihat ekspresi Alex yang tidak begitu baik, seluruh organ dalamnya bergetar. Mau tidak mau, Shiera memaksakan diri untuk tersenyum!"Hm, kalau kubilang bunga-bunga ini tidak ada hubungannya denganku, apakah kamu percaya?"Mendengar suara Shiera, wajah Alex tiba-tiba berubah!Perubahan drastis ini membuat wajah kecil Shiera menciut dan tidak ada tempat untuk menempatkan tangan kecilnya.Alex menatap mawar di belakang Shiera dengan muram dan berkata dengan ketus, “Masuk!"Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan langsung masuk ke kantor.Shiera mengerucutkan bibirnya, seperti istri yang tertindas, dia pun mengikuti Alex masuk ke kantor.Setelah menutup pintu kantor dan berbalik, dia bertemu dengan tatapan mata dingin Alex, jantung Shiera langsung berdebar kencang.Shiera menundukkan kepalanya, “Bunga itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku!"Saat ini, sikap Shiera saat mengakui kesalahannya cukup baik, dia takut Alex tidak memercayainya.Hanson ini ..
Terakhir kali saat berada di Bandung, Alex sangat marah. Hanson ini adalah dalangnya yang membuat keonaran waktu itu.Pria itu tidak keberatan, tetapi jangan melibatkan dirinya juga, sungguh menyebalkan sekali."Dasar tidak waras!" kutuk Shiera, lalu melempar ponselnya ke bawah selimut.Sekarang selama jam kerja, Alex memberikan Shiera kelonggaran untuk bersantai-santai, tetapi setelah Hanson membuat onar tadi, Shiera tidak ingin tidur lagi.Dia bangun dan merapikan pakaiannya!Setelah meneguk sedikit air, dia pun duduk di balkon dan mulai merajut syal lagi ...!Sekarang, perasaan Shiera berangsur-angsur lebih nyaman dan sudah tidak sekikuk sebelumnya, tetapi jemarinya benar-benar terasa sakit.Jarum yang tampak bulat ini tidak melukai tangan!Akan tetapi, terasa sakit saat merajut.Mulai sekarang, Shiera harus membiasakan diri dulu, baru bisa merajut lebih cepat.Saat Shiera sedang melihat syal di tangannya yang perlahan bertambah panjang, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu ruang is
Begitu Alex keluar, ponsel Shiera berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat kalau itu adalah nomor Hanson!Shiera langsung mengakhiri panggilan.Meskipun mereka tidak melakukan hal yang salah, Shiera tahu Hanson bukanlah orang baik.Ya, bagi Shiera, Hanson ini pria licik yang suka tersenyum!Terakhir kali, saat di Bandung, dia bahkan mengatur seorang wanita untuk menemani Alex. Ini bukanlah sesuatu yang baik.Namun, baru saja dia menutup telepon, panggilan Hanson sudah masuk lagi.Shiera menutup telepon lagi!Keduanya bolak-balik melakukan hal seperti ini sebanyak lima kali dan akhirnya Hanson mengirim sebuah pesan pada Shiera, “Aku berada di bawah gedung Blackthorne Grup, bagaimana kalau aku naik untuk mencarimu?"Melihat informasi ini, tangan Shiera gemetar ketakutan!Sikap bersikeras tidak menerima panggilan tadi!Sekarang langsung melembut dan menelepon kembali dengan sopan.Hanson dengan cepat mengangkat telepon, “Shiera, kamu ini tidak bisa memakai cara lembut."Dibalik tele
Shiera sangat memahami seperti apa sifat Karina itu.Dulu saat dia membeli rumah di Kabupaten Batur, dia terlihat sangat malu setiap kali kembali ke desa.Sekarang rumah di Kabupaten Batur sudah dijual, dia pasti ditertawakan oleh banyak orang.Saat ini, dia pasti berusaha mencari cara untuk pindah dari desa?Rachel mendengarkan dan mengangguk, “Ternyata begitu!"Ini memang terlalu waspada."Kalau begitu, aku akan pergi bersamamu besok.""Oke," kata Shiera mengangguk!Keduanya pun mengobrol sebentar. Dari kata-kata Rachel, Shiera tahu kalau sahabatnya ini sangat puas dengan pekerjaan barunya.Selain itu, Paman Grey juga seharusnya cukup puas.Kalau tidak, nada suara Rachel tidak akan terdengar seringan itu.Setelah mengatur masalah besok, Shiera merasa jauh lebih santai, lagi pula itu adalah Karina.Apalagi dia telah disuap Widya, jadi Shiera harus lebih berhati-hati apapun yang dia katakan.Saat sore!Shiera sudah tidur siang dulu.Ketika dia bangun, dia merasakan berat menimpa di sek
Ini situasi apa lagi?Sebelum Shiera dapat berbicara, Rachel melanjutkan, “Kenapa bisa ada kecurigaan seperti itu?"Ini bukan tak beralasan, setiap hari ...!Shiera tidak tahu harus bagaimana memberi tahu Rachel apa yang terjadi hari itu, jadi dia hanya berkata, “Bukan tanpa alasan, Karina-lah yang membocorkannya tanpa sengaja!"“Bukan ucapan saat kesal, ‘kan?” tanya Rachel yang membalikkan pertanyaan!Tahu ‘kan orang seperti Karina bisa mengucapkan kata-kata menyakitkan apa pun saat dia sedang marah!Shiera berkata, “Tidak, itu bukan ucapan saat kesal!"Dulu Karina juga sering mengatakan kalau dia tidak memiliki anak perempuan seperti Shiera, tetapi kali ini, Shiera mendengar dengan jelas kalau itu bukanlah ucapan yang penuh dengan kemarahan!Ketika Rachel mendengar nada bicara Shiera, dia segera memarkir mobilnya di pinggir jalan dan mengangkat ponselnya."Jadi apa yang akan kamu lakukan?"Saat Shiera mengatakan ini padanya, dia pasti sudah punya rencana, ‘kan?Shiera bilang, “Karina
Ketika Alex mendengar apa yang Shiera katakan, dia melihat ke pot bunga itu lagi. Tampak jelas, dari sudut pandang Alex.Sukulen ini bahkan tidak bisa dibilang cantik, apalagi imut.Melihat sekilas syal yang tergeletak di atas sofa. Hasil rajutannya tidak banyak, hanya sedikit saja. Dari kecepatan membuat syal ini, terlihat jelas kalau Shiera benar-benar tidak pintar membuat kerajinan tangan!Selain itu, dia sepertinya tidak bisa menenangkan diri dan melakukannya dengan santai.“Dengan kesabaranmu itu, dulu Tuan Wilman pasti sering memarahimu, ‘kan?”Melukis sama halnya dengan membuat kerajinan tangan, sama-sama membutuhkan banyak kesabaran.Shiera menggelengkan kepalanya, “Tidak, Pak Guru hanya akan memarahiku saat aku melakukan kesalahan."Pak Wilman bukanlah orang yang dikenal memiliki kesabaran!Akan tetapi, dia sangat sabar terhadap Shiera, muridnya ini.Alex berkata, “Kalau begitu, kenapa kamu memiliki kesabaran untuk belajar memahat relief?"Shiera berkata, “Karena aku menyukain
Setelah menutup telepon, Karina menarik Vincent dengan penuh semangat, “Nak, kita akan kaya!"Melihat kegembiraan Karina, Surya dan Vincent sama sekali tidak sesemangat Karina!Lagi pula, sangat sulit bagi mereka untuk menangani masalah Shiera. Mana mungkin mereka bisa mendapatkan uang sebanyak itu dengan mudah?Sekarang Vincent dan Surya sama-sama memahami hal ini! Satu-satunya orang yang masih bertahan hanya Karina saja.“Karina, lupakan saja,” kata Surya dengan dilema.Setelah membuat keributan sebelumnya itu, Karina pun dijebloskan ke penjara. Ingin Shiera ikut mereka pergi!?Apalagi batas waktunya besok? Surya berpikir, mereka tidak akan sanggup menangani masalah ini!"Apa yang lupakan? Kenapa dilupakan?" Begitu Karina mendengar Surya berkata lupakan, dia langsung merasa tidak puas!Selama ini dia hidup miskin karena pria ini.Dia sudah takut menjalani kehidupan yang sulit ini dan tidak mungkin melepaskan kesempatan berharga ini sama sekali.Surya berkata, “Kalau begitu, bisakah k
Cara berpikir pria memang tidak sepeka wanita, mereka juga tidak berpikir sebanyak wanita.Widya dapat meramalkan apa yang mungkin terjadi, setelah Alex mengambil alih Greenvista.Namun, Albus sama sekali tidak berpikir demikian!Dia bahkan merasa Widya berprasangka buruk terhadap Alex. Bocah itu memang menyebalkan, tetapi dia tidak mungkin mencelakakan saudaranya sendiri."Memangnya aku yang mengungkit Aston? Ini hanya ...."Menghadapi tatapan dingin dan tegas Albus, Widya langsung berhenti. Dia tidak tahu harus bagaimana melanjutkan pembicaraan!Lalu dia berkata, “Kamu sama sekali tidak mengkhawatirkan Aston!"“Jangan khawatir, Alex tidak akan melakukannya!”Mendengar Albus begitu percaya pada Alex, hati Widya pun menjadi dingin.“Tidak akan mencelakakan Aston, tapi bagaimana denganku?” tanya Widya dengan tidak sabar.Seberapa besar kebencian Alex pada Widya?Selama beberapa tahun terakhir ini semakin jelas terlihat.Namun, Albus berkata, “Sudah bertahun-tahun, apakah kamu masih khaw