Dalam benak Sovia, pernikahan seorang anak merupakan hak dari orang tua. Para orang tua yang berhak memutuskannya, walaupun dia menyesal telah mendengar kata orang tuanya.Namun di dalam lubuk hatinya, Sovia masih menganut pemahaman konservatif.Shiera sekarang bukan hanya telah menikah, bahkan dia mengatakan pernikahannya hanya sebuah pernikahan palsu. Ucapan ini telah menghancurkan pemahaman yang selama ini Sovia bangun.Mendengar ucapan Sovia, apakah dia telah ditipu, Shiera menjadi pusing lalu dia berkata, "Bukan, kamu jangan asal tebak.""Kamu ada di mana? Aku akan mencarimu!" kata Sovia cemas. Shiera mengatakan apa pun, Sovia tidak bisa mendengarnya lagi dengan jelas, karena Sovia sangat mengkhawatirkan Shiera saat ini.Shiera berkata, "Kak, jangan khawatir, aku tidak apa-apa.""Bagaimana aku tidak khawatir? Sebelum nenek meninggal, dia menyuruhku untuk menjagamu dengan baik ...." ucap Sovia dengan suara terisak-isak.Mendengar kata nenek, Shiera merasa hatinya seperti ditusuk
"Hubunganku dan dia bukan seperti yang kamu bayangkan saat ini," kata Shiera.Shiera tidak berani menceritakan tentang pernikahan palsunya.Berpikir baru saja membuat kakaknya cemas, kalau mengatakan yang sebenarnya, pasti akan diomeli lagi sama kakek.Kalau tidak mengatakannya, Kakek akan memaksanya untuk membawa Alex pulang.Memikirkan kebohongan yang terus-menerus menghantuinya, Shiera tidak berani lagi terus berbohong, lalu dia berkata, "Aku dan dia hanya pura-pura menikah!"Apa yang tadi dia ceritakan pada Sovia, sekali lagi dia menceritakannya pada kakek.Setelah menceritakan sampai selesai.Telepon dari arah seberang terdengar hening.Namun hanya sesaat, kakek langsung naik pitam, lalu dia berkata, "Cerai! Sekarang juga kamu cerai. Perilaku macam apa itu?""Kakek, aku ..." jawab Shiera."Kamu tidak tahu Keluarga Blackthorne seperti apa? Sudah tahu di sana berbahaya, kamu malah sengaja terjun ke dalam?" kata kakek, setelah tahu siapa yang telah menikah dengan Shiera. Kakek Wilman
Nancy sangat khawatir, melihat Shiera yang bersikeras untuk pergi dan tidak mau menelepon Alex.Setelah memikirkannya, Nancy berkata, "Kalau tidak, biarkan aku yang menemanimu pergi."Belum lagi Shiera yang memiliki status. Karena itulah, Nancy merasa tidak nyaman membiarkannya pergi sendiri.Melihat Nancy yang begitu bersikeras, Shiera mengangguk, "Baiklah kalau begitu, kamu pergi bersamaku."Shiera pikir tidak ada apa pun yang dirahasiakan di pihak guru.Hubungan antara Shiera dan Alex adalah murni hubungan atasan dan bawahan. Karena pernikahannya yang terungkap sekarang, baru semua menjadi sangat membingungkan.Kalau Alex tahu mengenai guru melalui Nancy, mungkin Shiera tidak perlu menjelaskan apa pun lagi.Shiera dan Nancy keluar bersama. Namun saat Nancy berganti pakaian, dia diam-diam menelepon Kevin.Saat ini, Alex sedang mengadakan pertemuan di ruang konferensi. Setelah siap menelepon, Kevin mengetuk pintu dan masuk.Freya yang membawa file pertemuan hari ini, tetapi Kevin tid
Meskipun Alex dan Wilman memiliki posisi yang penting di Cilegon, mereka hampir tidak terlibat satu sama lain.Panggilan telepon ini mungkin pertama kalinya mereka berhubungan.Alex mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya. Dia menghisapnya dengan kuat dan berkata, "Kamu ikutlah denganku."Kevin mengangguk, "Baik!"…Shiera sudah sampai di Kediaman Kenanga. Nancy sudah diatur oleh pengurus rumah untuk minum teh.Sinar matahari hari ini sangat cerah, setelah melewati hutan bambu, terpaan sinar juga mengenai papan catur di atas meja batu sehingga membuatnya terasa hangat.Shiera memegang kertas ampelas di tangannya dan mulai memoles relief merak.Namun hati Shiera begitu sesak, sehingga terasa sukar untuk bernapas.Karena Kakek yang duduk di seberangnya itu sedang bermain catur sendirian, sangat tenang dan hening.Menurut pemahaman Shiera mengenai Kakek Wilman, makin tenang makin banyak masalah yang akan terjadi.Dulu saat Shiera masih belajar membuat relief dan relief buatannya tid
Dilihat dari sisi mana pun, Shiera tidak memiliki latar belakang yang berarti. Kenapa malah bisa berhubungan dengan seorang Wilman Andhra yang terkenal di Cilegon?' batin Alex dan Kevin.Di sela pemikiran mereka, pengurus rumah sudah berada di depannya dan berkata dengan hormat, "Tuan Alex, Tuan Besar ingin kamu masuk."Alex menggangguk dengan dingin.Pada saat ini, otak Shiera sudah berdengung dan tidak sabar untuk pingsan di tempat.'Tidak disangka, guru tidak hanya menyuruhnya datang, tetapi juga membawa Alex ke sini,' batin Shiera.Saat Shiera bingung tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Tuan besar menatapnya, "Pergilah! Masaklah sup ayam itu sampai dagingnya lembut.""Baik!" ucap Shiera.Shiera berdiri dengan cepat dan menjatuhkan kertas ampelas yang ada di tangannya. Dia tidak berani menatap wajah muram Alex dan melarikan diri.Baru saja berlari beberapa langkah, Shiera sudah merasakan sakit di bagian belakang kakinya dan langsung terkesiap.Suara serius Kakek Wilman langsung
Tubuh Shiera menegang ketika duduk di sebelah Alex, dia berdoa dalam hatinya agar semuanya berakhir dengan baik.Baru saja di dapur, Shiera tidak tahu apakah karena cahaya? Kenapa sekarang terlihat begitu banyak bulu-bulu?Alex melihat sup di mangkuk di depannya dan bertanya-tanya apakah itu adalah sup, kalau tidak ada sedikit hiasan daun bawang, dia pasti berpikir itu hanyalah air matang.Ditambah lagi, kaki ayam itu sepertinya tidak dibersihkan dengan baik. Sungguh sulit berkomentar, saat mendapati keadaan seperti itu.Namun Alex masih bisa mengangguk, dia mengambil sesendok sup dengan tenang dan mencicipinya seperti biasa."Bagaimana?" tanya Wilman dengan wajah serius.Alex mengerutkan alisnya dan melirik ke arah Shiera yang terlihat begitu tertekan.Wajah Shiera terbenam hampir tidak kelihatan, wanita itu sangat mengerti dengan ketrampilan memasaknya sendiri.Kakek Wilman akhirnya membuka suara, "Tidak bagus, bukan? Sepertinya Tuan Muda Alex, tidak memahami dengan baik mengenai No
Kakek Wilman duduk kembali.Wajahnya tidak lagi tangguh dan serius sekarang dan dia menuangkan semangkuk sup ayam untuk dirinya sendiri, lalu memandang ke arah Alex, "Sudahkah kamu mencoba keterampilan memasaknya?"Alex terdiam. Dia hanya mendengarkan orang tua itu yang kembali melanjutkan: "Sebelumnya, gadis ini sangatlah ceroboh dan aku mengira kamu tidak mengetahuinya.""Pak Guru!" seru Shiera tersedak.Mendengar orang tua itu mengucapkan kata-kata 'Sangat ceroboh', dia tiba-tiba merasa dirinya itu ternyata sangat merepotkan orang lain.Wilman memberi isyarat kepada Alex untuk duduk lagi dan meminta orang-orang untuk bergegas menyiapkan makan malam.Shiera jelas tidak bisa berselera untuk makan.Pada saat ini, wajah orang tua itu tidak lagi serius dan tangguh sekarang. Dia hanya bertanya kepada Alex, "Albus Blackthorne, anak itu, apakah akan setuju?"Albus Blackthorne, anak itu?Mungkin hanya, Wilman Andhra di seluruh Kota Cilegon, yang berani memanggil Tuan Besar Albus dengan sebut
Pada saat Shiera duduk di pangkuan Alex, dia hampir lupa bernapas karena terlalu kaget."Alex, Tuan Alex ....""Kamu selalu begitu jujur?" tanya Alex dengan suara dingin.Si mungil bisa menjelaskan dengan cukup cepat pula.Shiera mengangguk dengan marah, "Yah, aku selalu jujur."Alex terkekeh, jari-jarinya yang ramping membelai dagu kecilnya, "Apakah kamu mendengar apa kata gurumu barusan?"'Apa?' Shiera tersentak.Tadi, Kakek Wilman mengatakan terlalu banyak hal. Shiera tidak bisa merespons untuk sementara waktu.Detik berikutnya, Shiera mendengar Alex berkata, "Dia mengatakan akan menyerahkanmu kepadaku, itu berarti walimu kelak adalah aku, ya?""A-aku tidak butuh wali lagi!" ucap Shiera tergagap-gagap.Shiera tidak mengerti apa yang tiba-tiba dimaksud Alex dengan ini. Hanya bisa menampik seadanya.Alex berujar, "Kenapa otakmu seperti ini?"Shiera terdiam.Napas menegang seketika!'Otak seperti ini! Apakah dia benar-benar seburuk itu?' batin Shiera.Namun, melihat senyum mekar di waj