Suara Alex terdengar sangat lembut, tetapi itu membuat Shiera merasakan bahaya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya, sambil berkata, "Tidak, itu tidak sulit!"Benar-benar jangan mengusik sarang tebuan!"Lalu, aku harus memanggilmu apa?" Shiera bertanya dengan bingung.Alex berujar, "Apa menurutmu?"Awalnya, Shiera merasa ini adalah masalah, tetapi sekarang Alex melemparkan masalah itu langsung kepadanya.Di bawah penindasan Alex, Shiera ingin menangis lagi.Namun dia tidak berani.Shiera menarik napas dalam-dalam dan berucap, "Memanggil suamiku?"Alex terdiam.Suasana pun terasa menyesakkanMelihat wajah Alex yang langsung membeku, wajah mungil Shiera juga runtuh dan dia tahu itu tidak akan berhasil."Jadi panggil apa?""Panggillah seperti itu!" kata Alex dengan wajah dingin.Kali ini, Shiera yang tertegun.'Memanggil seperti itu? Dia bukannya tidak mau?' batin Shiera gundah.Namun di hadapan tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani mengatakan apa-apa, hanya berkata, "Kalau begitu,
Shiera bekerja sebagai asisten CEO selama dua tahun di Grup Blackthorne. Di mata semua orang, gadis kecil ini sangat berdedikasi dalam pekerjaannya dan jujur.Namun semalam, dia …!Shiera mengangkat sudut selimut dengan tangan kecilnya, melihat dirinya yang dalam keadaan telanjang, wajahnya langsung berubah menjadi pucat.Ingatan saat dia menarik paksa dasi seorang pria dan menarik pria itu ke tempat tidur membuat tubuhnya jadi gemetaran.Dia lalu menolehkan kepalanya dengan kaku dan melihat pria itu masih tidur lelap.“Fiuh!!” Shiera menghela napas dalam-dalam, kemudian menutupi dirinya dengan selimut erat-erat.Ternyata semua yang terjadi tadi malam bukanlah mimpi, dia benar-benar telah … memperkosa bosnya sendiri!Alex Blackthorne adalah President PT. Oriental Internasional dan juga atasan langsung Shiera. Astaga, apa yang telah mereka lakukan!Shiera yang merasa sangat ketakutan, sama sekali tidak peduli lagi kalau dia juga telah kehilangan kesuciannya, dia langsung melompat turun
Shiera tidak tahu, bagaimana dia bisa keluar dari ruang tunggu, yang jelas saat dia kembali ke ruang pertemuan, wajahnya terlihat sangat pucat seperti orang mati.Ketika Rachel melihatnya, dia pun bertanya dengan khawatir, "Kenapa wajahmu begitu pucat? Apakah kamu sakit?”Shiera menatap sahabatnya sejak SMP yang ada di hadapannya, matanya langsung memerah.Melihat Shiera yang sudah mau menangis, Rachel bergegas melihat ke sekeliling mereka.Setelah memastikan tidak ada orang di sekitar sana, dia pun segera menarik Shiera ke toilet dan berkata dengan suara berbisik, “Ada apa denganmu? Apakah Pak Alex memarahimu?”Setelah mereka masuk ke dalam toilet, Rachel langsung mengunci pintu toilet. Seluruh tubuh Shiera langsung merasa lemas, dia langsung jatuh terduduk di lantai.Rachel bergegas menghampiri Shiera dan memapahnya, “Apa yang terjadi? Jangan sampai Pak Alex melihatmu seperti ini. Kalau tidak, pasti akan berakibat buruk padamu!”Siapa yang tidak tahu kalau Presiden direktur Grup Blac
Seketika itu, suasana jadi sangat hening dan menakutkan.Pada saat ini, jika ada jarum yang jatuh ke lantai sekalipun, pasti suaranya akan kedengaran dengan sangat jelas. Meskipun Shiera berdiri dengan tegak, hatinya merasa sangat kacau. Meskipun berdiri dengan tegak, hatinya merasa sangat kacau.Alex menatap wajah Shiera dengan sorot mata yang tajam sambil berkata dengan dingin, “Apa yang dimaksud dengan seharusnya?”“…” Shiera tidak bisa menjawab apa-apa.Habislah sudah, Alex paling benci dengan jawaban yang tidak pasti.Shiera menundukkan kepalanya, dia menggertakkan giginya dan menjawab dengan tegas, “Setelah saya mengantar Anda kembali ke kamar, tidak ada orang lain yang masuk ke kamar Anda!”Dia menjawab dengan penuh kepastian, tanpa keraguan sedikitpun.Suasana kembali menjadi sangat hening, Shiera tidak pernah tahu kalau setiap menit dan detik bisa terasa begitu panjang.Namun, dia harus bertahan.Jika sampai Alex tahu kalau dia telah berbohong, bukan hanya masa depannya yang ak
Sementara itu, dari seberang telepon, terdengar suara napas yang sangat berat dan memberi kesan yang sangat dingin. Shiera tertegun sejenak, dia lalu mengangkat teleponnya dan melihat kembali layar ponselnya tersebut.Begitu melihat kalau ternyata Alex-lah yang meneleponnya, dia ingin sekali menabrakkan diri ke tiang listrik hingga mati!Satu detik kemudian, dia langsung bersikap formal dan berkata dengan sopan, “Pak Alex.”“Segera kembali ke Kantor.”Pria itu mengucapkan beberapa patah kata dengan dingin, kemudian langsung menutup teleponnya.Shiera menatap layar hitam ponselnya dan mengerutkan bibirnya dengan sedih. Liburannya sudah mau berakhir lagi!Dia segera berbalik dan memesan sebungkus mie ayam pedas untuk Rachel, kemudian kembali ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya.Rachel yang merasa sangat terkejut karena melihatnya yang begitu cepat kembali pun bertanya, “Apakah kamu tidak perlu mengantri di bank?”Dengan sedikit terburu-buru, Shiera pun berkata dengan terbata-bata, "P
Saat Kevin masuk ke ruang kantor Alex karena ada pekerjaan yang harus dia laporkan, Shiera akhirnya baru bisa melarikan diri dari sana.Alex melihat Shiera yang tunduk dan patuh saat berada di hadapannya, tetapi sehat dan energik saat berada di luar sana melalui kaca. Tanpa sadar, sudut bibirnya pun terangkat.Kevin mengikuti pandangan Alex dan melihat Shiera yang sedang mencari sesuatu dengan terburu-buru.Dalam hatinya berpikir, Shiera benar-benar ceroboh seperti biasanya.Dia lalu menoleh dan menyerahkan sebuah amplop pada Alex dan berkata, “Pak Alex, sudah bisa dipastikan kalau Nyonyalah yang menyuruh orang untuk memasukkan obat tersebut.”Saat dia baru saja melontarkan kata-kata tersebut, dia mendengar ada bunyi suara telepon.Kevin menundukkan kepalanya dan melihat ada sebuah ponsel dengan bingkai kristal, jelas terlihat kalau itu bukan milik Alex. Seketika itu, dia langsung tahu apa yang sedang dicari oleh Shiera.Shiera ingin mengirim pesan pada Rachel dan mengatakan padanya k
Suasana di dalam ruangan menjadi sangat hening.Alex diam-diam menatap Shiera yang sangat gugup dengan matanya yang sedingin kolam, seolah sedang mencari kebenaran dari kata-katanya.Shiera menatap Alex dengan cemas, telapak tangannya dibasahi oleh keringat.Dia hampir gila dibuatnya dan berdoa agar Rachel tidak mengiriminya pesan lagi.Di saat dia hampir kehilangan kendalinya, Alex akhirnya berkata dengan dingin, "Pekerjaan apa?”“Memahat relief,” jawab Shiera.“Apa itu?”Dia tiba-tiba menggunakan kata professional seperti itu, Alex yang baru pertama kali mendengarnya sama sekali tidak mengerti.”“Lukisan dinding tiga dimensi,” jawab Shiera lagi.Pekerjaan sampingannya ini memang sama sekali tidak ada hubungannya dengan pekerjaannya di perusahaan.Shiera mengamati wajah Alex dengan saksama, kedua mata pria tersebut tampak sangat dalam seolah menyembunyikan sesuatu dan Shiera tidak tahu apakah dia sudah melewati rintangan atau belum.Alex mengangkat kelopak matanya yang dingin dan meli
Tadinya, mereka sudah sepakat untuk berjalan-jalan bersama-sama. Namun sekarang, setelah mengetahui kalau Alex sedang mencari wanita malam itu, mereka jadi tidak punya minat lagi.Mereka bersama-sama kembali ke asrama dalam keadaan lesu.Rachel menjatuhkan diri di sofa yang ada di kamar tidur dan berkata, “Shiera, ayo kita langsung mengundurkan diri.”Shiera melihat ke arah Rachel dan berkata, “Tidak bisa, setiap bulan aku harus membayar cicilan rumah sebesar empat puluh juta rupiah. Aku tidak bisa mengundurkan diri.”Wajah Rachel langsung muram.Dia memeluk bantal dan menggosoknya beberapa kali, tetapi tetap saja tidak bisa menenangkan suasana hatinya.“Bagaimana kalau kamu jual saja rumahmu?” ucap Rachel pada Shiera.Jika tidak ada cicilan rumah, dia tidak takut lagi untuk mengundurkan diri dan tidak perlu terlibat dengan Alex lagi.Cara ini kedengarannya memang sedikit egois, tetapi bisa menyelamatkan nyawa mereka berdua!“Rumah itu tidak bisa dijual sebelum satu tahun,” ucap Shiera
Suara Alex terdengar sangat lembut, tetapi itu membuat Shiera merasakan bahaya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya, sambil berkata, "Tidak, itu tidak sulit!"Benar-benar jangan mengusik sarang tebuan!"Lalu, aku harus memanggilmu apa?" Shiera bertanya dengan bingung.Alex berujar, "Apa menurutmu?"Awalnya, Shiera merasa ini adalah masalah, tetapi sekarang Alex melemparkan masalah itu langsung kepadanya.Di bawah penindasan Alex, Shiera ingin menangis lagi.Namun dia tidak berani.Shiera menarik napas dalam-dalam dan berucap, "Memanggil suamiku?"Alex terdiam.Suasana pun terasa menyesakkanMelihat wajah Alex yang langsung membeku, wajah mungil Shiera juga runtuh dan dia tahu itu tidak akan berhasil."Jadi panggil apa?""Panggillah seperti itu!" kata Alex dengan wajah dingin.Kali ini, Shiera yang tertegun.'Memanggil seperti itu? Dia bukannya tidak mau?' batin Shiera gundah.Namun di hadapan tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani mengatakan apa-apa, hanya berkata, "Kalau begitu,
Pada saat ini, Shiera melihat ekspresi Alex yang tidak begitu baik, seluruh organ dalamnya bergetar. Mau tidak mau, Shiera memaksakan diri untuk tersenyum!"Hm, kalau kubilang bunga-bunga ini tidak ada hubungannya denganku, apakah kamu percaya?"Mendengar suara Shiera, wajah Alex tiba-tiba berubah!Perubahan drastis ini membuat wajah kecil Shiera menciut dan tidak ada tempat untuk menempatkan tangan kecilnya.Alex menatap mawar di belakang Shiera dengan muram dan berkata dengan ketus, “Masuk!"Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan langsung masuk ke kantor.Shiera mengerucutkan bibirnya, seperti istri yang tertindas, dia pun mengikuti Alex masuk ke kantor.Setelah menutup pintu kantor dan berbalik, dia bertemu dengan tatapan mata dingin Alex, jantung Shiera langsung berdebar kencang.Shiera menundukkan kepalanya, “Bunga itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku!"Saat ini, sikap Shiera saat mengakui kesalahannya cukup baik, dia takut Alex tidak memercayainya.Hanson ini ..
Terakhir kali saat berada di Bandung, Alex sangat marah. Hanson ini adalah dalangnya yang membuat keonaran waktu itu.Pria itu tidak keberatan, tetapi jangan melibatkan dirinya juga, sungguh menyebalkan sekali."Dasar tidak waras!" kutuk Shiera, lalu melempar ponselnya ke bawah selimut.Sekarang selama jam kerja, Alex memberikan Shiera kelonggaran untuk bersantai-santai, tetapi setelah Hanson membuat onar tadi, Shiera tidak ingin tidur lagi.Dia bangun dan merapikan pakaiannya!Setelah meneguk sedikit air, dia pun duduk di balkon dan mulai merajut syal lagi ...!Sekarang, perasaan Shiera berangsur-angsur lebih nyaman dan sudah tidak sekikuk sebelumnya, tetapi jemarinya benar-benar terasa sakit.Jarum yang tampak bulat ini tidak melukai tangan!Akan tetapi, terasa sakit saat merajut.Mulai sekarang, Shiera harus membiasakan diri dulu, baru bisa merajut lebih cepat.Saat Shiera sedang melihat syal di tangannya yang perlahan bertambah panjang, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu ruang is
Begitu Alex keluar, ponsel Shiera berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat kalau itu adalah nomor Hanson!Shiera langsung mengakhiri panggilan.Meskipun mereka tidak melakukan hal yang salah, Shiera tahu Hanson bukanlah orang baik.Ya, bagi Shiera, Hanson ini pria licik yang suka tersenyum!Terakhir kali, saat di Bandung, dia bahkan mengatur seorang wanita untuk menemani Alex. Ini bukanlah sesuatu yang baik.Namun, baru saja dia menutup telepon, panggilan Hanson sudah masuk lagi.Shiera menutup telepon lagi!Keduanya bolak-balik melakukan hal seperti ini sebanyak lima kali dan akhirnya Hanson mengirim sebuah pesan pada Shiera, “Aku berada di bawah gedung Blackthorne Grup, bagaimana kalau aku naik untuk mencarimu?"Melihat informasi ini, tangan Shiera gemetar ketakutan!Sikap bersikeras tidak menerima panggilan tadi!Sekarang langsung melembut dan menelepon kembali dengan sopan.Hanson dengan cepat mengangkat telepon, “Shiera, kamu ini tidak bisa memakai cara lembut."Dibalik tele
Shiera sangat memahami seperti apa sifat Karina itu.Dulu saat dia membeli rumah di Kabupaten Batur, dia terlihat sangat malu setiap kali kembali ke desa.Sekarang rumah di Kabupaten Batur sudah dijual, dia pasti ditertawakan oleh banyak orang.Saat ini, dia pasti berusaha mencari cara untuk pindah dari desa?Rachel mendengarkan dan mengangguk, “Ternyata begitu!"Ini memang terlalu waspada."Kalau begitu, aku akan pergi bersamamu besok.""Oke," kata Shiera mengangguk!Keduanya pun mengobrol sebentar. Dari kata-kata Rachel, Shiera tahu kalau sahabatnya ini sangat puas dengan pekerjaan barunya.Selain itu, Paman Grey juga seharusnya cukup puas.Kalau tidak, nada suara Rachel tidak akan terdengar seringan itu.Setelah mengatur masalah besok, Shiera merasa jauh lebih santai, lagi pula itu adalah Karina.Apalagi dia telah disuap Widya, jadi Shiera harus lebih berhati-hati apapun yang dia katakan.Saat sore!Shiera sudah tidur siang dulu.Ketika dia bangun, dia merasakan berat menimpa di sek
Ini situasi apa lagi?Sebelum Shiera dapat berbicara, Rachel melanjutkan, “Kenapa bisa ada kecurigaan seperti itu?"Ini bukan tak beralasan, setiap hari ...!Shiera tidak tahu harus bagaimana memberi tahu Rachel apa yang terjadi hari itu, jadi dia hanya berkata, “Bukan tanpa alasan, Karina-lah yang membocorkannya tanpa sengaja!"“Bukan ucapan saat kesal, ‘kan?” tanya Rachel yang membalikkan pertanyaan!Tahu ‘kan orang seperti Karina bisa mengucapkan kata-kata menyakitkan apa pun saat dia sedang marah!Shiera berkata, “Tidak, itu bukan ucapan saat kesal!"Dulu Karina juga sering mengatakan kalau dia tidak memiliki anak perempuan seperti Shiera, tetapi kali ini, Shiera mendengar dengan jelas kalau itu bukanlah ucapan yang penuh dengan kemarahan!Ketika Rachel mendengar nada bicara Shiera, dia segera memarkir mobilnya di pinggir jalan dan mengangkat ponselnya."Jadi apa yang akan kamu lakukan?"Saat Shiera mengatakan ini padanya, dia pasti sudah punya rencana, ‘kan?Shiera bilang, “Karina
Ketika Alex mendengar apa yang Shiera katakan, dia melihat ke pot bunga itu lagi. Tampak jelas, dari sudut pandang Alex.Sukulen ini bahkan tidak bisa dibilang cantik, apalagi imut.Melihat sekilas syal yang tergeletak di atas sofa. Hasil rajutannya tidak banyak, hanya sedikit saja. Dari kecepatan membuat syal ini, terlihat jelas kalau Shiera benar-benar tidak pintar membuat kerajinan tangan!Selain itu, dia sepertinya tidak bisa menenangkan diri dan melakukannya dengan santai.“Dengan kesabaranmu itu, dulu Tuan Wilman pasti sering memarahimu, ‘kan?”Melukis sama halnya dengan membuat kerajinan tangan, sama-sama membutuhkan banyak kesabaran.Shiera menggelengkan kepalanya, “Tidak, Pak Guru hanya akan memarahiku saat aku melakukan kesalahan."Pak Wilman bukanlah orang yang dikenal memiliki kesabaran!Akan tetapi, dia sangat sabar terhadap Shiera, muridnya ini.Alex berkata, “Kalau begitu, kenapa kamu memiliki kesabaran untuk belajar memahat relief?"Shiera berkata, “Karena aku menyukain
Setelah menutup telepon, Karina menarik Vincent dengan penuh semangat, “Nak, kita akan kaya!"Melihat kegembiraan Karina, Surya dan Vincent sama sekali tidak sesemangat Karina!Lagi pula, sangat sulit bagi mereka untuk menangani masalah Shiera. Mana mungkin mereka bisa mendapatkan uang sebanyak itu dengan mudah?Sekarang Vincent dan Surya sama-sama memahami hal ini! Satu-satunya orang yang masih bertahan hanya Karina saja.“Karina, lupakan saja,” kata Surya dengan dilema.Setelah membuat keributan sebelumnya itu, Karina pun dijebloskan ke penjara. Ingin Shiera ikut mereka pergi!?Apalagi batas waktunya besok? Surya berpikir, mereka tidak akan sanggup menangani masalah ini!"Apa yang lupakan? Kenapa dilupakan?" Begitu Karina mendengar Surya berkata lupakan, dia langsung merasa tidak puas!Selama ini dia hidup miskin karena pria ini.Dia sudah takut menjalani kehidupan yang sulit ini dan tidak mungkin melepaskan kesempatan berharga ini sama sekali.Surya berkata, “Kalau begitu, bisakah k
Cara berpikir pria memang tidak sepeka wanita, mereka juga tidak berpikir sebanyak wanita.Widya dapat meramalkan apa yang mungkin terjadi, setelah Alex mengambil alih Greenvista.Namun, Albus sama sekali tidak berpikir demikian!Dia bahkan merasa Widya berprasangka buruk terhadap Alex. Bocah itu memang menyebalkan, tetapi dia tidak mungkin mencelakakan saudaranya sendiri."Memangnya aku yang mengungkit Aston? Ini hanya ...."Menghadapi tatapan dingin dan tegas Albus, Widya langsung berhenti. Dia tidak tahu harus bagaimana melanjutkan pembicaraan!Lalu dia berkata, “Kamu sama sekali tidak mengkhawatirkan Aston!"“Jangan khawatir, Alex tidak akan melakukannya!”Mendengar Albus begitu percaya pada Alex, hati Widya pun menjadi dingin.“Tidak akan mencelakakan Aston, tapi bagaimana denganku?” tanya Widya dengan tidak sabar.Seberapa besar kebencian Alex pada Widya?Selama beberapa tahun terakhir ini semakin jelas terlihat.Namun, Albus berkata, “Sudah bertahun-tahun, apakah kamu masih khaw