Dilihat dari sisi mana pun, Shiera tidak memiliki latar belakang yang berarti. Kenapa malah bisa berhubungan dengan seorang Wilman Andhra yang terkenal di Cilegon?' batin Alex dan Kevin.Di sela pemikiran mereka, pengurus rumah sudah berada di depannya dan berkata dengan hormat, "Tuan Alex, Tuan Besar ingin kamu masuk."Alex menggangguk dengan dingin.Pada saat ini, otak Shiera sudah berdengung dan tidak sabar untuk pingsan di tempat.'Tidak disangka, guru tidak hanya menyuruhnya datang, tetapi juga membawa Alex ke sini,' batin Shiera.Saat Shiera bingung tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Tuan besar menatapnya, "Pergilah! Masaklah sup ayam itu sampai dagingnya lembut.""Baik!" ucap Shiera.Shiera berdiri dengan cepat dan menjatuhkan kertas ampelas yang ada di tangannya. Dia tidak berani menatap wajah muram Alex dan melarikan diri.Baru saja berlari beberapa langkah, Shiera sudah merasakan sakit di bagian belakang kakinya dan langsung terkesiap.Suara serius Kakek Wilman langsung
Tubuh Shiera menegang ketika duduk di sebelah Alex, dia berdoa dalam hatinya agar semuanya berakhir dengan baik.Baru saja di dapur, Shiera tidak tahu apakah karena cahaya? Kenapa sekarang terlihat begitu banyak bulu-bulu?Alex melihat sup di mangkuk di depannya dan bertanya-tanya apakah itu adalah sup, kalau tidak ada sedikit hiasan daun bawang, dia pasti berpikir itu hanyalah air matang.Ditambah lagi, kaki ayam itu sepertinya tidak dibersihkan dengan baik. Sungguh sulit berkomentar, saat mendapati keadaan seperti itu.Namun Alex masih bisa mengangguk, dia mengambil sesendok sup dengan tenang dan mencicipinya seperti biasa."Bagaimana?" tanya Wilman dengan wajah serius.Alex mengerutkan alisnya dan melirik ke arah Shiera yang terlihat begitu tertekan.Wajah Shiera terbenam hampir tidak kelihatan, wanita itu sangat mengerti dengan ketrampilan memasaknya sendiri.Kakek Wilman akhirnya membuka suara, "Tidak bagus, bukan? Sepertinya Tuan Muda Alex, tidak memahami dengan baik mengenai No
Kakek Wilman duduk kembali.Wajahnya tidak lagi tangguh dan serius sekarang dan dia menuangkan semangkuk sup ayam untuk dirinya sendiri, lalu memandang ke arah Alex, "Sudahkah kamu mencoba keterampilan memasaknya?"Alex terdiam. Dia hanya mendengarkan orang tua itu yang kembali melanjutkan: "Sebelumnya, gadis ini sangatlah ceroboh dan aku mengira kamu tidak mengetahuinya.""Pak Guru!" seru Shiera tersedak.Mendengar orang tua itu mengucapkan kata-kata 'Sangat ceroboh', dia tiba-tiba merasa dirinya itu ternyata sangat merepotkan orang lain.Wilman memberi isyarat kepada Alex untuk duduk lagi dan meminta orang-orang untuk bergegas menyiapkan makan malam.Shiera jelas tidak bisa berselera untuk makan.Pada saat ini, wajah orang tua itu tidak lagi serius dan tangguh sekarang. Dia hanya bertanya kepada Alex, "Albus Blackthorne, anak itu, apakah akan setuju?"Albus Blackthorne, anak itu?Mungkin hanya, Wilman Andhra di seluruh Kota Cilegon, yang berani memanggil Tuan Besar Albus dengan sebut
Pada saat Shiera duduk di pangkuan Alex, dia hampir lupa bernapas karena terlalu kaget."Alex, Tuan Alex ....""Kamu selalu begitu jujur?" tanya Alex dengan suara dingin.Si mungil bisa menjelaskan dengan cukup cepat pula.Shiera mengangguk dengan marah, "Yah, aku selalu jujur."Alex terkekeh, jari-jarinya yang ramping membelai dagu kecilnya, "Apakah kamu mendengar apa kata gurumu barusan?"'Apa?' Shiera tersentak.Tadi, Kakek Wilman mengatakan terlalu banyak hal. Shiera tidak bisa merespons untuk sementara waktu.Detik berikutnya, Shiera mendengar Alex berkata, "Dia mengatakan akan menyerahkanmu kepadaku, itu berarti walimu kelak adalah aku, ya?""A-aku tidak butuh wali lagi!" ucap Shiera tergagap-gagap.Shiera tidak mengerti apa yang tiba-tiba dimaksud Alex dengan ini. Hanya bisa menampik seadanya.Alex berujar, "Kenapa otakmu seperti ini?"Shiera terdiam.Napas menegang seketika!'Otak seperti ini! Apakah dia benar-benar seburuk itu?' batin Shiera.Namun, melihat senyum mekar di waj
Alex melihat tingkahnya yang sembrono dan ceroboh, dia hanya menggelengkan kepalanya tanpa daya.Setelah menerima telepon tadi, Nancy telah menunggu di bawah. Ketika melihat Shiera keluar dari mobil, dia dengan cepat melangkah maju dengan hormat, "Nyonya Shiera, Anda telah pulang." Shiera mengangguk pasrah dan dengan bantuan Nancy, dia akhirnya bisa lolos dari pandangan Alex.Sekat partisi mobil yang terletak di bagian tengah telah diturunkan.Kevin bertanya, "Ke mana harus pergi?"Alex melihat ke arah di mana Shiera pergi, sambil berpikir.Kevin mengikuti pandangannya dan berkata sambil tersenyum, "Dia bukan orang yang bisa menahan ketakutan seperti itu." Seberapa besar nyali Shiera? Seluruh Grup Blackthorne mengetahuinya.Seringai mendalam melintas di bawah mata Alex yang berkata, "Nyalinya sama sekali tidak kecil." Ini adalah pernyataan yang mendalam.Kevin memandang Alex dengan heran, dia memikirkan kenapa Alex tiba-tiba mengumumkan berita pernikahan.Itu karena Widya Hansley pe
Mendengar Alex memintanya pulang, Nancy meletakkan barang-barangnya di sebelah kotak P3k.Alex tidak menyukai ada orang lain di kediamannya, jadi setelah membersihkan dan memasak, mereka akan pulang dan tidak lagi menetap di malam hari.Shiera masih berada di kamar mandi. Dia melihat bagian bibirnya yang digigit saat di dalam mobil.Shiera mengulurkan tangan untuk menyentuhnya, 'Hiss!' Sakit, kenapa dia tidak merasakannya saat itu? Batinnya gundah.Benar saja, dia masih terlalu takut padanya."Itu sakitkah!"Tiba-tiba ada suara Alex di belakangnya.Tangan Shiera yang sedang memegang kapas langsung gemetar dan ditekan pada luka di bibirnya. Spontan saja, kapas itu langsung terjatuh gara-gara kesakitan.Shiera berbalik, dia tampak tertekan melihat Alex yang berdiri di pintu tanpa sepengetahuannya.Pria itu melangkah masuk dengan kaki jenjangnya dan mendekati Shiera yang kembali tegang. Dia tanpa sadar melangkah mundur, tetapi di belakangnya ada wastafel dan tidak ada tempat untuk melarik
Informasi itu juga mengatakan Shiera ditinggalkan oleh ibunya sejak dia masih kecil dan hal-hal tertulis itu tidak dapat mencatat penderitaan dan proses perjalanan yang harus dilewatinya ketika beranjak dewasa.Sekarang, Alex mendengar dia mengucapkan kata-kata 'Asalkan tidak lapar', wajah Alex menjadi semrawut.Melihat Alex terdiam, tetapi napas di tubuhnya bahkan lebih menindas, Shiera menundukkan kepalanya dengan gugup dan bertanya, "Tuan Alex tidak pernah merasa lapar, bukan?"Alex memegang tangan kapas desinfektan dengan tertegun.Di bawah tatapan itu, terasa betapa menderita perjalanan hidup Shiera.Kemudian rasa dingin di bawah matanya bahkan lebih menakutkan, dia hanya mendengarnya berkata dengan suara yang serius, "Tidak!"Mendengar nada dingin dan keras ini, Shiera tidak berani melanjutkan.Setelah mengganti perban, punggung kaki Shiera juga terasa jauh lebih baik.Sambil mengemasi kotak obat, Alex berkata, "Kamu tidak boleh mandi malam ini. ""Kalau begitu, aku hanya akan me
Merasakan tatapan beku itu, Shiera langsung kembali kewarasannya, "Tuan Alex?"Sebutan 'Tuan Alex' langsung membuat Alex tersadar dari ketegangannya dan dia berjalan menuju ke arah kamar tidur utama, "Tidurlah lebih awal." "Oh, baiklah!" ujar Shiera mengangguk.Melihat suasana hati Alex yang sedang buruk, Shiera juga lebih berhati-hati.Tepat ketika Shiera hendak kembali ke kamar dengan tertatih-tatih, Alex keluar lagi.Shiera mengawasinya datang ke sisinya."Tuan Alex!" teriak Shiera pelan.Alex menggendongnya dan berjalan langsung ke arah kamar tidur yang satunya lagi.Memikirkan hal ini, wajah kecil Shiera yang meringkuk langsung seperti tomat rebus.Alex membaringkannya di tempat tidur dan mengusap bagian atas rambutnya yang halus, sambil berkata, "Tidurlah lebih awal." "Baiklah!"Shiera mengangguk patuh dan wajahnya yang imut memerah persis tomat matang.Alex keluar dan menutup pintu kamar.Tidak lama kemudian, terdengar suara yang penuh emosi datang dari luar, Alex sepertinya b