Merasakan tatapan beku itu, Shiera langsung kembali kewarasannya, "Tuan Alex?"Sebutan 'Tuan Alex' langsung membuat Alex tersadar dari ketegangannya dan dia berjalan menuju ke arah kamar tidur utama, "Tidurlah lebih awal." "Oh, baiklah!" ujar Shiera mengangguk.Melihat suasana hati Alex yang sedang buruk, Shiera juga lebih berhati-hati.Tepat ketika Shiera hendak kembali ke kamar dengan tertatih-tatih, Alex keluar lagi.Shiera mengawasinya datang ke sisinya."Tuan Alex!" teriak Shiera pelan.Alex menggendongnya dan berjalan langsung ke arah kamar tidur yang satunya lagi.Memikirkan hal ini, wajah kecil Shiera yang meringkuk langsung seperti tomat rebus.Alex membaringkannya di tempat tidur dan mengusap bagian atas rambutnya yang halus, sambil berkata, "Tidurlah lebih awal." "Baiklah!"Shiera mengangguk patuh dan wajahnya yang imut memerah persis tomat matang.Alex keluar dan menutup pintu kamar.Tidak lama kemudian, terdengar suara yang penuh emosi datang dari luar, Alex sepertinya b
Shiera hanya penakut, tetapi dia tidak bodoh.Shiera jelas mengetahui mana yang benar dan salah, Karina telah meninggalkannya saat itu dan dia benar-benar tidak perlu berurusan dengannya sekarang.Shiera tidak tahu berapa lama, ketika menyadari suasana telah menjadi sepi dan dia segera terlelap.Mungkin karena, cedera pada punggung kaki dan banyak embusan angin pada siang hari, lalu Shiera berlarian di sekitar hutan bambu.Pada tengah malam, Shiera mulai demam tinggi dan membuat mulutnya menjadi kering.Shiera ingin bangun untuk mencari air minum, tetapi begitu kakinya menyentuh tanah, dia langsung terjatuh lemas di lantai.Alex saat pergi tidur, dia sengaja tidak menutup pintu. Dia yang selalu tidur nyenyak, tiba-tiba terbangun oleh suara 'Boom!' keras. Matanya yang gelap itu langsung berkilat-kilat dalam kegelapan.Alex bangun, dia menyalakan lampu tempat tidur dan langsung pergi ke kamar Shiera untuk memeriksa.Saat Alex berdiri di ruang menuju tempat Shiera, dia membuka pintu dan
Alex tidak tahu apa yang diimpikan Shiera, karena dia terus berteriak, "Nenek, aku akan patuh. Aku benar-benar patuh ...."'Mungkinkah karena, dia sangat tidak patuh sejak masih kecil?' pikir Alex.Pada akhirnya, Alex melihat wajah kecil Shiera yang makin merah, dia tidak terlalu peduli lagi. Dengan cepat, Alex menelanjangi Shiera.Saat pakaian itu dilepas, hawa dingin membuat Shiera menciut tanpa sadar.Alex memandangi tubuhnya yang ramping dan proporsional, dia hanya merasa sulit untuk menahan diri.Dulu, Alex hanya tahu gadis ini penakut dan suka makan.Dengan tipe seperti itu, Shiera masih bisa mempertahankan sosok yang begitu ramping dan proporsional, entah berapa banyak gadis yang harus iri dan cemburu?Tidak heran, banyak orang di perusahaan tidak menyukainya.Seseorang pada saat ini benar-benar lupa, kenapa orang-orang bisa mengucilkan Shiera. Alasannya, tak lain karena Alex.Setelah handuk hangat diusap di atas kulit yang mendidih, suhu tubuh Shiera turun dengan tajam.Napas
Shiera hanya mendengarkan, tetapi hatinya bergetar.Shiera tidak mengerti apa yang dimaksud Alex dengan ini.Dunia yang sudah mulai kacau sekarang bahkan lebih kacau ....Alex melihat tingkahnya yang lamban, dia dengan tidak sabar mencubit wajah kecil Shiera dan bertanya, "Lapar atau tidak?"Shiera menatapnya dan mengangguk tanpa sadar.Senyum muncul di bawah mata Alex dan dia mendekatinya lagi, napas hangatnya di pipinya yang sudah dingin.Dengan lembut menyeka darah dari bibirnya dan bertanya dengan lebih lembut, "Apa yang ingin kamu makan?""Mi, mi!" kata Shiera dengan gemetar.Perlakuan Alex yang sangat lembut, dia belum pernah melihat sebelumnya. Dia merasa akan ada iblis ketika ada yang tidak beres.Alex mengangguk, "Baiklah, apakah kamu bangun sendiri atau perlu aku menggendongmu?"Di pagi hari, setiap perkataan lembut Alex pada Shiera, terdengar seperti guntur dalam hatinya.Hati Shiera yang sudah ketakutan."Aku akan melakukannya sendiri!" seru Shiera."Bisakah? Cedera di kaki
Shiera tergagap, dengan hati-hati menengadah, tetapi hanya berani melirik dan kembali menundukkan kepalanya.Kelembutan dan senyum yang Alex pancarkan barusan seperti ilusi.Alex mencubit wajah kecil Shiera dan mengangkatnya sambil berujar, "Sangat takut padaku?"Hati Shiera menegang, dia tidak berani berbicara sama sekali.Alex melihat ekspresi ketakutan Shiera menjadi tertarik, apalagi setelah kejadian tadi, suasana hatinya masih buruk.Shiera tidak tahu, kapan baru bisa tidak takut pada dirinya sendiri.Akhirnya, ketika Shiera hampir mati lemas, Alex akhirnya melepaskannya, "Makanlah."Shiera tidak bernafsu makan lagi, dia terlalu ketakutan. Alex melihat tingkahnya yang tidak bergerak, dia mengangkat alisnya dan bertanya, "Kenapa?"Shiera memejamkan mata dan berucap dengan gemetar, "Aku ingin makan telur goreng!"Senyum di bawah mata Alex menjadi lebih kuat, "Kamu masih berani makan?"Shiera menyadarinya setelah memikirkannya. Dia baru tersadar telah mengungkit hal yang tidak perl
Melihat keadaan ini, Nancy menjadi lebih khawatir, "Bagaimana bisa begitu serius? Lebih baik, aku menelepon Tuan muda dan segera mengantar nyonya ke rumah sakit.""Tidak, dia ada rapat di pagi hari," ucap Shiera."Tapi Nyonya sedang sakit, adakah yang lebih penting dari itu," ujar Nancy dan tidak peduli lagi. Dia segera angkat telepon dan menghubungi Alex.Shiera tahu rencana perjalanan Alex hari ini, dia tidak berani mengganggunya sama sekali, jadi dengan cepat meraih telepon Nancy dan mematikannya.Sepertinya Rachel hari ini sedang berada di luar, Shiera langsung berkata, "Jangan ganggu dia! Aku akan meminta temanku untuk membawaku." "Ini ... sebaiknya, juga harus melapor pada Tuan Muda," ucap Nancy cemas.Dia merasa khawatir.Memikirkan pelayan yang dipecat di sini sebelumnya, pengurus rumah tangga kediaman utama telah berpesan sebelum Nancy datang, kalau wanita muda itu masih sangat muda.Jadi kalau ada kesalahan, mungkin tidak sesederhana meninggalkan Keluarga Blackthorne, tetapi
Perkataan yang bersemangat itu membuat hati orang merasa nyaman.Rachel menutup telepon dan Shiera merasa lega di hatinya.Nancy yang melihat Shiera merasa tidak enak badan, langsung memasak bubur untuknya.kipun Shiera baru makan semangkuk mi yang dimasak oleh Alex, dia juga muntah dengan bersih, sekarang memang perutnya sangat kosong.Nancy memberinya semangkuk dingin, dia berujar, "Nyonya Shiera, makanlah bubur ini. Mungkin, bisa membuat Anda merasa lebih baik." "Terima kasih," kata Shiera melirik bubur yang beraroma susu itu.Rasanya sangat manis dan tidak ada yang aneh dengan baunya.Selera Shiera langsung terpikat.Setelah makan semangkuk bubur, perutnya akhirnya lebih nyaman.Ketika Rachel datang, dia melihat kaki Shiera juga terluka dan wajah kecilnya juga sangat pucat."Ada apa denganmu? Lama tidak bertemu dan kamu menjadi seperti ini?" tanya Rachel agak melihatnya. Sepanjang ingatannya, Shiera selalu merawat dan menjaga kesehatannya dengan baik.Kenapa sekarang baru beberapa
Dua jam kemudian.Shiera dan Rachel duduk di kursi besi dingin di koridor rumah sakit, wajah mereka pucat seperti orang yang sudah mati.Rachel memegang laporan tes urin Shiera di tangannya. Sementara, Shiera memegang laporan USG-B di tangannya.Keduanya saling memandang dan tercengang, tidak tahu harus berkata apa sama sekali.Tak lama berselang.Wajah Rachel menjadi pucat dan berkata, "Ini benar-benar akan berakhir, aku akan menjadi orang miskin."Kenapa dia memiliki teman seperti ini?'Bencana ini tidak dapat diatasi sepenuhnya!' batin Rachel gelisah. Shiera bertanya, "Kalau begitu, apa yang harus aku lakukan?"Dia hamil, bayi Alex!Setelah sekian lama berusaha menyembunyikan semua ini, Shiera dikalahkan oleh bayi di dalam perutnya ini.Rachel yang mendengar Shiera bertanya persoalan rencana selanjutnya, otaknya langsung "Berdengung"Rachel hanya merasa semua yang mereka lakukan sebelumnya salah.Kalau waktu bisa diulang, sekarang Rachel pasti tidak akan memilih untuk menipu Alex.