Alex tidak tahu apa yang diimpikan Shiera, karena dia terus berteriak, "Nenek, aku akan patuh. Aku benar-benar patuh ...."'Mungkinkah karena, dia sangat tidak patuh sejak masih kecil?' pikir Alex.Pada akhirnya, Alex melihat wajah kecil Shiera yang makin merah, dia tidak terlalu peduli lagi. Dengan cepat, Alex menelanjangi Shiera.Saat pakaian itu dilepas, hawa dingin membuat Shiera menciut tanpa sadar.Alex memandangi tubuhnya yang ramping dan proporsional, dia hanya merasa sulit untuk menahan diri.Dulu, Alex hanya tahu gadis ini penakut dan suka makan.Dengan tipe seperti itu, Shiera masih bisa mempertahankan sosok yang begitu ramping dan proporsional, entah berapa banyak gadis yang harus iri dan cemburu?Tidak heran, banyak orang di perusahaan tidak menyukainya.Seseorang pada saat ini benar-benar lupa, kenapa orang-orang bisa mengucilkan Shiera. Alasannya, tak lain karena Alex.Setelah handuk hangat diusap di atas kulit yang mendidih, suhu tubuh Shiera turun dengan tajam.Napas
Shiera hanya mendengarkan, tetapi hatinya bergetar.Shiera tidak mengerti apa yang dimaksud Alex dengan ini.Dunia yang sudah mulai kacau sekarang bahkan lebih kacau ....Alex melihat tingkahnya yang lamban, dia dengan tidak sabar mencubit wajah kecil Shiera dan bertanya, "Lapar atau tidak?"Shiera menatapnya dan mengangguk tanpa sadar.Senyum muncul di bawah mata Alex dan dia mendekatinya lagi, napas hangatnya di pipinya yang sudah dingin.Dengan lembut menyeka darah dari bibirnya dan bertanya dengan lebih lembut, "Apa yang ingin kamu makan?""Mi, mi!" kata Shiera dengan gemetar.Perlakuan Alex yang sangat lembut, dia belum pernah melihat sebelumnya. Dia merasa akan ada iblis ketika ada yang tidak beres.Alex mengangguk, "Baiklah, apakah kamu bangun sendiri atau perlu aku menggendongmu?"Di pagi hari, setiap perkataan lembut Alex pada Shiera, terdengar seperti guntur dalam hatinya.Hati Shiera yang sudah ketakutan."Aku akan melakukannya sendiri!" seru Shiera."Bisakah? Cedera di kaki
Shiera tergagap, dengan hati-hati menengadah, tetapi hanya berani melirik dan kembali menundukkan kepalanya.Kelembutan dan senyum yang Alex pancarkan barusan seperti ilusi.Alex mencubit wajah kecil Shiera dan mengangkatnya sambil berujar, "Sangat takut padaku?"Hati Shiera menegang, dia tidak berani berbicara sama sekali.Alex melihat ekspresi ketakutan Shiera menjadi tertarik, apalagi setelah kejadian tadi, suasana hatinya masih buruk.Shiera tidak tahu, kapan baru bisa tidak takut pada dirinya sendiri.Akhirnya, ketika Shiera hampir mati lemas, Alex akhirnya melepaskannya, "Makanlah."Shiera tidak bernafsu makan lagi, dia terlalu ketakutan. Alex melihat tingkahnya yang tidak bergerak, dia mengangkat alisnya dan bertanya, "Kenapa?"Shiera memejamkan mata dan berucap dengan gemetar, "Aku ingin makan telur goreng!"Senyum di bawah mata Alex menjadi lebih kuat, "Kamu masih berani makan?"Shiera menyadarinya setelah memikirkannya. Dia baru tersadar telah mengungkit hal yang tidak perl
Melihat keadaan ini, Nancy menjadi lebih khawatir, "Bagaimana bisa begitu serius? Lebih baik, aku menelepon Tuan muda dan segera mengantar nyonya ke rumah sakit.""Tidak, dia ada rapat di pagi hari," ucap Shiera."Tapi Nyonya sedang sakit, adakah yang lebih penting dari itu," ujar Nancy dan tidak peduli lagi. Dia segera angkat telepon dan menghubungi Alex.Shiera tahu rencana perjalanan Alex hari ini, dia tidak berani mengganggunya sama sekali, jadi dengan cepat meraih telepon Nancy dan mematikannya.Sepertinya Rachel hari ini sedang berada di luar, Shiera langsung berkata, "Jangan ganggu dia! Aku akan meminta temanku untuk membawaku." "Ini ... sebaiknya, juga harus melapor pada Tuan Muda," ucap Nancy cemas.Dia merasa khawatir.Memikirkan pelayan yang dipecat di sini sebelumnya, pengurus rumah tangga kediaman utama telah berpesan sebelum Nancy datang, kalau wanita muda itu masih sangat muda.Jadi kalau ada kesalahan, mungkin tidak sesederhana meninggalkan Keluarga Blackthorne, tetapi
Perkataan yang bersemangat itu membuat hati orang merasa nyaman.Rachel menutup telepon dan Shiera merasa lega di hatinya.Nancy yang melihat Shiera merasa tidak enak badan, langsung memasak bubur untuknya.kipun Shiera baru makan semangkuk mi yang dimasak oleh Alex, dia juga muntah dengan bersih, sekarang memang perutnya sangat kosong.Nancy memberinya semangkuk dingin, dia berujar, "Nyonya Shiera, makanlah bubur ini. Mungkin, bisa membuat Anda merasa lebih baik." "Terima kasih," kata Shiera melirik bubur yang beraroma susu itu.Rasanya sangat manis dan tidak ada yang aneh dengan baunya.Selera Shiera langsung terpikat.Setelah makan semangkuk bubur, perutnya akhirnya lebih nyaman.Ketika Rachel datang, dia melihat kaki Shiera juga terluka dan wajah kecilnya juga sangat pucat."Ada apa denganmu? Lama tidak bertemu dan kamu menjadi seperti ini?" tanya Rachel agak melihatnya. Sepanjang ingatannya, Shiera selalu merawat dan menjaga kesehatannya dengan baik.Kenapa sekarang baru beberapa
Dua jam kemudian.Shiera dan Rachel duduk di kursi besi dingin di koridor rumah sakit, wajah mereka pucat seperti orang yang sudah mati.Rachel memegang laporan tes urin Shiera di tangannya. Sementara, Shiera memegang laporan USG-B di tangannya.Keduanya saling memandang dan tercengang, tidak tahu harus berkata apa sama sekali.Tak lama berselang.Wajah Rachel menjadi pucat dan berkata, "Ini benar-benar akan berakhir, aku akan menjadi orang miskin."Kenapa dia memiliki teman seperti ini?'Bencana ini tidak dapat diatasi sepenuhnya!' batin Rachel gelisah. Shiera bertanya, "Kalau begitu, apa yang harus aku lakukan?"Dia hamil, bayi Alex!Setelah sekian lama berusaha menyembunyikan semua ini, Shiera dikalahkan oleh bayi di dalam perutnya ini.Rachel yang mendengar Shiera bertanya persoalan rencana selanjutnya, otaknya langsung "Berdengung"Rachel hanya merasa semua yang mereka lakukan sebelumnya salah.Kalau waktu bisa diulang, sekarang Rachel pasti tidak akan memilih untuk menipu Alex.
Shiera bertanya, "Jadi bagaimana sekarang?""Sekarang kamu kembali dulu, anggap saja tidak ada apa pun yang terjadi. Aku harus pergi mengurus rumah sakit terlebih dulu!"Baru saja, Rachel menemani Shiera ke rumah sakit dan bertemu beberapa kenalan.Hal ini tidak bisa diakui, jadi di bagian rumah sakit harus disembunyikan terlebih dulu.Rachel menggunakan kecepatan tercepat untuk memilah-milah dalam pikirannya.Selama waktu ini, untuk hidup dan mati Keluarga Grey, sel-sel otaknya tidak tahu berapa banyak yang mati.Akan tetapi, Rachel masih harus terus bekerja dengan Shiera untuk menyembunyikan masalah ini dari semua orang.Shiera mengangguk dan berkata, "Baiklah, kalau begitu pergilah." Pikirannya juga sangat kacau sekarang, dia juga tidak tahu harus berbuat apa.Rachel mencegatnya dan berkata, "Tunggu dulu! Aku akan mencarikan seseorang untuk menulis laporan untuk perutmu yang sakit itu." Setelah mengatakan itu, Rachel bangkit dan pergi ke departemen gastroenterologi, tetapi dicega
Kata hati-hati yang bermakna sangat dalam.Sekarang tindakan Shiera dan Rachel sudah sangat berhati-hati, tetapi mereka masih menemui jalan buntu.Shiera mengangkat telepon dengan gemetar, "Tuan Alex." "Masih di rumah sakit?" tanya Alex langsung."Ya," sahut Shiera datar.Sekarang sudah jam sebelas dan Alex seharusnya sudah sibuk.Alex malah berkata, "Aku akan segera menjemputmu." Mendengar Alex akan datang menjemputnya, Shiera tanpa sadar ingin menolak, tetapi dicubit oleh Rachel pada punggung tangannya.Mendengar suara asing itu, Rachel tanpa sadar menggelengkan kepalanya pada Shiera dan berusaha mengatakan padanya untuk tidak melakukan apa pun yang bisa membuat Alex curiga saat ini.Di bawah gerakan mata Rachel, Shiera hanya bisa gemetar dan mengucapkan satu kata, "Baiklah!"Alex menutup telepon.Wajah kecil Shiera menatap Rachel dengan wajah sedih dan bertanya kenapa dia tidak boleh menolak.Rachel langsung berkata, "Kamu baru saja menderita gastroenteritis, kenapa takut Tuan Ale
Suara Alex terdengar sangat lembut, tetapi itu membuat Shiera merasakan bahaya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya, sambil berkata, "Tidak, itu tidak sulit!"Benar-benar jangan mengusik sarang tebuan!"Lalu, aku harus memanggilmu apa?" Shiera bertanya dengan bingung.Alex berujar, "Apa menurutmu?"Awalnya, Shiera merasa ini adalah masalah, tetapi sekarang Alex melemparkan masalah itu langsung kepadanya.Di bawah penindasan Alex, Shiera ingin menangis lagi.Namun dia tidak berani.Shiera menarik napas dalam-dalam dan berucap, "Memanggil suamiku?"Alex terdiam.Suasana pun terasa menyesakkanMelihat wajah Alex yang langsung membeku, wajah mungil Shiera juga runtuh dan dia tahu itu tidak akan berhasil."Jadi panggil apa?""Panggillah seperti itu!" kata Alex dengan wajah dingin.Kali ini, Shiera yang tertegun.'Memanggil seperti itu? Dia bukannya tidak mau?' batin Shiera gundah.Namun di hadapan tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani mengatakan apa-apa, hanya berkata, "Kalau begitu,
Pada saat ini, Shiera melihat ekspresi Alex yang tidak begitu baik, seluruh organ dalamnya bergetar. Mau tidak mau, Shiera memaksakan diri untuk tersenyum!"Hm, kalau kubilang bunga-bunga ini tidak ada hubungannya denganku, apakah kamu percaya?"Mendengar suara Shiera, wajah Alex tiba-tiba berubah!Perubahan drastis ini membuat wajah kecil Shiera menciut dan tidak ada tempat untuk menempatkan tangan kecilnya.Alex menatap mawar di belakang Shiera dengan muram dan berkata dengan ketus, “Masuk!"Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan langsung masuk ke kantor.Shiera mengerucutkan bibirnya, seperti istri yang tertindas, dia pun mengikuti Alex masuk ke kantor.Setelah menutup pintu kantor dan berbalik, dia bertemu dengan tatapan mata dingin Alex, jantung Shiera langsung berdebar kencang.Shiera menundukkan kepalanya, “Bunga itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku!"Saat ini, sikap Shiera saat mengakui kesalahannya cukup baik, dia takut Alex tidak memercayainya.Hanson ini ..
Terakhir kali saat berada di Bandung, Alex sangat marah. Hanson ini adalah dalangnya yang membuat keonaran waktu itu.Pria itu tidak keberatan, tetapi jangan melibatkan dirinya juga, sungguh menyebalkan sekali."Dasar tidak waras!" kutuk Shiera, lalu melempar ponselnya ke bawah selimut.Sekarang selama jam kerja, Alex memberikan Shiera kelonggaran untuk bersantai-santai, tetapi setelah Hanson membuat onar tadi, Shiera tidak ingin tidur lagi.Dia bangun dan merapikan pakaiannya!Setelah meneguk sedikit air, dia pun duduk di balkon dan mulai merajut syal lagi ...!Sekarang, perasaan Shiera berangsur-angsur lebih nyaman dan sudah tidak sekikuk sebelumnya, tetapi jemarinya benar-benar terasa sakit.Jarum yang tampak bulat ini tidak melukai tangan!Akan tetapi, terasa sakit saat merajut.Mulai sekarang, Shiera harus membiasakan diri dulu, baru bisa merajut lebih cepat.Saat Shiera sedang melihat syal di tangannya yang perlahan bertambah panjang, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu ruang is
Begitu Alex keluar, ponsel Shiera berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat kalau itu adalah nomor Hanson!Shiera langsung mengakhiri panggilan.Meskipun mereka tidak melakukan hal yang salah, Shiera tahu Hanson bukanlah orang baik.Ya, bagi Shiera, Hanson ini pria licik yang suka tersenyum!Terakhir kali, saat di Bandung, dia bahkan mengatur seorang wanita untuk menemani Alex. Ini bukanlah sesuatu yang baik.Namun, baru saja dia menutup telepon, panggilan Hanson sudah masuk lagi.Shiera menutup telepon lagi!Keduanya bolak-balik melakukan hal seperti ini sebanyak lima kali dan akhirnya Hanson mengirim sebuah pesan pada Shiera, “Aku berada di bawah gedung Blackthorne Grup, bagaimana kalau aku naik untuk mencarimu?"Melihat informasi ini, tangan Shiera gemetar ketakutan!Sikap bersikeras tidak menerima panggilan tadi!Sekarang langsung melembut dan menelepon kembali dengan sopan.Hanson dengan cepat mengangkat telepon, “Shiera, kamu ini tidak bisa memakai cara lembut."Dibalik tele
Shiera sangat memahami seperti apa sifat Karina itu.Dulu saat dia membeli rumah di Kabupaten Batur, dia terlihat sangat malu setiap kali kembali ke desa.Sekarang rumah di Kabupaten Batur sudah dijual, dia pasti ditertawakan oleh banyak orang.Saat ini, dia pasti berusaha mencari cara untuk pindah dari desa?Rachel mendengarkan dan mengangguk, “Ternyata begitu!"Ini memang terlalu waspada."Kalau begitu, aku akan pergi bersamamu besok.""Oke," kata Shiera mengangguk!Keduanya pun mengobrol sebentar. Dari kata-kata Rachel, Shiera tahu kalau sahabatnya ini sangat puas dengan pekerjaan barunya.Selain itu, Paman Grey juga seharusnya cukup puas.Kalau tidak, nada suara Rachel tidak akan terdengar seringan itu.Setelah mengatur masalah besok, Shiera merasa jauh lebih santai, lagi pula itu adalah Karina.Apalagi dia telah disuap Widya, jadi Shiera harus lebih berhati-hati apapun yang dia katakan.Saat sore!Shiera sudah tidur siang dulu.Ketika dia bangun, dia merasakan berat menimpa di sek
Ini situasi apa lagi?Sebelum Shiera dapat berbicara, Rachel melanjutkan, “Kenapa bisa ada kecurigaan seperti itu?"Ini bukan tak beralasan, setiap hari ...!Shiera tidak tahu harus bagaimana memberi tahu Rachel apa yang terjadi hari itu, jadi dia hanya berkata, “Bukan tanpa alasan, Karina-lah yang membocorkannya tanpa sengaja!"“Bukan ucapan saat kesal, ‘kan?” tanya Rachel yang membalikkan pertanyaan!Tahu ‘kan orang seperti Karina bisa mengucapkan kata-kata menyakitkan apa pun saat dia sedang marah!Shiera berkata, “Tidak, itu bukan ucapan saat kesal!"Dulu Karina juga sering mengatakan kalau dia tidak memiliki anak perempuan seperti Shiera, tetapi kali ini, Shiera mendengar dengan jelas kalau itu bukanlah ucapan yang penuh dengan kemarahan!Ketika Rachel mendengar nada bicara Shiera, dia segera memarkir mobilnya di pinggir jalan dan mengangkat ponselnya."Jadi apa yang akan kamu lakukan?"Saat Shiera mengatakan ini padanya, dia pasti sudah punya rencana, ‘kan?Shiera bilang, “Karina
Ketika Alex mendengar apa yang Shiera katakan, dia melihat ke pot bunga itu lagi. Tampak jelas, dari sudut pandang Alex.Sukulen ini bahkan tidak bisa dibilang cantik, apalagi imut.Melihat sekilas syal yang tergeletak di atas sofa. Hasil rajutannya tidak banyak, hanya sedikit saja. Dari kecepatan membuat syal ini, terlihat jelas kalau Shiera benar-benar tidak pintar membuat kerajinan tangan!Selain itu, dia sepertinya tidak bisa menenangkan diri dan melakukannya dengan santai.“Dengan kesabaranmu itu, dulu Tuan Wilman pasti sering memarahimu, ‘kan?”Melukis sama halnya dengan membuat kerajinan tangan, sama-sama membutuhkan banyak kesabaran.Shiera menggelengkan kepalanya, “Tidak, Pak Guru hanya akan memarahiku saat aku melakukan kesalahan."Pak Wilman bukanlah orang yang dikenal memiliki kesabaran!Akan tetapi, dia sangat sabar terhadap Shiera, muridnya ini.Alex berkata, “Kalau begitu, kenapa kamu memiliki kesabaran untuk belajar memahat relief?"Shiera berkata, “Karena aku menyukain
Setelah menutup telepon, Karina menarik Vincent dengan penuh semangat, “Nak, kita akan kaya!"Melihat kegembiraan Karina, Surya dan Vincent sama sekali tidak sesemangat Karina!Lagi pula, sangat sulit bagi mereka untuk menangani masalah Shiera. Mana mungkin mereka bisa mendapatkan uang sebanyak itu dengan mudah?Sekarang Vincent dan Surya sama-sama memahami hal ini! Satu-satunya orang yang masih bertahan hanya Karina saja.“Karina, lupakan saja,” kata Surya dengan dilema.Setelah membuat keributan sebelumnya itu, Karina pun dijebloskan ke penjara. Ingin Shiera ikut mereka pergi!?Apalagi batas waktunya besok? Surya berpikir, mereka tidak akan sanggup menangani masalah ini!"Apa yang lupakan? Kenapa dilupakan?" Begitu Karina mendengar Surya berkata lupakan, dia langsung merasa tidak puas!Selama ini dia hidup miskin karena pria ini.Dia sudah takut menjalani kehidupan yang sulit ini dan tidak mungkin melepaskan kesempatan berharga ini sama sekali.Surya berkata, “Kalau begitu, bisakah k
Cara berpikir pria memang tidak sepeka wanita, mereka juga tidak berpikir sebanyak wanita.Widya dapat meramalkan apa yang mungkin terjadi, setelah Alex mengambil alih Greenvista.Namun, Albus sama sekali tidak berpikir demikian!Dia bahkan merasa Widya berprasangka buruk terhadap Alex. Bocah itu memang menyebalkan, tetapi dia tidak mungkin mencelakakan saudaranya sendiri."Memangnya aku yang mengungkit Aston? Ini hanya ...."Menghadapi tatapan dingin dan tegas Albus, Widya langsung berhenti. Dia tidak tahu harus bagaimana melanjutkan pembicaraan!Lalu dia berkata, “Kamu sama sekali tidak mengkhawatirkan Aston!"“Jangan khawatir, Alex tidak akan melakukannya!”Mendengar Albus begitu percaya pada Alex, hati Widya pun menjadi dingin.“Tidak akan mencelakakan Aston, tapi bagaimana denganku?” tanya Widya dengan tidak sabar.Seberapa besar kebencian Alex pada Widya?Selama beberapa tahun terakhir ini semakin jelas terlihat.Namun, Albus berkata, “Sudah bertahun-tahun, apakah kamu masih khaw