Alex berkata, "Bukan masalah kemampuanmu tidak bagus dalam bekerja!"Shiera menjawab, "Bukan tidak bagus, 'kan?"Shiera merasa bersemangat ketika mendengar ucapan Alex, sesuatu yang menganjal dalam hatinya hampir saja lepas.Namun, Shiera mendengar Alex melanjutkan, "Memang tidak punya kemampuan sama sekali."Shiera "..."Tidak salah?Apakah ada orang yang begitu tega mengatakan semua ini?Akan tetapi, ketika Shiera berpikir dirinya dengan asisten sebelumnya dan asisten baru ini, Shiera merasa tidak bisa dibandingkan dengan mereka.Raut wajah Shiera seketika langsung tampak lesu.Shiera menatap Alex dengan sedih dan kesal.Alex bertanya, "Masih ada masalah?"Shiera menggelengkan kepala dan menjawab, "Tidak ada, aku kembali bekerja."Setelah mengatakannya, Shiera pun langsung berbalik badan menuju ke ruang istirahat.Melihat ruang istirahat yang sudah bersih dan rapi, Shiera makin ingin menangis.Sungguh keterlaluan, Shiera sudah bekerja dengan rajin, Alex malah mengatakan bahwa dia tid
Dalam waktu yang cukup lama, kemarahan Joanna belum reda juga, hal ini membuatnya susah untuk bernapas dengan teratur!Widya malah memanas-manasi ibunya lagi.Setelah mendengar ucapan Widya, Joanna makin lama makin emosi.Akhirnya, Joanna mengirimkan pesan singkat untuk Shiera, kata-katanya sangat sederharna [Tahu kenapa Sovia sampai sekarang belum mendapatkan pekerjaan?]Di sisi lain.Shiera yang masih tertidur di balkon ruang istirahat terbangun ketika mendengar nada getar ponselnya berbunyi, lalu dia melihatnya.Sekarang dia sudah dipindahkan ke posisi yang pekerjaannya sangat santai.Di tambah lagi hari ini Shiera juga tidak perlu serah terima pekerjaan, karena Fani dengan mudah sudah beradaptasi dan menggantikan posisinya, jadi tidak ada hal yang perlu Shiera kerjakan lagi.Tidak bisa memungkiri, orang yang Kevin pekerjakan sangatlah kompeten.Dalam sekejap saja, pekerjaan yang di emban Fani bisa dikerjakan dengan lancar.Setelah melihat pesan dari Joanna, Shiera langsung berdiri
Memikirkan Sovia yang belum mendapatkan pekerjaan dan semua ini karena dirinya, Shiera merasa sangat tidak enak hati.Meskipun Sovia dari kecil sudah diasuh oleh Karina, kehidupan Sovia juga tidak berjalan lancar malah terbebani karena Vincent.Shiera mentransfer 10 juta untuk Sovia.Sovia orangnya hemat, 10 juta ini sudah cukup bagi Sovia untuk dipakai dan dapat bertahan dalam waktu yang lebih lama.Pagi ini Alex sibuk terus dan setelah siang hari juga banyak perjamuan yang harus dia hadiri.Sebelum keluar, Alex berpesan pada Shiera. "Sebentar lagi, Mbak Nancy akan membawa makanan untukmu, kamu makan dulu. Aku mungkin akan kembali setelah jam 13.30.""Mbak Nancy akan mengantar makanan ke sini?"Bukankah sebelumnya tidak perlu mengutus orang rumah untuk mengantar makanan ke kantor?Kalau bukan memesan makanan dari kantin, pasti beli dari luar.Alex berkata, "Masakan Mbak Nancy cukup enak, kedepannya dia akan menyiapkan makanan dan supir yang akan mengambilnya."Mendengar penjelasan Ale
Dalam kehidupan Shiera, cukup Alex saja yang membuatnya sulit untuk bernapas lega, Shiera tidak mau menambah beban lainnya lagi.Jadi untuk saat ini, Shiera tidak boleh membiarkan Joanna memanfaatkan Sovia untuk menekannya.Melihat Jonna tidak bicara, Shiera mengangkat segelas air minum dan meminumnya seteguh lalu berkata, "Aku rasa, tangan Nyonya Joanna tidak akan mungkin bisa merangkul dunia ini, 'kan?""Kamu ini! Dasar gadis sialan!" Joanna mulai marah. Sebenarnya yang Joanna miliki seperti kekuasaan, kedudukan, semua ini merupakan pemberian dari Keluarga Blackthorne.Pastinya kemampuannya itu juga terbatas, tetapi hal ini diungkit oleh Shiera. Ada hak apa Shiera berani menghinanya seperti itu?Joanna mengamuk sampai menyiramkan kopi yang ada ditangannya ke Shiera.Shiera tidak sempat menghindar sehingga terkena siraman kopi itu.Namun, melihat Joanna kesal sampai begitu, Shiera juga tidak masalah rambutnya basah karena tersiraman air kopi tersebut. Sudut bibir Shiera terangkat dan
Setelah keluar dari kafe, Alex dan Shiera langsung menuju ke kantor.Sepanjang perjalanan menuju ruangan Alex, tidak ada seorang pun yang berani menolehkan pandangan mereka pada Alex dan Shiera karena tekanan yang muncul dari diri Alex sangat kuat.Jadi, tidak ada orang yang tahu kejadian Shiera basah kuyup seperti ini.Sesampainya di ruangan, Alex dengan suara datar memerintah Shiera, "Pergi mandi.""Oh, baik."Shiera langsung tergesa-gesa masuk ke dalam ruang istirahat dan sesampainya dia di kamar mandi dan telah membuka semua bajunya, dia baru ingat akan sesuatu yang penting. Shiera lupa tidak ada baju ganti.Hal teledor semacam ini ....Bahkan sekarang, Shiera tidak berani melihat dirinya sendiri.Shiera berlama-lama di kamar mandi lebih dari 20 menit lalu dia menutup keran air dan dengan tebal muka ingin keluar. Pertama dia duluan menjulurkan kepalanya keluar terlebih dahulu.Melihat Alex tidak ada di luar, wajah kecil Shiera langsung tampak bingung.Setelah Alex masuk ke dalam, d
Alex akhirnya tersenyum saat dirinya melihat Shiera yang putih itu berada di dalam pelukannya. Dia lalu berkata, "Dingin?""Tidak, itu ... aku hanya ...."Shiera tidak bisa melanjutkan perkataannya karena merasa malu.Alex lalu berkata, "Di sini tidak ada bajumu.""Oleh karena itu aku ingin meminjam bajumu."Saat Shiera melepaskan bajunya, dia melihat kalau baju belakangnya penuh dengan bekas kopi. Kebetulan sekali, hari ini Shiera menggunakan jaket berwarna putih.Joanna benar-benar kejam. Pada saat itu, Shiera bahkan tidak bisa bereaksi sama sekali. Jangan tanya bagaimana keadaan baju luar Shiera, bahkan pakaian dalamnya pun ikut basah.Celana Shiera juga ikut terkena kopi itu.Singkatnya, seluruh badan Shiera tidak ada yang luput dari kopi.Alex mengangkat Shiera yang membuatnya menjerit ketakutan. Shiera ... benar-benar sangat malu!Sebelum Shiera mengeluarkan suara, Alex sudah menempatkan Shiera ke atas kasur.Shiera pun mengambil kesempatan untuk menutupi dirinya dengar selimut.
Namun, sekarang Joanna ...."Perempuan itu membuatmu marah?" Widya tidak memercayainya.Akan tetapi, saat memikirkan ibunya yang baru saja kembali setelah bertemu Shiera, Widya merasa yakin kalau Shiera membuat ibunya seperti ini.Widya juga yakin alasannya adalah Shiera.Joanna menarik napas dalam-dalam dan melihat Widya dengan raut wajahnya yang kelelahan dan penuh dengan isak tangis!Pada saat itu juga, Widya merasa hatinya berdenyut sakit. Dia langsung bangun dari ranjang rumah sakit dan menghampiri Joanna.Widya lalu meraih dan memegang erat tangan Joanna, lalu berkata, "Ibu ... Ibu kenapa?"Widya tidak pernah melihat Joanna menangis, bahkan terlihat sedih pun jarang sekali.Namun, pada saat ini aura yang dikeluarkan Joanna penuh dengan kesedihan!"Ibu, ngomong sama aku. Ibu kenapa?" Widya makin mendesak Joanna saat Widya tidak mendengar jawabannya.Joanna lalu menurunkan kedua tangannya dan melihat Widya dengan matanya yang memerah.Widya lebih terkejut dengan tatapan kesedihan J
Widya melihat anggukkan Joanna dan genggaman tangannya menguat. "Di mana Ibu melihatnya?"Nada suaranya sedikit bergetar!Tidak ada yang tahu seberapa berantakannya dunia Widya saat ini!Widya benar-benar ingin tahu di mana anak itu, tetapi kenyataan membuatnya sedikit ketakutan.Namun, pada saat ini Joanna berhenti berucap, hanya melihat Widya dalam diam dan penuh kesedihan!"Ibu ngomong dong!"Widya mendesak lagi.Joanna memejamkan matanya dan berkata, "Kalau sudah tahu kamu mau apa? Apa kamu mau membawanya ke Keluarga Blackthorne?""..." Widya terdiam.Benar, kalau sudah tahu, apa yang akan Widya lakukan?Semuanya sudah berubah. Sekarang Widya adalah Nyonya Grup Blackthorne, keluarga nomor 1 di Cilegon.Sedangkan anak itu adalah noda di dalam hidup Widya!Walaupun begitu, Widya tetap bertanya, "Apa karena itu aku tidak bisa mengetahui di mana dia sekarang?"Joanna kembali terdiam.Joanna jauh lebih tenang dibandingkan Widya. Dia bisa mengetahui dan menimbang pengaruh anak itu di keh
Suara Alex terdengar sangat lembut, tetapi itu membuat Shiera merasakan bahaya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya, sambil berkata, "Tidak, itu tidak sulit!"Benar-benar jangan mengusik sarang tebuan!"Lalu, aku harus memanggilmu apa?" Shiera bertanya dengan bingung.Alex berujar, "Apa menurutmu?"Awalnya, Shiera merasa ini adalah masalah, tetapi sekarang Alex melemparkan masalah itu langsung kepadanya.Di bawah penindasan Alex, Shiera ingin menangis lagi.Namun dia tidak berani.Shiera menarik napas dalam-dalam dan berucap, "Memanggil suamiku?"Alex terdiam.Suasana pun terasa menyesakkanMelihat wajah Alex yang langsung membeku, wajah mungil Shiera juga runtuh dan dia tahu itu tidak akan berhasil."Jadi panggil apa?""Panggillah seperti itu!" kata Alex dengan wajah dingin.Kali ini, Shiera yang tertegun.'Memanggil seperti itu? Dia bukannya tidak mau?' batin Shiera gundah.Namun di hadapan tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani mengatakan apa-apa, hanya berkata, "Kalau begitu,
Pada saat ini, Shiera melihat ekspresi Alex yang tidak begitu baik, seluruh organ dalamnya bergetar. Mau tidak mau, Shiera memaksakan diri untuk tersenyum!"Hm, kalau kubilang bunga-bunga ini tidak ada hubungannya denganku, apakah kamu percaya?"Mendengar suara Shiera, wajah Alex tiba-tiba berubah!Perubahan drastis ini membuat wajah kecil Shiera menciut dan tidak ada tempat untuk menempatkan tangan kecilnya.Alex menatap mawar di belakang Shiera dengan muram dan berkata dengan ketus, “Masuk!"Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan langsung masuk ke kantor.Shiera mengerucutkan bibirnya, seperti istri yang tertindas, dia pun mengikuti Alex masuk ke kantor.Setelah menutup pintu kantor dan berbalik, dia bertemu dengan tatapan mata dingin Alex, jantung Shiera langsung berdebar kencang.Shiera menundukkan kepalanya, “Bunga itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku!"Saat ini, sikap Shiera saat mengakui kesalahannya cukup baik, dia takut Alex tidak memercayainya.Hanson ini ..
Terakhir kali saat berada di Bandung, Alex sangat marah. Hanson ini adalah dalangnya yang membuat keonaran waktu itu.Pria itu tidak keberatan, tetapi jangan melibatkan dirinya juga, sungguh menyebalkan sekali."Dasar tidak waras!" kutuk Shiera, lalu melempar ponselnya ke bawah selimut.Sekarang selama jam kerja, Alex memberikan Shiera kelonggaran untuk bersantai-santai, tetapi setelah Hanson membuat onar tadi, Shiera tidak ingin tidur lagi.Dia bangun dan merapikan pakaiannya!Setelah meneguk sedikit air, dia pun duduk di balkon dan mulai merajut syal lagi ...!Sekarang, perasaan Shiera berangsur-angsur lebih nyaman dan sudah tidak sekikuk sebelumnya, tetapi jemarinya benar-benar terasa sakit.Jarum yang tampak bulat ini tidak melukai tangan!Akan tetapi, terasa sakit saat merajut.Mulai sekarang, Shiera harus membiasakan diri dulu, baru bisa merajut lebih cepat.Saat Shiera sedang melihat syal di tangannya yang perlahan bertambah panjang, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu ruang is
Begitu Alex keluar, ponsel Shiera berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat kalau itu adalah nomor Hanson!Shiera langsung mengakhiri panggilan.Meskipun mereka tidak melakukan hal yang salah, Shiera tahu Hanson bukanlah orang baik.Ya, bagi Shiera, Hanson ini pria licik yang suka tersenyum!Terakhir kali, saat di Bandung, dia bahkan mengatur seorang wanita untuk menemani Alex. Ini bukanlah sesuatu yang baik.Namun, baru saja dia menutup telepon, panggilan Hanson sudah masuk lagi.Shiera menutup telepon lagi!Keduanya bolak-balik melakukan hal seperti ini sebanyak lima kali dan akhirnya Hanson mengirim sebuah pesan pada Shiera, “Aku berada di bawah gedung Blackthorne Grup, bagaimana kalau aku naik untuk mencarimu?"Melihat informasi ini, tangan Shiera gemetar ketakutan!Sikap bersikeras tidak menerima panggilan tadi!Sekarang langsung melembut dan menelepon kembali dengan sopan.Hanson dengan cepat mengangkat telepon, “Shiera, kamu ini tidak bisa memakai cara lembut."Dibalik tele
Shiera sangat memahami seperti apa sifat Karina itu.Dulu saat dia membeli rumah di Kabupaten Batur, dia terlihat sangat malu setiap kali kembali ke desa.Sekarang rumah di Kabupaten Batur sudah dijual, dia pasti ditertawakan oleh banyak orang.Saat ini, dia pasti berusaha mencari cara untuk pindah dari desa?Rachel mendengarkan dan mengangguk, “Ternyata begitu!"Ini memang terlalu waspada."Kalau begitu, aku akan pergi bersamamu besok.""Oke," kata Shiera mengangguk!Keduanya pun mengobrol sebentar. Dari kata-kata Rachel, Shiera tahu kalau sahabatnya ini sangat puas dengan pekerjaan barunya.Selain itu, Paman Grey juga seharusnya cukup puas.Kalau tidak, nada suara Rachel tidak akan terdengar seringan itu.Setelah mengatur masalah besok, Shiera merasa jauh lebih santai, lagi pula itu adalah Karina.Apalagi dia telah disuap Widya, jadi Shiera harus lebih berhati-hati apapun yang dia katakan.Saat sore!Shiera sudah tidur siang dulu.Ketika dia bangun, dia merasakan berat menimpa di sek
Ini situasi apa lagi?Sebelum Shiera dapat berbicara, Rachel melanjutkan, “Kenapa bisa ada kecurigaan seperti itu?"Ini bukan tak beralasan, setiap hari ...!Shiera tidak tahu harus bagaimana memberi tahu Rachel apa yang terjadi hari itu, jadi dia hanya berkata, “Bukan tanpa alasan, Karina-lah yang membocorkannya tanpa sengaja!"“Bukan ucapan saat kesal, ‘kan?” tanya Rachel yang membalikkan pertanyaan!Tahu ‘kan orang seperti Karina bisa mengucapkan kata-kata menyakitkan apa pun saat dia sedang marah!Shiera berkata, “Tidak, itu bukan ucapan saat kesal!"Dulu Karina juga sering mengatakan kalau dia tidak memiliki anak perempuan seperti Shiera, tetapi kali ini, Shiera mendengar dengan jelas kalau itu bukanlah ucapan yang penuh dengan kemarahan!Ketika Rachel mendengar nada bicara Shiera, dia segera memarkir mobilnya di pinggir jalan dan mengangkat ponselnya."Jadi apa yang akan kamu lakukan?"Saat Shiera mengatakan ini padanya, dia pasti sudah punya rencana, ‘kan?Shiera bilang, “Karina
Ketika Alex mendengar apa yang Shiera katakan, dia melihat ke pot bunga itu lagi. Tampak jelas, dari sudut pandang Alex.Sukulen ini bahkan tidak bisa dibilang cantik, apalagi imut.Melihat sekilas syal yang tergeletak di atas sofa. Hasil rajutannya tidak banyak, hanya sedikit saja. Dari kecepatan membuat syal ini, terlihat jelas kalau Shiera benar-benar tidak pintar membuat kerajinan tangan!Selain itu, dia sepertinya tidak bisa menenangkan diri dan melakukannya dengan santai.“Dengan kesabaranmu itu, dulu Tuan Wilman pasti sering memarahimu, ‘kan?”Melukis sama halnya dengan membuat kerajinan tangan, sama-sama membutuhkan banyak kesabaran.Shiera menggelengkan kepalanya, “Tidak, Pak Guru hanya akan memarahiku saat aku melakukan kesalahan."Pak Wilman bukanlah orang yang dikenal memiliki kesabaran!Akan tetapi, dia sangat sabar terhadap Shiera, muridnya ini.Alex berkata, “Kalau begitu, kenapa kamu memiliki kesabaran untuk belajar memahat relief?"Shiera berkata, “Karena aku menyukain
Setelah menutup telepon, Karina menarik Vincent dengan penuh semangat, “Nak, kita akan kaya!"Melihat kegembiraan Karina, Surya dan Vincent sama sekali tidak sesemangat Karina!Lagi pula, sangat sulit bagi mereka untuk menangani masalah Shiera. Mana mungkin mereka bisa mendapatkan uang sebanyak itu dengan mudah?Sekarang Vincent dan Surya sama-sama memahami hal ini! Satu-satunya orang yang masih bertahan hanya Karina saja.“Karina, lupakan saja,” kata Surya dengan dilema.Setelah membuat keributan sebelumnya itu, Karina pun dijebloskan ke penjara. Ingin Shiera ikut mereka pergi!?Apalagi batas waktunya besok? Surya berpikir, mereka tidak akan sanggup menangani masalah ini!"Apa yang lupakan? Kenapa dilupakan?" Begitu Karina mendengar Surya berkata lupakan, dia langsung merasa tidak puas!Selama ini dia hidup miskin karena pria ini.Dia sudah takut menjalani kehidupan yang sulit ini dan tidak mungkin melepaskan kesempatan berharga ini sama sekali.Surya berkata, “Kalau begitu, bisakah k
Cara berpikir pria memang tidak sepeka wanita, mereka juga tidak berpikir sebanyak wanita.Widya dapat meramalkan apa yang mungkin terjadi, setelah Alex mengambil alih Greenvista.Namun, Albus sama sekali tidak berpikir demikian!Dia bahkan merasa Widya berprasangka buruk terhadap Alex. Bocah itu memang menyebalkan, tetapi dia tidak mungkin mencelakakan saudaranya sendiri."Memangnya aku yang mengungkit Aston? Ini hanya ...."Menghadapi tatapan dingin dan tegas Albus, Widya langsung berhenti. Dia tidak tahu harus bagaimana melanjutkan pembicaraan!Lalu dia berkata, “Kamu sama sekali tidak mengkhawatirkan Aston!"“Jangan khawatir, Alex tidak akan melakukannya!”Mendengar Albus begitu percaya pada Alex, hati Widya pun menjadi dingin.“Tidak akan mencelakakan Aston, tapi bagaimana denganku?” tanya Widya dengan tidak sabar.Seberapa besar kebencian Alex pada Widya?Selama beberapa tahun terakhir ini semakin jelas terlihat.Namun, Albus berkata, “Sudah bertahun-tahun, apakah kamu masih khaw