Widya melihat anggukkan Joanna dan genggaman tangannya menguat. "Di mana Ibu melihatnya?"Nada suaranya sedikit bergetar!Tidak ada yang tahu seberapa berantakannya dunia Widya saat ini!Widya benar-benar ingin tahu di mana anak itu, tetapi kenyataan membuatnya sedikit ketakutan.Namun, pada saat ini Joanna berhenti berucap, hanya melihat Widya dalam diam dan penuh kesedihan!"Ibu ngomong dong!"Widya mendesak lagi.Joanna memejamkan matanya dan berkata, "Kalau sudah tahu kamu mau apa? Apa kamu mau membawanya ke Keluarga Blackthorne?""..." Widya terdiam.Benar, kalau sudah tahu, apa yang akan Widya lakukan?Semuanya sudah berubah. Sekarang Widya adalah Nyonya Grup Blackthorne, keluarga nomor 1 di Cilegon.Sedangkan anak itu adalah noda di dalam hidup Widya!Walaupun begitu, Widya tetap bertanya, "Apa karena itu aku tidak bisa mengetahui di mana dia sekarang?"Joanna kembali terdiam.Joanna jauh lebih tenang dibandingkan Widya. Dia bisa mengetahui dan menimbang pengaruh anak itu di keh
Shiera tidak terbiasa berdiam diri dan tidak bekerja.Alex pun berkata, "Kamu tunggu di ruang santai dulu saja.""Oh, baiklah." Shiera menganggukkan kepala.Shiera tidak lagi mengganggu Alex bekerja. Dia membalikkan badannya dan pergi menuju ruang istirahat.Alex melihat Shiera yang terlihat sebagai seorang istri kecil, senyuman Alex makin terlihat dan suasana hatinya pun makin baik.Sesaat setelah Shiera masuk ke dalam ruang istirahat, panggilan telepon Sovia masuk pada ponselnya.Di telepon, Sovia berkata pada Shiera untuk jangan mengkhawatirkan dirinya. Sovia pun berkata kalau dia bisa mulai bekerja di Samudera Grup mulai besok.Walaupun Shiera sudah tahu dari awal, tetapi saat dirinya mendengar langsung dari Sovia, tetap membuatnya senang. Shiera berkata, "Sungguh bagus!"Sovia, "Aku akan mentransfer uang 10 juta padamu. Aku sudah mempunyai pekerjaan dan uang itu sudah tidak aku butuhkan lagi.""Setelah menemukan pekerjaan, tetap masih dalam masa percobaan. Gaji pun diberikan per b
Tidak berapa lama, Alex masuk mengikuti Shiera.Saat Alex melihat wajah Shiera yang merona tadi, bagaimana mungkin dia tidak tahu kalau Shiera itu malu?Perbedaan perilaku Shiera saat berhadapan dengan orang seperti Widya dan Alex berbanding jauh!Saat berhadapan dengan orang seperti Widya, Shiera memberikan perasaan yang tidak takut apa pun. Namun, saat berhadapan dengan Alex, Shiera pasti malu atau ketakutan.Alex melangkah mendekati Shiera dan mengangkatnya, meraihnya masuk ke dalam pelukannya. "Kamu mencariku?"Shiera menganggukkan kepalanya, "Iya!"Senyuman di wajah Alex makin terlihat. Alex lalu berkata, "Kenapa kamu mencariku?"Wajah kecil Shiera mengetat!Alex, "Hmm?"Baru pada saat ini, Shiera mengingat apa yang ingin dia katakan pada Alex sebelumnya.Shiera berkata dengan ragu-ragu, "Em, Karina sudah ada di depan pintu perusahaan. Kemungkinan dia sedang membuat keributan!""Ya, aku tahu.""Kamu sudah tahu?" Shiera terkejut!Karina baru saja menelepon Shiera. Bagaimana bisa Al
Alex mengangkat alisnya, "Kamu tidak suka?""..." Suka atau tidak?Shiera tidak pernah mempertimbangkannya.Namun, pertanyaan Alex sekarang membuat hati Shiera menegang.Ini bukanlah masalah suka atau tidak. Shiera tidak bisa terus-terusan seperti ini, 'kan?Saat Shiera memikirkan malam di Tangerang waktu itu, dia tahu betapa buruknya saat melakukan kesalahan."Sudahlah. Aku tidak menggodamu lagi."Alex akhirnya melepaskan Shiera setelah dia melihat raut wajah Shiera yang kesusahan.Alex menempatkan Shiera di atas kasur secara perlahan. Alex lalu bangkit berdiri dan melihat jam yang ada di tangannya, lalu berkata, "Sebentar lagi rapat. Sepertinya kita akan pulang agak malam hari ini.""Oh, baiklah." Shiera dengan patuh menganggukkan kepalanya.Alex sangat puas dengan kepatuhan Shiera. Dia lalu berbalik dan keluar dari ruang istirahat.Setelah Alex keluar, Shiera menepuk pelan dadanya, merasa ketakutan.Sebenarnya, maksud Alex itu apa sih?Hari ini, sudah dua kali Alex berbuat seperti d
Mobil Polisi melaju meninggalkan gerbang kantor Blackthorne.Vincent dan Surya masih berpelukan. Mereka berdiri di depan gerbang Grup Blackthorne sampai sekujur tubuh mereka terasa kaku.Kerumunan telah bubar, satpam berjalan ke arah mereka sambil mendengkus. "Apa kalian masih ingin membuat onar?"Surya terpaku.Vincent juga terpaku.Berbuat onar?Mereka telah melihat dampak dari insiden ini, siapa yang masih berani berbuat onar?Ekspresi wajah Vincent terkesan kaku saat melihat ke arah Ayahnya, Surya yang segera menggelengkan kepalanya, sambil tertawa berkata pada satpam, "Kami bukan datang untuk berbuat onar. Semua ide dari wanita itu, tidak ada hubungannya dengan kami!"Surya memang gemar berjudi. Walaupun terkesan seperti seorang berandalan, dia tetap memperlakukan anaknya dengan baik.Vincent kesal dengan Surya karena tadi tidak membantu, tetapi saat melihat keadaan sebenarnya dia juga tidak mampu menyangkalnya."Pergi, cepat pergi!" kata Satpam dengan nada tidak senang.Walaupun
"Kamu mengira aku akan memedulikan hal ini?""Bukan begitu, Shiera! Apa maksudmu?" kata Vincent dengan cemas.Bukankah Shiera telah mengakui kesalahannya? Apa artinya itu sekarang? Apakah Shiera berniat melepaskan ibunya atau tidak?Shiera, "Tidak apa-apa, jangan telepon aku lagi kelak." "Kamu pikir aku ingin meneleponmu, tapi aku jijik mendengar setiap perkataanmu itu!"Shiera tetap membisu."Itu semua karena ibu kita!" teriak Vincent.Shiera mencibir. "Merasa jijik, jadi kenapa kamu meneleponku sebelumnya?"Gaya yang seperti ini, untuk diperlihatkan pada siapa?Vincent memikirkan perkataan sebelumnya, raut wajahnya langsung berubah dan menjadi marah.Vincent berujar, "Aku tidak peduli, kamu harus segera melepaskan Ibu!""Bukan aku yang menangkapnya, tidak ada gunanya mencariku!""Bukan begitu .... Shiera!""Kalau dia tidak bersalah, dia akan dibebaskan!" Shiera mendengkus dingin dan menyela Vincent.Lalu, mematikan ponselnya.Vincent mengetahui telepon telah dimatikan, dia pun menja
Vincent tidak pernah menyangka Sovia menjadi begitu dingin. Di dalam hati Vincent, Sovia adalah seorang wanita yang lemah lembut.Bahkan uang bisa didapatkan dengan mudah dari Sovia.Jadi apa pun masalahnya, asal mencari Sovia pasti masalah bisa terselesaikan.Meskipun Sovia mengabaikan mereka, itu karena sikap ibunya yang sudah keterlaluan.Sudah lama tidak bertemu, seharusnya Sovia lebih tenang, 'kan?Namun kenapa nada ucapan Sovia kedengaran .…Vincent sangat kaget mendengar ucapan yang dilontarkan Sovia segera berkata, "Kak Sovia, Dia adalah ibu kita!""Itu ibumu!" jawab Sovia dengan nada dingin.Ibu? Saat Sovia masih berada di Keluarga Tambunan, Sovia selalu menganggap Karina sebagai ibunya.Bahkan, uang belanja yang diberikan Yanto padanya selalu disisihkan untuk Karina. Namun pada akhirnya ....Apa yang Sovia dapatkan dari semua itu? Bagaimana perlakuan Karina padanya dan juga putrinya?Sekarang Sovia melihat dengan saksama, hanya Vincent merupakan anak satu-satunya di dalam ha
Vincent terpaku di tempat. Dia mendengarkan bunyi suara terputus dari ponselnya. Sekujur tubuhnya tak mampu bergerak.Dia tidak menyangka akan ditolak oleh Shiera dan Sovia berturut-turut!Ketika Surya melihat Vincent menutup telepon, dia segera bertanya, "Bagaimana? Apakah Sovia akan membantu? Kita tidak punya uang sekarang!"Vincent diam membisu.Kata-kata "Tidak punya uang" benar-benar menyentuh sarafnya dan dia menatap Surya dengan tajam."Tidak punya uang! Kamu itu sudah dewasa! Kapan kamu baru bisa menghasilkan uang? Lihat seperti apa keluarga kita sekarang!" teriak Vincent marah.Kemarahannya terhadap Shiera dan Sovia kini dilampiaskan pada Surya.Surya tercengang saat melihat sikap Vincent terhadapnya.Lalu dia berkata dengan sedih, "Kenapa kamu membentakku? Apa menurutmu, aku itu tidak bisa menghasilkan uang?""Kalau begitu, apakah kamu bisa? Kalau bisa, kamu tidak akan menghabiskan waktu bertahun-tahun di meja judi!"Meskipun Surya ada selama ini bersamanya, dia jarang bertem
Suara Alex terdengar sangat lembut, tetapi itu membuat Shiera merasakan bahaya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya, sambil berkata, "Tidak, itu tidak sulit!"Benar-benar jangan mengusik sarang tebuan!"Lalu, aku harus memanggilmu apa?" Shiera bertanya dengan bingung.Alex berujar, "Apa menurutmu?"Awalnya, Shiera merasa ini adalah masalah, tetapi sekarang Alex melemparkan masalah itu langsung kepadanya.Di bawah penindasan Alex, Shiera ingin menangis lagi.Namun dia tidak berani.Shiera menarik napas dalam-dalam dan berucap, "Memanggil suamiku?"Alex terdiam.Suasana pun terasa menyesakkanMelihat wajah Alex yang langsung membeku, wajah mungil Shiera juga runtuh dan dia tahu itu tidak akan berhasil."Jadi panggil apa?""Panggillah seperti itu!" kata Alex dengan wajah dingin.Kali ini, Shiera yang tertegun.'Memanggil seperti itu? Dia bukannya tidak mau?' batin Shiera gundah.Namun di hadapan tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani mengatakan apa-apa, hanya berkata, "Kalau begitu,
Pada saat ini, Shiera melihat ekspresi Alex yang tidak begitu baik, seluruh organ dalamnya bergetar. Mau tidak mau, Shiera memaksakan diri untuk tersenyum!"Hm, kalau kubilang bunga-bunga ini tidak ada hubungannya denganku, apakah kamu percaya?"Mendengar suara Shiera, wajah Alex tiba-tiba berubah!Perubahan drastis ini membuat wajah kecil Shiera menciut dan tidak ada tempat untuk menempatkan tangan kecilnya.Alex menatap mawar di belakang Shiera dengan muram dan berkata dengan ketus, “Masuk!"Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan langsung masuk ke kantor.Shiera mengerucutkan bibirnya, seperti istri yang tertindas, dia pun mengikuti Alex masuk ke kantor.Setelah menutup pintu kantor dan berbalik, dia bertemu dengan tatapan mata dingin Alex, jantung Shiera langsung berdebar kencang.Shiera menundukkan kepalanya, “Bunga itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku!"Saat ini, sikap Shiera saat mengakui kesalahannya cukup baik, dia takut Alex tidak memercayainya.Hanson ini ..
Terakhir kali saat berada di Bandung, Alex sangat marah. Hanson ini adalah dalangnya yang membuat keonaran waktu itu.Pria itu tidak keberatan, tetapi jangan melibatkan dirinya juga, sungguh menyebalkan sekali."Dasar tidak waras!" kutuk Shiera, lalu melempar ponselnya ke bawah selimut.Sekarang selama jam kerja, Alex memberikan Shiera kelonggaran untuk bersantai-santai, tetapi setelah Hanson membuat onar tadi, Shiera tidak ingin tidur lagi.Dia bangun dan merapikan pakaiannya!Setelah meneguk sedikit air, dia pun duduk di balkon dan mulai merajut syal lagi ...!Sekarang, perasaan Shiera berangsur-angsur lebih nyaman dan sudah tidak sekikuk sebelumnya, tetapi jemarinya benar-benar terasa sakit.Jarum yang tampak bulat ini tidak melukai tangan!Akan tetapi, terasa sakit saat merajut.Mulai sekarang, Shiera harus membiasakan diri dulu, baru bisa merajut lebih cepat.Saat Shiera sedang melihat syal di tangannya yang perlahan bertambah panjang, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu ruang is
Begitu Alex keluar, ponsel Shiera berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat kalau itu adalah nomor Hanson!Shiera langsung mengakhiri panggilan.Meskipun mereka tidak melakukan hal yang salah, Shiera tahu Hanson bukanlah orang baik.Ya, bagi Shiera, Hanson ini pria licik yang suka tersenyum!Terakhir kali, saat di Bandung, dia bahkan mengatur seorang wanita untuk menemani Alex. Ini bukanlah sesuatu yang baik.Namun, baru saja dia menutup telepon, panggilan Hanson sudah masuk lagi.Shiera menutup telepon lagi!Keduanya bolak-balik melakukan hal seperti ini sebanyak lima kali dan akhirnya Hanson mengirim sebuah pesan pada Shiera, “Aku berada di bawah gedung Blackthorne Grup, bagaimana kalau aku naik untuk mencarimu?"Melihat informasi ini, tangan Shiera gemetar ketakutan!Sikap bersikeras tidak menerima panggilan tadi!Sekarang langsung melembut dan menelepon kembali dengan sopan.Hanson dengan cepat mengangkat telepon, “Shiera, kamu ini tidak bisa memakai cara lembut."Dibalik tele
Shiera sangat memahami seperti apa sifat Karina itu.Dulu saat dia membeli rumah di Kabupaten Batur, dia terlihat sangat malu setiap kali kembali ke desa.Sekarang rumah di Kabupaten Batur sudah dijual, dia pasti ditertawakan oleh banyak orang.Saat ini, dia pasti berusaha mencari cara untuk pindah dari desa?Rachel mendengarkan dan mengangguk, “Ternyata begitu!"Ini memang terlalu waspada."Kalau begitu, aku akan pergi bersamamu besok.""Oke," kata Shiera mengangguk!Keduanya pun mengobrol sebentar. Dari kata-kata Rachel, Shiera tahu kalau sahabatnya ini sangat puas dengan pekerjaan barunya.Selain itu, Paman Grey juga seharusnya cukup puas.Kalau tidak, nada suara Rachel tidak akan terdengar seringan itu.Setelah mengatur masalah besok, Shiera merasa jauh lebih santai, lagi pula itu adalah Karina.Apalagi dia telah disuap Widya, jadi Shiera harus lebih berhati-hati apapun yang dia katakan.Saat sore!Shiera sudah tidur siang dulu.Ketika dia bangun, dia merasakan berat menimpa di sek
Ini situasi apa lagi?Sebelum Shiera dapat berbicara, Rachel melanjutkan, “Kenapa bisa ada kecurigaan seperti itu?"Ini bukan tak beralasan, setiap hari ...!Shiera tidak tahu harus bagaimana memberi tahu Rachel apa yang terjadi hari itu, jadi dia hanya berkata, “Bukan tanpa alasan, Karina-lah yang membocorkannya tanpa sengaja!"“Bukan ucapan saat kesal, ‘kan?” tanya Rachel yang membalikkan pertanyaan!Tahu ‘kan orang seperti Karina bisa mengucapkan kata-kata menyakitkan apa pun saat dia sedang marah!Shiera berkata, “Tidak, itu bukan ucapan saat kesal!"Dulu Karina juga sering mengatakan kalau dia tidak memiliki anak perempuan seperti Shiera, tetapi kali ini, Shiera mendengar dengan jelas kalau itu bukanlah ucapan yang penuh dengan kemarahan!Ketika Rachel mendengar nada bicara Shiera, dia segera memarkir mobilnya di pinggir jalan dan mengangkat ponselnya."Jadi apa yang akan kamu lakukan?"Saat Shiera mengatakan ini padanya, dia pasti sudah punya rencana, ‘kan?Shiera bilang, “Karina
Ketika Alex mendengar apa yang Shiera katakan, dia melihat ke pot bunga itu lagi. Tampak jelas, dari sudut pandang Alex.Sukulen ini bahkan tidak bisa dibilang cantik, apalagi imut.Melihat sekilas syal yang tergeletak di atas sofa. Hasil rajutannya tidak banyak, hanya sedikit saja. Dari kecepatan membuat syal ini, terlihat jelas kalau Shiera benar-benar tidak pintar membuat kerajinan tangan!Selain itu, dia sepertinya tidak bisa menenangkan diri dan melakukannya dengan santai.“Dengan kesabaranmu itu, dulu Tuan Wilman pasti sering memarahimu, ‘kan?”Melukis sama halnya dengan membuat kerajinan tangan, sama-sama membutuhkan banyak kesabaran.Shiera menggelengkan kepalanya, “Tidak, Pak Guru hanya akan memarahiku saat aku melakukan kesalahan."Pak Wilman bukanlah orang yang dikenal memiliki kesabaran!Akan tetapi, dia sangat sabar terhadap Shiera, muridnya ini.Alex berkata, “Kalau begitu, kenapa kamu memiliki kesabaran untuk belajar memahat relief?"Shiera berkata, “Karena aku menyukain
Setelah menutup telepon, Karina menarik Vincent dengan penuh semangat, “Nak, kita akan kaya!"Melihat kegembiraan Karina, Surya dan Vincent sama sekali tidak sesemangat Karina!Lagi pula, sangat sulit bagi mereka untuk menangani masalah Shiera. Mana mungkin mereka bisa mendapatkan uang sebanyak itu dengan mudah?Sekarang Vincent dan Surya sama-sama memahami hal ini! Satu-satunya orang yang masih bertahan hanya Karina saja.“Karina, lupakan saja,” kata Surya dengan dilema.Setelah membuat keributan sebelumnya itu, Karina pun dijebloskan ke penjara. Ingin Shiera ikut mereka pergi!?Apalagi batas waktunya besok? Surya berpikir, mereka tidak akan sanggup menangani masalah ini!"Apa yang lupakan? Kenapa dilupakan?" Begitu Karina mendengar Surya berkata lupakan, dia langsung merasa tidak puas!Selama ini dia hidup miskin karena pria ini.Dia sudah takut menjalani kehidupan yang sulit ini dan tidak mungkin melepaskan kesempatan berharga ini sama sekali.Surya berkata, “Kalau begitu, bisakah k
Cara berpikir pria memang tidak sepeka wanita, mereka juga tidak berpikir sebanyak wanita.Widya dapat meramalkan apa yang mungkin terjadi, setelah Alex mengambil alih Greenvista.Namun, Albus sama sekali tidak berpikir demikian!Dia bahkan merasa Widya berprasangka buruk terhadap Alex. Bocah itu memang menyebalkan, tetapi dia tidak mungkin mencelakakan saudaranya sendiri."Memangnya aku yang mengungkit Aston? Ini hanya ...."Menghadapi tatapan dingin dan tegas Albus, Widya langsung berhenti. Dia tidak tahu harus bagaimana melanjutkan pembicaraan!Lalu dia berkata, “Kamu sama sekali tidak mengkhawatirkan Aston!"“Jangan khawatir, Alex tidak akan melakukannya!”Mendengar Albus begitu percaya pada Alex, hati Widya pun menjadi dingin.“Tidak akan mencelakakan Aston, tapi bagaimana denganku?” tanya Widya dengan tidak sabar.Seberapa besar kebencian Alex pada Widya?Selama beberapa tahun terakhir ini semakin jelas terlihat.Namun, Albus berkata, “Sudah bertahun-tahun, apakah kamu masih khaw