"Kamu mengira aku akan memedulikan hal ini?""Bukan begitu, Shiera! Apa maksudmu?" kata Vincent dengan cemas.Bukankah Shiera telah mengakui kesalahannya? Apa artinya itu sekarang? Apakah Shiera berniat melepaskan ibunya atau tidak?Shiera, "Tidak apa-apa, jangan telepon aku lagi kelak." "Kamu pikir aku ingin meneleponmu, tapi aku jijik mendengar setiap perkataanmu itu!"Shiera tetap membisu."Itu semua karena ibu kita!" teriak Vincent.Shiera mencibir. "Merasa jijik, jadi kenapa kamu meneleponku sebelumnya?"Gaya yang seperti ini, untuk diperlihatkan pada siapa?Vincent memikirkan perkataan sebelumnya, raut wajahnya langsung berubah dan menjadi marah.Vincent berujar, "Aku tidak peduli, kamu harus segera melepaskan Ibu!""Bukan aku yang menangkapnya, tidak ada gunanya mencariku!""Bukan begitu .... Shiera!""Kalau dia tidak bersalah, dia akan dibebaskan!" Shiera mendengkus dingin dan menyela Vincent.Lalu, mematikan ponselnya.Vincent mengetahui telepon telah dimatikan, dia pun menja
Vincent tidak pernah menyangka Sovia menjadi begitu dingin. Di dalam hati Vincent, Sovia adalah seorang wanita yang lemah lembut.Bahkan uang bisa didapatkan dengan mudah dari Sovia.Jadi apa pun masalahnya, asal mencari Sovia pasti masalah bisa terselesaikan.Meskipun Sovia mengabaikan mereka, itu karena sikap ibunya yang sudah keterlaluan.Sudah lama tidak bertemu, seharusnya Sovia lebih tenang, 'kan?Namun kenapa nada ucapan Sovia kedengaran .…Vincent sangat kaget mendengar ucapan yang dilontarkan Sovia segera berkata, "Kak Sovia, Dia adalah ibu kita!""Itu ibumu!" jawab Sovia dengan nada dingin.Ibu? Saat Sovia masih berada di Keluarga Tambunan, Sovia selalu menganggap Karina sebagai ibunya.Bahkan, uang belanja yang diberikan Yanto padanya selalu disisihkan untuk Karina. Namun pada akhirnya ....Apa yang Sovia dapatkan dari semua itu? Bagaimana perlakuan Karina padanya dan juga putrinya?Sekarang Sovia melihat dengan saksama, hanya Vincent merupakan anak satu-satunya di dalam ha
Vincent terpaku di tempat. Dia mendengarkan bunyi suara terputus dari ponselnya. Sekujur tubuhnya tak mampu bergerak.Dia tidak menyangka akan ditolak oleh Shiera dan Sovia berturut-turut!Ketika Surya melihat Vincent menutup telepon, dia segera bertanya, "Bagaimana? Apakah Sovia akan membantu? Kita tidak punya uang sekarang!"Vincent diam membisu.Kata-kata "Tidak punya uang" benar-benar menyentuh sarafnya dan dia menatap Surya dengan tajam."Tidak punya uang! Kamu itu sudah dewasa! Kapan kamu baru bisa menghasilkan uang? Lihat seperti apa keluarga kita sekarang!" teriak Vincent marah.Kemarahannya terhadap Shiera dan Sovia kini dilampiaskan pada Surya.Surya tercengang saat melihat sikap Vincent terhadapnya.Lalu dia berkata dengan sedih, "Kenapa kamu membentakku? Apa menurutmu, aku itu tidak bisa menghasilkan uang?""Kalau begitu, apakah kamu bisa? Kalau bisa, kamu tidak akan menghabiskan waktu bertahun-tahun di meja judi!"Meskipun Surya ada selama ini bersamanya, dia jarang bertem
Vincent melihat layar ponsel yang kosong, pernapasan pun terasa sesak, dia buru-buru mencoba untuk menyalakan ponselnya kembali.Namun baru saja menyalakan ponselnya hanya bertahan 30 detik dan ponselnya mati kembali.Vincent mencoba untuk menyalakan lagi, kondisinya benar-benar mustahil untuk dihidupkan lagi." Bagaimana?" tanya Surya saat melihat Vincent tidak meneruskan teleponnya lagi.Vincent berujar, "Tidak ada baterai lagi, ponsel kamu apa masih ada baterai?""Masih ada! "Surya buru-buru mengeluarkan ponsel tua miliknya pada Vincent.Kemudian Vincent yang telah mengambilnya, berhenti kembali.Surya melihat dia tidak bergerak segera berujar, "Kenapa lagi?"Vincent berujar, "Aku tidak ingat nomor teleponnya!" "Kamu coba lagi nyalakan ponselnya! Bukankah tadi masih ada tersisa 30 detik?"Vincent mengangguk kepalanya dan kembali mencoba menyalakan ponselnya. Namun kali ini bagaimanapun dia mencobanya, layar ponselnya sama sekali tidak menyala dan tidak ada tanda-tanda kehidupan
Karena itu, dia juga tidak berani kabur sendirian.Apalagi sekarang Rachel tidak berada di perusahaan lagi, makin mustahil baginya untuk melakukan apa pun sendirian.Baru saja masuk ke dalam mobil.Shiera menerima telepon dari Sovia."Kakak.""Kalau Vincent meneleponmu lagi, abaikan saja dia!""Setelah aku berkata seperti itu, dia masih berani menelepon lagi?" Shiera mengerutkan bibirnya.Boleh dibilang, Shiera juga tidak sungkan lagi pada Vincent dan kata-kata apa pun telah dilontarkannya juga.Namun begitu mengingat kalau mereka adalah tebal muka, sepertinya Vincent tetap akan berani datang ke sini lagi."Dia pasti akan menelponmu," ujar Shiera."Vincent telah meneleponmu juga?" tanya Sovia.Shiera berkata, "Ya, ingin meminta uang."Sovia terdiam.Sampai sekarang ini, Vincent masih ada muka untuk meminta uang?Namun, orang ini memang tidak pernah merasa malu dan selalu meminta uang. Ini bukan hal yang aneh.Orang-orang seperti Vincent, sulit untuk disingkirkan walaupun telah memperma
Alex mendengarkan kata-kata Shiera yang jengkel sambil tersenyum. "Apakah kamu tidak memikirkannya sama sekali?"Alex tidak menyangka gadis ini bisa begitu sadis dan berpendirian teguh.Ya, berpendirian keras.Sebelumnya, Alex masih tidak terlalu mengenalnya dan hanya melihat betapa kecil nyalinya.Secara logika, orang seperti itu tidak akan memiliki pendirian.Namun, sekarang Alex menyadari Shiera adalah orang yang sangat berpendirian terutama dalam hal tertentu.Sikapnya begitu tegas, sampai membuat orang merasa bergidik.Shiera menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak perlu memikirkannya dan itu tak pantas."Sekarang ini, Karina dan Vincent memperlakukannya hanya demi uang.Kalau Shiera tidak punya uang, bisakah Vincent memanggilnya Kakak? Apa Karina akan datang mencarinya? Tidak akan sama sekali.Berbicara tentang kelayakan, kesedihan yang kuat menyelimuti Shiera.Sambil menarik napas dalam-dalam, Shiera berkata, "Aku tidak berada di sisi nenek ketika dia meninggal. Saat itu, ak
Kalau menangis di hadapan Alex, tidak peduli apa pun alasannya, dia pasti langsung memecatnya.Pada waktu itu, ada satu departemen yang dipecat semuanya. Itu bukan rumor, tetapi memang hal nyata yang terjadi."Ya, aku tidak pernah menangis."Melihat tingkah Shiera yang panik, Alex menganggukkan kepalanya sambil tersenyumShiera mendengarkan nada bicaranya, kenapa merasa sepertinya Alex tidak memercayainya. Bahkan merasa sepertinya dia tahu sesuatu.Pada saat itu, Shiera menyadari kalau dipikir-pikir, beberapa hari ini sikap Alex agak tidak seperti biasanya.Ini?Apa yang Alex ketahui?...Shiera sangat khawatir. Dia dibawa Alex ke alun-alun Kota Cilegon. Shiera melihat lampu oranye di seluruh jalan. Hatinya menjadi hangat karena warnanya.Di bawah cahaya lampu oranye terdapat koridor yang menjual jajanan.Shiera pernah datang sebelumnya bersama Rachel, tetapi saat itu siang hari.Sekarang malam hari, suasana di sini jauh lebih menyenangkan. "Apakah kita akan makan di sini?" Shiera men
Celine menatap punggung Alex dan Shiera dengan saksama. Dia tersedak oleh isak tangis dan berkata, "Dia sangat baik kepadanya."Melihat Alex dan Shiera yang seperti ini sekarang, siapa yang akan percaya mereka hanya berpura-pura menikah?Beginikah perasaan orang yang telah melakukan pernikahan palsu?"Dia belum pernah membawamu ke tempat seperti ini sebelumnya, 'kan?" kata Lucy tidak tahan melihat Celine.Awalnya, hari ini Celine membujuk ibu keluar untuk membawanya bersantai.Siapa sangka suasana hatinya menjadi sangat buruk sekarang ini.Celine memejamkan mata dan air matanya mengalir dengan tidak terkendali, "Aku sekarang akan lupa seperti apa penampilan aslinya."Hal yang nyata, di hadapannya sekarang ini adalah sosok Alex yang sebenarnya.Jadi, bertahun-tahun Celine mengikutinya, sebenarnya dia belum pernah melihat sisi Alex yang asli?Hati Celine makin marah ketika mendengar kata-kata Lucy.Saat ini, Celine ingin memotong Shiera menjadi beberapa bagian."Kak Celine, mungkinkah ka
Suara Alex terdengar sangat lembut, tetapi itu membuat Shiera merasakan bahaya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya, sambil berkata, "Tidak, itu tidak sulit!"Benar-benar jangan mengusik sarang tebuan!"Lalu, aku harus memanggilmu apa?" Shiera bertanya dengan bingung.Alex berujar, "Apa menurutmu?"Awalnya, Shiera merasa ini adalah masalah, tetapi sekarang Alex melemparkan masalah itu langsung kepadanya.Di bawah penindasan Alex, Shiera ingin menangis lagi.Namun dia tidak berani.Shiera menarik napas dalam-dalam dan berucap, "Memanggil suamiku?"Alex terdiam.Suasana pun terasa menyesakkanMelihat wajah Alex yang langsung membeku, wajah mungil Shiera juga runtuh dan dia tahu itu tidak akan berhasil."Jadi panggil apa?""Panggillah seperti itu!" kata Alex dengan wajah dingin.Kali ini, Shiera yang tertegun.'Memanggil seperti itu? Dia bukannya tidak mau?' batin Shiera gundah.Namun di hadapan tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani mengatakan apa-apa, hanya berkata, "Kalau begitu,
Pada saat ini, Shiera melihat ekspresi Alex yang tidak begitu baik, seluruh organ dalamnya bergetar. Mau tidak mau, Shiera memaksakan diri untuk tersenyum!"Hm, kalau kubilang bunga-bunga ini tidak ada hubungannya denganku, apakah kamu percaya?"Mendengar suara Shiera, wajah Alex tiba-tiba berubah!Perubahan drastis ini membuat wajah kecil Shiera menciut dan tidak ada tempat untuk menempatkan tangan kecilnya.Alex menatap mawar di belakang Shiera dengan muram dan berkata dengan ketus, “Masuk!"Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan langsung masuk ke kantor.Shiera mengerucutkan bibirnya, seperti istri yang tertindas, dia pun mengikuti Alex masuk ke kantor.Setelah menutup pintu kantor dan berbalik, dia bertemu dengan tatapan mata dingin Alex, jantung Shiera langsung berdebar kencang.Shiera menundukkan kepalanya, “Bunga itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku!"Saat ini, sikap Shiera saat mengakui kesalahannya cukup baik, dia takut Alex tidak memercayainya.Hanson ini ..
Terakhir kali saat berada di Bandung, Alex sangat marah. Hanson ini adalah dalangnya yang membuat keonaran waktu itu.Pria itu tidak keberatan, tetapi jangan melibatkan dirinya juga, sungguh menyebalkan sekali."Dasar tidak waras!" kutuk Shiera, lalu melempar ponselnya ke bawah selimut.Sekarang selama jam kerja, Alex memberikan Shiera kelonggaran untuk bersantai-santai, tetapi setelah Hanson membuat onar tadi, Shiera tidak ingin tidur lagi.Dia bangun dan merapikan pakaiannya!Setelah meneguk sedikit air, dia pun duduk di balkon dan mulai merajut syal lagi ...!Sekarang, perasaan Shiera berangsur-angsur lebih nyaman dan sudah tidak sekikuk sebelumnya, tetapi jemarinya benar-benar terasa sakit.Jarum yang tampak bulat ini tidak melukai tangan!Akan tetapi, terasa sakit saat merajut.Mulai sekarang, Shiera harus membiasakan diri dulu, baru bisa merajut lebih cepat.Saat Shiera sedang melihat syal di tangannya yang perlahan bertambah panjang, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu ruang is
Begitu Alex keluar, ponsel Shiera berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat kalau itu adalah nomor Hanson!Shiera langsung mengakhiri panggilan.Meskipun mereka tidak melakukan hal yang salah, Shiera tahu Hanson bukanlah orang baik.Ya, bagi Shiera, Hanson ini pria licik yang suka tersenyum!Terakhir kali, saat di Bandung, dia bahkan mengatur seorang wanita untuk menemani Alex. Ini bukanlah sesuatu yang baik.Namun, baru saja dia menutup telepon, panggilan Hanson sudah masuk lagi.Shiera menutup telepon lagi!Keduanya bolak-balik melakukan hal seperti ini sebanyak lima kali dan akhirnya Hanson mengirim sebuah pesan pada Shiera, “Aku berada di bawah gedung Blackthorne Grup, bagaimana kalau aku naik untuk mencarimu?"Melihat informasi ini, tangan Shiera gemetar ketakutan!Sikap bersikeras tidak menerima panggilan tadi!Sekarang langsung melembut dan menelepon kembali dengan sopan.Hanson dengan cepat mengangkat telepon, “Shiera, kamu ini tidak bisa memakai cara lembut."Dibalik tele
Shiera sangat memahami seperti apa sifat Karina itu.Dulu saat dia membeli rumah di Kabupaten Batur, dia terlihat sangat malu setiap kali kembali ke desa.Sekarang rumah di Kabupaten Batur sudah dijual, dia pasti ditertawakan oleh banyak orang.Saat ini, dia pasti berusaha mencari cara untuk pindah dari desa?Rachel mendengarkan dan mengangguk, “Ternyata begitu!"Ini memang terlalu waspada."Kalau begitu, aku akan pergi bersamamu besok.""Oke," kata Shiera mengangguk!Keduanya pun mengobrol sebentar. Dari kata-kata Rachel, Shiera tahu kalau sahabatnya ini sangat puas dengan pekerjaan barunya.Selain itu, Paman Grey juga seharusnya cukup puas.Kalau tidak, nada suara Rachel tidak akan terdengar seringan itu.Setelah mengatur masalah besok, Shiera merasa jauh lebih santai, lagi pula itu adalah Karina.Apalagi dia telah disuap Widya, jadi Shiera harus lebih berhati-hati apapun yang dia katakan.Saat sore!Shiera sudah tidur siang dulu.Ketika dia bangun, dia merasakan berat menimpa di sek
Ini situasi apa lagi?Sebelum Shiera dapat berbicara, Rachel melanjutkan, “Kenapa bisa ada kecurigaan seperti itu?"Ini bukan tak beralasan, setiap hari ...!Shiera tidak tahu harus bagaimana memberi tahu Rachel apa yang terjadi hari itu, jadi dia hanya berkata, “Bukan tanpa alasan, Karina-lah yang membocorkannya tanpa sengaja!"“Bukan ucapan saat kesal, ‘kan?” tanya Rachel yang membalikkan pertanyaan!Tahu ‘kan orang seperti Karina bisa mengucapkan kata-kata menyakitkan apa pun saat dia sedang marah!Shiera berkata, “Tidak, itu bukan ucapan saat kesal!"Dulu Karina juga sering mengatakan kalau dia tidak memiliki anak perempuan seperti Shiera, tetapi kali ini, Shiera mendengar dengan jelas kalau itu bukanlah ucapan yang penuh dengan kemarahan!Ketika Rachel mendengar nada bicara Shiera, dia segera memarkir mobilnya di pinggir jalan dan mengangkat ponselnya."Jadi apa yang akan kamu lakukan?"Saat Shiera mengatakan ini padanya, dia pasti sudah punya rencana, ‘kan?Shiera bilang, “Karina
Ketika Alex mendengar apa yang Shiera katakan, dia melihat ke pot bunga itu lagi. Tampak jelas, dari sudut pandang Alex.Sukulen ini bahkan tidak bisa dibilang cantik, apalagi imut.Melihat sekilas syal yang tergeletak di atas sofa. Hasil rajutannya tidak banyak, hanya sedikit saja. Dari kecepatan membuat syal ini, terlihat jelas kalau Shiera benar-benar tidak pintar membuat kerajinan tangan!Selain itu, dia sepertinya tidak bisa menenangkan diri dan melakukannya dengan santai.“Dengan kesabaranmu itu, dulu Tuan Wilman pasti sering memarahimu, ‘kan?”Melukis sama halnya dengan membuat kerajinan tangan, sama-sama membutuhkan banyak kesabaran.Shiera menggelengkan kepalanya, “Tidak, Pak Guru hanya akan memarahiku saat aku melakukan kesalahan."Pak Wilman bukanlah orang yang dikenal memiliki kesabaran!Akan tetapi, dia sangat sabar terhadap Shiera, muridnya ini.Alex berkata, “Kalau begitu, kenapa kamu memiliki kesabaran untuk belajar memahat relief?"Shiera berkata, “Karena aku menyukain
Setelah menutup telepon, Karina menarik Vincent dengan penuh semangat, “Nak, kita akan kaya!"Melihat kegembiraan Karina, Surya dan Vincent sama sekali tidak sesemangat Karina!Lagi pula, sangat sulit bagi mereka untuk menangani masalah Shiera. Mana mungkin mereka bisa mendapatkan uang sebanyak itu dengan mudah?Sekarang Vincent dan Surya sama-sama memahami hal ini! Satu-satunya orang yang masih bertahan hanya Karina saja.“Karina, lupakan saja,” kata Surya dengan dilema.Setelah membuat keributan sebelumnya itu, Karina pun dijebloskan ke penjara. Ingin Shiera ikut mereka pergi!?Apalagi batas waktunya besok? Surya berpikir, mereka tidak akan sanggup menangani masalah ini!"Apa yang lupakan? Kenapa dilupakan?" Begitu Karina mendengar Surya berkata lupakan, dia langsung merasa tidak puas!Selama ini dia hidup miskin karena pria ini.Dia sudah takut menjalani kehidupan yang sulit ini dan tidak mungkin melepaskan kesempatan berharga ini sama sekali.Surya berkata, “Kalau begitu, bisakah k
Cara berpikir pria memang tidak sepeka wanita, mereka juga tidak berpikir sebanyak wanita.Widya dapat meramalkan apa yang mungkin terjadi, setelah Alex mengambil alih Greenvista.Namun, Albus sama sekali tidak berpikir demikian!Dia bahkan merasa Widya berprasangka buruk terhadap Alex. Bocah itu memang menyebalkan, tetapi dia tidak mungkin mencelakakan saudaranya sendiri."Memangnya aku yang mengungkit Aston? Ini hanya ...."Menghadapi tatapan dingin dan tegas Albus, Widya langsung berhenti. Dia tidak tahu harus bagaimana melanjutkan pembicaraan!Lalu dia berkata, “Kamu sama sekali tidak mengkhawatirkan Aston!"“Jangan khawatir, Alex tidak akan melakukannya!”Mendengar Albus begitu percaya pada Alex, hati Widya pun menjadi dingin.“Tidak akan mencelakakan Aston, tapi bagaimana denganku?” tanya Widya dengan tidak sabar.Seberapa besar kebencian Alex pada Widya?Selama beberapa tahun terakhir ini semakin jelas terlihat.Namun, Albus berkata, “Sudah bertahun-tahun, apakah kamu masih khaw