Setelah keluar dari kafe, Alex dan Shiera langsung menuju ke kantor.Sepanjang perjalanan menuju ruangan Alex, tidak ada seorang pun yang berani menolehkan pandangan mereka pada Alex dan Shiera karena tekanan yang muncul dari diri Alex sangat kuat.Jadi, tidak ada orang yang tahu kejadian Shiera basah kuyup seperti ini.Sesampainya di ruangan, Alex dengan suara datar memerintah Shiera, "Pergi mandi.""Oh, baik."Shiera langsung tergesa-gesa masuk ke dalam ruang istirahat dan sesampainya dia di kamar mandi dan telah membuka semua bajunya, dia baru ingat akan sesuatu yang penting. Shiera lupa tidak ada baju ganti.Hal teledor semacam ini ....Bahkan sekarang, Shiera tidak berani melihat dirinya sendiri.Shiera berlama-lama di kamar mandi lebih dari 20 menit lalu dia menutup keran air dan dengan tebal muka ingin keluar. Pertama dia duluan menjulurkan kepalanya keluar terlebih dahulu.Melihat Alex tidak ada di luar, wajah kecil Shiera langsung tampak bingung.Setelah Alex masuk ke dalam, d
Alex akhirnya tersenyum saat dirinya melihat Shiera yang putih itu berada di dalam pelukannya. Dia lalu berkata, "Dingin?""Tidak, itu ... aku hanya ...."Shiera tidak bisa melanjutkan perkataannya karena merasa malu.Alex lalu berkata, "Di sini tidak ada bajumu.""Oleh karena itu aku ingin meminjam bajumu."Saat Shiera melepaskan bajunya, dia melihat kalau baju belakangnya penuh dengan bekas kopi. Kebetulan sekali, hari ini Shiera menggunakan jaket berwarna putih.Joanna benar-benar kejam. Pada saat itu, Shiera bahkan tidak bisa bereaksi sama sekali. Jangan tanya bagaimana keadaan baju luar Shiera, bahkan pakaian dalamnya pun ikut basah.Celana Shiera juga ikut terkena kopi itu.Singkatnya, seluruh badan Shiera tidak ada yang luput dari kopi.Alex mengangkat Shiera yang membuatnya menjerit ketakutan. Shiera ... benar-benar sangat malu!Sebelum Shiera mengeluarkan suara, Alex sudah menempatkan Shiera ke atas kasur.Shiera pun mengambil kesempatan untuk menutupi dirinya dengar selimut.
Namun, sekarang Joanna ...."Perempuan itu membuatmu marah?" Widya tidak memercayainya.Akan tetapi, saat memikirkan ibunya yang baru saja kembali setelah bertemu Shiera, Widya merasa yakin kalau Shiera membuat ibunya seperti ini.Widya juga yakin alasannya adalah Shiera.Joanna menarik napas dalam-dalam dan melihat Widya dengan raut wajahnya yang kelelahan dan penuh dengan isak tangis!Pada saat itu juga, Widya merasa hatinya berdenyut sakit. Dia langsung bangun dari ranjang rumah sakit dan menghampiri Joanna.Widya lalu meraih dan memegang erat tangan Joanna, lalu berkata, "Ibu ... Ibu kenapa?"Widya tidak pernah melihat Joanna menangis, bahkan terlihat sedih pun jarang sekali.Namun, pada saat ini aura yang dikeluarkan Joanna penuh dengan kesedihan!"Ibu, ngomong sama aku. Ibu kenapa?" Widya makin mendesak Joanna saat Widya tidak mendengar jawabannya.Joanna lalu menurunkan kedua tangannya dan melihat Widya dengan matanya yang memerah.Widya lebih terkejut dengan tatapan kesedihan J
Widya melihat anggukkan Joanna dan genggaman tangannya menguat. "Di mana Ibu melihatnya?"Nada suaranya sedikit bergetar!Tidak ada yang tahu seberapa berantakannya dunia Widya saat ini!Widya benar-benar ingin tahu di mana anak itu, tetapi kenyataan membuatnya sedikit ketakutan.Namun, pada saat ini Joanna berhenti berucap, hanya melihat Widya dalam diam dan penuh kesedihan!"Ibu ngomong dong!"Widya mendesak lagi.Joanna memejamkan matanya dan berkata, "Kalau sudah tahu kamu mau apa? Apa kamu mau membawanya ke Keluarga Blackthorne?""..." Widya terdiam.Benar, kalau sudah tahu, apa yang akan Widya lakukan?Semuanya sudah berubah. Sekarang Widya adalah Nyonya Grup Blackthorne, keluarga nomor 1 di Cilegon.Sedangkan anak itu adalah noda di dalam hidup Widya!Walaupun begitu, Widya tetap bertanya, "Apa karena itu aku tidak bisa mengetahui di mana dia sekarang?"Joanna kembali terdiam.Joanna jauh lebih tenang dibandingkan Widya. Dia bisa mengetahui dan menimbang pengaruh anak itu di keh
Shiera tidak terbiasa berdiam diri dan tidak bekerja.Alex pun berkata, "Kamu tunggu di ruang santai dulu saja.""Oh, baiklah." Shiera menganggukkan kepala.Shiera tidak lagi mengganggu Alex bekerja. Dia membalikkan badannya dan pergi menuju ruang istirahat.Alex melihat Shiera yang terlihat sebagai seorang istri kecil, senyuman Alex makin terlihat dan suasana hatinya pun makin baik.Sesaat setelah Shiera masuk ke dalam ruang istirahat, panggilan telepon Sovia masuk pada ponselnya.Di telepon, Sovia berkata pada Shiera untuk jangan mengkhawatirkan dirinya. Sovia pun berkata kalau dia bisa mulai bekerja di Samudera Grup mulai besok.Walaupun Shiera sudah tahu dari awal, tetapi saat dirinya mendengar langsung dari Sovia, tetap membuatnya senang. Shiera berkata, "Sungguh bagus!"Sovia, "Aku akan mentransfer uang 10 juta padamu. Aku sudah mempunyai pekerjaan dan uang itu sudah tidak aku butuhkan lagi.""Setelah menemukan pekerjaan, tetap masih dalam masa percobaan. Gaji pun diberikan per b
Tidak berapa lama, Alex masuk mengikuti Shiera.Saat Alex melihat wajah Shiera yang merona tadi, bagaimana mungkin dia tidak tahu kalau Shiera itu malu?Perbedaan perilaku Shiera saat berhadapan dengan orang seperti Widya dan Alex berbanding jauh!Saat berhadapan dengan orang seperti Widya, Shiera memberikan perasaan yang tidak takut apa pun. Namun, saat berhadapan dengan Alex, Shiera pasti malu atau ketakutan.Alex melangkah mendekati Shiera dan mengangkatnya, meraihnya masuk ke dalam pelukannya. "Kamu mencariku?"Shiera menganggukkan kepalanya, "Iya!"Senyuman di wajah Alex makin terlihat. Alex lalu berkata, "Kenapa kamu mencariku?"Wajah kecil Shiera mengetat!Alex, "Hmm?"Baru pada saat ini, Shiera mengingat apa yang ingin dia katakan pada Alex sebelumnya.Shiera berkata dengan ragu-ragu, "Em, Karina sudah ada di depan pintu perusahaan. Kemungkinan dia sedang membuat keributan!""Ya, aku tahu.""Kamu sudah tahu?" Shiera terkejut!Karina baru saja menelepon Shiera. Bagaimana bisa Al
Alex mengangkat alisnya, "Kamu tidak suka?""..." Suka atau tidak?Shiera tidak pernah mempertimbangkannya.Namun, pertanyaan Alex sekarang membuat hati Shiera menegang.Ini bukanlah masalah suka atau tidak. Shiera tidak bisa terus-terusan seperti ini, 'kan?Saat Shiera memikirkan malam di Tangerang waktu itu, dia tahu betapa buruknya saat melakukan kesalahan."Sudahlah. Aku tidak menggodamu lagi."Alex akhirnya melepaskan Shiera setelah dia melihat raut wajah Shiera yang kesusahan.Alex menempatkan Shiera di atas kasur secara perlahan. Alex lalu bangkit berdiri dan melihat jam yang ada di tangannya, lalu berkata, "Sebentar lagi rapat. Sepertinya kita akan pulang agak malam hari ini.""Oh, baiklah." Shiera dengan patuh menganggukkan kepalanya.Alex sangat puas dengan kepatuhan Shiera. Dia lalu berbalik dan keluar dari ruang istirahat.Setelah Alex keluar, Shiera menepuk pelan dadanya, merasa ketakutan.Sebenarnya, maksud Alex itu apa sih?Hari ini, sudah dua kali Alex berbuat seperti d
Mobil Polisi melaju meninggalkan gerbang kantor Blackthorne.Vincent dan Surya masih berpelukan. Mereka berdiri di depan gerbang Grup Blackthorne sampai sekujur tubuh mereka terasa kaku.Kerumunan telah bubar, satpam berjalan ke arah mereka sambil mendengkus. "Apa kalian masih ingin membuat onar?"Surya terpaku.Vincent juga terpaku.Berbuat onar?Mereka telah melihat dampak dari insiden ini, siapa yang masih berani berbuat onar?Ekspresi wajah Vincent terkesan kaku saat melihat ke arah Ayahnya, Surya yang segera menggelengkan kepalanya, sambil tertawa berkata pada satpam, "Kami bukan datang untuk berbuat onar. Semua ide dari wanita itu, tidak ada hubungannya dengan kami!"Surya memang gemar berjudi. Walaupun terkesan seperti seorang berandalan, dia tetap memperlakukan anaknya dengan baik.Vincent kesal dengan Surya karena tadi tidak membantu, tetapi saat melihat keadaan sebenarnya dia juga tidak mampu menyangkalnya."Pergi, cepat pergi!" kata Satpam dengan nada tidak senang.Walaupun