Melihat wajah kesal Alex, Shiera segera mengulangi apa yang dikatakan Mbak Nancy tadi.Dia takut Alex akan menyalahkan Mbak Nancy.Setelah mendengarnya, Alex mengulurkan tangannya pada Shiera. "Ayo pergi?""Ah?"Shiera tidak mengerti maksud Alex.Alex meraih tangan mungilnya yang dingin dan berjalan keluar pintu.Shiera berkata, "Tunggu sebentar, aku belum menggosok gigi."Kepala Shiera sangat pusing melihat Alex menariknya ke bawah. Seberapa jauh mereka berdua akan melangkah?Sampai saat ini, Shiera belum menyadari bahwa mungkin Alex tidak akan membuat keributan.Dia benar-benar serius tentang sesuatu yang dia tidak sadari.Saat mereka berdua berjalan ke bawah sambil bergandengan tangan.Celine sedang duduk di sofa mengenakan sweter tipis dengan secangkir kopi panas di tangannya.Shiera tanpa sadar menatap Alex.Tidak ada emosi lain yang Alex tunjukkan kecuali sikap dingin.Sepertinya Alex sangat kesal dengan kedatangan Celine.Ketika Celine melihat Alex dan Shiera turun bersama-sama,
Celine berteriak dengan sedih.Alex bertanya, "Jadi, apa maksudmu mengatakan ini padaku? Apa menurutmu aku sengaja membalas dendam padamu?""Bukan begitu?"Kalau bukan balas dendam, mengapa kali ini dia begitu kejam pada Chandra Grup?Alex tersenyum sinis. "Apa kamu pikir aku begitu bosan?"Celine menarik napas dan menatap Alex dengan wajah pucat.Shiera yang sedang makan bubur mau tidak mau melihat ke arah Alex setelah mendengar Alex melemparkan pertanyaan kembali.Bu ... bukan balas dendam?Alex berkata, "Balas dendam, ha!"Suara mencibir dengan sarkasme seolah diam-diam mengejek kurangnya kesadaran diri Celine.Celine menatap Alex dengan tatapan kosong dan ketidakpercayaan terpancar di matanya.Alex melanjutkan, "Pulanglah dan jangan datang ke sini lagi."Celine, "..."Apa maksudnya?Sebelum Celine bisa berbicara, Alex berkata, "Sebaiknya jangan muncul di hadapanku lagi."Celine bertanya, "Apakah kamu sangat membenciku?"Membenci sampai sebegitu kejamnya, bahkan dengan cara yang beg
Celine pergi.Shiera memakan makanannya sendiri, tetapi seluruh tubuhnya tegang dalam aura yang begitu mengintimidasi.Alex datang ke meja makan dan duduk.Terdengar suara berdentang. Kursi itu ditarik lebih keras dari sebelumnya.Shiera memejamkan mata dan berpikir kalau mereka berdua bertengkar, pada akhirnya hal itu akan memengaruhi dirinya.Alex tidak bergerak dan menatap Shiera dengan tatapan samar.Shiera memasukkan sesuap bubur ke dalam mulutnya dan bergumam, "Kemarin kamu memintaku untuk menanganinya!"Jadi Alex tidak bisa menyalahkannya.Mungkin Celine sangat terprovokasi dengan apa yang Shiera katakan kemarin.Sedemikian rupa sehingga dia berpakaian sangat tipis dan menunggu Alex di depan pintu sepanjang malam.Berpura-pura lemah ini begitu jelas sehingga Shiera merasa makin muak pada Celine.Alex masih tidak berbicara.Shiera mengumpulkan keberanian untuk menengadahkan kepala, tetapi yang dia lihat adalah tatapan Alex yang mengandung kegembiraan.Shiera ketakutan karena ini.
Pada saat ini, Celine dipenuhi dengan kecemburuan.Ponselnya berdengung di dalam tas.Dia mengeluarkannya dengan santai dan mengambilnya. "Hei!"Saat Celine berbicara, ada nada kemarahan yang tidak bisa disembunyikan."Ini aku!" Suara Widya terdengar dari sisi lain telepon.Begitu mendengar suara ini, pikiran Celine menjadi jernih.Baru pada saat itulah dia ingat apa tujuan dan mengapa dia kembali.Tentu saja Alex-nya! Lagi pula, itu bukan miliknya lagi. Terus bagaimana kalau dan Shiera berpisah?Celine masih tidak bisa berdiri di sisinya."Bukankah kamu pergi ke Bandung? Kenapa pernikahan Alex dan Shiera belum dibatalkan?"Widya masih belum menyadari apa yang terjadi pada Chandra Grup selama ini adalah karena Alex.Celine mendengarkan pertanyaan Widya.Dia berkata sambil mencibir. "Terus kenapa kalau pernikahannya dibatalkan? Apakah Nyonya Widya lupa mereka sudah menikah dan memiliki akta pernikahan!"Celine meneriakkan akta dengan keras.Jadi tujuan mereka saat ini bukanlah untuk mem
Akan tetapi, dia juga mulai memikirkannya setelah mendengar suara Widya dari ujung telepon.Terus bagaimana kalau mencabik-cabik Shiera?Apakah Alex benar-benar miliknya? Bisakah dia dan Alex benar-benar kembali ke masa lalu?Widya terus mengucapkan kata-kata yang mengancam dengan dingin, kejam dan keji!"Celine, sebaiknya kamu dengarkan aku dengan jelas. Kalau kali ini kamu mengacaukan segalanya, posisimu sebagai juara balet Negara Miriam akan berakhir!"Setiap kata diucapkan oleh Widya dengan sangat kejam.Celine mendengar Widya tidak hanya mengancamnya dengan hal-hal itu, tetapi sekarang dia juga mengancamnya dengan kariernya.Kebencian di matanya menjadi lebih kuat.Dia menginginkan Alex.Dia tidak akan mendengarkan Widya sepenuhnya. Dia ingin berada di sisi Alex dan menjadi Nyonya Celine.Dia harus menghancurkan orang-orang yang mengancamnya dan memperlakukannya sebagai pion."Apakah kamu mendengarku?" Widya di sisi lain telepon bisa melihat Celine hanya diam dan berkata dengan na
Huft. Setelah bos mengatakan ini, Shiera pun merasa lega.Kalau Alex memintanya untuk menyenangkan Albus dan membuatnya menerima pernikahan mereka, dia benar-benar tidak bisa melakukannya.Akan tetapi kalau Shiera tidak perlu melakukan apa pun dan tidak harus menahan amarah, dia masih bisa melakukannya.Dulu saat rumor Shiera dan Alex akan menikah menyebar.Semua orang di perusahaan masih tidak percaya bahwa Shiera seorang gadis dari pegunungan benar-benar menikah dengan keluarga kaya.Banyak orang yang menghina dan meremehkan hal ini telah menerimanya setelah dia dan Alex melakukan perjalanan bisnis selama seminggu.Di asisten departemen, hanya ada Shiera, Hana, Fani, Rayna dan Freya.Hari ini Rayna tidak ada di sini.Hana cukup handal, Fani sangat pendiam dan Freya adalah karyawan lama.Kevin akan mengundurkan diri dan semua orang mengira Freya akan dipromosikan menjadi asisten direktur.Freya juga bertindak tegas.Tentu saja karena adegan di mana dia bertemu Shiera dan Alex di kanto
Saat Shiera mendengar Alex marah, dia benar-benar bingung dan segera menghentikan apa yang dia lakukan.Kevin sudah berbalik dan menuju ke ruang rapat.Shiera segera mengikutinya. Di tengah jalan, Shiera bertanya, "Kenapa Tuan Alex begitu marah?"Kevin berhenti dan kembali menatap Shiera. "Apa kamu benar-benar tidak tahu?"Sudut bibir Shiera berkedut melihat raut wajah Kevin yang begitu serius.Sepertinya Alex sangat marah.Shiera tidak bisa menahan diri untuk tidak menelan ludahnya dan mengikuti jejak Kevin lagi.Pintu ruang rapat dibuka oleh Kevin. Pada saat ini, suasana di ruang rapat sangat tegang.Ada banyak dokumen berserakan di atas lantai di sebelah Alex dan Freya sedang berjongkok untuk membersihkannya.Saat keduanya saling menatap, Shiera menggigil saat melihat tatapan Alex yang ganas."Tu ... Tuan Alex."Mengapa rasanya dia benar-benar marah besar? Apa yang salah dengan rapat ini?Kevin menoleh ke arah Shiera. "Pergi ke sisi Tuan Alex!""Oke!"Shiera bergegas memasuki ruang
Saat Freya mengatakannya, dia tidak habis pikir kenapa hal ini menjadi masalah!Freya tidak menyangka Shiera masih bisa bertahan sampai saat ini dengan jabatannya selama bekerja dengan Alex.Freya hanya pergi sebentar ke ruang rapat, Alex sudah marah besar. Apakah perlu sampai begitu?Kevin meliriknya dengan tajam, lalu berkata, "Apa benar hanya serah terima pekerjaan?"Nada bicara Kevin sangat tajam.Hal ini membuat hati Freya menjadi sesak, alasan yang sebenarnya sudah sangat jelas. Freya ingin menggantikan pekerjaan Shiera agar dialah yang berada di sisi Alex.Sebelum Shiera cuti, Freya juga pernah berpartisipasi dalam rapat dan selama ini baik-baik saja. Alex pun tidak pernah mengeluh.Kenapa kali ini jadi ....Freya tahu sifat Shiera saat melakukan pekerjaan. Dia terlihat sangat ceroboh.Kenapa Alex malah puas dengan pekerjaan Shiera?Melihat Freya tidak menjawab, Kevin mendengkus dan melanjutkan, "Aku pikir kamu lebih pintar dari Yolanda, ternyata sama saja.""Tuan Kevin!"Freya
Suara Alex terdengar sangat lembut, tetapi itu membuat Shiera merasakan bahaya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya, sambil berkata, "Tidak, itu tidak sulit!"Benar-benar jangan mengusik sarang tebuan!"Lalu, aku harus memanggilmu apa?" Shiera bertanya dengan bingung.Alex berujar, "Apa menurutmu?"Awalnya, Shiera merasa ini adalah masalah, tetapi sekarang Alex melemparkan masalah itu langsung kepadanya.Di bawah penindasan Alex, Shiera ingin menangis lagi.Namun dia tidak berani.Shiera menarik napas dalam-dalam dan berucap, "Memanggil suamiku?"Alex terdiam.Suasana pun terasa menyesakkanMelihat wajah Alex yang langsung membeku, wajah mungil Shiera juga runtuh dan dia tahu itu tidak akan berhasil."Jadi panggil apa?""Panggillah seperti itu!" kata Alex dengan wajah dingin.Kali ini, Shiera yang tertegun.'Memanggil seperti itu? Dia bukannya tidak mau?' batin Shiera gundah.Namun di hadapan tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani mengatakan apa-apa, hanya berkata, "Kalau begitu,
Pada saat ini, Shiera melihat ekspresi Alex yang tidak begitu baik, seluruh organ dalamnya bergetar. Mau tidak mau, Shiera memaksakan diri untuk tersenyum!"Hm, kalau kubilang bunga-bunga ini tidak ada hubungannya denganku, apakah kamu percaya?"Mendengar suara Shiera, wajah Alex tiba-tiba berubah!Perubahan drastis ini membuat wajah kecil Shiera menciut dan tidak ada tempat untuk menempatkan tangan kecilnya.Alex menatap mawar di belakang Shiera dengan muram dan berkata dengan ketus, “Masuk!"Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan langsung masuk ke kantor.Shiera mengerucutkan bibirnya, seperti istri yang tertindas, dia pun mengikuti Alex masuk ke kantor.Setelah menutup pintu kantor dan berbalik, dia bertemu dengan tatapan mata dingin Alex, jantung Shiera langsung berdebar kencang.Shiera menundukkan kepalanya, “Bunga itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku!"Saat ini, sikap Shiera saat mengakui kesalahannya cukup baik, dia takut Alex tidak memercayainya.Hanson ini ..
Terakhir kali saat berada di Bandung, Alex sangat marah. Hanson ini adalah dalangnya yang membuat keonaran waktu itu.Pria itu tidak keberatan, tetapi jangan melibatkan dirinya juga, sungguh menyebalkan sekali."Dasar tidak waras!" kutuk Shiera, lalu melempar ponselnya ke bawah selimut.Sekarang selama jam kerja, Alex memberikan Shiera kelonggaran untuk bersantai-santai, tetapi setelah Hanson membuat onar tadi, Shiera tidak ingin tidur lagi.Dia bangun dan merapikan pakaiannya!Setelah meneguk sedikit air, dia pun duduk di balkon dan mulai merajut syal lagi ...!Sekarang, perasaan Shiera berangsur-angsur lebih nyaman dan sudah tidak sekikuk sebelumnya, tetapi jemarinya benar-benar terasa sakit.Jarum yang tampak bulat ini tidak melukai tangan!Akan tetapi, terasa sakit saat merajut.Mulai sekarang, Shiera harus membiasakan diri dulu, baru bisa merajut lebih cepat.Saat Shiera sedang melihat syal di tangannya yang perlahan bertambah panjang, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu ruang is
Begitu Alex keluar, ponsel Shiera berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat kalau itu adalah nomor Hanson!Shiera langsung mengakhiri panggilan.Meskipun mereka tidak melakukan hal yang salah, Shiera tahu Hanson bukanlah orang baik.Ya, bagi Shiera, Hanson ini pria licik yang suka tersenyum!Terakhir kali, saat di Bandung, dia bahkan mengatur seorang wanita untuk menemani Alex. Ini bukanlah sesuatu yang baik.Namun, baru saja dia menutup telepon, panggilan Hanson sudah masuk lagi.Shiera menutup telepon lagi!Keduanya bolak-balik melakukan hal seperti ini sebanyak lima kali dan akhirnya Hanson mengirim sebuah pesan pada Shiera, “Aku berada di bawah gedung Blackthorne Grup, bagaimana kalau aku naik untuk mencarimu?"Melihat informasi ini, tangan Shiera gemetar ketakutan!Sikap bersikeras tidak menerima panggilan tadi!Sekarang langsung melembut dan menelepon kembali dengan sopan.Hanson dengan cepat mengangkat telepon, “Shiera, kamu ini tidak bisa memakai cara lembut."Dibalik tele
Shiera sangat memahami seperti apa sifat Karina itu.Dulu saat dia membeli rumah di Kabupaten Batur, dia terlihat sangat malu setiap kali kembali ke desa.Sekarang rumah di Kabupaten Batur sudah dijual, dia pasti ditertawakan oleh banyak orang.Saat ini, dia pasti berusaha mencari cara untuk pindah dari desa?Rachel mendengarkan dan mengangguk, “Ternyata begitu!"Ini memang terlalu waspada."Kalau begitu, aku akan pergi bersamamu besok.""Oke," kata Shiera mengangguk!Keduanya pun mengobrol sebentar. Dari kata-kata Rachel, Shiera tahu kalau sahabatnya ini sangat puas dengan pekerjaan barunya.Selain itu, Paman Grey juga seharusnya cukup puas.Kalau tidak, nada suara Rachel tidak akan terdengar seringan itu.Setelah mengatur masalah besok, Shiera merasa jauh lebih santai, lagi pula itu adalah Karina.Apalagi dia telah disuap Widya, jadi Shiera harus lebih berhati-hati apapun yang dia katakan.Saat sore!Shiera sudah tidur siang dulu.Ketika dia bangun, dia merasakan berat menimpa di sek
Ini situasi apa lagi?Sebelum Shiera dapat berbicara, Rachel melanjutkan, “Kenapa bisa ada kecurigaan seperti itu?"Ini bukan tak beralasan, setiap hari ...!Shiera tidak tahu harus bagaimana memberi tahu Rachel apa yang terjadi hari itu, jadi dia hanya berkata, “Bukan tanpa alasan, Karina-lah yang membocorkannya tanpa sengaja!"“Bukan ucapan saat kesal, ‘kan?” tanya Rachel yang membalikkan pertanyaan!Tahu ‘kan orang seperti Karina bisa mengucapkan kata-kata menyakitkan apa pun saat dia sedang marah!Shiera berkata, “Tidak, itu bukan ucapan saat kesal!"Dulu Karina juga sering mengatakan kalau dia tidak memiliki anak perempuan seperti Shiera, tetapi kali ini, Shiera mendengar dengan jelas kalau itu bukanlah ucapan yang penuh dengan kemarahan!Ketika Rachel mendengar nada bicara Shiera, dia segera memarkir mobilnya di pinggir jalan dan mengangkat ponselnya."Jadi apa yang akan kamu lakukan?"Saat Shiera mengatakan ini padanya, dia pasti sudah punya rencana, ‘kan?Shiera bilang, “Karina
Ketika Alex mendengar apa yang Shiera katakan, dia melihat ke pot bunga itu lagi. Tampak jelas, dari sudut pandang Alex.Sukulen ini bahkan tidak bisa dibilang cantik, apalagi imut.Melihat sekilas syal yang tergeletak di atas sofa. Hasil rajutannya tidak banyak, hanya sedikit saja. Dari kecepatan membuat syal ini, terlihat jelas kalau Shiera benar-benar tidak pintar membuat kerajinan tangan!Selain itu, dia sepertinya tidak bisa menenangkan diri dan melakukannya dengan santai.“Dengan kesabaranmu itu, dulu Tuan Wilman pasti sering memarahimu, ‘kan?”Melukis sama halnya dengan membuat kerajinan tangan, sama-sama membutuhkan banyak kesabaran.Shiera menggelengkan kepalanya, “Tidak, Pak Guru hanya akan memarahiku saat aku melakukan kesalahan."Pak Wilman bukanlah orang yang dikenal memiliki kesabaran!Akan tetapi, dia sangat sabar terhadap Shiera, muridnya ini.Alex berkata, “Kalau begitu, kenapa kamu memiliki kesabaran untuk belajar memahat relief?"Shiera berkata, “Karena aku menyukain
Setelah menutup telepon, Karina menarik Vincent dengan penuh semangat, “Nak, kita akan kaya!"Melihat kegembiraan Karina, Surya dan Vincent sama sekali tidak sesemangat Karina!Lagi pula, sangat sulit bagi mereka untuk menangani masalah Shiera. Mana mungkin mereka bisa mendapatkan uang sebanyak itu dengan mudah?Sekarang Vincent dan Surya sama-sama memahami hal ini! Satu-satunya orang yang masih bertahan hanya Karina saja.“Karina, lupakan saja,” kata Surya dengan dilema.Setelah membuat keributan sebelumnya itu, Karina pun dijebloskan ke penjara. Ingin Shiera ikut mereka pergi!?Apalagi batas waktunya besok? Surya berpikir, mereka tidak akan sanggup menangani masalah ini!"Apa yang lupakan? Kenapa dilupakan?" Begitu Karina mendengar Surya berkata lupakan, dia langsung merasa tidak puas!Selama ini dia hidup miskin karena pria ini.Dia sudah takut menjalani kehidupan yang sulit ini dan tidak mungkin melepaskan kesempatan berharga ini sama sekali.Surya berkata, “Kalau begitu, bisakah k
Cara berpikir pria memang tidak sepeka wanita, mereka juga tidak berpikir sebanyak wanita.Widya dapat meramalkan apa yang mungkin terjadi, setelah Alex mengambil alih Greenvista.Namun, Albus sama sekali tidak berpikir demikian!Dia bahkan merasa Widya berprasangka buruk terhadap Alex. Bocah itu memang menyebalkan, tetapi dia tidak mungkin mencelakakan saudaranya sendiri."Memangnya aku yang mengungkit Aston? Ini hanya ...."Menghadapi tatapan dingin dan tegas Albus, Widya langsung berhenti. Dia tidak tahu harus bagaimana melanjutkan pembicaraan!Lalu dia berkata, “Kamu sama sekali tidak mengkhawatirkan Aston!"“Jangan khawatir, Alex tidak akan melakukannya!”Mendengar Albus begitu percaya pada Alex, hati Widya pun menjadi dingin.“Tidak akan mencelakakan Aston, tapi bagaimana denganku?” tanya Widya dengan tidak sabar.Seberapa besar kebencian Alex pada Widya?Selama beberapa tahun terakhir ini semakin jelas terlihat.Namun, Albus berkata, “Sudah bertahun-tahun, apakah kamu masih khaw