Saat Shiera mendengar Alex marah, dia benar-benar bingung dan segera menghentikan apa yang dia lakukan.Kevin sudah berbalik dan menuju ke ruang rapat.Shiera segera mengikutinya. Di tengah jalan, Shiera bertanya, "Kenapa Tuan Alex begitu marah?"Kevin berhenti dan kembali menatap Shiera. "Apa kamu benar-benar tidak tahu?"Sudut bibir Shiera berkedut melihat raut wajah Kevin yang begitu serius.Sepertinya Alex sangat marah.Shiera tidak bisa menahan diri untuk tidak menelan ludahnya dan mengikuti jejak Kevin lagi.Pintu ruang rapat dibuka oleh Kevin. Pada saat ini, suasana di ruang rapat sangat tegang.Ada banyak dokumen berserakan di atas lantai di sebelah Alex dan Freya sedang berjongkok untuk membersihkannya.Saat keduanya saling menatap, Shiera menggigil saat melihat tatapan Alex yang ganas."Tu ... Tuan Alex."Mengapa rasanya dia benar-benar marah besar? Apa yang salah dengan rapat ini?Kevin menoleh ke arah Shiera. "Pergi ke sisi Tuan Alex!""Oke!"Shiera bergegas memasuki ruang
Saat Freya mengatakannya, dia tidak habis pikir kenapa hal ini menjadi masalah!Freya tidak menyangka Shiera masih bisa bertahan sampai saat ini dengan jabatannya selama bekerja dengan Alex.Freya hanya pergi sebentar ke ruang rapat, Alex sudah marah besar. Apakah perlu sampai begitu?Kevin meliriknya dengan tajam, lalu berkata, "Apa benar hanya serah terima pekerjaan?"Nada bicara Kevin sangat tajam.Hal ini membuat hati Freya menjadi sesak, alasan yang sebenarnya sudah sangat jelas. Freya ingin menggantikan pekerjaan Shiera agar dialah yang berada di sisi Alex.Sebelum Shiera cuti, Freya juga pernah berpartisipasi dalam rapat dan selama ini baik-baik saja. Alex pun tidak pernah mengeluh.Kenapa kali ini jadi ....Freya tahu sifat Shiera saat melakukan pekerjaan. Dia terlihat sangat ceroboh.Kenapa Alex malah puas dengan pekerjaan Shiera?Melihat Freya tidak menjawab, Kevin mendengkus dan melanjutkan, "Aku pikir kamu lebih pintar dari Yolanda, ternyata sama saja.""Tuan Kevin!"Freya
Shiera mendengar nada Alex yang tinggi dan dingin, dengan sedih Shiera menundukkan kepala lalu dengan lembut berkata, "Aku tidak berani!"Akan tetapi, apa yang Shiera katakan sesuai dengan kenyataan.Alex tidak pernah mengizinkan orang masuk untuk membereskan ruang istirahatnya. Sebelumnya, Shiera-lah yang membereskannya, tetapi sekarang Alex bersikap begitu pada Shiera, tentu saja Shiera tidak bisa terima.Inti masalahnya adalah Alex memarahinya karena hal ini, makin dipikirkan Shiera makin merasa sedih.Shiera merasa entah sejak kapan Alex mulai tidak bisa bersikap logis."Aku melihatmu sangat berani!"Alex mendengkus ketika melihat Shiera menundukkan kepalanya.Shiera yang sekarang tidak ada keberanian untuk membantahnya lagi.Alex terlalu galak!Melihat emosi Alex yang meninggi, Shiera tidak berani membantahnya lagi, kalau terus dilanjutkan, konsekuensinya pasti akan sangat mengerikan.Alex menatapnya dan mengatakan dengan tegas, "Adakalanya, kamu harus ingat statusmu!"Mengingat s
Namun, hari ini Shiera tidak bisa mengontrol emosinya lagi, dia sangat merindukan neneknya.Saat Shiera menangis tersedu-sedu, tiba-tiba ada seseorang yang memeluknya dari belakang.Secara tak sadar Shiera meronta, dari arah belakang terdengar suara yang tidak asing lagi bagi Shiera, "Jangan bergerak!"Suara yang menarik perhatian orang itu membuat Shiera bernapas dengan tenang dan merasa terlindungi. Shiera mencium wangi parfum seperti yang dipakai oleh Alex, wangi yang tak asing ini membuat Shiera tidak bisa mengendalikan emosi sampai dia mendengkus.Air mata yang hangat itu mengalir deras sampai jatuh ke tangan Alex.Alex sama sekali tidak tahu kalau air mata seseorang bisa begitu hangat. Air mata Shiera tadi seperti air hangat yang membasahi tangannya.Kehangatan yang seperti itu langsung menusuk ke dalam hati Alex.Alex menghela napas. "Hei! Kamu sudah dewasa, kenapa masih menangis."Tidak masalah kalau Alex tidak mengucapkannya, tetapi setelah Shiera mendengarnya, kesedihan yang
Kevin cukup terkejut dengan perubahan Alex yang secara mendadak itu.Kevin juga berpikir, kejadian yang barusan dilihatnya mungkin saja ilusi. Alex mana mungkin Alex bisa menghibur orang?Shiera dengan sedih memanggil Alex. "Tuan Alex!""Merengek lagi, dua juta!""Jangan! Baiklah, semua salahku, oke?"Shiera langsung terbengong.Kalau dipotong terus, maka gaji bulan ini akan habis dan tidak ada yang tersisa sedikit pun. Alex sungguh kejam.Alex mendengkus ketika melihat wajah Shiera seperti tidak rela, lalu dia berkata, "Apakah lain kali kamu mau menangis lagi?""Tidak akan pernah!"Shiera segera menggelengkan kepala, pengorbanan begitu besar hanya karena menangis, Shiera mana berani sembarangan menangis lagi.Saat Kevin mendengar ucapan Alex yang pertama, dia memang merasakan nada Alex sangat kejam!Namun, setelah mendengar lebih lama lagi, sepertinya ada sesuatu yang aneh?Apakah ini benar sedang menghukum? Bukan sedang memamerkan kasih sayangnya terhadapnya?"Aku segera bekerja." Sh
Setelah menanyakan pertanyaan ini pada Kevin, Alex terhenti, kemudian dia menatap Kevin dengan tajam.Kevin berucap, "Kalau bukan Rachel, berarti Shiera!"Kevin menetapkan kedua orang ini sebagai tersangkanya.Kalau memang semua ini perbuat Rachel, hanya ada dua kemungkinan. Dia melindungi dirinya sendiri atau dia melindungi Shiera.Mendengar Kevin mengatakan semua ini, Alex juga sedikit tersadar. Hal yang dikatakan Kevin sebenarnya masuk akal.Saat ini mata Alex terlihat sangat dingin."Tetap cari tahu tentang Rachel!" lima kata yang diucapkannya dengan emosi.Saat Alex mengatakan tetap cari tahu tentang Rachel, lebih tepatnya Alex ingin segera menyingkirkan Rachel.Kalau memang pelakunya di antara Rachel dan Shiera, tentu saja Alex lebih memilih Shiera.Kevin mengangguk. "Baik."Saat ini Shiera dan Rachel masih belum tahu kalau mereka berdua sudah dijadikan tersangka oleh Kevin.Saat bekerja, mereka juga suka diam-diam ketemuan.Rachel sekarang tidak bekerja lagi.Setelah Rachel meng
Shiera dan Rachel mendiskusikan hal ini kembali. Rachel mengatakan dia sudah menemukan rumah sakit yang cocok untuk Shiera dan dokter yang akan menanganinya adalah teman Rachel sendiri.Sekarang status Shiera adalah Nyonya Shiera, tidak bisa seperti dulu lagi. Makanya, saat hendak melakukan sesuatu harus lebih berhati-hati dan dipikirkan terlebih dahulu.Kalau rahasia ini bocor, tidak masalah apabila hanya Shiera yang terkena dampaknya. Apabila hal ini juga memengaruhi Alex, maka Shiera-lah yang akan mengalami kerugian."Rachel, kenapa kamu baik sekali." Shiera merasa tersentuh ketika mendengar Rachel mengatur semua ini untuk dirinya.Rachel hanya bisa menghela napas. "Saat seperti ini, bukan aku yang membantumu, siapa lagi yang akan membantumu?"Ini sangat masuk akal!Meskipun Shiera punya ibu, lebih baik dia tidak punya kalau orang tersebut adalah Karina.Shiera dan Rachel masih membicarakan hal ini lagi sampai Alex menelepon, lalu mereka berdua baru mengakhiri pembicaraan dan seger
Saat mereka hendak membicarakan lebih lanjut, ponsel Shiera tiba-tiba bergetar.Shiera mengambil dan melihatnya, ternyata nomer yang tidak dikenal, tetapi hal ini malah membantunya keluar dari masalah sekarang.Shiera berhasil mendapatkan alasan untuk menghindar. "Aku, aku angkat telepon!"Setelah mengatakannya, Shiera langsung berbalik badan dan bergegas keluar dari ruangan tanpa melihat reaksi Alex lagi.Ketika Alex melihat punggung Shiera yang sudah menjauh, sudut bibir Alex terangkat dan tersenyum dengan maksud terselubung.Berani sekali dia!Meskipun sekarang Alex menyuruh Kevin untuk tetap menyelidiki Rachel, dalam hati Alex sudah bisa menebak kemungkinan orang tersebut adalah Shiera.Shiera bergegas keluar lalu dia menerima panggilan tersebut. "Halo.""Shiera." Dari telepon seberang sana terdengar suara lembut Hanson.Mendengar suara ini, Shiera langsung terkejut, tetapi dia juga tidak tahu kenapa dia harus takut pada Hanson.Mungkin karena pada waktu di Bandung saat Hanson mend
Suara Alex terdengar sangat lembut, tetapi itu membuat Shiera merasakan bahaya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya, sambil berkata, "Tidak, itu tidak sulit!"Benar-benar jangan mengusik sarang tebuan!"Lalu, aku harus memanggilmu apa?" Shiera bertanya dengan bingung.Alex berujar, "Apa menurutmu?"Awalnya, Shiera merasa ini adalah masalah, tetapi sekarang Alex melemparkan masalah itu langsung kepadanya.Di bawah penindasan Alex, Shiera ingin menangis lagi.Namun dia tidak berani.Shiera menarik napas dalam-dalam dan berucap, "Memanggil suamiku?"Alex terdiam.Suasana pun terasa menyesakkanMelihat wajah Alex yang langsung membeku, wajah mungil Shiera juga runtuh dan dia tahu itu tidak akan berhasil."Jadi panggil apa?""Panggillah seperti itu!" kata Alex dengan wajah dingin.Kali ini, Shiera yang tertegun.'Memanggil seperti itu? Dia bukannya tidak mau?' batin Shiera gundah.Namun di hadapan tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani mengatakan apa-apa, hanya berkata, "Kalau begitu,
Pada saat ini, Shiera melihat ekspresi Alex yang tidak begitu baik, seluruh organ dalamnya bergetar. Mau tidak mau, Shiera memaksakan diri untuk tersenyum!"Hm, kalau kubilang bunga-bunga ini tidak ada hubungannya denganku, apakah kamu percaya?"Mendengar suara Shiera, wajah Alex tiba-tiba berubah!Perubahan drastis ini membuat wajah kecil Shiera menciut dan tidak ada tempat untuk menempatkan tangan kecilnya.Alex menatap mawar di belakang Shiera dengan muram dan berkata dengan ketus, “Masuk!"Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan langsung masuk ke kantor.Shiera mengerucutkan bibirnya, seperti istri yang tertindas, dia pun mengikuti Alex masuk ke kantor.Setelah menutup pintu kantor dan berbalik, dia bertemu dengan tatapan mata dingin Alex, jantung Shiera langsung berdebar kencang.Shiera menundukkan kepalanya, “Bunga itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku!"Saat ini, sikap Shiera saat mengakui kesalahannya cukup baik, dia takut Alex tidak memercayainya.Hanson ini ..
Terakhir kali saat berada di Bandung, Alex sangat marah. Hanson ini adalah dalangnya yang membuat keonaran waktu itu.Pria itu tidak keberatan, tetapi jangan melibatkan dirinya juga, sungguh menyebalkan sekali."Dasar tidak waras!" kutuk Shiera, lalu melempar ponselnya ke bawah selimut.Sekarang selama jam kerja, Alex memberikan Shiera kelonggaran untuk bersantai-santai, tetapi setelah Hanson membuat onar tadi, Shiera tidak ingin tidur lagi.Dia bangun dan merapikan pakaiannya!Setelah meneguk sedikit air, dia pun duduk di balkon dan mulai merajut syal lagi ...!Sekarang, perasaan Shiera berangsur-angsur lebih nyaman dan sudah tidak sekikuk sebelumnya, tetapi jemarinya benar-benar terasa sakit.Jarum yang tampak bulat ini tidak melukai tangan!Akan tetapi, terasa sakit saat merajut.Mulai sekarang, Shiera harus membiasakan diri dulu, baru bisa merajut lebih cepat.Saat Shiera sedang melihat syal di tangannya yang perlahan bertambah panjang, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu ruang is
Begitu Alex keluar, ponsel Shiera berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat kalau itu adalah nomor Hanson!Shiera langsung mengakhiri panggilan.Meskipun mereka tidak melakukan hal yang salah, Shiera tahu Hanson bukanlah orang baik.Ya, bagi Shiera, Hanson ini pria licik yang suka tersenyum!Terakhir kali, saat di Bandung, dia bahkan mengatur seorang wanita untuk menemani Alex. Ini bukanlah sesuatu yang baik.Namun, baru saja dia menutup telepon, panggilan Hanson sudah masuk lagi.Shiera menutup telepon lagi!Keduanya bolak-balik melakukan hal seperti ini sebanyak lima kali dan akhirnya Hanson mengirim sebuah pesan pada Shiera, “Aku berada di bawah gedung Blackthorne Grup, bagaimana kalau aku naik untuk mencarimu?"Melihat informasi ini, tangan Shiera gemetar ketakutan!Sikap bersikeras tidak menerima panggilan tadi!Sekarang langsung melembut dan menelepon kembali dengan sopan.Hanson dengan cepat mengangkat telepon, “Shiera, kamu ini tidak bisa memakai cara lembut."Dibalik tele
Shiera sangat memahami seperti apa sifat Karina itu.Dulu saat dia membeli rumah di Kabupaten Batur, dia terlihat sangat malu setiap kali kembali ke desa.Sekarang rumah di Kabupaten Batur sudah dijual, dia pasti ditertawakan oleh banyak orang.Saat ini, dia pasti berusaha mencari cara untuk pindah dari desa?Rachel mendengarkan dan mengangguk, “Ternyata begitu!"Ini memang terlalu waspada."Kalau begitu, aku akan pergi bersamamu besok.""Oke," kata Shiera mengangguk!Keduanya pun mengobrol sebentar. Dari kata-kata Rachel, Shiera tahu kalau sahabatnya ini sangat puas dengan pekerjaan barunya.Selain itu, Paman Grey juga seharusnya cukup puas.Kalau tidak, nada suara Rachel tidak akan terdengar seringan itu.Setelah mengatur masalah besok, Shiera merasa jauh lebih santai, lagi pula itu adalah Karina.Apalagi dia telah disuap Widya, jadi Shiera harus lebih berhati-hati apapun yang dia katakan.Saat sore!Shiera sudah tidur siang dulu.Ketika dia bangun, dia merasakan berat menimpa di sek
Ini situasi apa lagi?Sebelum Shiera dapat berbicara, Rachel melanjutkan, “Kenapa bisa ada kecurigaan seperti itu?"Ini bukan tak beralasan, setiap hari ...!Shiera tidak tahu harus bagaimana memberi tahu Rachel apa yang terjadi hari itu, jadi dia hanya berkata, “Bukan tanpa alasan, Karina-lah yang membocorkannya tanpa sengaja!"“Bukan ucapan saat kesal, ‘kan?” tanya Rachel yang membalikkan pertanyaan!Tahu ‘kan orang seperti Karina bisa mengucapkan kata-kata menyakitkan apa pun saat dia sedang marah!Shiera berkata, “Tidak, itu bukan ucapan saat kesal!"Dulu Karina juga sering mengatakan kalau dia tidak memiliki anak perempuan seperti Shiera, tetapi kali ini, Shiera mendengar dengan jelas kalau itu bukanlah ucapan yang penuh dengan kemarahan!Ketika Rachel mendengar nada bicara Shiera, dia segera memarkir mobilnya di pinggir jalan dan mengangkat ponselnya."Jadi apa yang akan kamu lakukan?"Saat Shiera mengatakan ini padanya, dia pasti sudah punya rencana, ‘kan?Shiera bilang, “Karina
Ketika Alex mendengar apa yang Shiera katakan, dia melihat ke pot bunga itu lagi. Tampak jelas, dari sudut pandang Alex.Sukulen ini bahkan tidak bisa dibilang cantik, apalagi imut.Melihat sekilas syal yang tergeletak di atas sofa. Hasil rajutannya tidak banyak, hanya sedikit saja. Dari kecepatan membuat syal ini, terlihat jelas kalau Shiera benar-benar tidak pintar membuat kerajinan tangan!Selain itu, dia sepertinya tidak bisa menenangkan diri dan melakukannya dengan santai.“Dengan kesabaranmu itu, dulu Tuan Wilman pasti sering memarahimu, ‘kan?”Melukis sama halnya dengan membuat kerajinan tangan, sama-sama membutuhkan banyak kesabaran.Shiera menggelengkan kepalanya, “Tidak, Pak Guru hanya akan memarahiku saat aku melakukan kesalahan."Pak Wilman bukanlah orang yang dikenal memiliki kesabaran!Akan tetapi, dia sangat sabar terhadap Shiera, muridnya ini.Alex berkata, “Kalau begitu, kenapa kamu memiliki kesabaran untuk belajar memahat relief?"Shiera berkata, “Karena aku menyukain
Setelah menutup telepon, Karina menarik Vincent dengan penuh semangat, “Nak, kita akan kaya!"Melihat kegembiraan Karina, Surya dan Vincent sama sekali tidak sesemangat Karina!Lagi pula, sangat sulit bagi mereka untuk menangani masalah Shiera. Mana mungkin mereka bisa mendapatkan uang sebanyak itu dengan mudah?Sekarang Vincent dan Surya sama-sama memahami hal ini! Satu-satunya orang yang masih bertahan hanya Karina saja.“Karina, lupakan saja,” kata Surya dengan dilema.Setelah membuat keributan sebelumnya itu, Karina pun dijebloskan ke penjara. Ingin Shiera ikut mereka pergi!?Apalagi batas waktunya besok? Surya berpikir, mereka tidak akan sanggup menangani masalah ini!"Apa yang lupakan? Kenapa dilupakan?" Begitu Karina mendengar Surya berkata lupakan, dia langsung merasa tidak puas!Selama ini dia hidup miskin karena pria ini.Dia sudah takut menjalani kehidupan yang sulit ini dan tidak mungkin melepaskan kesempatan berharga ini sama sekali.Surya berkata, “Kalau begitu, bisakah k
Cara berpikir pria memang tidak sepeka wanita, mereka juga tidak berpikir sebanyak wanita.Widya dapat meramalkan apa yang mungkin terjadi, setelah Alex mengambil alih Greenvista.Namun, Albus sama sekali tidak berpikir demikian!Dia bahkan merasa Widya berprasangka buruk terhadap Alex. Bocah itu memang menyebalkan, tetapi dia tidak mungkin mencelakakan saudaranya sendiri."Memangnya aku yang mengungkit Aston? Ini hanya ...."Menghadapi tatapan dingin dan tegas Albus, Widya langsung berhenti. Dia tidak tahu harus bagaimana melanjutkan pembicaraan!Lalu dia berkata, “Kamu sama sekali tidak mengkhawatirkan Aston!"“Jangan khawatir, Alex tidak akan melakukannya!”Mendengar Albus begitu percaya pada Alex, hati Widya pun menjadi dingin.“Tidak akan mencelakakan Aston, tapi bagaimana denganku?” tanya Widya dengan tidak sabar.Seberapa besar kebencian Alex pada Widya?Selama beberapa tahun terakhir ini semakin jelas terlihat.Namun, Albus berkata, “Sudah bertahun-tahun, apakah kamu masih khaw