Share

Serangan Tak Terduga

Entah mengapa dada Yuri bergemuruh melihat Helen menangis dipelukan Leon, harusnya ia tidak boleh cemburu, berulang kali ia juga mengingatkan dirinya akan hal itu. Yuri sendiri tidak mengerti mengapa ia begini?

Setelah menghela napas dan menenangkan dirinya, pria itu menghampiri kedua kakak beradik itu.

"Ehem ... apa terjadi sesuatu yang buruk?" tanya Yuri menyadarkan keduanya.

Helen pun kemudian melepaskan diri dari pelukan Leon, dan menghapus air matanya sambil memalingksn wajah dari Yuri, karrna ia tidak mau dianggap wanita yang lemah dan cengeng oleh Yuri.

"Tidak ... Helen hanya bersedih mengingat mendiang ayah kami." Leon menjawab pertanyaan Yuri dengan tenang.

"Sudahlah kalian tidur, esok akad pernikahan kalian akan dilakukan jam 10 pagi bukan?"

"Baiklah, Kak. Aku permisi dulu kalau begitu, selamat beristirahat." ucap wanita itu kemudian ia meninggalkan Yuri dan Leon yang masih berdiri berhadapan.

Leon hendak masuk kedalam kamarnya, tapi kemudian Yuri memanggilnya.

"Leon, set
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status