Share

Cincin Pernikahan

Helen kini tengah bersama Isabel didalam kamarnya, ia melihat gadis kecil itu tengah merengut saat ia dengan wajah sedih.

"Kenapa bersedih Isabel?" tanya Helen seraya mengusap rambut panjangnya.

"Kakek dan Nenek tidak jadi datang kerumah," gerutu bocah itu dengan wajah murung.

"Mungkin kakek dan nenek ada keperluan lain, kalau mereka tidak bisa kesini, nanti kita bisa pergi mengunjungi mereka bukan," hibur Helen pada Isabel yang seketika membuat mata cantik gadis itu berbinar kembali.

"Yaa ...itu ide yang sangat bagus Aunti, kapan kita akan kesana?" tanya nya dengan semringah.

"Kita bicarakan hal ini dulu pada Papahmu dulu ,oke. Biar papahmu yang putuskan waktunya, karena aunti juga tidak tahu kapan ia punya waktu untuk menemani kita kesana.” ucapan Helen menenagkan calon putrinya itu.

Tok ... Tok ... Tok ...

"Permisi, apa aku mengganggu!" Yuri membuka pintu tanpa kamar Helen.

"Papah, nenek dan kakek tidak jadi datang." adu gadis kecil itu pada Sang Ayah.

"Badai diluar semakin kencang,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status