Share

Firasat Anin

Anin terbangun dari tidurnya dengan bersimbah keringat, napasnya tersengal, seketika ia meludah ke arah kiri sambil membaca ta'awudz. Suara tangisan Shafiyyah menyadarkannya dari mimpi buruk yang baru saja ia alami. Digendongnya bayi itu, kemudian ia susui, tak lama tangis Shafiyyah pun mereda. Jantung Anin masih berdetak kencang, berulang kali ia mengucap istighfar agar hatinya tenang.

Pikiran dan perasaannya sekarang tertuju pada Leon. Ia bermimpi buruk tentang suaminya itu, dilihatnya sekarang masih pukul tiga dini hari. Ia akan menghubungi Leon setelah menidurkan Shafiyyah kembali. Baru saja Anin memegang ponselnya, Noah ikut terbangun, bocah berusia 6tahun itu pun mengucek matanya yang baru saja terbuka.

"Bun, Noah mau pipis?" ucapnya sambil mengerjapkan mata.

"Ya sudah, perlu bunda antar?" tawar Anin sambil tersenyum.

"Gak perlu Bun, Noah kan dah besal sekalang, Noah berani sendiri kok ke kamar mandi." Oceh pria kecil bermata biru itu.

"Maa syaa Allah, anak bunda hebat dah beran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status