Wanita Lain Dihati SuamiYunita terbangun lebih telat dari biasanya, setelah melaksanakan sholat subuh ia kembali tidur sejenak, setelah pertengkaran nya semalam membuat ia tak bisa tidur dengan cepat.Terlihat sang suami yang tengah memakai jas untuk pergi ke kantor, jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan. Yunita bangun dengan matanya yang terlihat sembab. Ia tak menyapa sang suami, kamar mandi yang menjadi tujuannya untuk membersihkan diri."Yuni, kamu sudah bangun, sayang ?.""Kelihatannya." Yunita masih berjalan dengan tubuh yang sedikit melemah, ia tak melirik sedikitpun ke arah sang suami.Tiga puluh menit sudah Yuni berada di kamar mandi, ia keluar dengan memakai handuk mandi berwarna putih, tubuh mulusnya sedikit terekspos.Arya menghampiri sang istri. "Aku akan menikah lagi." Sebuah kata yang selama ini sangat dibenci Yunita, akhirnya keluar dari bibir tipis sang suami."Silahkan!." Jawaban nya terdengar bergetar memenuhi kamar. Ia menahan gemuruh di dada, "Kamu mengiz
Wanita Lain Dihati Suami"Meskipun Mas Arya telah menikahi ku, ia akan tetap bersitegang menikahi Lusi, mereka berdua sudah terbilang kumpulkebo. Ditambah dengan Mamah mertua yang ikut serta mendukung pernikahan keduanya. Aku tak bisa berbuat lebih, lebih baik pergi darinya dengan segudang keberhasilan tanpa dirinya." Yunita menatap layar kaca jendela dengan pemandangan mobil yang melaju meninggalkan halaman rumah.Hari ini ia akan bertolak kembali ke rumah yang berada di Jakarta, tanpa sepengetahuan sang suami dan Mamah mertua. Ia berpikir sudah tak ada artinya lagi ia dalam hidup Arya.Meskipun ia sudah resmi dan menjalani rumah tangga bertahun-tahun dengan Angga, bukan berarti ia bisa menggeser posisi sang Mamah dihati Arya, pria beristri itu akan menuruti segala perintahnya, sekalipun itu salah, ia tetap kokoh dengan pendirian yang diinginkan orangtuanya.Ponsel yang berdering di atas nakas terdengar dengan jelas, Yunita melihat ponsel miliknya yang tergeletak. Sebuah nama yang su
Wanita Lain Dihati SuamiYunita membuka laci kedua, didapatinya sebuah foto mesra sang suami yang tengah berciuman dengan Lusi, begitu mesra dan romantis nya mereka, bahkan tak ada jarak sedikitpun.Airmata berderai seketika, tatapannya kosong, menatap jauh ke arah lain. Obat yang selama ini menjadi penyangga hidupnya tega berkhianat, meskipun ia berusaha untuk tetap kuat, nyatanya Yunita tetap kalah dengan keadaan, sama halnya seperti wanita diluar sana, perasaannya rapuh. Foto yang digenggamnya diremas sekencang mungkin, ia remas dengan sekuat tenaga, hingga akhirnya hanya menyisakan guratan-guratan yang terlihat pecah. Kemudian dirobeknya foto sang suami dengan Lusi, hancur lebur berjatuhan di atas lantai.Lengannya bergetar, tangisannya semakin pecah menggema memenuhi kamar, ia berniat membuka lemari baju, dilihatnya sebuah lingerie berwarna hitam yang tak ia kenali."Lingerie milik siapa ini ?." Yunita tampak mengamati lingerie yang tergantung di lemari pakaian miliknya."Ini bu
Wanita Lain Dihati Suami"Kamu lagi ngapain, sayang ? Tolong buka pintunya. Ini aku, Arya. Ingin bertemu dan mengobrol denganmu." Suara Arya terdengar ditelinga Yunita, sepagi ini ia sudah datang ke rumah yang ada di Jakarta, rumah utama yang selama ini sudah ia tempati."Sayang, cepatlah buka pintunya. Aku membawakan sarapan kesukaan mu, ada sesuatu yang ingin ku tunjukkan padamu, sayang.""Untuk apa dia memanggilku dengan kata sayang ? Setelah pengkhianatan itu dengan entengnya ia memanggilku dengan kata-kata manisnya, aku bukan wanita rendahan yang bisa kamu taklukkan begitu saja." Yunita bergeming sembari menatap ke arah pintu kamar."Sayang, cepatlah buka pintunya. Aku ingin sarapan denganmu, kali ini saja."Arya terus mengetuk pintu kamar, bahkan ia setengah menggedor agar dibuka cepat oleh sang istri.Yunita melepaskan mukenanya terlebih dulu, ia membukakan pintu kamar yang sedari tadi sudah diketuk terus menerus."Kenapa tidak cepat-cepat dibuka pintunya, sayang ?.""Sholat.
Wanita Lain Dihati SuamiYunita pergi berolahraga di halaman rumah, ia senang menikmati udara pagi yang masih terasa segar, dihirupnya dengan tenang satu persatu udara yang membuat otak menjadi jernih untuk berpikir.Terlihat dari jauh, seorang pria tampan mengenakan pakaian olahraga berjalan menuju Yunita, Arya dengan langkah kakinya yang panjang menuju sang istri."Kenapa enggak ngajak aku olahraga bareng kamu ?."Yunita terdiam. Tak ada respon apapun, hanya matanya yang menatap nyalang ke arah sang suami."Jawab aku, Yunita." "Pergilah. Jangan mengikuti ku.""Kenapa kamu tetap seperti ini, sayang ?." Arya menarik lengan sang istri, dicekal nya dengan cepat agar tak berontak.Kali ini Yunita tak mampu menahan tenaga lelaki yang ada dihadapannya kini, tubuh mungilnya dipeluk dengan erat, Yunita jatuh dalam pelukan yang tak ingin ia harapkan.Arya memeluknya dengan erat, sampai wanita itu sulit untuk bernapas."Lepaskan aku, lepaskan, Arya." Yunita sedikit berteriak dengan lengan yan
Wanita Lain Dihati SuamiAkad nikah dilaksanakan selepas dzuhur, langsung setelah akad digelarnya resepsi yang terbilang sederhana, namun tetap saja tamu undangan yang datang cukup banyak. Membuat Arya kelelahan untuk terus tersenyum manis.Waktu terasa lambat, Arya terlihat kelelahan menyambut tamu yang silih bergantian, Lusi nampak sengaja mengundang banyak teman dekatnya dan keluarga, ia sengaja ingin memamerkan pernikahannya dengan Arya, secara pria yang bersamanya kini seorang pengusaha ternama dengan asetnya di mana-mana."Sabar ya, sayang. Sebentar lagi tamu undangan bakalan pergi kok, nanti malam aku akan memberikan service terbaik, ayolah tersenyum ramah dihadapan tamu undangan, wajahnya jangan ditekuk seperti itu." Lusi membelai lembut wajah sang suami.Banyak tamu berdatangan saling bergantian, termasuk keluarga Lusi, mereka terlihat asyik menikmati pesta sederhana yang dibalut dengan kemeriahan musik. "Aku cape, tamu undangan mu terlalu banyak." Ucap Arya dengan wajah kes
Wanita Lain Dihati SuamiKamar yang sudah dihiasi dengan bunga, ranjang besi yang ditaburi bunga mawar merah, membuat kesan syahdu dan malam pertama semakin lekat."Mas, aku bahagia banget bisa nikah secara resmi denganmu, dan sekarang, aku resmi menjadi nyonya Arya." "Iya, sayang." Keduanya saling berhadapan di atas tempat tidur yang sudah dihias. Hembusan nafasnya kian terasa hangat memenuhi wajah Lusi, Angga tanpa henti menatap kedua sorot mata sang istri, begitu lekat, lengangnya dengan sigap menyentuh wajah yang sudah dipoles make-up."Apakah aku cantik ?.""Cantik." "Lebih cantik aku dibanding Yunita ?.""Iya, sayang." Seolah terhipnotis dengan suguhan yang ada dihadapannya kini, Angga menuruti semua yang dikatakan sang istri."Kalau gitu, ajak aku tinggal di rumah utama mu, sayang." Lengan lentik itu menyentuh bibir tipis milik sang suami."Iya, tenang saja, sayang. Malam ini aku hanya ingin melakukan hubungan denganmu, jangan membahas hal lain."Seolah sudah mengerti dengan
Wanita Lain Dihati Suami Satu minggu sudah pernikahan Arya dan Lusi, tidak ada tanda-tanda Lusi untuk pindah rumah, wanita itu masih terus mencoba dengan sangat keras, membujuk sang suami untuk cepat bisa memboyong nya ke rumah utama yang ada di Jakarta."Mas, aku ingin pindah dari sini. Ini rumahnya kurang besar, tidak seperti rumahmu yang ada di Jakarta."Arya menghembuskan nafas kasar, ia yang tengah menyisir rambutnya di depan cermin rias. "Lusi, tunggu waktu yang tepat untuk aku berbicara empat mata dengan Yunita.""Kapan ? Kamu takut padanya ? Sampai-sampai harus menunggu persetujuan dia, bukankah semuanya milikmu, Mas ?.""Rumah itu aku buat khusus untuk Yunita, ia yang merancang semuanya. Aku harus meminta izin terlebih dahulu untuk membawamu tinggal di sana, aku harus berlaku adil."Terlihat jelas raut wajah istri kedua itu menandakan ketidak sukaan nya pada Yunita, alis hitamnya terlihat kentara dengan lipstik merah yang begitu menyala."Aku harus sabar seperti apa lagi, Ma