Share

Jiwa Materialistis Yang Meronta

“Nyonya, pelan-pelan saja makannya, masih banyak kok lauknya. Semua ini untuk anda, tenang saja.” Mbok Mina menelan salivanya saat melihat betapa rakusnya Selena Tan makan. Padahal nyonya muda itu yang makan dengan lahap namun malah ia yang merasa nyaris tersedak. Pelayan tua itu menggaruk tenggorokannya yang terasa kering dan takut tersedak padahal yang makan bukanlah dirinya.

Mendengar sindiran halus itu barulah membuat Selena Tan memperbaiki cara makannya menjadi lebih feminim. Untung saja ia masih punya urat malu sehingga cukup tahu diri ketika disindir, Selena Tan tersenyum canggung seraya mengangguk pelan. Image-nya yang barbar dan sulit ditakhlukkan pun perlahan menjadi wanita yang lebih jinak. Setidaknya Selena Tan tidak perlu beradu urat dengan para pelayan yang tidak ada urusan dengannya. “Hehe, maaf ... Ini terlalu enak, atau mungkin aku yang terlalu lapar.” Ujar Selena Tan tanpa canggung mengakui apa yang ia rasakan sekarang. Kehadiran dua

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status