Share

Bab 76 : Semangat Tasya

Kenapa, Steve? Kamu jijik denganku ...?

Entah mengapa tiba-tiba saja pertanyaan itu muncul di kepalaku. Ya, Bang Rizal mungkin telah menyentuhku. Aku ... aku tidak tahu sejauh mana dia menyentuhku. Apa dia telah menodaiku—lagi?

Aku menarik napas dalam-dalam untuk sekadar meredakan sesak yang datang.

"Hallo, Tasya. Assalamualaikum," salamku pada gadis kecil yang kini telah menjadi putriku itu. "Ekhem ...." Aku membersihkan kerongkongan yang seketika terasa kering. Suaraku terdengar sedikit serak.

"Nyalakan Load speaker, Nay!" seru Mommy kepadaku.

Aku pun menyentuh logo speaker di layar segi empat itu.

"Wa alaikumus sallam, Bu!" jawab Tasya terdengar riang.

Mommy terlihat semringah di sana mendengar suara cempreng cucu semata wayangnya.

Aku meraih air putih di dalam gelas. Kemudian meneguknya perlahan-lahan.

"Ibu lagi sarapan sama Daddy?" tanya gadis itu.

Aku meletakkan gelas kembali ke meja. "
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status