Share

Bab 80 : Ternyata

Bang Hanan hanya mengantar kami ke parkiran. "Hardi, ini kamu tolong antar Nyonya pulang. Sebelumnya antar Nona Natasya dulu ke rumah tantenya," pungkas pria itu kepada Pak Hardi sembari membukakan aku pintu.

Pak Hardi juga sibuk membukakan Tasya pintu sembari mengangguk-angguk. Ia tampak heran melihatku menangis. "Tuan nggak ikut pulang?" tanya pria empat puluh tahunan itu kepada Bang Hanan.

"Nggak," jawab Bang Hanan singkat.

"Oh, oke." Pak Hardi menyahut kemudian langsung saja ia masuk dan duduk di belakang stir.

Berikutnya supir keluarga Arnold tersebut memutar mobil dan mengeluarkan kendaraan roda empat ini ke luar area kantor.

Aku tahu, Pak Hardi heran dan bingung melihatku. Namun, ia hanya diam membisu.

"Ibu, jangan nangis dong ...." Tasya merangkul lengan dan menggenggam erat jemari tanganku kini.

Aku berusaha keras menahan suara isakan tangis ini. Namun, sungguh ... aku tidak sanggup menahan air yang terus menga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status