Share

Bab 100 : Akhirnya, Mesti Berterus Terang

"Bibi istirahat dulu, ya!" suruhku kepada Bibi.

Terus terang, aku pun merasa agak pusing. Ini tentu bawaan bayi. Ditambah dengan semua sikap dan ucapan bibi tadi soal Mas Wahyu.

"Hmm, iya. Bibi mau rebahan!" Bibiku memegang pegangan sofa dan berusaha bangkit.

Dengan cepat aku memegang lengan Bibi satunya hendak membantu beliau berdiri. Kemudian aku menggiring Bibi yang ingin istirahat ke dalam kamarnya.

Setelah beliau merebahkan badan, beliau menatapku. "Bibi makasih sama kamu, Nay," ucap Bibi dengan sorot mata sayu.

Aku menautkan kedua alis demi mendengar apa yang beliau ucapkan. Tidak pernah Bibi seperti ini sebelumnya.

"Sini!" titahnya sembari menepuk bibir ranjang menyuruhku duduk.

Dengan perlahan aku pun menurut, mendaratkan bokong ke pinggir tempat tidur itu.

"Kamu selama udah bantu Bibi, Nay. Selama Bibi nggak sadarkan diri, kamu pasti repot untuk cari uang perawatan Bibi. Kamu dapat uang dari mana, Nay?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status