Share

Bab 105 : Benci dengan Praduga Sendiri

"Wa alaikumus sallam ...."

Aku mengarahkan pandangan ini ke depan sana. Mendengar suara itu, entah mengapa membuat hati ini merasa ... ah ... entah.

"Daddy mau, Bu!" Setelah selesai bicara dengan sang ayah, Tasya mengembalikan ponselku dengan senyuman lebar.

Aku pun membalas senyumannya. "Syukur, alhamdulilah kalau Daddy ada waktu," ucapku. Maklum Steven sering sibuk, 'kan ....

"Iya, nanti kita ajak Kak Hendi juga ya!" seru gadis kecil itu.

Aku hanya menganggukkan kepala.

"Kakak diajak nggak?" tanya Nanda sembari menatap Tasya dengan mimik berharap.

"Kak Manda sama Kak Nanda juga ikutan! Nanti aku bilang Daddy biar sewa bis sekalian!"

Tasya dan Nanda tertawa bersama. Mau tidak mau aku pun ikut tertawa. Walau itu hanya berpura-pura. Hmmm ... ya Allah, sungguh tak bisa aku menghilangkan suara-suara Merry di benakku.

Setelah selesai menjenguk Tasya, tiba waktunya aku ke asrama putra. Di sana aku juga berusaha menutupi kegundahan yang tengah kurasakan saat ini. Aku tidak mau adikku itu m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status